Anda di halaman 1dari 8

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 TAHAP 2 TAHUN 2022

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

NAMA : SOPIA LATJUBA, S.Pd


NIK : 2200 10 3923 097015
PRODI : Pendidikan IPA
NO UKG : 201503309948

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA


Judul Kegiatan Belajar (KB) Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
Pembelajaran IPA
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang Menurut Gagne “ belajar dapat didefinisikan
dipelajari sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman “. Kata kunci dari belajar adalah
perubaha perilaku dan pengalaman yang dialami
siswa.

Lima macam perilaku perubahan pengalaman


1. Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi
perubahan perilaku diakibatkan dari pasangan
stimulus tak terkondisi dengan stimulus
terkondisi
2. Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua
peristiwa dipasangkan satu dengan yang
lainnya pada satu waktu.
3. Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa
konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah
perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan
berapa besar pengulangan itu
4. Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita,
apabila kita melihat dan memahami peristiwa-
peristiwa yang terjadi di sekitar kita

Teori Behaviorisme
Penguatan atau hadiah dari suatu respon yang
diinginkan, akan memperkuat perilaku
organisme
Pembelajaran yang terprogram, terstruktur,
dengan penguatan di setiap tahapnya,
merupakan contoh penerapan teori behavior

Hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan


behaviorisme

✓ Connectionism ( S-R Bond) menurut


Thorndike.
1. Law of Effect (espons menghasilkan efek
yang memuaskan, maka hubungan
Stimulus – Respons akan semakin kuat
dan sebaliknya)
2. Law of Readiness (kesiapan mengacu
pada asumsi bahwa kepuasan organisme
itu berasal dari pemdayagunaan satuan
pengantar (conduction unit), dimana unit-
unit ini menimbulkan kecenderungan
yang mendorong organisme untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu)
3. Law of Exercise (hubungan antara
Stimulus dengan Respons akan semakin
bertambah erat, jika sering dilatih dan
akan semakin berkurang apabila jarang
atau tidak dilatih.)

✓ Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov


1. Law of Respondent Conditioning yakni
hukum pembiasaan yang dituntut. Jika
dua macam stimulus dihadirkan secara
simultan (yang salah satunya berfungsi
sebagai reinforcer), maka refleks dan
stimulus lainnya akan meningkat.
2. Law of Respondent Extinction yakni
hukum pemusnahan yang dituntut. Jika
refleks yang sudah diperkuat melalui
Respondent conditioning itu didatangkan
kembali tanpa menghadirkan reinforcer,
maka kekuatannya akan menurun.

✓ Operant Conditioning menurut B.F. Skinner


1. Law of operant conditining yaitu jika
timbulnya perilaku diiringi dengan
stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan meningkat.
2. Law of operant extinction yaitu jika
timbulnya perilaku operant telah
diperkuat melalui proses conditioning itu
tidak diiringi stimulus penguat, maka
kekuatan perilaku tersebut akan menurun
bahkan musnah.

✓ Social Learning menurut Albert Bandura


Teori belajar sosial atau disebut juga teori
observational learning. Yang dipelajari
individu terutama dalam belajar sosial dan
moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan
penyajian contoh perilaku (modeling).

Teori Belajar Kognitif menurut Piaget


Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget
dalam pembelajaran adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan
orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar
dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila
dapat menghadapi lingkungan dengan baik.
Guru harus membantu anak agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan sebaik-
baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya
dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai
tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi
peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temanya.

proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu


asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi

Perkembangan kognitif individu meliputi empat


tahap yaitu:
1. sensory motor;
2. pre operational;
3. concrete operational dan
4. formal operational

Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne


Pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar.
Tahapan proses pembelajaran meliputi
delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2)
pemahaman; (3) pemerolehan; (4)
penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.

Teori Belajar Konstruktivisme


Siswa harus aktif menyelesaikan masalah dan
dalam kegiatan penemuan, sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan bagi mereka
sendiri dan pada gilirannya mampu
mengembangkan pengetahuan
Siswa diberi kesempatan keaktifan untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya
sendiri.
Belajar adalah suatu proses dimana siswa
memproduki pengetahuan. Siswa menyusun
pengetahuan, membangun makna (meaning
making), serta mengkonstruksi gagasan. Pada
dasarnya teori kontruktivisme menekankan
bahwa belajar adalah meaning making atau
membangun makna, sedang mengajar adalah
schaffolding atau memfasilitasi.

Konsep Integrasi dalam Pembelajaran IPA

Pembelajaran terpadu merupakan metode


pengorganisasian pembelajaran yang
menggunakan beberapa bidang mata pelajaran
yang sesuai bertujuan untuk menciptakan atau
membuat proses pembelajaran secara relevan dan
bermakna bagi anak dan siswa didorong untuk
berani bekerja secara kelompok dan belajar dari
hasil pengalamannya sendiri dan diajak
berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik
atau kejadian.

Ditinjau dari cara memadukan konsep,


keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut
seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991)
terdapat sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh
cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented,
(2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared,
(6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9)
immersed, dan (10) networked.
Penerapan dari keterpaduan kurikulum ini dapat
disimak melalui beberapa contoh berikut ini:

1. Model Keterhubungan (Connected)


Butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan
pada induk mata pelajaran tertentu
Contoh : Materi kelas 8 Bab pesawat sederhana
dihubungkan dengan gerakan tubuh manusia
yang menggunakan prinsip tuas.
Kelebihan yang diperoleh dalam model
connected ini adalah adanya hubungan antar
ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan
memperoleh gambaran yang lebih jelas dan
luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa
diberi kesempatan untuk melakukan
pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kekurangan dalam model ini, model ini belum
memberikan gambaran yang menyeluruh
karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.

2. Model Bagian (Shared)


Pemaduan pembelajaran akibat adanya
“overlapping” konsep atau ide pada dua mata
pelajaran atau lebih
Contoh penggabungan disiplin ilmu dalam
shared seperti berikut: matematika dan Science
dipasangkan sebagai Sciences; Sastra dan
Sejarah dikelompokkan sebagai Humaniora;
Seni, Musik, Tarian dan Drama dipandang
sebagai The Fine Arts.
Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam
menggunakannya sebagai langkah awal maju
secara penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang
saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam.
Sedangkan kekurangannya yaitu model
integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan
komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam
fase awal, untuk menemukan konsep kurikula
yang tumpang tindih secara nyata diperlukan
dialog dan percakapan yang mendalam.
3. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis
sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran. mengikat kegiatan pembelajaran
baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran
Kelebihan pendekatan jaring laba-laba untuk
mengintegrasikan kurikulum adalah faktor
motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang
menarik perhatian paling besar, faktor motivasi
siswa juga dapat berkembang karena adanya
pemilihan tema yang didasarkan pada minat
siswa. Sedangkan kekurangan model ini
adalah banyak guru sulit memilih tema.
Mereka cenderung menyediakan tema yang
dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi
siswa, dan guru seringkali terfokus pada
kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi
terabaikan.
4. Model Galur/ benang (Threaded)
Pemaduan bentuk keterampilan
Kelebihan dari model ini antara lain: konsep
berputar sekitar metakurikulum yang
menekankan pada perilaku metakognitif;
materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni,
dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya
belajar di masa yang akan datang sesuai
dengan laju perkembangan era globalisasi.
Sedangkan kekurangan yaitu hubungan isi
antar materi pelajaran tidak terlalu
ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa
kurang dapat memahami keterkaitan konten
antara mata pelajaran satu dengan yang
lainnya.

Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model


Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses kompleks yang
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik pada
suatu lingkungan belajar.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah cara pemprosesan subjek atas
objek untuk mencapai tujuan.

Langkah-langkah Pembelajaran dengan


Pendekatan Ilmiah pada kurikulum 2013
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mencoba
4. Menalar
5. Mengkomunikasikan

Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur pembelajaran yang
sistematis dalam pengorganisasian pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perangcang pembelajaran dan para guru dalam
merancang dan melaksanakan proses belajar
mengajar.
1. Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction Model)
2. Model Pembelajaran Inquiri
3. Model Pembelajaran Cooperatif
4. Model Pembelajaran PJBL

Evaluasi dalam Pembelajaran IPA


Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
1. Penilaian Harian (PH)
2. Penilaian Tengah Semester (PTS)
3. Penilaian Akhir Semester (PAS)
4. Penilaian Akhir Tahun (PAT)
5. Ujian Sekolah (US)
6. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Fungsi Penilaian :
assessment of learning (penilaian akhir pem
belajaran), assessment for learning (penilaian
untuk pembelajaran), dan assessment as learning
(penilaian sebagai pembelajaran).

Prinsip Penilaian
Sahih, objetif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,
sistematis, beracuan pada kriteria penilaian,
akuntabel

Penilaian Dalam Kurikulum 2013


1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terdiri
dari kompleksitas, daya dukung, intake
peserta didik.
2. Penilaian oleh pendidik
- Sikap (observasi, buku jurnal, penilaian
diri, penilaian antar kelas)
- Pengetahuan ( tes tertulis, tes lisan,
penugasan)
- Keterampilan (proyek, produk,
portofolio)

2 Daftar materi yang sulit


1. Teori Belajar dalam pembelajaran IPA
dipahami di modul ini 2. KKM
3. Rubrik Penilaian Sikap
3 Daftar materi yang sering Teori belajar apakah yang tepat untuk diterapkan
mengalami miskonsepsi pada materi pelajaran disekolah yang
memformulasikan sebuah rumus fisika

Anda mungkin juga menyukai