Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDAPATAN NASIONAL

MATA KULIAH ILMU EKONOMI

DOSEN PENGAMPU : NURHAYATI,SE, M.Si

OLEH :

KELOMPOK 2

JUWITA (1924043)

MUHAMMAD ARIFIN M (1924048)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karuninya kepada kami sehinga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan. Petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karna itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi usaha kita.

Pasir pengaraian, 16 November 2019

Penyusun
DAFTARA ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional ................................................................................ 2
2.2 Konsep Pendaptan Nasional …………………………………………………………2
 Produk domestik bruto (GDP) …………………………………………………...2
 Produk nasional bruto (GNP) …………………………………………………….3
 Pendapatan nasional netto (NNI) ………………………………………………...3
 Pendapatan perseorangan (PI) ……………………………………………………3
 Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) …………………………………………4
 Pendapatan kapital ……………………………………………………………….4
2.3 Pengitungan Pendapatam ........................................................................................... 4
 Pendekatan pendapatan …………………………………………………………4
 Pendekatan produksi ……………………………………………………………4
 Pendekatan pengeluaran ………………………………………………………...5
2.4 Manfaat Pengitungan Pendaptan Nasional ................................................................ 5
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional ........................................ 5
 permintaan dan penawaran ……………………………………………………...5
 konsumsi dan tabungan …………………………………………………………6
 investasi ………………………………………………………………………….6
2.6 Sumber-Sumber Pendaptan Negara …………………………………………………6
 penerimaan dalam negri ………………………………………………………….6
 hibah ……………………………………………………………………………..6
2.7 Indeks harga konsumen ………………………………………………………………7.
2.8 Indeks harga produsen ……………………………………………………………….7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang manusia dapat membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya yang begitu banyak.materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan,dalam hal
ini materi (uang) merupakan salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam
pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencarian berupa uamg atau materi lainnya yang
didapat dari suatu usaha, yangkemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jadi, pendapatan memeng peranan penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan
pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat manusia, deangan pendapatan yang
berupa materi dapat mrmbuat peramalan, peracanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik
dalam kehidupan, teutama yang berkaitan dengan kehidupannya.

1.2 Rumusan masalah


a) Pengertian pendapata nasional
b) Konsep pendapatan nasional
c) Penghitungan pendapatan nasional
d) Manfaat penghitungan pendapatan nasional
e) Faktor-faktor yang mempengarui pendapatan nasional
f) Sumber-sumber pendapatan Negara
1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulis makalah agar pembaca dapat memperluas wawasan tentang
pendapatan nasional khususnya di Negara Indonesia, untuk mengetahui seberapa besar dan
sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara kita dan bagaiamana cara supaya ekonomi
Indonesia jga dapat meningkat seperti halnya dengan Negara-negara maju.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlaj seluruh pendapataan yang
diterima oleh masyarakat dalm suatu Negara dalam satu tahun. Karena pendapatan nasional
memilki peran yang sangat vitalbagi sebuah Negara. Karena pendapatan nasional merupakan
salah stu tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara.

Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara,


semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga
kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak
dapat sepenuhnya dijadikan indicator naiknya kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai
contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun
sebelumnya, tetapi tetap saja masih ( sangat) banyak rakyat yang sampai saat ini hidup
dibawah garis kemiskinan.

2.2 Konsep Pendapatan Nasional

A. Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang
belum diperhitungkan penyusutannya,

karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar Negara yaitu:

1. PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga
yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk
melihat dinamika / perkembangan struktur ekonomi yang rill pada tahun tersebut.
2. PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga
yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk
melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
B. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut

Jadi produk nasional bruto (PNB) / Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara baik yang tinggal
didalam Negara maupun di luar Negara, tetapi tidak termasuk warga Negara asing yang
tinggal di Negara tersebut, atau dengan kata lain PNB/ GNP adalah jumlah produk demostik
bruto di tambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto) adalah
penghasilan dari warga Negara yang berkerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga
negara lain yang berkerja didalam negeri.

C. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan :

NNI=GNP- Depresiasi- pajak tidak langsung.

Contoh:

Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 miliar rupiah,
sedangkan depresiasi / penyusutan sebesar 104.337,9 miliar dan pajak tidak langsung
dikurang subsidi sebesar 85.272,2 miliar maka :

NNI= 2.007.191,1- 104.337,9-85.272,2 = 1.817.519 miliar

D. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh


setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
E. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang
bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh
wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

F. Pendapatan kapital
Pendapatan per kapital = pendapatan nasional
Jumlah penduduk
Perhitungan pendapatan perkapital adalah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah
penduduk yang tinggi dalam suatau Negara tersebut. Penghitungan pendapatan nasional pada
umumnya dilakukan dengan membagi komponen pendapatan nasional seperti pendapatan
nasional bruto (PNB) atau pendapatan daerah bruto (PDB) dengan jumlah pendudk suatu
Negara.

2.3 Penghitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,


sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan.
2) Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama
satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai
jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
3) Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran
untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu:
Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi
(Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)

Tiga metode yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional;

 Cara Pengeluaran

Digunakan di negara-negara maju, seperti Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat,
dimana pendapatan nasional yang dihasilkan metode ini dapat memberi gambaran tentang
sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya
tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, serta
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi (Sukirno,
2008, p37).
 Cara Produk Neto

Produk neto dapat diartikan sebagai nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses
produksi (Sukirno, 2008, p42). Sehingga perhitungan pendapatan nasional dengan cara neto
diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai
lapangan usaha dalam perekonomian negara tersebut. Cara ini dapat memberikan informasi
tentang seberapa besar pengaruh sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian negara.

 Cara Pendapatan
Pendapatan nasional dengan cara pendapatan diperoleh dari penjumlahan pendapatan-
pendapatan yang terjadi, akibat penggunaan faktor produksi untuk mewujudkan barang dan
jasa (Sukirno, 2008, p44). Pendapatan tersebut digolongkan menjadi pendapatan para
pekerja (gaji/upah), pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga neto
dan keuntungan perusahaan.

2.4 Manfaat Perhitungan Pendapatan Negara atau Nasional

Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan
data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama
satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain,
diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data
pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara
industri, pertanian, atau negara jasa.

Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa


Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri,
Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya juga dapat digunakan
untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan
nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan
sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian
dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan
sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

2.5 Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional

 Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap


barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar
dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional. Jika
terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan
nasional) dan menambah pengangguran.

 Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan
(saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah
laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

 Investasi

atau secara lebih spesifik investasi demostik swasta bruto, adalah belaja pada barang
kapital baru dan tambahan untuk persediaan .Contohnya: baguanan dan mesin baru yang
dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi
merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran.

2.6 Sumber-Sumber Pendapataan Negara

A. penerimaan dalam negeri


a) penerimaan perpajakan
1) pajak dalam negeri (PPh,PPN,PBB, cukai dan lainnya)
2) pajak berdagang internasional (bea masuk,pajak impor)
b) penerimaan bukan pajak
1) penerimaan sumber daya alam
2) bagian laba BUMN
3) penerimaan Negara bukan pajak lainnya
B. Hibah
Sumber-sumber pendapatan daerah
a. Pendapatan asli daerah
 Pajak daerah
 Retribusi daerah
 Bagian laba badan usaha milik Negara
 Penerimaan dan dinas-dinas daerah
b. Dana perimbangan
 Bagian hasil pajak dan buakn pajak
 Dana Alokasi Umum ( DAU)

c. Pemerintah pusat
 Dana Alokasi Khusus (DAK)
 Dana perimbangan
 Pinjaman pemerintah daerah
 Pinjaman untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lain-lain
penapatan yang sah

2.7 Indek Harga Konsumen

Indeks harga konsumen (consumer price index – CPI) mengukur harga pokok / untuk
membeli sejumlah barang tentu, yang mewakili pembeli yang dilakukan oleh para konsumen
di toko. Deflantor GNP berbeda dengan CPI dalama emapat segitiga. Pertama, deflantor
mengukur harga dari sekelompok barang yang lebih jauh luas dari pada CPI. Harga CPI ini di
ukur oleh para perkerja lapangan yang pergi kekeota dan mengadakan hubungan telepon
untuk memebahas harga dari barang – barang itu.

Kedua , CPI mengukur harga pokok biaya dari sekeranjang barang –barang tartentu
yang sama dari tahun ke tahun. Tetapi keranjang barang yang termaksud dalam deflator GNP
berbeda dari tahun ke tahun, tergantung pada yang di produksi dalam perekonomian setiap
tahun. Barang yang di nilai dalam deflator pada tahun tetentu adalah barang – barang yang di
produksi dalam perekonomian pada tahun itu, jian panan juga tinggi, juga menerima bobot
(weight) yang relatif besar dalam perhitungan deflator GNP.

Sebaliknya, CPI mengukur harga pokok sejumlah barang tertentu yang tidak berubah
sepanjang waktu. Ketiga, CPI mencakup harga impor, sedangkan deflator, mencakup hanya
harga barang – barang yang yang di produksi di amerika serikat dengan demikian, kedua
indeks utama yang di gunakan untuk menghitung inflasi, deflator GNP, dan CPI mempunyai
prilaku yang bebeda dari waktu. Misalnya , pada saat harga minyak impor naik dengan cepat,
CPI mungkin akan naik lebih cepat dari pada deflator.

2.8 Indeks Harga Produsen

Indeks Harga Produsen (producer price index –PPI) adalah indeks ketiga yang
digunakan secara luas. Seperti CPI, indek harga produsen adalah ukuran dari biaya harga
pokok sekeranjangan barang tertentu. PPI berbeda dari CPI, sebagian dari hal cakupnya
misalnya saja bahan baku dan barang – barang setengah jadi. Dia juga berbeda dalam hal
bahwa PPI dimaksudkan unruk mengukur harga – harga pada tahap paling dini dari sistem
distribusi. Sedangkan CPI mengukur harga – harga dimana rumah tangga kota sesungguhnya
berbelanja yakni pada tingkat eceran PPI disusun dari harga – harga pada tingkat transaksi
perdagangan pertama kali terjadi.

Perbedaan ini membuat PPI merupakan indeks harga yang secara relative fleksibal
dan yang memberi isyarat adanya perubahan tingkat harga pada umumnya, atau CPI,
beberapa saat sebelum perubahan itu benar-benar terujut. Untuk alasan ini PPI, dan lebih
khusus lagi beberapa sub-indeksnya, seperti indeks dari “barang sensitif”, di pakai sebagai
salah satu indilator siklus ekonomi yang diwariskan dengan cermat oleh para perumus
kebijakan .
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlaj seluruh pendapataan yang
diterima oleh masyarakat dalm suatu Negara dalam satu tahun.
2. Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut
 Produk domestic bruto (GDP)
 Produk nasional bruto (GNP)
 Pendapatan nasional netto (NNI)
 Pendapatan perseorangan (PI)
 Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
 Pendpatan kapital
3. Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
4. Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah Bertujuan untuk mengukur tingkat
kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode,
perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya
untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan
nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri,
pertanian, atau negara jasa.
5. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran
agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.
6. Sumber – sumber pendapatan nasional
 Penerimaan dalam negri
 Hibah
7. Indeks Harga Konsumen adalah mengukur harga pokok / untuk membeli sejumlah
barang tentu, yang mewakili pembeli yang dilakukan oleh para konsumen di toko.
8. Indeks Harga Produsen adalah indeks ketiga yang digunakan secara luas. Seperti CPI,
indek harga produsen adalah ukuran dari biaya harga pokok sekeranjangan barang
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

http://wardaya.wordpress.com/pendapatan nasional -2/

http://desyrisnawati312.blogspot.com/2011/03/konsep-pendapatan-nasional.html

http://www.materiakuntansi.com/pengitungan-pendapatan-nasional-dengan-pendekatan-
pengeluaran/
http://blogspot.com/2011/01/faktor-yang-memepengaruhi-pendapata.

Anda mungkin juga menyukai