Anda di halaman 1dari 9

Indonesian Journal of Primary Education

Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil


Belajar Peserta Didik
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
*Corresponding author: annisahaniifah77@gmail.com, deafebrinai12345@gmail.com, halimatusadiaah@gmail.com

Abstract

Education in Indonesia has complex problems. The use of traditional learning models is one of the educational
problems in Indonesia. Learning material is difficult for students to understand. The purpose of this research was to
determine the effect on student learning outcomes and to prove effectiveness. The research method used in the
preparation of this article is a qualitative approach method with the type of literature review research. The stages
carried out by the author in the literature review research method are to determine the title of the research, look for
literature sources that are related and relevant to the research material content obtained from several sources such as
articles and the internet, then analyze material related to the title, collect and select several journal to be analyzed, and
write down the results of the analysis. This learning model is used to produce more interactive and collaborative
activities. Based on the research conducted, it can be concluded that the flipped classroom learning model is proven to
be able to influence student learning outcomes and can improve student learning outcomes.
Keywords: Flipped, Classroom, Results, Learning, Effectiveness.

Abstrak

Pendidikan di Indonesia memiliki persoalan yang kompleks. Penggunaan model pembelajaran tradisional
menjadi salah satu permasalah pendidikan yang ada di Indonesia. Materi pembelajaran sulit dipahami oleh peserta
didik. Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pada hasil belajar peserta didik serta
membuktikan keefektifan. Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah metode pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian kajian literatur. Tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam metode penelitian kajian
literatur adalah dengan menentukan judul penelitian, mencari sumber literatur yang berhubungan dan relevan dengan
konten materi penelitian yang didapat dari beberapa sumber seperti artikel dan internet, selanjutnya menganalisis
materi yang berkaitan dengan judul, mengumpulkan dan menyeleksi beberapa jurnal untuk dianalisis, dan menuliskan
hasil analisis. Model pembelajaran ini digunakan untuk menghasilkan kegiatan yang lebih interaktif dan kolaboratif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan model pembelajaran flipped classroom terbukti dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kata Kunci: Flipped, Classroom, Hasil, Belajar, Efektivitas

PENDAHULUAN penyelenggaraan pendidikan pada sistem yang


Pendidikan ialah proses berkesinambungan berbeda di Indonesia, yang menambah
dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, kompleksitas permasalahan pendidikan di
keterampilan, dan nilai-nilai seseorang negeri ini. Beberapa permasalahan yang
sepanjang hidupnya. Tujuan utama muncul dalam pendidikan di Indonesia saat
pendidikan adalah mengembangkan potensi ini adalah peran utama guru dalam kegiatan
individu agar dapat tumbuh dan berkembang pembelajaran, dimana seharusnya guru
secara optimal, serta berperan penting dalam berperan sebagai fasilitator yang
pembentukan karakter dan moral individu, menjembatani peserta didik. Selain itu, model
serta membantu dalam memecahkan berbagai pembelajaran yang biasa digunakan guru
masalah sosial. Di Indonesia, pendidikan masih cenderung konvensional atau ceramah.
merupakan masalah yang kompleks. Tidak Perlu diketahui bahwa penggunaan model
hanya terkait dengan konsep, peraturan dan pembelajaran seperti ceramah dapat
anggaran, tetapi juga terkait dengan menjadikan peserta didik jenuh serta kurang
2
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

menyimak penjelasan dari guru di depan METODE PENELITIAN


kelas. Selain itu, cara penyampaian materi Dalam penulisan artikel ini digunakan
yang kurang inovatif juga menjadikan peserta metode pendekatan kualitatif dengan jenis
didik kehilangan fokus saat pembelajaran penelitian literature review. Metode penelitian
dilaksanakan. kualitatif ialah pendekatan yang digunakan
Pentingnya peran pendidik agar dapat dalam memahami serta mempelajari kejadian
merancang suatu pembelajaran yang lebih sentral dengan memperlakukan partisipan
efektif. Guru sebaiknya menggunakan model sebagai subjek dengan pemikiran dan
pembelajaran yang sesuai agar dapat pendapat yang berharga. Berbeda dengan
menunjang proses pembelajaran dengan baik. penelitian kuantitatif yang memiliki
Model pembelajaran yang dipilih memiliki keterbatasan yang ketat, penelitian kualitatif
peran yang cukup signifikan dalam memberikan kebebasan kepada partisipan
pelaksanaan pembelajaran, diantaranya untuk mengungkapkan pemikirannya.
meningkatkan kualitas pembelajaran dan Penelitian ini memiliki tujuan sebagai alat
pengetahuan peserta didik. Tidak hanya itu, mengevaluasi keefektifan model
guru juga diminta untuk dapat mengikuti pembelajaran flipped classroom terhadap hasil
perkembangan teknologi yang sedang belajar peserta didik. Dalam metode
berlangsung. Mengingat hampir semua penelitian tinjauan pustaka, penulis
kegiatan saat ini menggunakan teknologi, melakukan beberapa tahapan. Pertama,
maka guru perlu memiliki keterampilan dalam penulis menentukan judul penelitian yang
menggunakan teknologi untuk menghasilkan akan diteliti. Kemudian, penulis mencari
media pembelajaran yang efektif. Hal ini akan sumber literatur yang relevan dan berkaitan
memudahkan peserta didik untuk dengan isi bahan penelitian. Sumber-sumber
mendapatkan informasi tentang materi tersebut dapat berupa artikel dan informasi
pembelajaran ketika mereka belajar di yang terdapat di internet. Selanjutnya penulis
lingkungan rumah maupun di luar sekolah. menganalisis materi yang berkaitan dengan
Masing-masing peserta didik memiliki judul penelitian untuk mendapatkan informasi
kelebihan serta kekurangan sendiri, termasuk yang relevan. Penulis juga mengumpulkan
dalam bidang pendidikan. Tidak semua beberapa jurnal yang akan dianalisis lebih
peserta didik dapat dengan cepat mengerti mendalam. Terakhir, penulis menuliskan hasil
materi yang dipaparkan oleh guru, maka dari penelitian yang telah dilaksanakan. Dengan
itu guru harus dapat mengaplikasikan ataupun menggunakan metode penelitian tinjauan
menerapkan model pembelajaran yang pustaka dengan pendekatan kualitatif, penulis
menyenangkan, kreatif dan inovatif. Ada dapat mengumpulkan informasi yang relevan
beberapa aspek yang menyebabkan peserta dan mendalam tentang keefektifan model
didik kurang memahami pembelajaran, pembelajaran flipped classroom terhadap hasil
seperti: kurangnya fasilitas yang memadai belajar peserta didik.
dalam mendukung terjadinya proses
pembelajaran, kurangnya sumber bacaan, HASIL DAN PEMBAHASAN
gaya belajar setiap peserta didik berbeda- Model Pembelajaran Flipped Classroom
beda, model pembelajaran yang dipakai guru Pembelajaran flipped classroom
masih kurang tepat, masih konvensional dan merupakan gabungan antara pembelajaran
kurang inovatif, serta kurang minat dan mandiri dan kolaboratif. Menurut Bishop dan
motivasi. Berdasarkan apa yang telah Verleger (2013), model pembelajaran ini
dijelaskan, maka solusi yang dapat menggunakan teknologi untuk memberikan
diimplementasikan ialah dengan menerapkan akses kepada peserta didik terhadap materi
model pembelajaran yang tepat serta inovatif pembelajaran sebelum kelas, sehingga waktu
dengan menggunakan model pembelajaran kelas dapat digunakan secara lebih interaktif
flipped classroom. dan kolaboratif. Johnson (2013) juga
mengungkapkan bahwa flipped classroom

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


3
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan


hubungan antara guru, siswa serta lingkungan kreatif mereka.
pembelajaran, serta mengurangi beban 2. Peningkatan pemahaman
aktivitas belajar di dalam kelas. Dalam model peserta didik: Dengan
pembelajaran tersebut, siswa belajar melalui menyediakan materi sebelum
video tutorial yang dipersiapkan oleh guru kelas, peserta didik dapat
sebelumnya. Hal ini membantu menghindari belajar dengan kecepatan dan
kejenuhan peserta didik yang hanya gaya belajar masing-masing.
mendengarkan penjelasan guru. Selama Ini memungkinkan mereka
proses pembelajaran flipped classroom, untuk fokus pada bagian-
peserta didik dapat mengerjakan topik-topik bagian yang sulit dipahami dan
secara bertahap dengan dibantu video menghabiskan waktu lebih
pembelajaran yang telah disediakan oleh banyak untuk mengembangkan
guru. Di dalam kelas, mereka akan pemahaman tentang materi.
berpartisipasi dalam aktivitas pemecahan 3. Peningkatan berhubungan
masalah dan praktik yang relevan dengan antara guru dan peserta didik:
materi yang telah dipelajari. Keunggulan dari Flipped classroom
model ini ialah siswa bisa mengakses video menciptakan kesempatan bagi
pembelajaran di mana saja, sehingga mereka interaksi yang lebih langsung
memiliki fleksibilitas untuk mengulang dan antara guru dan peserta didik
memperdalam pemahaman materi. Hal ini di dalam kelas. Guru dapat
berdampak positif pada hasil belajar peserta memberikan panduan,
didik. Flipped classroom ialah pendekatan mendukung, serta memberi
pedagogis inovatif yang menempatkan peserta feedback secara langsung pada
didik sebagai pusat pembelajaran, dengan siswa.
membalikkan sistem pembelajaran tradisional 4. Peningkatan efektivitas waktu
yang umumnya dipraktikkan oleh guru belajar: Dengan memindahkan
(Walidah, 2020). pemaparan materi ke luar
Model pembelajaran flipped classroom kelas, waktu di dalam kelas
ialah suatu pendekatan pembelajaran di mana dapat lebih efektif digunakan
materi pembelajaran disiapkan sebelum kelas untuk diskusi, pemecahan
dan waktu kelas digunakan untuk kegiatan masalah, dan aktivitas yang
interaktif dan kolaboratif. Tujuannya untuk mendorong pemahaman yang
meningkatkan pemahaman siswa pada materi lebih mendalam.
pelajaran serta mengembangkan keterampilan 5. Memperkaya pengalaman
berpikir kritis serta kreatif. Flipped classroom pembelajaran peserta didik:
memiliki beberapa manfaat dan keunggulan, Flipped classroom
antara lain: menyertakan peserta didik
1. Peningkatan pemikiran kritis untuk aktif pada pelaksanaan
dan kreatif: Dengan akses pembelajaran serta mendorong
sebelumnya terhadap materi siswa untuk menggunakan
pembelajaran, peserta didik sumber daya tambahan seperti
menjadi lebih siap untuk kelas. video, bahan bacaan, atau
Di dalam kelas, mereka dapat sumber online lainnya. Hal ini
berpartisipasi secara aktif dapat memperkaya
dalam diskusi, kolaborasi, dan pengalaman belajar mereka.
penerapan materi, yang pada 6. Mengikuti kemajuan peserta
gilirannya meningkatkan didik: Dengan akses terhadap
materi sebelum kelas, guru

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


4
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

dapat melihat perkembangan memperbaiki kondisi dan kualitas hidup


individu dari masa ke masa. manusia. Dengan berinovasi, kita dapat
Hal tersebut memungkinkan menciptakan hasil yang berkelanjutan dan
penyesuaian pembelajaran mampu memenuhi kebutuhan yang ada,
untuk memenuhi kebutuhan termasuk dalam menyelesaikan masalah yang
dan tingkat pemahaman kita hadapi. Inovasi menciptakan ruang untuk
masing-masing peserta didik. ide-ide baru, pendekatan baru, dan teknologi
7. Membantu guru baru yang dapat mengubah cara kita
mengidentifikasi peserta didik memandang dan menjalankan aktivitas kita
dengan lebih baik: Dengan sehari-hari (Ibrohim et al., 2020).
interaksi yang lebih intensif di Pada era modern saat ini, terdapat beberapa
dalam kelas, guru dapat lebih media yang dapat digunakan oleh guru dalam
memahami kebutuhan, menerapkan model flipped classroom. Salah
kekuatan, dan kelemahan satunya yaitu video pembelajaran. Guru
individu peserta didik, memiliki kemampuan untuk merekam video
sehingga dapat memberikan tutorial yang berisi presentasi, demonstrasi,
pendampingan yang lebih atau penjelasan materi pembelajaran, dan
efektif. mengunggahnya ke platform pembelajaran
8. Meningkatkan manajemen online seperti YouTube dan Google
kelas: Dalam flipped Classroom. Selain itu, terdapat pula media
classroom, peserta didik berupa podcast, yaitu rekaman audio yang
memiliki peran yang lebih dapat digunakan oleh guru dalam menjelaskan
aktif dalam mengelola waktu, materi pembelajaran dalam bentuk narasi,
tanggung jawab, dan tugas- wawancara pakar, atau diskusi kelompok.
tugas mereka. Ini dapat Podcast ini juga diunggah ke platform
membantu meningkatkan pembelajaran online. Selanjutnya, e-book atau
manajemen kelas secara buku digital juga dapat dimanfaatkan oleh
keseluruhan. guru dalam flipped classroom. Guru dapat
9. Membuat pengajaran menjadi membuat atau mengumpulkan sumber bacaan
transparan: Dengan materi digital seperti e-book dan buku digital yang
yang tersedia sebelumnya, dapat diakses oleh peserta didik sebelum
peserta didik dapat melihat dan proses belajar dimulai. Sejak munculnya
mengakses materi pandemi Covid-19, pembelajaran menjadi
pembelajaran. kurang optimal (Chrismawati, 2021). Oleh
Inovasi memiliki peran penting dalam karena itu, forum diskusi online juga menjadi
memberikan solusi terhadap permasalahan satu di antara media yang ada untuk
yang dihadapi di berbagai bidang, termasuk digunakan oleh guru. Guru dapat membuat
bidang pendidikan. Inovasi dalam pendidikan forum diskusi online yang memungkinkan
dapat menjadi kunci untuk mengatasi interaksi antara peserta didik untuk membahas
beberapa permasalahan yang sering muncul, materi pembelajaran. Selain itu, contoh media
seperti terbatasnya akses pendidikan, lain yang sering digunakan dalam flipped
permasalahan kualitas layanan pendidikan, classroom adalah kuis dan tes online sebagai
dan peningkatan keterampilan dan bentuk penilaian pembelajaran.
kemampuan peserta didik. Dengan inovasi, Sekolah yang belum mengadopsi inovasi
kita dapat mengembangkan ide-ide baru yang cenderung menghadapi peserta didik yang
berpotensi menghasilkan perbaikan yang pasif karena partisipasi peserta didik yang
lebih baik. Solusi baru dapat ditemukan dan terbatas. Kegiatan belajar mengajar di kelas
diterapkan untuk mengatasi tantangan yang seringkali bergantung pada peran guru
dihadapi dalam berbagai aspek kehidupan. sebagai pengelola dan pembimbing.
Inovasi juga membuka peluang baru untuk Pembelajaran yang terbatas ini

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


5
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

mengakibatkan interaksi antara guru dan classroom dan tetap termotivasi untuk
murid hanya terjadi dalam kelas. Dalam hal mengelola kelas secara teratur (Permatasari,
pemanfaatan teknologi, sekolah yang tidak 2022).
menerapkan inovasi mengalami kekurangan. Efektivitas Flipped Classroom Terhadap
Proses belajar mengajar di kelas terbatas dan Hasil Belajar
dianggap belum mencapai tingkat optimal. Di Hadirnya teknologi canggih pada kegiatan
sisi lain, sekolah yang mengadopsi inovasi pembelajaran tidak kita sadari bahwa hal
menciptakan aktivitas pembelajaran yang tersebut mengubah cara guru dalam
lebih baik, dimana peserta didik lebih terlibat memberikan ilmunya kepada murid. Jauh
dan didukung oleh media pembelajaran yang sebelum zaman modern seperti saat ini,
mendorong partisipasi. Dalam konteks ini, pembelajaran di kelas cenderung membuat
peserta didik bukan hanya objek peserta didik bosan. Penyebabnya dapat
pembelajaran, tetapi juga aktor aktif dalam datang dari guru itu sendiri maupun peserta
proses pembelajaran yang melampaui ruang didik. Seperti halnya apabila proses
kelas. Mereka dapat melakukan eksplorasi pembelajaran di kelas guru masih menjadi
lebih jauh dengan bantuan berbagai media fokus utama di kelas. Sebagai contoh
pembelajaran dan memanfaatkan teknologi misalnya ketika guru masih melaksanakan
yang tersedia. model pembelajaran yang konvensional
Mengimplementasikan inovasi tersebut, berupa ceramah di kelas sehingga membuat
guru seringkali menghadapi berbagai suasana kelas tidak menyenangkan untuk
tantangan dan keterbatasan. Tantangan mereka dan cenderung membosankan.
tersebut antara lain keterbatasan pengetahuan Masalah-masalah seperti itu haruslah
dan keterampilan, keterbatasan waktu, ditemukan pemecahannya melalui sebuah
ketidakseimbangan antara pemanfaatan inovasi dan penerapan flipped classroom
teknologi dan interaksi sosial, keterbatasan dapat menjadi satu di antara yang ada sebagai
infrastruktur, variasi respon peserta didik, dan solusinya (Permatasari, 2022).
tantangan dalam menilai pembelajaran. Guru Kurikulum yang saat ini digunakan
perlu mengembangkan pengetahuan dan tentulah mendukung model flipped classroom
keterampilan mereka untuk berinovasi secara untuk dapat diimplementasikan di sekolah.
efektif, tetapi ini seringkali sulit dan Jika dahulu sebelum hadirnya sebuah inovasi
menantang. Penerapan inovasi membutuhkan flipped classroom guru biasanya melakukan
waktu dan tenaga tambahan dari guru untuk tes atau memberikan tugas yang terkesan
mempersiapkan materi pembelajaran, namun monoton, misalnya pemberian soal-soal
hal ini dapat menjadi tantangan ketika guru dalam sebuah kertas dan dilakukan secara
memiliki banyak tugas dan tanggung jawab di langsung di kelas. Namun saat ini akibat
luar kegiatan pembelajaran. Keterbatasan adanya perkembangan teknologi membuat
peralatan teknologi dan akses teknologi juga pelaksanaan tes maupun pemberian tugas
menjadi kendala dalam infrastruktur dengan menggunakan sistem online. Tidak
pembelajaran. Selain itu, peserta didik hanya itu, penilaian yang dilakukan pun
memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar berbasis proyek, dan berbagai bentuk evaluasi
yang berbeda-beda, sehingga menerapkan lainnya yang lebih beragam. Di sini peserta
inovasi dalam pembelajaran juga dapat didik akan dituntut untuk dapat lebih aktif dan
menjadi tantangan tersendiri. Sebagai contoh, melatih dirinya untuk dapat berpikir kritis.
beberapa peserta didik mungkin lebih Dengan begitu, penerapan model flipped
menyukai pembelajaran tatap muka daripada classroom dinilai dapat meningkatkan hasil
pembelajaran online karena mereka kesulitan belajar peserta didik selama melangsungkan
mengakses materi pembelajaran melalui pembelajaran.
teknologi. Oleh karena itu, penting bagi guru Pendekatan utama untuk menghasilkan
untuk memiliki pengetahuan tentang flipped inovasi adalah keterlibatan berbagai pihak.

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


6
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Hal ini berpeluang mempercepat proses dalam pertemuan kelas, peserta didik
keberhasilan inovasi. Perspektif berbagai memiliki waktu yang cukup untuk
pihak menawarkan pengalaman baru. Oleh berinteraksi dan berbicara dengan guru.
karena itu, berikut pihak yang terlibat dalam Keterlibatan peserta didik terlihat lebih aktif
keberhasilan model pembelajaran flipped dan partisipatif setelah adanya model ini. Hal
classroom ini yaitu: ini dapat memperdalam pemahaman dan
1. Guru terlibat dalam menyiapkan partisipasi, serta motivasi belajar yang
materi pembelajaran sebelum kelas, meningkat. Waktu belajar di kelas juga lebih
meningkatkan kemandirian peserta efisien, peserta didik memiliki kesempatan
didik dalam kaitannya dengan materi untuk berdiskusi dan berkolaborasi (Lu et al.,
pembelajaran di luar kelas, 2023).
membimbing peserta didik selama Peningkatan motivasi belajar, berpikir
pembelajaran, dan menggunakan kritis, dan kemandirian peserta didik,
waktu kelas untuk memperdalam merupakan pengaruh model pembelajaran
pemahaman peserta didik (diskusi, flipped classroom. Tumbuhnya motivasi
latihan, proyek, dll.). belajar dipengaruhi karena peserta didik
2. Peserta didik secara mandiri dalam mendalami mata pelajaran lebih
mengakses materi pembelajaran banyak, sehingga mereka memiliki kesiapan
sebelum kelas dan berpartisipasi aktif sebelum kelas dan kegiatan yang disusun di
dalam kegiatan (mendengarkan video kelas juga mempengaruhi motivasi peserta
pembelajaran, membacakan materi, didik, kegiatan yang interaktif dan kolaboratif
menjawab pertanyaan/soal, dll). mendorong partisipasi. Selain itu,
3. Orang tua/wali dari peserta didik mempengaruhi faktor berpikir kritis peserta
terlibat dalam membimbing peserta didik adalah kenyataan bahwa dalam model
didik dengan pembelajaran yang flipped classroom ini, dorongan dan tuntutan
disediakan oleh guru, mendukung dan yang mengharuskan bahan ajar untuk
membimbing peserta didik yang dipelajari secara mandiri mendorong mereka
terlibat dalam kegiatan belajar di untuk berpikir lebih mendalam. Misalnya,
rumah, dan selalu berkonsultasi ketika mereka mencoba mencari jawaban atas
dengan guru mengenai perkembangan pertanyaan tentang materi, mereka melihat
peserta didik. sumber lain, dan kemudian secara mandiri
4. Administrasi sekolah terlibat dalam menganalisis informasi yang mereka terima.
mendukung guru dalam menerapkan Pertemuan kelas dapat digunakan untuk
model pembelajaran (menyediakan diskusi, kegiatan ini mendorong peserta didik
sumber daya yang diperlukan) dan untuk memberikan umpan balik atas hasil
memantau keefektifan model analisis kritisnya. Model pembelajaran
pembelajaran yang digunakan flipped classroom ini juga mempengaruhi
(Erdemir & Yangın Ekşi, 2019). kemandirian peserta didik dan keterampilan
Setelah menerapkan model flipped teknologi serta literasi digital peserta didik
classroom terlihat bahwa partisipasi peserta (Cahya Firdaus et al., 2020).
didik mengalami perubahan yang signifikan. Peran guru harus mendukung keberhasilan
Setelah mempelajari materi pelajaran yang sebuah inovasi, selain menerapkan model
diberikan guru, mereka memiliki pemahaman pembelajaran, guru juga harus mengevaluasi
yang cukup, sehingga dapat terlibat dalam pembelajaran dengan model ini. Hal ini dapat
kegiatan seperti kolaboratif di kelas, dilakukan dengan melihat umpan balik yang
berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat diterima peserta didik.
dalam diskusi kelompok, peserta didik 1. Guru dapat menanyakan kepada
memiliki lebih banyak kesempatan untuk peserta didik tentang materi yang
bertanya atas keraguan dan kurang jelasnya diberikan, apakah materi tersebut
materi dan guru dapat menjelaskan langsung dianggap mudah dipahami atau ada

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


7
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

materi yang sulit dipahami. peserta menggunakan hasil berpikir kritisnya), (4)
didik dapat menyebutkan materi yang meningkatnya kemandirian peserta didik
belum mereka pahami. Upaya yang (dilihat dari kemampuan peserta didik dalam
dilakukan guru menentukan materi manajemen waktu dan bertanggung jawab
yang harus kembali dijelaskan lebih kegiatan belajar sendiri), (5) meningkatnya
lanjut hasil evaluasi peserta didik (ditunjukkan
2. Menganalisis kualitas materi dengan nilai yang lebih baik, pemahaman
pembelajaran, guru dapat memeriksa materi dan keterampilan bidang lain yang baik
apakah video pembelajaran atau dibandingkan dengan hasil penilaian
materi mudah dipahami, relevan, atau pembelajaran sebelumnya sebelum
memadai dalam mempelajari materi. menggunakan model pembelajaran flipped
Upaya guru selanjutnya adalah classroom ini), (6) umpan balik yang positif
mengecek ketersediaan dan dari peserta didik (diukur dari emosi peserta
keterjangkauan dalam mengakses didik, motivasi belajar atau pengembangan
materi yang diberikan oleh guru, keterampilan peserta didik), (7) dukungan
apakah memahami penggunaan video, orang tua dan kepuasan peserta didik
bahan bacaan atau tugas yang (ditunjukkan oleh dukungan/respons orang tua
diberikan. terhadap penggunaan model pembelajaran
3. Memaksimalkan pertemuan kelas, serta kepuasan peserta didik dengan kegiatan
guru harus mampu mengoptimalkan pembelajaran) (Suriaman & Dewi, 2019).
waktu kelas secara efektif dengan Indikator keberhasilan dapat mengukur
menyelenggarakan, misalnya diskusi pencapaian dari tujuan pembelajaran,
kolaboratif, kolaborasi, pemecahan memberikan umpan balik serta upaya
masalah atau kegiatan interaktif. perbaikan, meningkatkan kualitas
Selain itu, bimbingan dan interaksi pembelajaran dan termasuk mengukur
yang harus dilakukan guru efektivitas model pembelajaran yang
diantaranya, menjelaskan dengan baik, diterapkan. Guru sebagai seorang pendidik
mendukung peserta didik dan harus menggunakan strategi dalam
merespon pertanyaan peserta didik meningkatkan model pembelajaran. Berikut
4. Analisis partisipasi serta motivasi. strategi yang dapat dilakukan guru:
Guru bisa memperhatikan peserta 1. Mengevaluasi materi/konten setiap
didik, apakah mereka berpartisipasi pembelajaran
aktif dalam kegiatan kelas Hal ini 2. Membimbing dan mendukung peserta
dapat membuktikan motivasi peserta didik, terkait sumber/ rujukan materi,
didik, apakah mereka memiliki cara penggunaan video pembelajaran
motivasi belajar secara mandiri di luar dan mendukung peserta didik dalam
kelas (Bariroh & Setiawan, 2021). memahami materi
Berikut indikator keberhasilan flipped 3. Menciptakan kelas yang interaktif,
classroom ini yaitu: (1) Partisipasi aktif, menggunakan metode diskusi
(dibuktikan dengan kegiatan diskusi, kelompok, studi kasus, proyek dll
kerjasama, presentasi atau pemecahan 4. Bekerjasama dengan orang tua,
masalah di kelas), (2) peningkatan berperan dalam terlaksananya model
pemahaman peserta didik (dapat diukur pembelajaran yang digunakan.
dengan mengamati bagaimana peserta didik 5. Mengikuti pelatihan, Guru dapat
menerapkan dan menjelaskan konsep yang mempelajari strategi pengajaran yang
dipelajari), (3) berpikir kritis (dibuktikan efektif, menggunakan alat dan
melalui kemampuan dalam mengajukan teknologi yang relevan, serta
pertanyaan, mengkaji informasi yang diterima memperoleh keterampilan untuk
dan memecahkan masalah dengan

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


8
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

memfasilitasi pembelajaran yang Chrismawati, M., & Septiana, I. (2021).


interaktif (Sari et al., 2021). Peningkatan Hasil Belajar Melalui
Model Flipped Classroom Berbantuan
SIMPULAN Media Power Point Dan Audio Visual Di
Hasil penelitian mengenai flipped classroom. Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL
Model pembelajaran ini dibuktikan efektif ILMU PENDIDIKAN, 3(5), 1928–1934.
dan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.69
didik. Penggunaan model pembelajaran 5
flipped classroom dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Dalam model ini, Erdemir, N., & Yangın Ekşi, G. (2019).
peserta didik lebih awal mengetahui materi The Perceptions of Student Teachers
pembelajaran melalui media pembelajaran About Using an Online Learning
yang telah disiapkan sebelum pertemuan di Environment ‘Edmodo’ in a ‘Flipped
kela, mendorong kemandirian mereka. Selain Classroom.’ SDU International Journal
itu, berpengaruh pada peningkatan of Educational Studies, 6(2), 174–186.
keterlibatan peserta didik di kelas dan juga https://doi.org/10.33710/sduijes.638795
meningkatkan pemahaman konsep bagi
peserta didik. Banyak faktor yang juga Iim Ibrohim, Mansyur, A. S., Syah, M.,
berpengaruh pada proses keberhasilan model & Ruswandi, U. (2020). INOVASI
pembelajaran flipped classroom ini, SEBAGAI SOLUSI MASALAH
implementasi yang tepat, kualitas materi PENDIDIKAN. Jurnal Educatio FKIP
pembelajaran yang disediakan, keterampilan UNMA, 6(2), 548–560.
pengajaran guru, dan respons peserta didik https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.5
terhadap model ini. 94

DAFTAR PUSTAKA Institut, S. A. T., Islam, A., Sultan, N., &


Abstrak, A. G. (2016). Efektivitas
Asiah, S. (2016). Efektivitas Kinerja Kinerja Guru.
Guru. TADBIR: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 4(2), 1-11. Lu, C., Xu, J., Cao, Y., Zhang, Y., Liu,
X., Wen, H., Yan, Y., Wang, J., Cai, M.,
Bariroh, V., & Setiawan, A. C. (2021). & Zhu, H. (2023). Examining the effects
EVALUASI HASIL BELAJAR of student-centered flipped classroom in
PENERAPAN FLIPPED LEARNING physiology education. BMC Medical
UNTUK MENINGKATKAN Education, 23(1), 233.
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK https://doi.org/10.1186/s12909-023-
DALAM PEMBELAJARAN. 04166-8

Cahya Firdaus, C., Gemilang Rohmawati, A., Rawamangun Muka, J.,


Mauludyana, B., & nurullita Purwanti, & Timur, J. (2015). EFEKTIVITAS
K. (2020). FAKTOR-FAKTOR YANG PEMBELAJARAN.
MEMPENGARUHI MOTIVASI https://doi.org/10.21009/JPUD.091
BELAJAR DI SD NEGERI CURUG
KULON 2 KABUPATEN Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B.
TANGERANG. In PENSA : Jurnal S. (2021). Pengembangan Pembelajaran
Pendidikan dan Ilmu Sosial (Vol. 2, Blended Learning Berbasis Model
Issue 1). Flipped Learning untuk Meningkatkan
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pe 6C For HOTS Mahasiswa PGSD
nsa UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5), 3460–
3471.

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved


9
Annisa Haniifah, Dea Febrina Irawan, Halimatusadiah
Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1
334

Suriaman, A., & Dewi, A. K. (2019).


Peningkatan Keterampilan Membaca
Melalui Flipped Classroom Model. In
Jurnal Kreatif Online (Vol. 7, Issue 4).

Nasution, E. (2016). Problematika pendidikan


di Indonesia. Mediasi, 8(1).

Nasution, S. W. (2022). Assesment


Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah
Dasar.
https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.181

Raco, J. (2018). Metode Penelitian


Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya (A. L (ed.)). PT
Grasindo.

Walidah, Z., Wijayanti, R., & Affaf, M.


(2020). Pengaruh Model Pembelajaran
Flipped Classroom (FC) terhadap Hasil
Belajar.

© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education- http://ejournal.upi.edu- All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai