Abstract
Education in Indonesia has complex problems. The use of traditional learning models is one of the educational
problems in Indonesia. Learning material is difficult for students to understand. The purpose of this research was to
determine the effect on student learning outcomes and to prove effectiveness. The research method used in the
preparation of this article is a qualitative approach method with the type of literature review research. The stages
carried out by the author in the literature review research method are to determine the title of the research, look for
literature sources that are related and relevant to the research material content obtained from several sources such as
articles and the internet, then analyze material related to the title, collect and select several journal to be analyzed, and
write down the results of the analysis. This learning model is used to produce more interactive and collaborative
activities. Based on the research conducted, it can be concluded that the flipped classroom learning model is proven to
be able to influence student learning outcomes and can improve student learning outcomes.
Keywords: Flipped, Classroom, Results, Learning, Effectiveness.
Abstrak
Pendidikan di Indonesia memiliki persoalan yang kompleks. Penggunaan model pembelajaran tradisional
menjadi salah satu permasalah pendidikan yang ada di Indonesia. Materi pembelajaran sulit dipahami oleh peserta
didik. Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pada hasil belajar peserta didik serta
membuktikan keefektifan. Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah metode pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian kajian literatur. Tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam metode penelitian kajian
literatur adalah dengan menentukan judul penelitian, mencari sumber literatur yang berhubungan dan relevan dengan
konten materi penelitian yang didapat dari beberapa sumber seperti artikel dan internet, selanjutnya menganalisis
materi yang berkaitan dengan judul, mengumpulkan dan menyeleksi beberapa jurnal untuk dianalisis, dan menuliskan
hasil analisis. Model pembelajaran ini digunakan untuk menghasilkan kegiatan yang lebih interaktif dan kolaboratif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan model pembelajaran flipped classroom terbukti dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci: Flipped, Classroom, Hasil, Belajar, Efektivitas
mengakibatkan interaksi antara guru dan classroom dan tetap termotivasi untuk
murid hanya terjadi dalam kelas. Dalam hal mengelola kelas secara teratur (Permatasari,
pemanfaatan teknologi, sekolah yang tidak 2022).
menerapkan inovasi mengalami kekurangan. Efektivitas Flipped Classroom Terhadap
Proses belajar mengajar di kelas terbatas dan Hasil Belajar
dianggap belum mencapai tingkat optimal. Di Hadirnya teknologi canggih pada kegiatan
sisi lain, sekolah yang mengadopsi inovasi pembelajaran tidak kita sadari bahwa hal
menciptakan aktivitas pembelajaran yang tersebut mengubah cara guru dalam
lebih baik, dimana peserta didik lebih terlibat memberikan ilmunya kepada murid. Jauh
dan didukung oleh media pembelajaran yang sebelum zaman modern seperti saat ini,
mendorong partisipasi. Dalam konteks ini, pembelajaran di kelas cenderung membuat
peserta didik bukan hanya objek peserta didik bosan. Penyebabnya dapat
pembelajaran, tetapi juga aktor aktif dalam datang dari guru itu sendiri maupun peserta
proses pembelajaran yang melampaui ruang didik. Seperti halnya apabila proses
kelas. Mereka dapat melakukan eksplorasi pembelajaran di kelas guru masih menjadi
lebih jauh dengan bantuan berbagai media fokus utama di kelas. Sebagai contoh
pembelajaran dan memanfaatkan teknologi misalnya ketika guru masih melaksanakan
yang tersedia. model pembelajaran yang konvensional
Mengimplementasikan inovasi tersebut, berupa ceramah di kelas sehingga membuat
guru seringkali menghadapi berbagai suasana kelas tidak menyenangkan untuk
tantangan dan keterbatasan. Tantangan mereka dan cenderung membosankan.
tersebut antara lain keterbatasan pengetahuan Masalah-masalah seperti itu haruslah
dan keterampilan, keterbatasan waktu, ditemukan pemecahannya melalui sebuah
ketidakseimbangan antara pemanfaatan inovasi dan penerapan flipped classroom
teknologi dan interaksi sosial, keterbatasan dapat menjadi satu di antara yang ada sebagai
infrastruktur, variasi respon peserta didik, dan solusinya (Permatasari, 2022).
tantangan dalam menilai pembelajaran. Guru Kurikulum yang saat ini digunakan
perlu mengembangkan pengetahuan dan tentulah mendukung model flipped classroom
keterampilan mereka untuk berinovasi secara untuk dapat diimplementasikan di sekolah.
efektif, tetapi ini seringkali sulit dan Jika dahulu sebelum hadirnya sebuah inovasi
menantang. Penerapan inovasi membutuhkan flipped classroom guru biasanya melakukan
waktu dan tenaga tambahan dari guru untuk tes atau memberikan tugas yang terkesan
mempersiapkan materi pembelajaran, namun monoton, misalnya pemberian soal-soal
hal ini dapat menjadi tantangan ketika guru dalam sebuah kertas dan dilakukan secara
memiliki banyak tugas dan tanggung jawab di langsung di kelas. Namun saat ini akibat
luar kegiatan pembelajaran. Keterbatasan adanya perkembangan teknologi membuat
peralatan teknologi dan akses teknologi juga pelaksanaan tes maupun pemberian tugas
menjadi kendala dalam infrastruktur dengan menggunakan sistem online. Tidak
pembelajaran. Selain itu, peserta didik hanya itu, penilaian yang dilakukan pun
memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar berbasis proyek, dan berbagai bentuk evaluasi
yang berbeda-beda, sehingga menerapkan lainnya yang lebih beragam. Di sini peserta
inovasi dalam pembelajaran juga dapat didik akan dituntut untuk dapat lebih aktif dan
menjadi tantangan tersendiri. Sebagai contoh, melatih dirinya untuk dapat berpikir kritis.
beberapa peserta didik mungkin lebih Dengan begitu, penerapan model flipped
menyukai pembelajaran tatap muka daripada classroom dinilai dapat meningkatkan hasil
pembelajaran online karena mereka kesulitan belajar peserta didik selama melangsungkan
mengakses materi pembelajaran melalui pembelajaran.
teknologi. Oleh karena itu, penting bagi guru Pendekatan utama untuk menghasilkan
untuk memiliki pengetahuan tentang flipped inovasi adalah keterlibatan berbagai pihak.
Hal ini berpeluang mempercepat proses dalam pertemuan kelas, peserta didik
keberhasilan inovasi. Perspektif berbagai memiliki waktu yang cukup untuk
pihak menawarkan pengalaman baru. Oleh berinteraksi dan berbicara dengan guru.
karena itu, berikut pihak yang terlibat dalam Keterlibatan peserta didik terlihat lebih aktif
keberhasilan model pembelajaran flipped dan partisipatif setelah adanya model ini. Hal
classroom ini yaitu: ini dapat memperdalam pemahaman dan
1. Guru terlibat dalam menyiapkan partisipasi, serta motivasi belajar yang
materi pembelajaran sebelum kelas, meningkat. Waktu belajar di kelas juga lebih
meningkatkan kemandirian peserta efisien, peserta didik memiliki kesempatan
didik dalam kaitannya dengan materi untuk berdiskusi dan berkolaborasi (Lu et al.,
pembelajaran di luar kelas, 2023).
membimbing peserta didik selama Peningkatan motivasi belajar, berpikir
pembelajaran, dan menggunakan kritis, dan kemandirian peserta didik,
waktu kelas untuk memperdalam merupakan pengaruh model pembelajaran
pemahaman peserta didik (diskusi, flipped classroom. Tumbuhnya motivasi
latihan, proyek, dll.). belajar dipengaruhi karena peserta didik
2. Peserta didik secara mandiri dalam mendalami mata pelajaran lebih
mengakses materi pembelajaran banyak, sehingga mereka memiliki kesiapan
sebelum kelas dan berpartisipasi aktif sebelum kelas dan kegiatan yang disusun di
dalam kegiatan (mendengarkan video kelas juga mempengaruhi motivasi peserta
pembelajaran, membacakan materi, didik, kegiatan yang interaktif dan kolaboratif
menjawab pertanyaan/soal, dll). mendorong partisipasi. Selain itu,
3. Orang tua/wali dari peserta didik mempengaruhi faktor berpikir kritis peserta
terlibat dalam membimbing peserta didik adalah kenyataan bahwa dalam model
didik dengan pembelajaran yang flipped classroom ini, dorongan dan tuntutan
disediakan oleh guru, mendukung dan yang mengharuskan bahan ajar untuk
membimbing peserta didik yang dipelajari secara mandiri mendorong mereka
terlibat dalam kegiatan belajar di untuk berpikir lebih mendalam. Misalnya,
rumah, dan selalu berkonsultasi ketika mereka mencoba mencari jawaban atas
dengan guru mengenai perkembangan pertanyaan tentang materi, mereka melihat
peserta didik. sumber lain, dan kemudian secara mandiri
4. Administrasi sekolah terlibat dalam menganalisis informasi yang mereka terima.
mendukung guru dalam menerapkan Pertemuan kelas dapat digunakan untuk
model pembelajaran (menyediakan diskusi, kegiatan ini mendorong peserta didik
sumber daya yang diperlukan) dan untuk memberikan umpan balik atas hasil
memantau keefektifan model analisis kritisnya. Model pembelajaran
pembelajaran yang digunakan flipped classroom ini juga mempengaruhi
(Erdemir & Yangın Ekşi, 2019). kemandirian peserta didik dan keterampilan
Setelah menerapkan model flipped teknologi serta literasi digital peserta didik
classroom terlihat bahwa partisipasi peserta (Cahya Firdaus et al., 2020).
didik mengalami perubahan yang signifikan. Peran guru harus mendukung keberhasilan
Setelah mempelajari materi pelajaran yang sebuah inovasi, selain menerapkan model
diberikan guru, mereka memiliki pemahaman pembelajaran, guru juga harus mengevaluasi
yang cukup, sehingga dapat terlibat dalam pembelajaran dengan model ini. Hal ini dapat
kegiatan seperti kolaboratif di kelas, dilakukan dengan melihat umpan balik yang
berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat diterima peserta didik.
dalam diskusi kelompok, peserta didik 1. Guru dapat menanyakan kepada
memiliki lebih banyak kesempatan untuk peserta didik tentang materi yang
bertanya atas keraguan dan kurang jelasnya diberikan, apakah materi tersebut
materi dan guru dapat menjelaskan langsung dianggap mudah dipahami atau ada
materi yang sulit dipahami. peserta menggunakan hasil berpikir kritisnya), (4)
didik dapat menyebutkan materi yang meningkatnya kemandirian peserta didik
belum mereka pahami. Upaya yang (dilihat dari kemampuan peserta didik dalam
dilakukan guru menentukan materi manajemen waktu dan bertanggung jawab
yang harus kembali dijelaskan lebih kegiatan belajar sendiri), (5) meningkatnya
lanjut hasil evaluasi peserta didik (ditunjukkan
2. Menganalisis kualitas materi dengan nilai yang lebih baik, pemahaman
pembelajaran, guru dapat memeriksa materi dan keterampilan bidang lain yang baik
apakah video pembelajaran atau dibandingkan dengan hasil penilaian
materi mudah dipahami, relevan, atau pembelajaran sebelumnya sebelum
memadai dalam mempelajari materi. menggunakan model pembelajaran flipped
Upaya guru selanjutnya adalah classroom ini), (6) umpan balik yang positif
mengecek ketersediaan dan dari peserta didik (diukur dari emosi peserta
keterjangkauan dalam mengakses didik, motivasi belajar atau pengembangan
materi yang diberikan oleh guru, keterampilan peserta didik), (7) dukungan
apakah memahami penggunaan video, orang tua dan kepuasan peserta didik
bahan bacaan atau tugas yang (ditunjukkan oleh dukungan/respons orang tua
diberikan. terhadap penggunaan model pembelajaran
3. Memaksimalkan pertemuan kelas, serta kepuasan peserta didik dengan kegiatan
guru harus mampu mengoptimalkan pembelajaran) (Suriaman & Dewi, 2019).
waktu kelas secara efektif dengan Indikator keberhasilan dapat mengukur
menyelenggarakan, misalnya diskusi pencapaian dari tujuan pembelajaran,
kolaboratif, kolaborasi, pemecahan memberikan umpan balik serta upaya
masalah atau kegiatan interaktif. perbaikan, meningkatkan kualitas
Selain itu, bimbingan dan interaksi pembelajaran dan termasuk mengukur
yang harus dilakukan guru efektivitas model pembelajaran yang
diantaranya, menjelaskan dengan baik, diterapkan. Guru sebagai seorang pendidik
mendukung peserta didik dan harus menggunakan strategi dalam
merespon pertanyaan peserta didik meningkatkan model pembelajaran. Berikut
4. Analisis partisipasi serta motivasi. strategi yang dapat dilakukan guru:
Guru bisa memperhatikan peserta 1. Mengevaluasi materi/konten setiap
didik, apakah mereka berpartisipasi pembelajaran
aktif dalam kegiatan kelas Hal ini 2. Membimbing dan mendukung peserta
dapat membuktikan motivasi peserta didik, terkait sumber/ rujukan materi,
didik, apakah mereka memiliki cara penggunaan video pembelajaran
motivasi belajar secara mandiri di luar dan mendukung peserta didik dalam
kelas (Bariroh & Setiawan, 2021). memahami materi
Berikut indikator keberhasilan flipped 3. Menciptakan kelas yang interaktif,
classroom ini yaitu: (1) Partisipasi aktif, menggunakan metode diskusi
(dibuktikan dengan kegiatan diskusi, kelompok, studi kasus, proyek dll
kerjasama, presentasi atau pemecahan 4. Bekerjasama dengan orang tua,
masalah di kelas), (2) peningkatan berperan dalam terlaksananya model
pemahaman peserta didik (dapat diukur pembelajaran yang digunakan.
dengan mengamati bagaimana peserta didik 5. Mengikuti pelatihan, Guru dapat
menerapkan dan menjelaskan konsep yang mempelajari strategi pengajaran yang
dipelajari), (3) berpikir kritis (dibuktikan efektif, menggunakan alat dan
melalui kemampuan dalam mengajukan teknologi yang relevan, serta
pertanyaan, mengkaji informasi yang diterima memperoleh keterampilan untuk
dan memecahkan masalah dengan
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1
334