Anda di halaman 1dari 24

DIKSI

RINA ARI ROHMAH, M.Pd.


NIDN. 1010019201
Pengertian

Diksi adalah pilihan kata yang


tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan.
DIKSI

Makna

Relasi Makna
Makna

1. Makna leksikal
2. Makna gramatikal
3. Makna referensial
4. Makna
nonreferensial
5. Makna denotatif
6. Makna konotatif
7. Makna kias
8. Makna idiomatik
9. Makna kata
10.Makna istilah
Makna Leksikal
Makna satuan bahasa sesuai dengan
acuannya
Contoh: Paman senang memelihara kuda

Makna Gramatikal
Makna satuan bahasa yang timbul karena
proses gramatikal
Contoh: Kata jatuh bermakna “proses jatuh”
Terjatuh bermakna “mengakibatkan jatuh”
Makna Referensial
Makna satuan bahasa sesuai dengan referen ,
yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata
itu.
Contoh: kata meja dan kursi mempunyai
referensi “perabot rumah tangga”.

Makna Nonreferensial
Makna satuan bahasa yang tidak berdasarkan
acuan tertentu
Contoh: partikel, preposisi, konjungsi, dan afiks.
Makna Denotatif
Makna satuan bahasa sesuai dengan acuannya
yang dapat diamati atau dirasakan dengan
indra tanpa disertai nilai rasa.
Contoh: Kakak suka menanam bunga

Makna Konotatif
Makna satuan bahasa yang didasarkan atas nilai
rasa, baik positif maupun negatif.
Contoh: Andre beruntung dapat menyunting
bunga desa Suka Maju.
Makna Kias
Makna satuan bahasa yang terbentuk dari proses
perbandingan.
Contoh: Perilaku kedua orang itu bagai anjing dan
kucing.

Makna Idiomatik
Makna satuan bahasa yang tidak dapat ditelusuri
berdasarkan makna leksikal dan makna gramatikal.
Contoh: meja hijau
Makna Kata
Makna satuan bahasa sebagaimana yang diberikan
atau diketahui oleh orang awam yang biasanya dari
kata itu bersifat umum dan kurang akurat.
Contoh: kata kuping dan telinga bermakna sama yaitu
bagian tubuh yang berfungsi sebagai indra pendengar.

Makna Istilah
Makna yang berlaku di bidang khusus dan mengandung
pengertian yang akurat.
Contoh: kuping adalah indra pendengar bagian luar;
telinga adalah indra pendengar bagian dalam.
Relasi Makna

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki


kemiripan makna. Contoh: bapak = ayah

Antonim adalah kebalikan makna kata yang satu dengan


makna kata yang lain. Contoh: gemuk >< kurus

Hiponim adalah bentuk ujaran yang


maknanya tercakup dalam bentuk ujaran
lain.
Contoh: makna kata merpati, balam,
perkutut, tercakup dalam makna kata
burung.
Homonim adalah suatu kata yang sama bunyinya tetapi
mengandung arti yang berbeda. Contoh: bisa; bisa

Homofon adalah suatu kata yang pelafalannya sama,


tetapi makna dan ejaannya berbeda.
Contoh: bank ; bang

Homograf adalah suatu kata yang


memiliki makna dan lafal yang
berbeda, namun ejaannya sama.
Contoh: mental; mental
Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak
pengertian.

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak


kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum
dari penyebutan kata-kata lainnya.
Kriteria Diksi

Ketepatan dalam pemilihan


kata dalam menyampaikan
suatu gagasan

Menguasai berbagai macam


kosakata dan mampu
memanfaatkan kata-kata
tersebut menjadi sebuah kalimat
yang jelas, efektif, dan mudah
dimengerti.
Kriteria Pemilihan Kata

1.Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi


Contoh: Monyet itu kurus sekali
Dasar monyet kamu!

2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam


ejaannya
Contoh: karton >< kartun
intensif >< insentif
3. Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan konkret
Contoh: ketulusan, kebodohan, kepandaian, dsb
Mobil, rumah

4. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara


tepat
Contoh: - Antara Aku dan Dia tidak terjadi apa-apa
- Baik menang maupun kalah itu sama saja
- Bukan Saya yang melakukan, melainkan dia.

5. Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata-kata khusus


Contoh:
umum : lihat
Khusus: menatap, memandang, melotot, membelalak, melirik,
memperhatikan
Kesalahan
Diksi
1. Pemakaian kata yang tidak tepat
Contoh:
Hasil daripada penjualan saham akan
digunakan untuk memperluas bidang usaha.

Sebagian dari kekayaan pengusaha itu


diserahkan kepada yayasan yatim piatu.

Anak daripada keluarga yang berdisiplin


akan melahirkan generasi yang tangguh.

Keterangan: kata yang digarisbawahi


dihapus.
2. Penggunaan kata berpasangan yang
tidak tepat
Contoh:
Baik pedagang ataupun konsumen masih menunggu
kepastian harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli.

Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami


kenaikan harga, tetapi harga produk yang menggunakan bahan
baku impor.

Sebagian pedagang tidak menaikkan harga melainkan


menimbun sebagian barang dagangannya sampai ada ketentuan
beberapa persen kenaikan harga dapat dilakukan.

Antara kemauan konsumen dengan kemauan pedagang


terdapat perbedaan dalam penentuan kenaikan harga.
PERBAIKAN

Baik pedagang maupun konsumen masih menunggu kepastian


harga sehingga tidak terjadi transaksi jual beli.

Bukan harga sembilan bahan pokok yang mengalami


kenaikan harga, melainkan harga produk yang menggunakan
bahan baku impor.

Sebagian pedagang tidak menaikkan harga tetapi menimbun


sebagian barang dagangannya sampai ada ketentuan beberapa
persen kenaikan harga dapat dilakukan.

Antara kemauan konsumen dan kemauan pedagang terdapat


perbedaan dalam penentuan kenaikan harga.
3. Penggunaan dua kata yang
tidak benar
Contoh:
Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia
adalah merupakan kewajiban kita semua.

Agar supaya kita dapat mencapai hasil yang baik


marilah kita bermusyawarah dulu.

Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu


sumber daya manusia kita demi untuk masa depan
bangsa Indonesia.

Peningkatan mutu tersebut memerlukan


keterlibatan para ahli dalam bidang ilmu, seperti
misalnya ahli kedokteran, ahli pendidikan, ahli
komunikasi, dan lain-lain.
PERBAIKAN

Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia


merupakan kewajiban kita semua.

Agar kita dapat mencapai hasil yang baik, marilah


kita bermusyawarah dulu.

Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu


sumber daya manusia kita demi masa depan bangsa
Indonesia.

Peningkatan mutu tersebut memerlukan


keterlibatan para ahli dalam bidang ilmu, seperti ahli
kedokteran, ahli pendidikan, ahli komunikasi, dan lain-
lain.
4. Penggunaan antarkalimat dan kata maka

Contoh:
Sehubungan dengan itu maka suatu penelitian harus
dibatasi secara jelas supaya simpulannya terandalkan.

Oleh karena itu maka perencanaan penelitian harus disusun


berdasarkan observasi lapangan.

Dengan demikian, maka rencana yang disusun dapat


dilaksanakan dengan baik.

Jika demikian, maka penelitian tidak akan menemukan


hambatan.

Setelah itu, maka peneliti dapat menyusun rencana


penelitian tahap berikutnya.
PERBAIKAN

Sehubungan dengan itu, suatu penelitian harus dibatasi


secara jelas supaya simpulannya terandalkan.

Oleh karena itu, perencanaan penelitian harus disusun


berdasarkan observasi lapangan.

Dengan demikian, rencana yang disusun dapat dilaksanakan


dengan baik.

Jika demikian, penelitian tidak akan menemukan


hambatan.

Setelah itu, peneliti dapat menyusun rencana penelitian


tahap berikutnya.
BAWAH INI!

1. Kehadiran daripada dosen sangat diperlukan dalam


seminar tersebut.
2. Baik dosen ataupun karyawan diwajibkan untuk
menghadiri rapat koperasi.
3. Bukan dosen yang berkewajiban memberi informasi
kepada mahasiswa, tetapi mahasiswa yang harus
mencari informasi tersebut.
4. Mahasiswa di ruangan ini terdiri dari 30 laki-laki
dan 20 perempuan.
5. Sebagian pedagang tidak menaikkan harga
melainkan menimbun sebagian barang dagangannya
sampai ada ketentuan beberapa persen kenaikan
harga dapat dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai