Anda di halaman 1dari 9

PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP BUDAYA PAMALI DIKALANGAN

MASYARAKAT CIKALONG WETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT


Dea febrina irawan
Universitas Pendidikan Indonesia
Deafebrina123@upi.edu

29 April 2022 7 Mei 2022

Abstract
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat hidup
bahagia di dunia dan akhirat. Islam adalah petunjuk bagi manusia, Sikap dan perilaku umat Islam
diatur oleh Al-Qur'an dan hadits. Al-Qur'an dapat memisahkan antara benar dan salah, dan berisi
larangan dan perintah. Namun bagi masyarakat, selain berpusat pada Alquran terdapat budaya lisan
pamali yang juga menjadi acuan dalam aktivitas sehari-hari. Pamali berisi larangan dan perintah bagi
masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap dan perilaku masyarakat terhadap budaya lisan
pamali dengan kaidah agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah budaya lisan
pamali sesuai dengan kaidah agama dan baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada
masyarakat Cikalong wetan Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah pamali
yang tinggal di lingkungan masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara. Terkait dengan ajaran agama, kesesuaian
dengan aturan agama, penelitian ini mencari sumber dalam al-Qur'an, hadits dan ijtihad ulama.
Berdasarkan hasil penelitian, didapat 14 pamali dari masyarakat Cikalong Wetan. Berdasarkan
klalsifikasinya pamali terbagi menjadi (1) 7 pamali untuk kegiatan sehari-hari (2) 3 pamali dalam
merawat kesehatan tubuh (3) 2 pamali untuk anak-anak dan bayi (4) 3 pamali untuk wanita yang
sedang menstruasi, kehamilan dan nifas dan (5) 1 pamali yang berhubungan dengan hewan. Setelah
mempelajari kemaslahatan dan tujuan pamali yang lahir di masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten
Bandung Barat dengan ajaran Islam yang bersumber dari kandungan Al-Qur'an, Hadist dan ijtihad
ulama. Beberapa pamali memiliki nilai-nilai dakwah yang berkaitan dengan ajaran Islam. Ada 7
pamali yang sesuai dengan ajaran agama islam dan terdapat dalam Alquran, hadist dan ijtihad para
ulama dan terdapat 9 pamali yang tidak memeiliki hubungan dengan ajaran islam dan sampak dari
pamali tersebut tidak sesuai dengan Alquran, hadist dan ijtihad para ulama.

Keywords: Budaya Pamali, Kaidah Agama, Aturan dan Pedoman Hidup

PENDAHULUAN
Islam berfungsi sebagai asas, hukum dan pedoman bagi manusia yang didasarkan pada Al-Qur'an, Hadits
dan Ijtihad para ulama. Ada 4 fungsi Islam bagi umat manusia. (1) berfungsi sebagai batasan perilaku manusia
agar berakhlakul karimah, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan
akhlak mulia.” Artinya bahwa manusia hidup didunia semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT,
menjalankan semua perintah dan larangan Allah SWT, sesuai dengan Alquran, Hadits dan Ijtihad para ulama
(2) sebagai jalan untuk mencapai kedamaian dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah SWT
berfirman: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi ini setelah Allah memperbaikinya…” (Q.S.
al-A'raf: 56). Tidak ada satupun dalam ajaran islam yang bertujuan pada kerusakan, semua ajaran nya dapat
menyelamatkan manusia dalam kerusakan (3) berisi ajaran yang menyeimbangkan kehidupan urusan dunia dan
akhirat. Menjadi hal penting bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka didunia, baik dalam sandang,
pangan, papan, jabatan, prestasi, kebahagian dll. Selain urusan dunia, manusia janganlah lalai dalam urusan
akhirat. (4) Sebagai pemersatu bangsa. Dalam ajaran agama islam, manusia diajarkan bagaimana bersikap,
berperilaku yang sesuai dengan pedoman kita yaitu alquran dan hadist. Manusia harus menjalin komunikasi
yang baik antar umat manusia.
Penyebaran Islam tidak terlepas dari budaya asli Indonesia. Keberadaan islam di muka bumi ini berbaur
dengan berbagai budaya yang ada dalam masyarakat, sehingga antara Islam dan budaya lokal dalam suatu
masyarakat tidak dapat dipisahkan, keduanya merupakan bagian yang saling mendukung dan menguatkan.
Menurut Danadibrata (2009, hal. 489) dalam kamusnya menyebutkan pamali sebagai larangan yang jika
dilanggar akan membawa kerugian. Selain itu, pamali menjadi pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam
kehidupannya. Asal usul pamali ini sumber nya tidak jelas, tetapi pamali ini dipercaya secara turun temurun.
Khusus bagi masyarakat sunda, hal ini dianggap tabu sehingga masyarakat dengan teguh menaati aturan yang
ada. Menghindari hal-hal yang termasuk dalam kriteria pamali sudah menjadi etika atau sikap moral yang harus
dipatuhi dan dijalankan. Pamali seringkali hanya dianggap sebagai mitos, atau hanya alat yang digunakan untuk

1
menakut-nakuti orang agar tidak melakukan sesuatu yang dilarang. Banyak pamali yang ada di masyarakat yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Namun sebagian pamali memiliki nilai dakwah yang sesuai dengan ajaran
Islam. Adapun fungsi pamali, yaitu (1) berfungsi mendidik, berperilaku, mencintai, menghormati sesama
makhluk, memelihara solidaritas, teguh dalam keimanan (2) bentuk perlindungan diri atau menjaga
keselamatan.
Dalam penelitian ini penulis menjadikan masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat sebagai
sumber data. Penulis memilih masyarakat Cikalong Wetan sebagai objek penelitian karena masyarakat
menganut pamali selain ajaran Islam yang juga memiliki larangan dan perintah bagi kehidupan umat Islam.
Segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari memiliki aturan yang harus ditaati diluar aturan agama. Rasa
penasaran penulis terhadap pamali yang hidup di masyarakat Cikalong Wetan membuat penulis melakukan
penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian budaya pamali dalam ajaran agama Islam,
mengklasifikasi pamali dan menganalisis nilai dari pamali tersebut dari perspektif islam.

METODE
Sumber data dalam penelitian ini berfokus pada masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.
Terdapat 13 desa di Kecamatan Cikalong Wetan yaitu Desa Cikalong, Desa Cipada, Desa Ciptagumati, Desa
Cisomang Barat, Desa Ganjarsari, Desa Kanangasari, Desa Mandalamukti, Desa Mandalasari, Desa Mekarjaya,
Desa Puteran, Desa Rende, Desa Tenjolaut dan Desa Wangunjaya. Mengenai pamali, kriteria sumber penelitian
ini adalah laki-laki atau perempuan dewasa, memiliki pengetahuan tentang pamali, lahir dan tinggal atau asli
desa di kecamatan Cikalong Wetan. Informasi yang diambil dari sumber penelitian ini bervariasi, seperti petani,
tetua yang sudah lama tinggal di desa, dan orang dewasa yang memiliki pengetahuan pamali secara turun
temurun dari orang tuanya. Terkait dengan ajaran agama, kesesuaian dengan aturan agama, penelitian ini
mencari sumber dalam al-Qur'an, hadits dan ijtihad ulama.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Metode kualitatif ini digunakan
untuk menganalisis objek yang tidak dapat diukur dengan menggunakan angka. Pamali adalah objek non-eksak,
artinya hanya bisa digambarkan dengan kata-kata. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
dilatarbelakangi oleh sifat metode kualitatif. Ada lima metode kualitatif, yaitu (1) induktif, artinya mempunyai
dasar logika yang jelas, (2) memahami pola kehidupan manusia berdasarkan sudut pandang penulis, sehingga
penulis mampu menggambarkan hasil penelitian dengan jelas, (3) lebih mementingkan proses penelitian
daripada hasil penelitian. , (4) sifat humanistik, dan (5) semua aspek kehidupan dalam masyarakat dianggap
penting. Berdasarkan sifat metode kualitatif, penulis mampu mencapai tujuan penelitian yaitu menafsirkan dan
mengungkapkan makna pamali yang ada. Penelitian yang menggunakan analisis deskriptif tidak lepas dari
metode kualitatif yang dianggap efektif untuk menemukan fakta dalam data penelitian. Demikian disampaikan
Suyanto dan Sutinah (2006, h. 80) dalam empat tahap penelitian kualitatif. Empat langkah yang dimaksud
adalah (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) interpretasi data, dan (4) penarikan kesimpulan.
Dalam pengumpulan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, secara langsung atau
tatap muka dan tidak langsung melalui telepon atau pesan Whatsapp.

TEMUAN DAN DISKUSI

Klasifikasi pamali masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat


Dari hasil penelitian langsung kepada masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat yang terdiri
dari tiga belas desa diantaranya Desa Cikalong, Desa Cipada, Desa Ciptagumati, Desa Cisomang Barat, Desa
Ganjarsari, Desa Kanangasari, Desa Mandalamukti, Desa Mandalasari, Desa Mekarjaya, Puteran Desa, Desa
Rende, Desa Tenjolaut dan Desa Wangunjaya. Ada pamali yang memiliki kesamaan, pamali diklasifikasikan
menjadi pamali untuk kegiatan sehari-hari, pamali dalam merawat kesehatan tubuh, pamali untuk anak-anak dan
bayi, pamali untuk wanita yang sedang menstruasi, kehamilan dan nifas dan pamali yang berhubungan dengan
hewan.
Pamali yang diperuntukan untuk kegiatan sehari-hari yaitu rutinitas seperti makan, kebiasaan dan lain-lain.
Pamali dalam menjaga kesehatan tubuh artinya dalam menjaga kesehatan tubuh syarat dan pantangan yang tidak
boleh dilanggar, Pamali untuk anak-anak dan bayi diperlihatkan sekitar usia 0-10 tahun, Pamali untuk wanita
haid, hamil dan nifas adalah diperuntukkan bagi wanita yang sedang dalam masa haid, ibu yang sedang hamil
atau telah menginjak bulan kesembilan, dan ibu yang baru saja melahirkan. Dan terakhir pamali terkait dengan
hewan, baik dalam proses pemakaman maupun pantangan tentang pemakaman. Berdasarkan penjelasan
tersebut, terdapat 7 pamali untuk kegiatan sehari-hari, 3 pamali untuk menjaga kesehatan tubuh, 2 pamali untuk
anak-anak dan bayi, 3 pamali untuk wanita haid, hamil dan nifas serta 1 pamali yang berkaitan dengan hewan

2
Hubungan dan kesesuaian pamali dengan ajaran agama islam
Berikut klasifikasi pamali dan hubunganya dengan kaidah agama islam
No Klasifikasi pamali Kaidah Agama
"Ulah cicing di Lawang Panto" Jangan Akibatnya, pamali dipercaya bisa
diam di ambang pintu. Bisi hésé membuat kita sulit mencari jodoh.
meunang jodo, atau sulit mendapatkan Tujuan pamali tersebut memiliki
jodoh. Larangan ini ditujukan bagi nilai positif agar kita tidak
siapa saja yang berdiam di ambang menghalangi atau menyulitkan
pintu, biasanya duduk, berdiri, atau orang lain saat memasuki rumah
bersandar di ambang pintu. Alasan atau ruangan. Padahal dalam
keberadaan pamali ini disebutkan ajaran Islam ada beberapa hal yang
karena mereka yang berdiam di ambang membuat manusia sulit mencari
pintu menghalangi orang lain ketika pasangan hidupnya. Menurut
memasuki rumah atau suatu ruangan. syariat, sulit bagi seseorang untuk
mencari jodoh karena bisa jadi
terhalang oleh dosa-dosa yang
telah dilakukannya. Seperti: (1)
Syirik, adalah perbuatan
menyekutukan Allah Subhanahu
Wa Ta'ala dengan selain-Nya. (2)
lalai dalam melaksanakan shalat,
artinya Allah SWT bahkan tidak
mendengarkan doa hamba-Nya
karena jarang menjalankan ibadah
yang diperintahkannya (3) Zina,
zina sangat merusak hubungan
manusia dengan Allah, termasuk
untuk urusan jodoh dan (4)
Berdosa kepada orang tua. Dari
sudut pandang tauhid, tidak ada
istilah terlambat sesuai dengan
firman Allah SWT dalam (Surat
adz-Dzariyat [51]: 49). “Dan Kami
ciptakan segala sesuatu berpasang-
1 Pamali dalam kegiatan sehari-hari pasangan agar kamu mengingat
kebesaran Allah.” Artinya jodoh
akan datang kepada setiap
manusia, tetap berusaha
memperbaiki diri, menjauhi dan
melakukan perintah dan larangan
Allah SWT.
Pamali diam/duduk di meja. Karena Tujuan pamali tersebut adalah
efeknya "Bisi gede hutang" atau banyak untuk memberikan pengajaran
hutang. Tujuan dari pamali ini adalah tentang sikap dan perilaku yang
untuk memberikan nilai kesantunan. santun. Sehubungan dengan
Tidak baik bagi seseorang untuk duduk dampak pamali tersebut yaitu
di meja, tidak terlihat tidak sopan. banyak berhutang, dalam Islam
agar manusia terhindar dari
hutang, sesuai dengan firman
Allah SWT “Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu melakukan
hutang untuk waktu yang
ditentukan, kamu harus menulis
mereka turun." (QS. Al-Baqarah:
282). Ketika kita berhutang, ada
baiknya kita mencatatnya agar kita
selalu mengingatkannya dan
segera meluberasnya ketika kita
memiliki rezeki untuk
menggantikannya, selain itu dalam
hadits “Barangsiapa yang
berhutang, sedangkan dia berniat
untuk tidak meluberasnya. hutang,
maka dia akan menemui Allah
sebagai PENCURI.” (HR.Ibnu
Majah, Hasan Sahih). Bagi orang

3
yang berhutang dan tidak berniat
untuk mengembalikannya maka
mereka akan bertemu dengan
Allah sebagai pencuri.
Pamali menggunakan coet (cobek: Dari beberapa wawancara yang
tempat menyambal) sebagai tempat dilakukan tidak ada alasan
makan. “bisi meunangkeun aki-aki” sebenarnya untuk tidak
untuk wanita dan “bisi meunangkeun menggunakan coet sebagai wadah
janda” untuk pria. makan. Gagasan "bisi
meunangkeun aki-aki" dan "bisi
meunangkeun janda" telah
dianggap tabu dan terbukti
kebenaranya. Dalam Islam, takdir
manusia telah dicatat sebelum
dilahirkan ke dunia di Lauhul
Mahfudz. jodoh seseorang telah
digariskan berdasarkan garis
ketetapan Allah. Tidak ada
manusia yang mengetahui
kebenaran, termasuk Nabi
Muhammad. Bagaimana rupa, sifat
dan kondisi jodoh kita telah
ditentukan oleh Allah SWT, Allah
berfirman dalam Al-Qur'an Surah
An-Nur ayat 26. “Wanita yang
baik untuk pria yang baik, dan pria
yang baik untuk wanita” Jika
seseorang menginginkan jodoh
yang baik, shaleh atau shaleh,
maka jadilah jodoh yang baik dan
shaleh atau shaleh untuk jodohnya
juga.
Pamali menyapu di malam hari Dampak atau akibat dari larangan
"Miceun rezeki" atau buang-buang pamali yaitu akan membuang
rezeki. Maksud dari pamali ini banyak rezeki, atau dengan kata lain
anggapan dari beberapa sumber, bahwa menolak nikmat lainnya. Dari
malam hari adalah waktu untuk istirahat sudut pandang Islam, ada beberapa
dan waktu untuk berhenti melakukan faktor yang menghambat rezeki
segala aktivitas terutama membersihkan manusia, yaitu (1) Rasulullah
rumah. Jadi sebaiknya dilakukan pada SAW bersabda kepada para
pagi, siang atau sore hari sebelum sahabatnya, “Mungkin kalian
malam tiba. pernah mencela angin,” kata
Rasul. mencela angin, hujan, atau
fenomena alam lainnya. Sebab,
nyatanya tindakan itu sama saja
dengan mencemooh Sang
Pencipta. (2) enggan berbagi air
atau ragi (3) terlalu banyak tidur
atau bersantai. Dan (4) tindakan
kezaliman dan kemaksiatan. Itulah
faktor pembatas rezeki bagi
manusia.
“Ulah tatalu ti peuting” Jangan Dalam ajaran Islam kita harus
memukul apapun di malam hari. menjaga persatuan dan
Logikanya pada malam hari semua ketentraman sesama makhluk
orang di lingkungan sekitar rumah kita terutama sesama manusia, seperti
sedang beristirahat atau mungkin di lingkungan rumah dengan
berkumpul dengan keluarga. Jangan tetangga. “Barangsiapa yang
membuat keributan atau kebisingan beriman kepada Allah dan Hari
dengan memukul sesuatu misalnya Akhir, hendaklah dia berbuat baik
seperti memaku dengan palu atau kepada tetangganya.”
memukul sesuatu yang membuat orang (HR.Bukhori-Muslim). “Dan
lain terganggu. berbuat baiklah kepada
tetanggamu, kamu akan menjadi
seorang Muslim.” (HR.Ibnu
Majah).
"Ulah ngaheot ti peuting" Jangan Dalam ajaran Islam terlihat hal-hal

4
bersiul di malam hari. Menurut orang yang menunjukkan kesombongan
tua atau sesepuh, bersiul di malam hari seseorang, sesuai dengan firman
dianggap pamali. Bersiul di malam hari Allah SWT dalam QS. Lukman:
menandakan keceriaan, juga 31/18-19 “Dan janganlah kamu
menandakan kesombongan atau memalingkan wajahmu dari
keangkuhan. seseorang (karena kesombongan)
dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan sombong.
Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri
(18) Dan rendah hati dalam
berjalan dan lembutkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruk suara adalah suara keledai
(19).”
"Ulah sok nyoo beas" atau jangan main Tujuan pamali tersebut memiliki
beras. Sudah menjadi kebiasaan sejak nilai positif bagi manusia. Hargai
kecil ketika kita melihat beras disimpan rezeki, terutama makanan yang
dalam wadah atau baskom, kita kita dapat untuk makanan kita
langsung memasukkan tangan ke sehari-hari. Di dalam pamali kita
dalamnya, atau kita membenamkan dilarang bermain beras karena
tangan kedalam beras tersebut. Dari beras merupakan salah satu rezeki
kebiasaan buruk ini orang tua kita dari Allah SWT, kita harus
sering melarang kita dengan menyebut mensyukuri nikmat karena tidak
pamali semua orang mudah mendapatkan
rezeki.
“Ulah diangir sore-sore” atau jangan Dari pamali tersebut memiliki nilai
dikeramas sore-sore. “matak maot di positif terutama dalam kesehatan.
pangumbaraan.” Itu berarti mati di Larangan ini akan meningkatkan
tempat lain, bukan di tempat tinggal kesadaran masyarakat akan
sekarang. Alasan pamali ini karena sore kesehatan mereka. Sedangkan
hari menunjukkan waktu yang tanggung waktu terbaik untuk mandi yang
untuk mencuci rambut. Dalam dunia dianjurkan oleh Nabi Muhammad
medis, mandi sore dan malam hari adalah sebelum fajar. Karena saat
dapat menyebabkan berbagai penyakit itu air masih banyak mengandung
seperti memperburuk gejala rematik, ozon yang cukup tinggi. Dan
menyebabkan otot kaku, dapat waktu mandi yang diharamkan
menyebabkan flu, risiko terkena oleh Rasulullah SAW adalah (1)
penyakit bronkitis, risiko asma kambuh, Jangan mandi 30 menit setelah
memicu kejang pada penderita epilepsi, shalat Ashar, karena pada saat itu
dan risiko mengalami hipotermia. kondisi badan sedang panas (2)
Jangan mandi setelah Maghrib,
karena pada saat itu waktu kondisi
jantung melemah sehingga
berbahaya bagi kesehatan tubuh
Pamali dalam merawat dan (3) Setelah Isya sampai jam 12
2
kesehatan tubuh malam, selain jantung, penyakit
rematik dapat menyerang tubuh
“Ulah diangir poe saptu” Jangan Saat mewawancarai beberapa
mencuci rambut pada hari Sabtu. narasumber tentang pamali
Karena akan meninggal di usia muda. tersebut, mereka tidak menjelaskan
Para sesepuh menganggap ini sebagai tujuan pamali itu secara jelas.
pantangan yang tidak boleh dilanggar. Dalam dunia medis tidak ada yang
Dalam dunia medis bahkan tidak menjelaskan hari-hari tertentu
dijelaskan hari-hari tertentu yang tidak yang tidak diperbolehkan untuk
diperbolehkan untuk mencuci rambut. mencuci rambut. Jika di luar
negeri seperti negara-negara Eropa
yang memiliki lebih banyak
musim, terutama musim dingin,
mungkin tidak disarankan untuk
terlalu sering mandi bagi penderita
penyakit berat atau mencegah
penyakit karena cuaca dingin.
Bahkan dalam Islam tidak ada hari
yang dianggap sial, berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Abû

5
Dâwud “Tathayyur (menganggap
sesuatu sebagai sumber kesialan)
adalah syirik. Tathayyur adalah
syirik. Allah melenyapkannya
dengan tawakal “Dari penjelasan
ini tidak ada hari sial dalam Islam
termasuk hari Sabtu, jika memang
Allah SWT mencabut nyawa
umatnya pada hari Sabtu itu
memang sudah takdirnya.
“Ulah nekteukan kuku ti peuting” Dalam ajara islam arti dari
Jangan memotong kuku dimalam hari. mengurangi umur adalah menurut
“Mondokan umur” atau mengurangi Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam
umur. Dari beberapa narasumber yang al-Da' wa al-Dawa'
kami wawancarai, tidak ada penjelasan mengungkapkan, sebagian ulama
yang jelas mengenai hal ini, mereka berpendapat bahwa yang dimaksud
hanya memberikan contoh dan kejadian dengan pengurangan usia pelaku
nyata di desa mereka akibat maksiat adalah hilangnya berkah
pemotongan kuku pada malam hari. usianya, karena ini adalah salah
satu dari dampak imoralitas.
Sebagian ulama berpendapat
bahwa maksiat menyebabkan
berkurangnya usia karena hakikat
kehidupan adalah kehidupan hati.
Oleh karena itu, Allah
menempatkan orang-orang kafir
sebagai orang mati, sebagaimana
disebutkan dalam firman-Nya QS
al-Nahl; 21, "Mereka mati, tidak
hidup."
“Ulah ulin wanci magrib, bisi diculik Jin diciptakan sebelum penciptaan
ku jurig” atau jangan main kalau sudah Adam yang menjadi nenek
waktu maghrib nanti di culik hantu. moyang umat manusia. Jumlah jin
Orang Sunda menyebutnya kalong juga sangat banyak. Sebagian dari
wewe atau wewe gombel. Cerita dan mereka beragama Islam dan
pengalaman dari masyarakat Cikalong sebagian lagi kafir. Seperti
Wetan, pernah ada seorang anak yang manusia, jin juga kawin,
hilang selama tiga hari, saat dicari dan berkembang biak, makan, minum,
dilakukan beberapa ritual di desa istirahat. Mereka memiliki jenis
tersebut. Akhirnya anak itu ditemukan kelamin laki-laki dan perempuan.
di pohon besar di dalam hutan, setiap (Surat al-Jin: 6). Nabi Muhammad
kali anak itu ditanya, ia mengatakan menggambarkan jin dibagi
bahwa nenek tua telah mengajak nya menjadi tiga kelompok, yaitu
ketika bermain di sore hari. Ia diikat di mereka yang bisa terbang di udara,
pohon, warga sekitar mencarinya ular dan anjing, dan mereka yang
dengan menyebut nama anak tersebut hidup dan bergerak. Dalam ajaran
dan memukul benda tertentu yang Islam, percaya bahwa mereka
menimbulkan suara keras. Anak itu adalah jin dan setan memang ada,
Pamali untuk anak-anak dan
3 dapat mendengar orang tuanya dan mereka akan selalu menyesatkan
bayi orang-orang memanggil namanya tetapi manusia. Berbeda dengan qorin
sulit baginya untuk menggerakkan jin, dengan Syaikh Ibnu Uthaimin
mulutnya untuk menjawab panggilan mengatakan bahwa qorin jin
orang tua dan orang-orang tersebut. adalah setan yang ditugaskan
Dari kisah tersebut banyak orang tua untuk menyesatkan manusia
yang melarang anak-anaknya bermain dengan izin Allah. Ia bertugas
sampai maghrib memerintahkan kemunkaran dan
Pamali Bayi dibawa keluar pada malam mencegah amar ma'ruf. Allah
hari, sama saja dengan “Ulah ulin SWT berfirman dalam Al-Qur'an
wanci magrib, bisi diculik ku jurig” Surah Al-Baqarah ayat 268. Masa-
membawa bayi pada malam hari, dapat masa mereka mengembara ketika
mengundang mereka (makhluk halus) “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
untuk mengganggu bayi, karena di Sallam bersabda: “Jika magrib
alamnya, sama hal nya dengan wanita menjelang malam, peganglah
yang sedang menstruasi, wanita hamil, (dalam rumah) anak-anak kecilmu,
bayi pun memiliki aroma yang karena pada saat itu adalah setan
mengundang mereka untuk mendekati yang berkeliaran. Ketika malam
dan mengganggu mereka telah tiba, peliharalah anak-

6
Wanita hamil tidak boleh keluar selama anakmu di dalam rumah, tutuplah
40 hari. Karena banyak mengundang pintu-pintumu (termasuk jendela)
mereka (makhluk halus) untuk dengan menyebut nama Allah
mengganggu mereka, karena ibu hamil terlebih dahulu karena setan tidak
memiliki aroma yang harum menurut akan dapat membuka pintu yang
mereka. Tujuan dari pamali ini, selain terkunci dengan menyebut nama
untuk menjaga ibu hamil, hal ini juga Allah terlebih dahulu, dan ikat
dapat menjaga keselamatan bayi, tidak guci-guci airmu (qirab adalah
diganggu makhluk halus. jama'ah qurbah yang merupakan
wadah air yang terbuat dari kulit
dan ujungnya biasanya diikat
dengan tali untuk mencegah
masuknya kotoran) sambil
menyebut nama Allah, tutupi
bejana atau wadahmu sambil
menyebut nama Allah meskipun
hanya tertutup oleh sesuatu dan
mematikan lampu (jika ingin
tidur)” (HR Bukhari Muslim).
“Keur hamil ulah nekteuk buuk” atau Tidak ada alasan yang jelas terkait
saat hamil jangan potong rambut. pamali dan larangan tersebut.
Beberapa alasannya karena jika hal ini Dalam Islam dijelaskan bahwa
dilakukan maka akan terjadi sesuatu manusia wajib mensyukuri dan
pada kandungan. Seperti memicu menjaga karunia Allah SWT,
keguguran, berasb buruk dan lain-lain. meskipun tidak ada hadits khusus
mengenai hal ini. Namun, tidak
apa-apa memotong rambut dengan
niat untuk merawat diri sendiri.
Sedangkan dalam dunia medis,
hal-hal yang menyebabkan
Pamali untuk wanita yang keguguran saat hamil disebabkan
4 sedang menstruasi, kehamilan kelainan kromosom yang membuat
dan nifas bayi tidak dapat berkembang
secara normal. Kelainan
kromosom ini bisa terjadi secara
tidak terduga, atau karena kelainan
genetik yang diturunkan dari orang
tua. Masalah dengan plasenta juga
bisa menyebabkan keguguran.
“Anu haid ulah nekteuk kuku atau ulah Pamali erat kaitannya dengan
nyisiran” atau yang sedang haid tidak ajaran Islam tentang kebersihan
boleh memotong kuku atau menyisir wanita yang sedang haid atau
rambut. Karena ada anggapan bahwa menstruasi. Ada beberapa
kuku dan rambut yang rontok akibat perbedaan pendapat, ada yang
menyisir tidak boleh lepas dari tubuh boleh dan ada yang melarang keras
kita saat kotor atau saat wanita sedang perbuatan tersebut. Sedangkan
haid. Sehingga ketika mandi wajib menurut Ibnu Hajar Al-Haitsami
potongan kuku dan rambut tersebut dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi
tidak ikut disucikan. Syarhil Minhaj menyatakan
menurut mazhab Syafi'i, wanita
haid boleh memotong kuku,
rambut kemaluan dan bulu ketiak.
Selain itu, mengenai menyisir
rambut dalam sebuah hadits
disebutkan, ketika Aisyah RA
pergi haji bersama Nabi
Muhammad SAW dan setelah tiba
di Mekkah, ia mengalami
menstruasi. Kemudian Rasulullah
SAW bersabda kepadanya:
“Tinggalkan umrahmu, buka
ikatan rambutmu dan sisirlah.”
(HR Bukhari dan Muslim)
“Pamali nabrak ucing” atau pamali Dari pamali ini memiliki tujuan
Pamali yang berhubungan menabrak kucing. Menurut cerita dari untuk tetap berhati-hati saat
5
dengan hewan. beberapa orang tua di masyarakat berkendara. Tetap jaga
Cikalong Wetan. Jika seseorang keselamatan diri sendiri dan orang

7
menabrak kucing, maka akan memiliki lain. Dalam ajaran Islam, rezeki
berasb buruk dan bahkan menemui dan kematian adalah takdir dari
kematian. Allah Ta'ala, jadi tidak ada yang
bisa menolaknya. “Allah telah
mencatat seluruh takdir penciptaan
lima puluh ribu tahun sebelum
Allah menciptakan langit dan
bumi” HR. Muslim, Thirmidzi dan
Abu Dawud. Tidak ada yang bisa
mengubah takdir manusia.
Pandangan umat Islam terhadap
kucing sebagai sahabat Nabi
Muhammad SAW menambah
tekad masyarakat terhadap pamali
ini yang tidak boleh dilanggar

KESIMPULAN
Kesimpulan dari sumber masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat yang penulis wawancarai
ada 16 pamali. Dari 16 pamali diklasifikasikan menurut jenis pamali. Dibagi menjadi lima. Lima klasifikasi
tersebut terdiri dari pamali untuk kegiatan sehari-hari, pamali untuk menjaga kesehatan tubuh, pamali untuk
anak-anak dan bayi, pamali untuk wanita yang sedang menstruasi, pamali untuk ibu hamil dan nifas serta pamali
yang berhubungan dengan hewan. Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat tujuh pamali untuk kegiatan sehari-
hari, tiga pamali untuk menjaga kesehatan tubuh, dua pamali untuk anak-anak dan bayi, tiga pamali untuk
wanita yang sedang haid, hamil dan nifas serta satu pamali yang berhubungan dengan hewan.
Setelah mempelajari kemaslahatan dan tujuan pamali yang lahir di masyarakat Cikalong Wetan Kabupaten
Bandung Barat dengan ajaran Islam yang bersumber dari kandungan Al-Qur'an, Hadist dan ijtihad ulama.
Beberapa pamali memiliki nilai-nilai dakwah yang berkaitan dengan ajaran Islam. Seperti dalam Pamali yang
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yaitu (1) Pamali duduk di meja (2) Pamali tidak menabrak apapun pada
malam hari yang menimbulkan kebisingan dan mengganggu orang lain (3) Tidak bermain beras. Ketiga hal
tersebut berkaitan dengan ajaran agama Islam, seperti: Pamali duduk di atas meja berkaitan dengan kesopanan,
Pamali tidak menabrak sesuatu pada malam hari yang menimbulkan kegaduhan dan mengganggu orang lain
terkait dengan menjaga perdamaian antar manusia terutama tetangga. dan Pamali bermain beras terkait dengan
mensyukuri rezeki yang didapat.
Pamali terkait dengan menjaga kesehatan tubuh yaitu keramas di sore hari yang berkaitan dengan ajaran
agama Islam, Nabi Muhammad SAW menganjurkan waktu mandi yang paling baik, yaitu sebelum fajar. Karena
saat itu air masih banyak mengandung ozon yang cukup tinggi. Dan waktu mandi yang diharamkan oleh
Rasulullah adalah (1) Jangan mandi 30 menit setelah shalat Ashar, karena pada saat itu badan panas (2) Jangan
mandi setelah Maghrib, karena pada saat itu waktu kondisi jantung lemah sehingga berbahaya bagi kesehatan
tubuh dan (3) Setelah Isya sampai jam 12 malam, selain jantung, penyakit rematik dapat menyerang tubuh.
Dalam dunia medis juga dijelaskan bahwa keramas atau mandi pada sore hari menjelang malam hari dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit.
Pamali untuk anak-anak dan bayi seperti (1) Pamali untuk anak-anak bermain pada waktu maghrib dan (2)
Pamali membawa bayi keluar rumah pada malam hari. Kedua pamali itu ada kaitanya dalam ajaran Islam.
Sebagai Muslim kami percaya adanya jin atau roh, kami hidup berdampingan. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Ketika matahari terbenam mendekat, pegang (di dalam rumah) anak-anak kecilmu, karena pada saat itu setan
sedang berlarian. Ketika malam tiba, jagalah anak-anakmu di dalam rumah, tutuplah pintu-pintumu (termasuk
jendela). ) dengan menyebut nama Allah terlebih dahulu karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang
terkunci dengan menyebut nama Allah terlebih dahulu, dan mengikat tempayan-tempayan airmu (qirab adalah
jemaah qurbah yang merupakan wadah air yang terbuat dari kulit dan ujungnya biasanya diikat dengan tali agar
kotoran tidak masuk) sambil menyebut nama Allah, tutupi bejana atau wadah Anda sambil menyebut nama
Allah meskipun hanya tertutup oleh sesuatu dan matikan lampu (jika ingin tidur)” (HR. Selain itu pamali untuk
wanita yang sedang haid, hamil dan nifas yaitu ibu hamil tidak boleh keluar rumah selama 40 hari, begitu juga
dengan pamali untuk anak-anak dan bayi yang terganggu oleh makhluk halus.
Selain itu, ada 9 pamali yang tidak berkaitan dengan ajaran Islam, dampak yang dikatakan dalam pamali
tersebut tidak terdapat dalam Alquran, hadist dan ijtihad ulama. Namun dianggap tabu oleh masyarakat
Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Terdapat Jika pamali dilarang di desa tersebut, akan terjadi
peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak masuk akal. Terkadang hal ini sulit dipercaya, namun ini terjadi dan
terbukti dari cerita para korban yang mengalami kejadian tersebut bahwa mereka ketika melanggar pamali di
desanya.

8
REFERENSI
Danadibrata. (2015). Kamus Basa Sunda. PT Kiblat Buku Utama.
FungsiAgama-SahironSyamsuddin. (n.d.).
Juju, A., Listiani, W., & Sumiasih, I. (2013). Pamali Dalam Kebudayaan Masyarakat Adat
Sunda. Visual Art & Design Journal, 1(2), 10–17.
https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/407
Mingrui, Z., Zhichao, D., & Shaobo, W. (2020). mandi malam menyebabkan Rheumaoid
arhtritis (rematik). 37th European Photovoltaic Solar Energy Conference (EUPVSEC),
29(3), 62–64.
Suryaningsih, M., Asfriyati, A., & Santosa, H. (2019). Hubungan Keguguran Dan Anemia
Dengan Pernikahan Usia Muda Di Desa Hapesong Lama. Jurnal Muara Sains,
Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 3(1), 37.
https://doi.org/10.24912/jmstkik.v3i1.1869
Suyanto, B., & Sutinah. (2006). Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan.
WIDIASTUTI, H. (2015). PAMALI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN (Kajian Semiotik dan
Etnopedagogi). LOKABASA, 6(1). https://doi.org/10.17509/jlb.v6i1.3149

Anda mungkin juga menyukai