Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(LEMBAR KERJA RESUME MODUL 3)

A. JUDUL MODUL : Teori Belajar dan Pembelajaran


B. KEGIATAN BELAJAR ; Teori Belajar Behavioristik dan Kognitivistik Dan Penerapannya
Dalam Pembelajaran (KB. 1 )
C. DOSEN PEMBIMBING : Ibu Sulistyowati, M.Pd.I
D. NAMA MAHASISWA : Darul Muttaqin
E. REFLEKSI PRIBADI : Setelah Membaca KB. 1 Teori Belajar Behavioristik dan Kognitivistik Dan
Penerapannya Dalam Pembelajaran (KB. 1 )tentang, ada hal baru yang saya peroleh. Menurut saya, semakin
peserta didik di beri panishmen semakin mereka akan berfikir mencari cara bagaiman agar lolos dari
hukuman. Hadiah bisa merangsang gairah anak untuk mengarahkan anak menuju ke yang lebih baik.

NO BUTIR RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP :

1 Konsep
(beberapa
istilah dan
definisi
dalam KB)
1. Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik
Perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya pengalaman dan
Latihan dalam hubungan stimulus dan respon adalah pengertian belajar
menurut teori ini. Bisa dikatakan bahwa peserta didik mengalami
perubahan kemampuan dalam perilaku dengan cara baru sebagai hasil
interaksi stimulus dan respon. Pembelajaran adalah proses pemberian
respon oleh guru yang diikuti respon oleh dari siswa.
Apapun yang di berikan Guru (Stimulus) dan yang dihasilkan siswa
(respon) harus bisa dilihat/diamati dan diukur. Pengukuran menjadi
dasar apakah terjadi tidaknya perubahan tingkah laku. Penguatan positif
maupun negatif berperan penting dalam Teori Behavioristik untuk
memungkinkan terjadinya respon.
2. Teori Behavioristik Menurut Para Ahli
1) Teori Belajar Edward Lee Thorndike (1874-19490)

Stimulus

Panca
Indra

Respon

Konkrit
Teori Belajar Thorndike

Proses pembentukan koneksi


Connectionism
antara Stimulus dan Respon

Hukum Latihan (The Law Of


Exercise)

Hukum Akibat (The Law Of Effect)

Trial and Error

Hukum Kesiapan (The Law of


Readiness

Low of Multle Response, Low Of


Attitute, Law of Partial Activity,
Law Response By analogy

2) Teori Belajar Menurut John Broades Watson (1878-1958)


Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon yang
berwujud tingkah laku yang bisa diamati dan dapat diukur.
Perubahan-perubahan yang ada dalam diri peserta didik selama
proses belajar mengajar bukan lah factor yang perlu
diperhitungkan,yang terpenting adanyan perubahan mental di dalam
benak siswa. Karena perubahan yang terjadi tidak menjelaskan
apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat
diamati. Dan penganut Behavioristik cenderung tidak
3) Teori Belajar Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Hubungan antara stimulus dan respon hanya cenderung bersifat
sementara, oleh sebab itu siswa perlu sesering mungkin diberikan
stimulus agar stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan bisa tetap,
sehingga diperlukan berbagai macam stimulus seperti
hukuman(punishment) yang pada saat yang tepat dapat merubah
perilaku/kebiasaan siswa.
4) Teori Belajar Burrrhusm Fredric Skinner (1904-1990)

Stimulus

Interaksi
Sosial

Banyak
Respon

Perilaku

Teori Skinner ini banyak memberi pengaruh besar terhadap teori belajar
Behavioristik.
3. Kelemahan Teori Belajar Behavioristik
a) Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, variable-
variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau
belajar tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan
respon
b) Kurang bisa menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa
walaupun dengan pengalaman penguatan yang sama.
c) Cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen,
tidak kreatif dan produktif.
d) Masih terjadi silang pendapat terkait hukuman/punishment
dikalangan pendukung teori ini. Disebabkan karena :
1) Pengaruh hukuman terhadap perubahan perilaku sangat bersifat
sementara
2) Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi.
3) Hukuman yang mndorong si terhukum mencari cara lain agar
bebas dari hukuman.
4. Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran
1. Pemberian Ulangan/Tes perlu dilakukan untuk melatih siswa dalam
memahami hubungan pertanyaan dan jawaban, masalah dengan
solusinya.
2. Perlu adanya proses pengulangan(repetition) materi agar dapat
membetuk pembiasaan.
3. Pemberian stimulus yang menyenangkan terhadap Tindakan baik
siswa harus tetap terus dilakukan.
4. Pemberian hukuman dan hadiah diperlukan dalam rangka
meenciptakan disiplin kelas yang kondusif untuk pembelajaran.
5. Pemberian hadiah dan hukuman harus dilakuan secara variative,
sehingga tidak menimbulkan kebosanan
6. Proses pembelajaran akan bisa berlangsung dengan baik jika peserta
didik memiliki kesiapan baik mental maupun kesiapan menerima
materi.
B. Teori Belajar Kognitif
1. Pengertian Teori Kognitif

Stimulus

Teori
Kognitif
Berfikir
Respon
Komplek

Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahannya


tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya yang
merupakan perubahan yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah
laku yang nampak. Menekankan pada bahwa bagian-bagian dari suatu
situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi. Belajar
adalah suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,
pengelolaan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Yang
melibatkan proses berfikir yang kompleks, mencakup pengaturan
stimulus yang diterima dan meyesuaikannya dengan struktur kognitif
yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam fikiran seseorang
berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman.

2. Teori Belajar Kognitif Menurut Para Ahli


a) Teori Perkambangan Jean Piaget
Proses akan terjadi jika mengikuti tahap-tapap sebagai berikut :
1. Asimilasi, yaitu proses pengintegrasian atau penyatuan
informasi baru kedalam struktur kognitif
2. Akomodasi, yaitu proses penyesuian struktur kognitif
kedalam situasi baru
3. Ekuilibrasi, yaitu penyesuaian berkesesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi. Penyesuian keseimbangan antara
lingkungan luar dengan struktur kognitifnya, tanpa
ekuilibrasi perkembangan kognitif akan terganggu dan tidak
teratur.

Proses belajar sesorang akan mengikuti pola dan tahapan-


tahapan perkembangan sesuai umurnya
erkembangan Piaget

Tahap Sensomotorik (Usia 0-


2 tahun)
Preoperasional (2-4 tahun)
Tahap Praoperasional (Umur
2-7/8 Tahun)
Tahap Intuitif(4-7 atau 8
tahun)
Tahap Operasional Konkrit
(Umur 7 atau 8-11 atau 12
tahun)
b) Teori Belajar Jerome Brunner
Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ditemui dalam kehidupan. Perkembangan Bahasa besar
pengaruhya terhadap perkembangan kognitif seseorang.
Perkembangan kognitif melalui 3 tahap :
1) Tahap enaktif, aktifitas untuk memahami lingkungan sekitar
2) Tahap Ekonik, memahami objek atau dunia melalui gambar
dan visual verbal
3) Tahap simbolik, memiliki ide dan gagasan abstrak yang
dipengaruhi kemampuan berbahasa dan logika.
Perkembangan kognitif dapat ditingkatkan dengan cara
Menyusun materi pelajaran dan menyajikan sesuai dengan
tahapan perkembangan seseorang
c) Teori Belajar David Ausubel
Belajar dapat digolongkan kedalam 2 dimensi :
1. Berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran
melalui penerimaan dan penemuan
2. Cara bagaimana siswa mampu mengaitkan informasi kedalam
struktur kognitifnya meliputi fakta,konsep, dan generalisasi
yang telah diingat dan dipelajari .
Kebaikan belajar bermakna ada 3
1. Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat
diingat
2. Memudahkan proses belajar selanjutnya untuk materi yang
sama
3. Informasi yang dilupakan sesudah subsumsi akan
mempermudah belajar hal yang mirip walaupun telah terjadi
lupa.
Factor utama yang mempengaruhi belajar bermakna adalah :
1. Struktur kognitif yang ada
2. Stabilitas
3. Kejelasan pengetahuan
d) Tori Belajar Gagne

Belajar Tanda Sinyal

Belajar Merangkai
Hirarki Belajar Gagne

Tingkah Laku

Belajar Asosiasi
Verbal

Belajar Diskriminasi

Belajar Konsep

Konsep Terdefinisi

Belajar Memecahkan
Strategi
Kognitif

Ketrampilan
SIkap
Intelektual
Hasil
Belajar

Ketrampilan informal
Motorik Variabel

3. Implementasi Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran


1. Belajar melibat kan stimulus, respon serta melibatkan proses
berfikir yang kompleks
2. Siswa melalui tahap-tahap dalam perkembangan kognitifnya
3. Diberikan kesempatan belajar sesuai dengan kemampuannya
dengan waktu yang fleksibel
4. Anak usia pra sekolah, dan awal sekolah dasar belajar dengan
benda-benda kongkrit
5. Semakin tinggi tehap perkembangan kognitif, semakin abstrak cara
berfikirnya

2 Daftar Dampak Psikologis yang buruk mungkin akan terkondisikan.


Materi dalam
KB yang
sulit di
fahami
3 Daftar 1. Panishment akan membuat jera bagi peserta didik untuk melakukan
Materi yang kesalah yang sama berulang-ulang
sering 2. Perkembangan kognitif seluruh peserta didik di pandang sama semua
Miskonsepsi 3. Materi yang diberikan harus bisa diserap oleh keseluruhan siswa.
dalam
Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai