DIKSI
(PILIHAN KATA)
Denotatif juga adalah konsep dasar yang didukung Konotatif adalah suatu jenis makna kata yang
oleh suatu kata (makna itu menunjuk pada konsep, mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa
referen, atau ide). Denotatif juga merupakan batasan tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan dan
kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh
dari pada konotasi atau makna yang ada kaitannya sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi
dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau
sebenarnya. makna bukan sebenarnya.
KATA
hitam
ABSTRAK Dalam KBBI abstrak ialah tidak berwujud dan tidak berbentuk. Sedangkan
pengertian umum, kata abstrak ialah kata yang mempunyai acuan berupa
pengertian atau teori konsep. Di mana di dalamnya abstrak harus ada
pemahaman dan pengetahuan karena karakteristiknya yang tidak berbentuk.
Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit.
Contoh kata abstrak:
Semangat
Semangat tim sepakbola dari kesebelasan Inggris patut ditiru saat
mengalahkan Belanda.
PEMBENTUKAN KATA
Terdapat dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan luar
bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata
baru dengan dasar kata yang sudah ada
Contohnya seperti:
Tata: Tata buku, tata bahasa
Daya: Daya tahan, daya pukul
Hari: Hari jadi, hari besar
Di bawah ini diperlihatkan bentuk yang salah Di bawah ini dapat dilihat bentuk
dan bentuk yang benar: salah dan benar dalam
-Polisi periksa pengelola kafe yang langgar pemakaiannya:
aturan PPKM. (Salah) -Sampai jumpa lagi. (Salah)
-Polisi memeriksa pengelola kafe yang -Sampai berjumpa lagi. (Benar)
melanggar aturan PPKM. (Benar)
# 4 PENYENGAUAN
# 3 PELULUHAN BUNYI /C/
KATA DASAR
Kita sering menemukan penggunaan
Di bawah ini diperlihatkan bentuk kata misalnya, nyopet, ngantuk, nulis, nolak,
salah dan bentuk benar, yaitu: dan nyari. Dalam bahasa Indonesia baku
-Ibu sedang menyuci piring. (Salah) tulis, kita harus menggunakan kata-kata
-Ibu sedang mencuci piring. (Benar) mencopet, mengantuk, menulis, menolak,
dan mencari.
#5 #6
KESALAHAN AWALAN BUNYI /S/, /T/, /K/,
KE- DAN AKHIRAN -IR /P/ YANG TIDAK
LULUH
Kata yang seharusnya berawalan
Kata dasar yang bunyi awalnya /s/,
ter- sering diberi berawalan ke-, dan /k/, /p/, atau /t/, sering tidak luluh jika
yang seharusnya berakhiran -asi atau mendapat awalan me- atau pe-.
-isasi, menjadi berakhiran -ir. Padahal, menurut kaidah baku bunyi-
bunyi itu harus lebur menjadi bunyi
Contoh: Kebawa seharusnya terbawa, sengau.
ketawa seharusnya tertawa, dan
koordinir seharusnya koordinasi. Contoh: mensuplai, mentaati, dan
mempidanakan seharusnya
menyuplai, menaati, memidanakan.
# 7 PEMAKAIAN KATA DEPAN DI, KE, # 8 PADANAN YANG
DARI, BAGI, PADA, DARIPADA TIDAK SERASI
Berikut ini daftar kata yang sering digunakan Pemakaian akronimi dan singkatan dalam
tidak hemat itu, yaitu: bahasa Indonesia kadang-kadang tidak
1. Dari sejak
teratur. Oleh sebab itu, pemakaian akronim
2. Demi untuk
3. Adalah merupakan dan singkatan sedapat mungkin dihindari
4. Seperti... dan sebagainya karena menimbulkan berbagai tafsiran
5. Misalnya... dan lain-lain terhadap akronim/singkatan itu.
6. Antara lain ... dan seterusnya
# 11 # 12
BENTUK JAMAK DALAM ANALOGI
BAHASA INDONESIA
Dalam pemakaian sehari-hari kadang-kadang Di dalam dunia olahraga terdapat
orang salah menggunakan bentuk jamak dalam istilah petinju. Kata petinju berkorelasi
bahasa Indonesia sehingga terjadi bentuk yang rancu dengan kata bertinju. Kata petinju
atau kacau. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
berarti orang yang (biasa) bertinju,
bukan orang yang (biasa) meninju.
1) Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata Jika dilakukan demikian, akan tercipta
yang bersangkutan seperti: Meja-meja
bentukan seperti berikut ini:
2) Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan
seperti: Beberapa meja
3) Bentuk jamak dengan menambah kata bantu •Petinju ‘orang yang bertinju’
jamak seperti para tamu. •Pesenam ‘orang yang bersenam’
4) Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti
orang seperti: Mereka, kita, kami, dan kalian. •Pesilat ‘orang yang bersilat’
PENGGUNAAN UNGKAPAN IDIOM
EJAAN BAHASA
INDONESIA
ANGGOTA KELOMPOK
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang dan untuk.
Republik Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam judul buku, karangan,
artikel, makalah, nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang dan untuk.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat atau
sapaan.
S.H. sarjana hukum
M. Hum. magister humaniora
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak ibu kakak adik dan paman serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
g. Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau menghaluskan huruf, bagian kata, kata atau
kelompok kata dalam kalimat.
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar tetapi mengantar.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
Nama ilmiah buah manggis ialah dari sini Garcinia mangostana.
Ungkapan bhinneka tunggal Ika dijadikan semboyan negara Indonesia
h. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
2. Huruf tebal dapat dipakai dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk menuliskan judul
buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/ simbol, daftar pustaka, indeks, dan
lampiran.
Judul:
EJAAN BAHASA INDONESIA
Bab :
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II: DASAR TEORI
BAB III: METODE PENELITIAN
BAB IV: PEMBAHASAN
BAB V: PENUTUP
2.2.2 Penulisan Kata
a. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Kantor pajak penuh sesak.
Saya pergi ke sekolah.
b. Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran serta gabungan
awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya. (1). Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
berjalan kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital
mempermudah dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
non-Indonesia
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang pro-Barat
mengikutinya.
(2). Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu
adibusana
pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal
infrastruktur
kapital.
purnawirawan Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jika ditengah kata dasar terdapat Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan
dua huruf konsonan yang berurutan, atau lebih masing-masing melambangkan satu bunyi,
pemenggalannya dilakukan di pemenggalannya dilaku di antara huruf konsonan yang
antara kedua huruf konsonan itu. pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Ap-ril Ul-tra
Makh-luk Ben-trok
2. Pemenggalan kata turunan 4. Nama orang yang terdiri atas dua
sedapat-dapatnya dilakukan di unsur atau lebih pada akhr baris
antara bentuk dasar dan unsur dipenggal di antara unsur-unsurnya,
pembentuknya. misalnya:
Ber-jalan Lagu-Indonesia Raya digubah oleh
Mem-bantu Wage Rudolf Supratman
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua 5. Singkatan nama diri dan gelar yang
unsur atau lebih dan salah satu terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
unsurnya itu dapat bergabung dipenggal.
dengan unsur lain, pemenggalannya Ia bekerja di DLLAJR. (benar)
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Ia bekerja di DLL-AJR. (salah)
Tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar.
biodata bio-data bi-o-da-ta
f. Kata Depan h. e.Singkatan dan Akronim
Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis 1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau
terpisah dari kata yang mengikutinya. pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur
di mana ia sekarang? serangkai itu. Misalnya:
Abdul Haris Nasution = A.H. Nasution
10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan k. Kata Sandang si dan sang
dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya :
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti
Barang itu dikirim oleh si penjual kepada si pengirim . Pelayan itu
huruf.
melayani sang Baginda Raja dengan sangat baik.
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
dengan huruf.
TERIMAKASIH
Karangan Ilmiah dan
Tata Tulis Ilmiah
KELOMPOK 7
Alya Az Zahra Aziza Nur Laili Najwa Rika Faradina Risma Wulandari
2103512 2103387 2103487 2103498
Karangan
Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah tulisan
Pengertian yang didasari oleh hasil
Karya tulis pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang ilmu tertentu yang
ilmiah ditulis secara sistematis ke dalam
bahasa yang benar. Karya tulis
yang tidak mengandung penelitian
dalam bidang ilmu tertentu tidak
dapat dikategorikan sebagai karya
tulis ilmiah
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
1. Makalah 2. Laporan Penelitian
Makalah merupakan jenis karya ilmiah
yang menyajikan suatu masalah Laporan adalah bentuk karya tulis
berdasarkan kenyataan yang ada di ilmiah yang menyajikan fakta mengenai
suatu peristiwa atau kegiatan.
lapangan secara empiris- objektif. Laporan penelitian digunakan dalam
Jenis rangka memenuhi tugas setelah
Berdasarkan jumlah halaman dilakukan penelitian lapangan dan
- makalah pendek penelitian berdasarkan riset pustaka.
- makalah panjang Tujuan dari laporan penelitian adalah
berdasarkan jenis penalaran menyampaikan sebuah kenyataan
- makalah deduktif objektif di bidang tertentu.
- makalah induktif
- makalah campuran
ri p s i
er j a 4. Sk
Ke r t a s K
3 . Skripsi merupakan bentuk
Kertas kerja disusun dalam pertanggungjawaban berupa
hubungannya dengan laporan sebuah karya tulis ilmiah sebagai
kegiatan yang telah dilakukan oleh syarat untuk memeroleh gelar
penulisnya. Laporan kerja berkenaan sarjana. Skripsi merupakan
dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata bukti seorang mahasiswa telah
(KKN), kerja laboratorium, Praktik memahami teori tertentu
Pengalaman Lapangan (PPL), dan selama masa perkuliahan dan
sebagainya. menerapkannya dalam sebuah
penelitian.
5. Tesis
6. Disertasi
Tesis merupakan karya tulis ilmiah
mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang Disertasi merupakan karya tulis ilmiah
studi S2 (pasca sarjana) yang sifatnya mahasiswa untuk meraih gelar
lebih mendalam dibandingkan dengan Doktor/Dr yang mengemukakan suatu
skripsi. Karakteristik penulisan tesis dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
adalah 1) fokus kajiannya membahas isu berdasarkan data dan fakta yang
dalam bidang ilmu tertentu, 2) pengujian sahih (valid) dengan analisis yang
empiris terhadap posisi teoritis dari terperinci. Disertasi ini berisi suatu
bidang ilmu tertentu, 3) menggunakan temuan penulis sendiri yang berupa
data primer sebagai data utama dan temuan orisinal.
dapat ditunjang data sekunder
7. Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya tulis ilmiah populer berupa artikel
yang kerap dimunculkan pada media massa 8. Buku
seperti surat kabar, makalah dan tabloid.
Karya tulis ilmiah populer ini menggunakan Buku teks, buku diktat, dan buku modul
bahasa yang segar karena berhadapan masuk dalam ragam karya tulis ilmiah.
dengan pembaca yang beragam. Namun Buku ini digunakan untuk menunjang
demikian, opini dan artikel tetap kegiatan pendidikan di dalam ruangan atau
menggunakan kaidah penulisan ilmiah. buku panduan sebuah kegiatan tertentu.
Standar aspek penting dalam buku atau
diktat adalah materi yang ditulis lengkap,
mudah dimengerti dan dipahami yang
membacanya.
Syarat-syarat
karangan ilmiah
Komunikatif Bersifat Bernalar
Denotatif Karya ilmiah disusun dengan
Gunakan bahasa efektif Dalam penyusunan karya
logika dan nalar sebagai salah
dengan tetap mematuhi ilmiah harus menggunakan
satu syarat karangan ilmiah.
kaidah penulisan ilmiah kata yang bersifat denotatif.
Sehingga akan membantu
agar mudah dipahami Hal ini untuk mempermudah
pembaca menangkap makna
pembaca dalam memahami
dari karya ilmiah yang sudah
isi karya ilmiah yang ditulis.
dibuat.
Landasan Teori Relevan dengan Bertanggung
Kuat Ilmu Tertentu Jawab
Karangan ilmiah harus memiliki
Karya ilmiah juga harus Karya ilmiah yang dibuat haruslah
landasan teori karena tidak dibuat bisa dipertanggungjawabkan. Untuk
dengan asal dan tanpa teori yang
relevan dengan ilmu tertentu.
itu, dalam proses pembuatannya,
mendasarinya. Selain itu, hasil Sehingga harus mengkaitkan gunakan kaidah penelitian yang
dari penelitian atau pengamatan ilmu yang dipelajari dengan sistematis dan menggunakan
juga harus dikorelasikan dengan sumber yang terpercaya metodologi penelitian yang tepat,
teori yang sudah ada. serta hindari melakukan plagiarisme
Sistematika
karangan ilmiah
Bagian Pendahuluan Pembahasan
Pembuka Menguraikan perlunya dilakukan Berisi uraian dan penjelasan
Umumnya terdiri dari: penelitian terhadap suatu mengenai teori yang menjadi
a) Plagiarisme copy-paste/klon secara disengaja: a) Plagiarisme ide: Ide atau solusi dipinjam dari
menyalin karya lain dan mempresentasikan seolah-olah sumber lain dan diklaim dalam makalah penelitian
karya sendiri dengan atau tanpa mengakui sumber sebagai milik sendiri.
aslinya. b) Plagiarisme sendiri/self plagiarisme: Seorang
b) Plagiarisme kutipan, dapat terjadi pada dua cara penulis menggunakan karyanya sendiri yang
yaitu: sebelumnya telah diterbitkan sebagai makalah
· Parafrase sederhana, mengacu pada penggunaan ide lain, penelitian baru untuk publikasi.
kata-kata atau karya, dan menyajikannya dengan cara c) 404 Error/plagiarisme dengan sumber tidak
yang berbeda dengan mengganti kata-kata, mengubah valid: Penulis mengutip beberapa referensi tetapi
konstruksi kalimat dan pengubahan gaya tata bahasa. sumber tidak valid.
· Paragraf mosaik/hibrida/tambal sulam, yaitu bentuk
d) Retweet plagiarisme: Penulis mengutip
plagiarisme tekstual yang umum terjadi dan menyajikannya
referensi dari sumber yang tepat tetapi/
dengan cara yang berbeda atau mengubah struktur dan
presentasinya sangat mirip di tempat kata konten
pola kalimat. Penggunaan sinonim dan dengan perbedaan
asli, baik kalimat struktur dan/atau penggunaan tata
tata bahasa yang berbeda gaya tanpa mengutip sumber.
bahasa.
alasan mengapa seseorang melakukan plagiasi
h. Tanpa Nama
Jika sumber kutipan itu tanpa nama maka penulisanya adalah:
(t.n. 2015, hlm. 20)
Daftar pustaka
Daftar pustaka sama halnya dengan kutipan, yaitu pagar-pagar yang akan menjaga
seorang penulis agar tidak terpeleset dalam tindakan plagiarisme. Dengan menuliskan
aneka sumber pustaka yang digunakan dalam sebuah tulisan, itu berarti telah mengakui
bahwa sumber-sumber itulah yang menjadi acuan dalam tulisan, bahwa ada beberapa
gagasan atau pemikiran orang lain yang dipinjam dalam tulisan yang sedang digarap.
Atas dasar itulah, daftar pustaka memiliki beberapa fungsi dalam sebuah karya tulis.
Artikel jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Disebut tulisan ilmiah
populer karena tema yang dibahas adalah masalah aktual dan disajikan dalam
bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca.
Menurut Haris Sumadiria, artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau
kontroversial dengan tujuan memberitahu (informatif) dan meyakinkan (persuasif
argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif) (Paryati, 2008:140)
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, (2009: 7), memaknai artikel jurnal ilmiah adalah
karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel
yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah
yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil
penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil
pengembangan proyek.
CIRI-CIRI UMUM ARTIKEL JURNAL ILMIAH
1. Judul
2. Nama dan Keterangan penulis,
3. Abstrak (Abstrack)
4. Pendahuluan (Introduction)
5. Kata Kunci (Keywords)
6. Metode (Method)
7. Hasil (Result)
8. Pembahasan (Discussion)
9. Simpulan dan Saran
10. Daftar Rujukan atau Daftar Pustaka
2. Artikel Non-penelitian atau Artikel Tinjauan (review papers)
1. Judul
2. Nama Penulis
3. Abstrak
4. Kata Kunci
5. Pendahuluan
6. Bagian Inti
7. Penutup atau Simpulan
8. Daftar Rujukan
3. Telaah Buku (Books Review)
·Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting.
·Menurut Paltridge dan Starfield yang dikutip dalam Pedoman Penulisan KTI
UPI, 2019 abstrak biasanya memuat
1) informasi umum mengenai penelitian yang dilakukan,
2) tujuan penelitian,
3) alasan dilaksanakannya penelitian,
4) metode penelitian yang digunakan, dan
5) temuan penelitian.
·Panjang abstrak biasanya ditulis tidak lebih dari 250 kata dan ditulis dalam satu
paragraf, dan berspasi 1. Dengan margin kiri kanan dibuat menjorok ke dalam
KATA KUNCI
Makalah
Oleh Kelompok 8
Anggota Kelompok 8
3. Makalah Kajian
Makalah kajian merupakan sebuah makalah yang isinya merupakan cara-
cara pemecahan suatu masalah yang sifatnya kontroversial.
4. Makalah Posisi
Makalah posisi adalah makalah yang penyusunannya dilakukan
atas permintaan suatu pihak, di mana fungsi dari makalah jenis ini
adalah sebagai alternatif pemecahan suatu permasalahan yang
ada.
5. Makalah Analisis
Sesuai namanya, makalah jenis ini berisi berbagai analisis suatu
permasalahan yang sifatnya objektif dan empiris.
6. Makalah Tanggapan
Makalah jenis ini merupakan yang paling sering di dapatkan oleh
siswa/mahasiswa sebagai tugas dari guru/dosen. Isi dari makalah
ini merupakan tanggapan/reaksi penulis terhadap suatu
permasalahan yang sedang terjadi.
Syarat-Syarat
Makalah
1. Makalah diketik di atas kertas HVS 70-80 gram dengan
ukuran A4.
2. Penulisan menggunakan jenis huruf Times New Roman
ukuran 12pt.
3. Batas tepi kiri dan atas 4 cm, sedangkan tepi kanan dan
bawah 3 cm.
4. Nomor-nomor halaman sebelum Bab I ditulis
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dst) di bawah
halaman bagian tengah. Halaman i dimulai pada Kata
Pengantar.
5. Nomor halaman Bab I dimulai dengan angka Arab
(1,2,3,4,5, dst) pada sisi kanan atas. Pada halaman baru
penomoran diletakkan pada bagian bawah di tengah.
6. Setiap pergantian paragraf ditandai dengan tanda pengetikan
menjorok ke dalam teks sebanyak enam ketukan atau satu tab pada
komputer.
7. Penomoran pada pergantian bab dapat dilakukan dengan dua cara:
Penggunaan penomoran dalam makalah haruslah konsisten apakah
memakai cara pertama atau kedua. Pencampuradukan akan
mengacaukan sistematika penomoran. Pada penomoran pertama
adanya kemungkinan penomoran yang sama pada bab yang sama.
Kemudian pada penomoran cara yang kedua tidak akan terjadi
kesamaan nomor tetapi akan mengambil ruang pada teks.
Sistematika
Makalah
SISTEMATIKA MAKALAH
1. Lembar judul
Terletak di bagian paling awal atau bisa disebut sebagai muka sebuah
makalah. Keberadaan lembar judul penting karena mengundang
penilaian pembaca. Dalam lembar judul terdapat kelengkapan sebagai
berikut:
Judul makalah
Jenis Karya Tulis Ilmiah
Tujuan Penyusunan Makalah
Identitas Penulis
Logo
Lembaga Penulis
Nama kota dan Tahun Penulisan
2. Halaman judul
3. Kata pengantar
Fungsinya untuk mengantarkan isi makalah yang telah disajikan. Kata
pengantar berisi: (1) ungkapan rasa syukur penulis; (2) Identitas
makalah atau judul dan tujuan penulisan pada lembar judul; (3)
uraian singkat isi makalah; (4) ucapan terima kasih; (5) harapan
penulis; (6) tempat, tanggal, dan nama penulis.
4. Daftar isi
Berisi informasi materi apa saja yang terdapat pada makalah tersebut dan
nomor halaman.
C. Tujuan D. Manfaat
Penulisan Makalah Penulisan Makalah
Pada bagian ini menjelaskan Bagian manfaat penelitian
tujuan untuk menjawab apa merupakan faedah dari hasil
yang sudah dirumuskan pada penelitian. Faedah ini terkait
bagian perumusan masalah. langsung dengan temuan
Jadi, bagian tujuan penulisan yang berhasil diperoleh dari
berkorelasi ketat dengan sebuah kegiatan penelitian.
bagian sebelumnya, yaitu
bagian perumusan masalah.
Bab 2 PEMBAHASAN
A. Simpulan B. Saran
Simpulan tulisan karya ilmiah berisi Saran dari sebuah penelitian berupa
temuan dari sebuah proses penelitian. perlunya tindak lanjut dari hasil penelitian
Temuan ini berkaitan dengan pertanyaan yang telah dilakukan. Saran bisa berkaitan
yang dirumuskan diawal. Simpulan dengan perlunya penelitian lanjutan dari
menyatakan hasil akhir dari sebuah objek yang sama dengan masalah yang
penelitian melalui serangkaian prosedur. berbeda.
Daftar Pustaka
Berisi informasi segala data yang disebutkan di dalam
keseluruhan tulisan. Fungsi adanya daftar pustaka dalam
menyusun informasi berbagai data yang digunakan dalam
penulisan makalah.
Lampiran
TERIMA KASIH
Pendidikan Bahasa Indonesia
KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, Singkatan terdiri dari huruf awal setiap
jabatan, dan pangkat yang diikuti kata nama lembaga pemerintah,
dengan tanda titik pada setiap unsur lembaga pendidikan, atau lembaga
singkatan: lainnya. Singkatan ini harus ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
A.H. Nasution = Abdul Haris
Nasution UPI = Universitas Pendidikan
H. Hamid = Haji Hamid Indonesia
W.R. Supratman = Wage Rudolf PBB = Perserikatan Bangsa-
Supratman Bangsa
MPR = Majelis Permusyawaratan
Rakyat
3 Huruf awal setiap kata
01 02 03
Tanda pisah membatasi Tanda pisah menegaskan Tanda pisah dipakai di
penyisipan kata atau kalimat adanya keterangana posisi atau antara dua bilangan atau
yang member penjelasan di keterangan yang lain sehingga kata dengan arti sampai
luar bangun kalimat. kalimat menjadi lebih jelas. dengan' atau 'sampaike'
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
KELOMPOK 1
PERKEMBANGAN DAN
RAGAM BAHASA INDONESIA
Anggota Kelompok
a) Ragam Lisan
1. Penggunaan bentuk kata
Anak itu nyuri mainan di toko.
2. Penggunaan kata
Setiap hari saya selalu ngasih dia uang.
3. Penggunaan strukturkalimat
Tugas itu sudah dikedosenkan.
b) Ragam Tulis
1. Penggunaan bentuk kata
Anak itu mencuri mainandi toko.
2. Penggunaan kata
Setiap hari saya yang selalu memberi dia uang.
3. Penggunaan strukturkalimat
Tugas itu sudah diserahkan kepada dosen.
RAGAM BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
Umumnya digunakan
Dipengaruhi dengan
dalam bahasa sehari-
perkembangan
hari.
zaman.
Dipengaruhi bahasa
Bentuknya dapat
daerah dan bahasa
berubah-ubah.
asing tertentu.
Contoh bahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku
Rita pergi ke apotek untuk
membeli obat flu
Atlet renang kelas 6A bernama
Farhan Bahasa tidak
baku
Rita pergi ke apotik untuk
membeli obat flu
Atlit renang kelas 6A
bernama Farhan
RAGAM BAHASA SOSIAL DAN FUNGSIONAL
Paragraf Campuran (deduktif-induktif) adalah paragraf yang gagasan utamanya terdapat pada
bagian awal dan akhir paragraf. Paragraf campuran diawali dengan pernyataan umum lalu
diikuti kalimat khusus sebagai penjelas. Kemudian di akhir paragraf terdapat pernyataan umum
lagi sebagai pengulangan dari gagasan utama
Paragraf Ineratif adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan utamanya di tengah
paragraf. Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-
kalimat utama-kalimat penjelas.
Paragraf Berdasarkan Isinya
01 Paragraf Persuasif, adalah isi paragraf 04 Paragraf Deskriptif, adalah paragraf yang
yang mempromosikan sesuatu dengan melukiskan atau menggambarkan sesuatu
cara mempengaruhi atau mengajak dengan bahasa. Tujuan paragraf ini
pembaca. adalah agar pembaca memperoleh
gambaran yang jelas mengenai suatu
02 Paragraf Argumentasi, adalah isi objek baik manusia atau benda
paragraf membahas satu masalah dengan
bukti-bukti alasan atau fakta yang 05 Paragraf Eksposisi, adalah paragraf yang
mendukung memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan
kejadian tertentu, yang biasanya berisi
penjelasan. Paragraf ini lazim menjabarkan
03 Paragraf Naratif, adalah isi paragraf
menuturkan peristiwa atau keadaan hasil penelitian atau pengetahuan yang
dalam bentuk data atau cerita dimiliki penulisnya,
STRUKTUR
PARAGRAF
Kalimat topik
Paragraf terbentuk dari
kalimat topik yang
kemudian dikembangkan Kalimat pengembang
oleh kalimat penjelas atau langsung
kalimat pengembang
Paragraf dengan kalimat topik di awal juga bisa juga disebut paragraf deduktif
Paragraf dengan kalimat topik di akhir juga bisa juga disebut paragraf induktif
ANGGOTA KELOMPOK
Syarat-Syarat
Laporan Penelitian? Dengan melihat syarat-syarat laporan tersebut maka
penyusun laporan perlu memiliki persyaratan-persyaratan
sebagai berikut: (1) harus menguasai masalah yang
Laporan Penelitian harus bersifat Objektif dan dilaporkan; (2) harus mempunyai minat kesanggupan,
objektif, teliti, analisitis, kooperatif dan ``open-minded”; (3)
tidak subjektif.
harus menggunakan bahasa tertulis yang baik; (4) dapat
Isinya adalah semua fakta dan tidak ada opini.
menggunakan kata dan istilah yang sederhana, jelas dan
Semua hal yang dicantumkan harus hal yang mudah dimengerti.
benar-benar terjadi pada saat penelitian dan
tidak di rekayasa.
Penulisan laporan harus sesuai urutannya
(Sistematis).
Selain itu, syarat penulisan laporan penelitian juga
Laporan harus jelas dan cermat. diantaranya penulis laporan harus tahu kepada siapa laporan
Laporan harus lengkap. ditulis, penulis harus menyadari bahwa pembaca tidak
mengikuti proses penelitian, penulis harus menyadari
perbedaan latar belakang, serta laporan harus jelas dan
dapat meyakinkan pembaca.
SYARAT FORMAT LAPORAN PENELITIAN
SENDIRI DIANTARANYA:
1) Laporan dituntut untuk bisa dibuat dengan bahasa yang dapat dicerna oleh
publik. Peneliti harus jelas dalam memutuskan untuk siapa penelitian ini
diciptakan; (2) Selanjutnya, laporan penelitian lebih baik jika mencantumkan
jenis metode penelitian yang digunakan sehingga penguji dan pembaca bisa
mengetes keabsahan penelitian yang dilakukan. Pada tahap ini penelitian akan
bersifat terbuka dan bisa mendapatkan masukan, saran dan kritik yang nantinya
bisa untuk bahan pengujian ulang. Bila laporan penelitian tidak bersifat terbuka
(transparan), penelitian sering diasumsikan tidak ilmiah.
Halaman 4
6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA yaitu berisi teori-teori yang berkaitan dengan tema
penelitian
7. BAB III METODE PENELITIAN terdiri dari Lokasi Penelitian, Variabel Penelitian,
Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
8. BAB IV PEMBAHASAN yaitu berisi tentang pembahasan rumusan masalah yang
sudah dicantumkan di Bab I
9. BAB V PENUTUP terdiri dari Kesimpulan dan Saran
10. Daftar Pustaka yaitu berisi rujukan buku atau artikel yang dikutip di laporan).
Halaman 8
JENIS-JENIS
Berdasarkan struktur kepenulisan
BERDASARKAN
BENTUK
KEPENULISAN
1. Formulir
2. Memorandum
3. Surat
4. Naskah
5. Buku
Halaman 10
Laporan berkala
Halaman 11
TERIMA KASIH!
Sekian presentasi dari kami,
apakah ada pertanyaan?