Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Heni April Yani


Asal Institusi : SMA N 1 Lempuing Jaya

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah Yang Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi


Telah Masalah Penyebab Masalah
Diidentifikasi

1 Guru belum Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


maksimal terhadap hasil kajian
Menurut Hasriadi, (Vol. 12, No. literatur dan hasil
menggunakan
1, 2022 ISSN 2721-9283) wawancara, serta
model
dikonfirmasi melalui
pembelajaran (https://sinestesia.pustaka.my.id/j observasi/pengamatan
yang inovatif ournal/article/view/161 ) dapat diketahui bahwa
dan kreatif pada penyebab guru belum
pelajaran fisika metode pembelajaran inovatif maksimal menggunakan
materi dapat merangsang peserta didik model-model
Gelombang untuk ikut aktif dan berpartisipasi pembelajaran Inovatif
dalam proses pembelajaran. adalah :
Cahaya
1. Kurangnya
Sehingga dapat meningkatkan
pemahaman guru
kualitas pendidikan yang lebih
tentang penerapan
baik. Era digital menuntut
model-model
perlunya kreatifitas seorang guru
pembelajaran Inovatif,
seperti mengunakan berbagai
sehingga guru lebih
metode inovatif agar perannya
nyaman mengajar
tidak biasa digantikan oleh
menggunakan metode
teknologi yang semakin
konvesional.
berkembang pesat. Beberapa
2. Guru masih bingung
metode pembelajaran yang dapat
memilih model
digunakan dalam mendukung
pembelajaran yang pas
pembelajaran inovatif yaitu
untuk di gunakan pada
flipped learning, blended
materi fisika tertentu
Learning dan e-learning.
3. Guru sering
Wahyudi (2021) Penerapan menggunakan
Model Pembelajaran Project pembelajaran yang
Based Learning untuk berpusat pada guru
Meningkatan Hasil Belajar Fisika
Materi Listrik Statis dan Listrik
Dinamis

https://ejournal.undiksha.ac.id/ind
ex.php/JEAR/article/download/31
997/17750

Berdasarkan hasil penelitian dan


pembahasan dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatkan hasil
belajar Fisika materi listrik statis
dan listrik dinamis pada dari
obeservasi awal, siklus I dan
Siklus II setelah di terapkan
model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL).
Penerapan Project Based Learning
(PjBL) memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara
aktif untuk membangun
pengetahunnya sendiri sehingga
siswa belajar lebih bermakna
yang berdampak terhadap hasil
belajar siswa. semakin aktif siswa
belajar maka pembelajaran yang
dilaksankan akan dapat
menghujudkan tujuan
pembelajaran.

Hasil penelitian ini sejalan dengan


penelitian yang dilakukan oleh
(Ratnasari et al., 2018) yang
menyatakan bahwa kemampuan
representasi matematis siswa
melalui Project Based Learning
(PjBL) lebih baik daripada
kemampuan representasi
matematis siswa melalui model
konvensional yang artinya model
PjBL lebih berpengaruh terhadap
kemampuan representasi
matematis siswa.

Kajian Literatur

Menurut tim PjBL Universitas


Bina Darma dalam buku Panduan
Projek Based Learning tahun
2020

https://if.binadarma.ac.id/docume
nt/1667374163_Panduan_Pelaksa
naan_Mata%20Kuliah%20Project
.pdf

Langkah-Langkah Model
Pembelajaran Project Based
Learning

1. Membuka pelajaran
dengan suatu pertanyaan
menantang (start with the
big question).
2. Merencanakan proyek
(design a plan for the
project).
3. Menyusun jadwal aktivitas
(create a schedule).
4. Mengawasi jalannya
proyek (monitor the
students and the progress
of the project).
5. Penilaian terhadap produk
yang dihasilkan (assess the
outcome)
6. Evaluasi (evaluate the
experience).

Menurut Kristanti, Yulita Dyah,


and Subiki Subiki. "Model
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning Model)
pada Pembelajaran Fisika
Disma." Jurnal Pembelajaran
Fisika 5.2 (2017): 122-128.

Model pembelajaran berbasis


proyek (project based learning
model) memiliki keunggulan dari
karakteristiknya yaitu membantu
siswa merncang proses untuk
menentukan sebuah hasil, melatih
siswa bertanggung jawab dalam
mengelola informasi yang
dilakukan pada sebuah proyek
yang dan yang terakhir siswa
yang menghasilkan sebuah
produk nyata hasil siswa itu
sendiri yang kemudian
dipresentasikan dalam kelas.

Wawancara dengan teman


sejawat/ sekaligus pengajar
praktik guru penggerak (ibu
nyayu sofaah Fitriyanti, S.Pd,
M.Si)
 Perbedaan karakter siswa
 Kurang informasi guru
mengenai model model
pembelajaran yang
inovatif cocok untuk
pelajaran fisika
 Guru lebih mendominasi
kegiatan pembelajaran
atau pembelajaran masih
terpusat pada guru

Wawancara dengan ibu ir Solvi


Air Hati selaku waka kesiswaan
dan pengajar praktik guru
penggerak
 Guru kadang takut repot,
kesulitan menyiapkan
model dan medianya
hingga lebih memilih
dengan metode
konvesional
2 Rendah nilai Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
peserta didik Kusuma, Arie P (2021) (Jurnal terhadap hasil kajian
dengan soal Saintika Unpam : Jurnal Sains dan literatur dan hasil
Matematika Unpam wawancara, serta
HOTS
dikonfirmasi melalui
(https://garuda.kemdikbud.go.id/d observasi/pengamatan
ocuments/detail/2123598) dapat diketahui bahwa
penyebab Peserta didik
faktor-faktor penyebab kesulitan masih sulit dalam
siswa dalam pemahaman belajar menganalisis soal-soal
serta penyelesaian soal HOTS HOTS adalah :
adalah: 1. Kurangnya
1. Kurangnya pemahaman pemahaman konsep
konsep yang digunakan 2. Guru belum secara
2. tidak mampu memahami soal optimal memberikan
berupa narasi soal latihan yang
3. Salah kategori hots
mendeskripsikan pertanyaan 3. Guru juga belum
dari soal optimal untuk
4. kurangnya berlatih dalam memberikan
menyelesaikan soal pembelajaran berbasis
HOTS
Dalman dan Junaidi (2022)
(Naradidik: Journal of Education
& Pedagogy )
(https://naradidik.ppj.unp.ac.id/in
dex.php/nar)

Penyebab siswa kesulitan


menjawab soal HOTS dalam
pembelajaran adalah disebabkan
karena siswa yang tidak
memahami materi dan siswa yang
tidak mengerti perintah soal.
Masalah tidak hanya terjadi dari
siswanya tetapi juga disebabkan
oleh guru yang tidak menjelaskan
dan tidak membiasakan siswa
dalam mengerjakan soal HOTS.
Penyebab guru yang tidak
membiasakan pembelajaran dan
soal HOTS kepada siswa
disebabkan oleh kurangnya
pelatihan tentang HOTS yang
diberikan kepada guru.

Wawancara dengan teman


sejawat/ sekaligus pengajar
praktik guru penggerak (ibu
Nyayu Sofaah Fitriyanti, S.Pd,
M.Si)
 Kurang latihan soal-soal
HOTS
 Perbedaan gaya belajar
 Kurang pemahaman
konsep dasar materi
Wawancara dengan ibu ir Solvi
Air Hati selaku waka kesiswaan
dan pengajar praktik guru
penggerak
 Karena siswa tidak
terbiasa dengan soal yang
berbentuk wacana dan
gambar. Jadi kalau ada
soal fisika dengan gambar
langsung bingung

Anda mungkin juga menyukai