Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIK BAIK (BEST PRACTISE)

MENGETAHUI HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

NAMA : SOPIA LATJUBA, S.Pd


NIM : 2200 10 3923 097015
PRODI : Pendidikan IPA
NO UKG : 201503309948

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 TAHAP 2 TAHUN 2022


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMPN 6 Tambun Selatan


Tujuan Yang Ingin Dicapai Mengetahui Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas IX Pada Materi Bioteknologi
Penulis Sopia Latjuba, S.Pd
Tanggal PPL Pertemuan kesatu Senin, 26 Desember 2022 Pukul 9.00 –
11.00 (Rekaman)
PPL Pertemuan kedua Kamis, 5 Januari 2023 Pukul 10.00 – 11.30
(sit in)
Jumlah Siswa Pertemuan 1 = 14 siswa, Kelas 9
Pertemuan 2 = 14 siswa, Kelas 9
Alokasi Waktu Pertemuan 1 = 3 x 40 menit
Pertemuan 2 = 2 x 40 menit
SITUASI Latar belakang permasalahan pada kegiatan PPL Aksi 2 ini adalah
Kondisi yang menjadi latar rendahnya hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, hal ini
belakang masalah, mengapa diperkuat dengan wawancara oleh guru IPA di SMPN 6 Tambun
praktik ini penting untuk Selatan bahwa :
dibagikan, apa yang menjadi 1. Hasil evaluasi formatif (PH, PTS atau PAS) siswa yang
peran dan tanggung jawab tuntas hanya 18 - 25 % setiap KD
anda dalam praktik ini. 2. Siswa belum terbiasa melakukan kegiatan menganalisis
suatu masalah sehingga siswa kesulitan menyelesaikan soal
level HOTS, dibuktikan pada soal hasil evaluasi
pembelajaran terkait soal HOTS pencapaian siswa masih
30% diatas KKM
3. Pada kegiatan pembelajaran siswa kurang diberikan
kesempatan untuk melakukan investigasi, menganalisis dan
mengevaluasi penyelidikan, hal ini dikarenakan belum ada
model pembelajaran yang memfasilitasi kemampuan berfikir
siswa. Siswa cenderung menerima pelajaran langsung dari
guru dan buku teks dan guru cenderung berceramah.
4. Siswa belum terbiasa untuk melakukan kegiatan diskusi
dilihat dari kurangnya partisipasi seluruh siswa sehingga
mayoritas siswa cenderung pasif dan hanya siswa-siswa
tertentu saja yang mau merespon pertanyaan guru
Penerapan pembelajaran model Project Based Learning
dijadikan praktik baik karena dapat melatih keterampilan berpikir
kritis siswa pada materi bioteknologi. Penulis ingin berbagi
pengalaman dan memotivasi guru lain untuk menerapkan
pembelajaran model Project Based Learning. Sebelum
melaksanakan pembelajaran, guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran meliputi modul ajar, bahan ajar, media, Lembar Kerja,
dan instrumen penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
membimbing dan memantau pelaksanaan pembelajaran Project
Based Learning agar siswa dapat berhasil dalam pembelajaran. Guru
juga mengevaluasi dan merefleksi kegiatan pembelajaran untuk
perbaikan pada pembelajaran selanjutnya .
TANTANGAN Berdasarkan penyebab dari permasalahan diatas, TANTANGAN
Apa saja yang menjadi yang dihadapi, yaitu:
tantangan untuk mencapai 1. Guru belum terbiasa dengan model pembelajaran yang
tujuan tersebut? Siapa saja berorientasi pada pemecahan masalah untuk memfasilitasi
yang terlibat, siswa melatih keterampilan berfikir kritis, misalmnya PBL
dan PjBL
2. Guru harus mampu menstimulus siswa dengan pembelajaran
yang relevan dengan kehidupan sehari – hari siswa
(pembelajaran kontekstual)
3. Guru harus memanfaatkan teknologi yang mendukung
pembelajaran abad 21, sedangkan sarana prasarana teknologi
disekolah masih terbatas.
4. Pemilihan metode pembelajaran yang inovatif tidak hanya
ceramah, sehingga siswa tertarik dan antusias mengikuti
pembelajaran
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah, rekan guru,
siswa, dan orang tua/wali murid.
a. Kepala sekolah berperan dalam memonitoring pelaksanaan
pembelajaran.
b. Rekan guru sejawat berperan dalam berbagi ilmu dan
pengalaman mengajar.
c. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
d. Orang tua/wali murid berperan dalam mendampingi
pembelajaran siswa di rumah
AKSI Untuk mengatasi tantangan tersebut, penulis melakukan
Langkah-langkah apa yang kajian literatur, wawancara dengan kepala sekolah, guru sejawat,
dilakukan untuk menghadapi dan pakar pendidikan sehingga merumuskan solusi pembelajaran
tantangan tersebut/ strategi adalah :
apa yang digunakan/ 1. Pemilihan Model Pembelajaran
bagaimana prosesnya, siapa Model pembelajaran berbasis project based lerning
saja yang terlibat / Apa saja merupakan model pembelajaran yang mengacu pada filosofi
sumber daya atau materi konstruktivisme. Melalui projek yang dikerjakan oleh siswa,
yang diperlukan untuk secara tidak langsung aktivitas siswa meningkat karena
melaksanakan strategi ini mereka bebas mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang mereka miliki. Model pembelajaran
berbasis projek ini lebih terfokus pada konsep-konsep yang
melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan
memberi peluang kepada siswa bekerja secara otonom (Liu
dan Hsiao, 2002; Doppelt, 2005).
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis projek
meliputi
(1) mengajukan pertanyaan mendasar dan penentuan proyek
(2) mendesain perencanaan projek,
(3) menyusun jadwal,
(4) memonitoring siswa dan kemajuan projek,
(5) menguji hasil, dan
(6) mengevaluasi pengalaman (Liu dan Hsiao, 2002).
2. Pembuatan LKPD
LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan
pembelajaran yang dihadapi. Lestari (200 6:19), LKPD
yang dibuat dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep
(menyampaikan konsep baru) atau pada tahap pemahaman
konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep), karena
LKPD dirancang membimbing siswa LKPD yang
digunakan dalam mempelajari materi.
LKPD terdiri dari rancangan desain pembuatan proyek
materi Bioteknologi yaitu :
1. Menentukan produk
2. Persiapan alat dan bahan
3. Menuliskan Langkah kerja permbuatan proyek
4. Penentuan waktu penyelesaian proyek
5. Pembagian tugas kerja setiap siswa

3. Pemilihan Media Pembelajaran


Guru mempersiapkan media PPT interaktif, dimana pada
PPT tersebut terdapat beberapa video terkait materi maupun
terkait dengan kemampuan berpikir kritis sehingga dapat
terjadi interaksi saat penggunaan media pembelajaran tsb.
Selain itu, pelaksanaan evaluasi pembelajaran menggunakan
aplikasi google form melalui scan QR. Dimana aplikasi ini
merupakan platform interaktif yang memungkinkan guru
untuk mengetahui jawaban siswa secara langsung.

4. Pembuatan Soal Level HOTS


Siswa belum terbiasa menjawab soal-soal HOTS, karena
penilaian pengetahuan menggunakan 100% soal HOTS.
Siswa sebelumnya hanya terbiasa menjawab tes dengan
sekitar 20% soal HOTS dan sisanya adalah soal LOTS
(Lower Order Thinking Skills) yang bertahap tingkat
kesulitannya. Jalan keluar yang dilakukan adalah
memastikan soal HOTS yang digunakan relevan dengan
aktivitas belajar siswa dalam Lembar Kerja Siswa (LKPD).
Apa yang kerjakan dan dipresentasikan siswa sesuai dengan
soal-soal HOTS yang digunakan. Guru juga dapat
memberikan kata-kata kunci yang berhubungan dengan
pembahasan soal-soal HOTS, sehingga siswa yang benar-
benar mengikuti pembelajaran dengan maksimal mampu
menjawab soal-soal tes yang digunakan dalam post-test.

REFLEKSI HASIL DAN Dampak dari langkah-langkah yang telah dilakukan di Aksi 2,
DAMPAK diantaranya:
Bagaimana dampak dari aksi 1. Penerapan model Project Based Learning dan powerpoint
dari Langkah-langkah yang berhasil melatih keterampilan berpikir kritis siswa yang
dilakukan? Apakah hasilnya dituangkan dalam aspek pengetahuan dan keterampilan
efektif? Atau tidak efektif? dalam LKPD pada materi bioteknologi. Keberhasilannya
Mengapa? Bagaimana respon dapat dilihat dari hasil pretes dan postes yang dikerjakan
orang lain terkait dengan siswa melakui google form dan kuesioner kemampuan
strategi yang dilakukan, Apa berpikir kritis pada tabel dibawah ini :
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Hasil Pretes dan Postes Siswa
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa 20
Hasil Evaluasi
pembelajaran dari 15
keseluruhan proses tersebut
10
5 6
3
0 0 0 0
0
Pretes Postes
100 - 92 91 - 82 81 - 72 < 71

Pada kegiatan pretes, sebanyak 14 siswa (100% ) siswa tidak


tuntas nilai < 72. Setelah dilakukan model pembelajaran
PBJL dan dilakukan evaluasi postes, terdapat 11 siswa (
78%) nilai diatas KKM, dan terdapat 3 siswa ( 22%) nilai
dibawah KKM akan dilakukan pembelajaran tutor sebaya

Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

PREDI-
NO INDIKATOR NILAI
KAT

1 Menganalisis argumen 71,42 % Baik


2 Mampu bertanya 71 % Baik
3 Mampu menjawab pertanyaan 68,75 % Cukup
4 Mampu memecahkan masalah 75,9 % Baik
5 Menuliskan kesimpulan 62,5 % Cukup
Keterampilan mengevaluasi dan
6 69 % Cukup
menilai hasil pengamatan

Indikator menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu


memecahkan masalah siswa sudah ditermasuk baik
Sedangkan yang perlu diperhatikan dan diperbaikin adalah
indikator berkaitan dengan kemampuan menjawab
pertanyaan, menuliskan kesimpulan dan keterampilan
mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan termasuk cukup
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:
a. Guru
1. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan guru pada PPL
Aksi 2 ketuntasan pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan model Problem Based Learning yang dilakukan
oleh guru mendapatkan persentase 93% dalam melaksanakan
seluruh kegiatan tahapan pembelajaran yang tertuang dalam
RPP;
2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru
sejawat yang juga sebagai observer, diperoleh kesimpulan
bahwa guru sudah dapat membuat perangkat ajar yang sesuai
dengan permasalahan yang diangkat. Media yang disajikan
juga menarik minat siswa untuk membaca, terlebih
penggunaan powerpoint bisa menjadi faktor keberhasilan
dari strategi yang telah diterapkan.
3. Dari hasil motivasi angket pada aksi 2 memperoleh
persentase 87 % dengan kategori baik. Terdapat banyak
respon positif yang diberikan oleh siswa dengan melingkari
ekspresi bahagia.
Faktor Keberhasilan
1. Penerapan model Problem Based Learning dapat melatih
keterampilan berpikir kritis siswa karena masalah yang
diangkat memang dekat dengan kehidupan mereka, sehingga
dapat mudah konsep sains yang disajikan;
2. Penerapan media powerpoint dan magnet dapat membantu
siswa melaksanakan indikator yang telah ditentukan dengan
lebih mudah karena media yang tersedia nyata dan kegiatan
fokus pada hands on activity;
3. Dosen dan guru pamong yang selalu memberikan bimbingan
selama pembuatan rencana aksi 2 sehingga perangkat aksi 2
dapat dibuat dengan maksimal.
4. Rekan mahasiswa kelompok PPG yang memberikan saran dan
dukungan selama proses pembuatan rencana aksi 2.
5. Kepala sekolah dan guru-guru SMPN 6 Tambun Selatan yang
selalu memberikan dukungan dan arahan dalam melaksanakan
kegiatan PPL.
6. Siswa kelas IX SMPN 6 Tambun Selatan yang mengikuti
kegiatan pembelajaran sesuai arahan guru.
Faktor Ketidakberhasilan
1. Pada kegiatan awal, guru belum maksimal dalam pengelolaan
kelas, khususnya posisi tempat duduk siswa sehingga sering kali
mereka kesulitan melihat PPT yang ditampilkan
2. Siswa kesulitan untuk menggunakan scan QR dan memerlukan
waktu lebih banyak untuk membuka website yang telah di
perintahkan guru
3. Siswa cenderung malu dan tidak percaya diri untuk bertanya
atau mengungkapkan gagasan, ditambah lagi siswa
menggunakan mikrofon saat bicara dan di rekam
4. Pada kegiatan diskusi, siswa mengalami kesulitan menjawab
pertanyaan pada LKPD pada pertemuan 1
RENCANA TINDAK LANJUT 1

NAMA : Sopia Latjuba, S.Pd


Instansi : SMPN 6 Tambun Selatan
Prodi : Pendidikan IPA

Diseminasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Rencana Tempat
Waktu Pihak Yang Terkait Keterangan
Kegiatan Kegiatan

RPP 2 Senin, 20 Februari Ruang Guru - Waka Bidang 09.00 – 09.30


2023 SMPN 6 Kurikulum
Tambun Selatan - Guru Mata Pelajaran
Bahan Ajar Senin, 20 Februari Ruang Guru - Waka Bidang 09.30 – 10.00
2023 SMPN 6 Kurikulum
Tambun Selatan - Guru Mata Pelajaran
Media Selasa , 21 Februari Ruang Guru - Waka Bidang 07.30 – 08.00
2023 SMPN 6 Kurikulum
Tambun Selatan - Guru Mata Pelajaran
LKPD Selasa , 21 Februari Ruang Guru - Waka Bidang 08.00 – 08.30
2023 SMPN 6 Kurikulum
Tambun Selatan - Guru Mata Pelajaran
Instrumen Selasa , 21 Februari Ruang Guru - Waka Bidang 08.30 – 09.00
2023 SMPN 6 Kurikulum
Tambun Selatan - Guru Mata Pelajaran
RENCANA TINDAK LANJUT 2
NAMA : Sopia Latjuba, S.Pd
Instansi : SMPN 6 Tambun Selatan
Prodi : Pendidikan IPA

Diseminasi Pembuatan dan Edit Video Praktik Pembelajaran

Rencana Tempat Pihak Yang


Waktu Keterangan
Kegiatan Kegiatan Terkait

Pembuatan Rabu, 22 Februari Ruang Guru - Rekan 10.00-11.00


Skenario Video 2023 SMPN 6 Tambun Sejawat
Selatan
Latihan Buat Rabu, 22 Februari Ruang Guru - Siswa 11.00 – 13.00
Video 2023 SMPN 6 Tambun - Rekan
Selatan Sejawat
Rekaman Video Rabu, 22 Februari Ruang Guru - Siswa 07.30 – 10 .00
2023 SMPN 6 Tambun - Rekan
Selatan Sejawat
Editing Video Kamis, 24 Ruang Guru - Rekan 13.00 – 15.00
Februari 2023 SMPN 6 Tambun Sejawat
Selatan
Finalisasi Video Jumat, 25 Ruang Guru - Rekan 08.00-11.00
Februari 2023 SMPN 6 Tambun Sejawat
Selatan
RENCANA TINDAK LANJUT 3

NAMA : Sopia Latjuba, S.Pd


Instansi : SMPN 6 Tambun Selatan
Prodi : Pendidikan IPA

Diseminasi Penyusunan Best Practise Pembelajaran Dengan Pendekatan STAR

Rencana Tempat
Waktu Pihak Yang Terkait Keterangan
Kegiatan Kegiatan

Koordinasi Senin, 27 Ruang Guru - Kepala Sekolah 08.00 s/d


Persiapan PTK Februar1 2023 SMPN 6 - Waka Bidang selesai
Tambun Kurikulum
Selatan - Guru IPA
Pelaksanaan PTK Selasa, 28 Ruang Guru - Kepala Sekolah 08.00 s/d
Siklus 2 Februar1 2023 SMPN 6 - Waka Bidang selesai
Tambun Kurikulum
Selatan - Guru IPA
Analisis Data Rabu, 1 Maret Ruang Guru - Kepala Sekolah 08.00 s/d
2023 SMPN 6 - Waka Bidang selesai
Tambun Kurikulum
Selatan - Guru IPA
Pembuatan Kamis, 2 Maret Ruang Guru - Kepala Sekolah 08.00 s/d
Laporan PTK 2023 SMPN 6 - Waka Bidang selesai
Tambun Kurikulum
Selatan - Guru IPA
RENCANA TINDAK LANJUT

NAMA : SOPIA LATJUBA, S.Pd


NIM : 2200 10 3923 097015
PRODI : Pendidikan IPA
NO UKG : 201503309948

No Pertanyaan Jawaban
1 Apa rencana Rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan setelah menyelesaikan
tindak lanjut Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kategori 1
yang akan Tahap 2
Saudara lakukan 1. Selama kegiatan PPG saya mendapatkan banyak ilmu yang telah
setelah kami terima dari dosen, guru pamong, dan mahasiswa PPG. Seperti
menyelesaikan menemukan permasalahan yang terjadi di sekolah serta mencari
Program eksplorasi penyebab masalah. Kami juga berdiskusi di LMS
Pendidikan mengenai eksplorasi penyebab masalah dan memberikan refleksi
Profesi Guru terhadap perkuliahan yang sudah dilaksanakan.
(PPG) Dalam 2. Setelah tersusun kemungkinan penyebab permasalahan yang
Jabatan terjadi, saya belajar tentang cara menganalisis eksplorasi penyebab
Kategori 1 masalah yang terjadi dengan kajian literatur dan kegiatan
Tahap 2 wawancara dengan para praktisi (guru, kepala sekolah dan
pengawas) dan pakar/ahli untuk menentukan akar penyebab
masalah dari permasalahan yang terjadi.
3. Saya juga belajar banyak hal tentang cara menentukan solusi yang
terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SMPN 6
Tambun Selatan. Dalam pembelajaran, kami mendapatkan ilmu
yang sangat bermanfaat mengenai materi pembelajaran yang dapat
saya terapkan untuk memperbaiki kegiatan selanjutnya ataupun
menerapkan kedalam dunia nyata seperti bagaimana cara membuat
siswa aktif serta interaktif sampai bagaimana membuat sebuah
model dan media pembelajaran yang menarik dan interaktif.
4. Saya belajar banyak bagaimana cara membuat perangkat yang baik,
cara membuat bahan ajar yang variatif, cara menyusun penilaian
yang komprehensif dengan soal yang HOTS, cara menyusun kisi-
kisi soal dan rubrik soal dengan baik, cara menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning dan bagaimana cara
mengintegrasikan TPACK ke dalam kegiatan pembelajaran.
Tentunya ilmu yang saya dapatkan ini akan sangat bermanfaat
untuk saya ketika berada di dunia Pendidikan.
5. Saya belajar tentang bagaimana cara mengkondisikan siswa,
memanajemen waktu dengan baik, serta mengemas pembelajaran
secara menarik dan interaktif. Dalam serangkaian sesi dalam
kegiatan PPG sangat berkaitan dan bermanfaat untuk melatih saya
sebagai guru professional dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi di sekolah saya.
2 Apa Rencana Rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan setelah menyelesaikan
tindak lanjut Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kategori 1
yang akan saya Tahap 2 di sekolah:
lakukan setelah 1. Selama kegiatan ini, banyak pelajaran baru yang saya dapatkan,
menyelesaikan misalnya, saya menjadi tahu bagaimana cara membuat sebuah
Program perangkat perencanaan pembelajaran yang baik. Selama ini saya
Pendidikan selalu kesulitan membuat sebuah tujuan pembelajaran dan
Profesi Guru evaluasi, namun dengan kritik dan saran yang diberikan dosen
(PPG) Dalam pembimbing, guru pamong, dan rekan-rekan mahasiswa sangat
Jabatan Kategori membantu saya memahami hal tersebut. Dalam kegiatan ini, kami
1 Tahap 2 juga sharing permasalahan-permasalahan yang kami alami saat
mengajar dan cara mengatasi permasalahan tersebut.
2. Beberapa kritik dan saran dari dosen pembimbing, guru pamong,
dan rekan-rekan mahasiswa PPG dalam mengembangkan
perangkat ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, penilaian
serta teknik mengajar saya menjadi lebih baik daripada
sebelumnya. Karena di setiap kegiatan pembelajaran selalu ada
ruang kolaborasi di LMS dan ditutup dengan refleksi dan rencana
tindak lanjut yang akan kami lakukan. Selama pelaksanaan PPL,
ternyata banyak siswa yang antusias mengikuti pembelajaran
dengan Model Project Based Learning. Kegiatan PPL yang saya
lakukan secara luring akhirnya bisa berjalan dengan baik berkat
saran-saran dari dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-
rekan PPG yang lain. Ilmu yang telah saya dapatkan dari program
PPG akan saya tularkan kepada teman sejawat untuk menerapkan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Menurut saya kegiatan
PPG dalam jabatan ini sangat membantu saya khususnya untuk
meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Saya sangat
berterima kasih kepada LPTK

Anda mungkin juga menyukai