Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN KOGNITIVISTIK
DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (KB 1)

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

Konsep
(Beberapa
1 istilah dan
definisi) di PETA KONSEP
KB

Zainal Muchlisin
Pengertian

Pendapat para
ahli
TEORY BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Kelemahan

TEORI BELAJAR
Implementasi
BEHAVIORISTIK DAN dalam
KOGNITIVISTIK DAN Pembelajaran
PENERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN

Pengertian

TEORI BELAJAR Pendapat para


KOGNITIF ahli

Implementasinya
dalam
pembelajaran

RINGKASAN MATERI :
A. Teori belajar behavioristik
1. Pengertian
Belajar menurut behavioristik adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Teori Behavioristik merupakan teori yang megedepankan
interaksi anatara pemberi stimulus ( disini guru dan lingkungan)
dan respon ( siswa ) yang dapat dilihat dari hasil tingkah laku
siswa.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa
misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-
cara tertentu, untuk membantu belajar siswa.
Respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus

Zainal Muchlisin
yang diberikan oleh guru.
Menurut teori behavioristik, apa saja yang diberikan guru
(stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon),
semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur

2. Teori Belajar Behavioristik Menurut Para Ahli


a. Edward Lee Thorndike.
Interaksi anatar stimulus dan respon baik yang bisa diamati dan
tidak bisa diamati, dalam teorinya trial dan error meghasilakn
kesimpulan ; adanya hukum latihan, hukum akibat dan hukum
kesiapan.
Dalam proses eksperimennya yang melalui proses trial and
error, Thorndike mengemukakan 3 hukum pokok :
1) Hukum Latihan (The law of exercise).
2) Hukum Akibat (The law of effect).
3) Hukum Kesiapan (The law of readiness).
b. John Broades Watson
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon,
namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berrbentuk
tingkah laku yang dapat diamati (observable) dan dapat diukur.
c. Edwin Ray Guthrie
Pandangan ini menekankan pada hubungan antara stimulus
dan respon, dan harus adanya hukuman pada waktu yang tepat
sebagai dasar untuk bisa adanya perubahan dalam perubahan
tingkah laku siswa, sehingga hubungannya bisa menjadi tetap
d. Burrhusm Frederic Skinner
Interaksi anatar stimulus dan respon akan terbentuk jika ada
hubungan erat , adanya penguatan yang diberikan pada respon(
siswa), jika melemah pemberian stimulus maka akan
mengurangi perubahan tingkah laku belajar siswa.

3. Kelemahan Teori Belajar Behavioristik


sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang
kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan
dengan pendidikan dan/atau belajar yang tidak dapat diubah
menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa,
walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama.
cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen,
tidak kreatif dan tidak produktif.

Zainal Muchlisin
4. Implementasi Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran, diantaranya :
Pemberian ulangan atau tes diperlukan dalam pembelajaran
untuk melatih siswa dalam memahami hubungan antara
pertanyaan dengan jawaban.
Dalam pembelajaran perlu adanya proses pengulangan
(repetition) materi.
Pemberian stimulus yang menyenangkan terhadap tindakan
baik siswa.
Pemberian hukuman dan hadiah diperlukan dalam rangka
menciptakan disiplin kelas yang kondusif.

B. TEORI BELAJAR KOGNITIF


1. Pengertian
Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
Teori Kognitif merupakan sebuah teori yang menekankan pada
proses pemikiran dan tahapan tahapan yang harus dilalui
siswa. Dalam hal ini hubungan antara stimulus dan respon
juga digunakan akan tetapi faktor individu lebih ditekanakan
tanpa meninggalkan peran eksternal dan lingkungan. Dalam
hal ini perubahan tingkah laku siswa harus melalui tahapan
perkembangan pemikiran untuk mencapai pemahaman.

2. Teori Belajar Kognitif menurut Para Ahli


1) Jean Piaget
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas
mekanisme biologis perkembangan sistem saraf. Dengan
semakin bertambahnya umur seseorang, maka makin
kompleks susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya.
2) Jerome Bruner
Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan
adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku
seseorang. Dengan teorinya yang disebut free discovery
learning, dia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan,
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam

Zainal Muchlisin
kehidupannya.
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi
melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat
lingkungan, yaitu;
Enactive.
Iconic
symbolic
3) David Ausubel
Menurut Ausubel belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua
dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara
informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa
melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua
menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan
informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada yang
meliputi fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari
dan diingat oleh siswa.
4) Gagne
“Berpendapat belajar konsep merupakan suatau bagian dari
suatu hierarki delapan dalam bentuk belajar .”
Hierarki belajar dari Gagne tersebut adalah :
• Belajar tanda sinyal (signal learning)
• Belajar stimulus respon (stimulus response learning)
• Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining
learning)
• Belajar asosiasi verbal (verbal chaining learning)
• Belajar diskriminasi (discrimination learning)
• Belajar konsep (concept learning)
• Konsep terdefinisi
• Belajar memecahkan masalah (problem solving)

3. Implementasi Teori Belajar Kognitif dalam pembelajaran


Beberapa implikasi yang harus diterapkan dalam proses
pembelajaran, yaitu :
a) Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus
dan respon, tetapi lebih dari itu belajar melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks;
b) Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam
proses berpikirnya.
c) Siswa harus diberikan kesempatan untuk belajar sesuai
dengan kemampuannya.
d) Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif
seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara

Zainal Muchlisin
berpikirnya.
e) Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu
diperhatikan.

Teori behavioristik mengutamakan pengukuran. Ini dianggap sulit


untuk mengukur perubahan yang ada pada siswa, khusunya
perubahan perilaku, karena perilaku siswa didalam kelas dan diluar
kelas itu beda.
Daftar materi Dalam teori behavioristik, beberapa pendapat dari para ahli teori
pada KB behavioristik ini masih sulit dipahami dalam mengaitkan dengan kondisi
2 perkembangan peserta didik sekarang
yang sulit
dipahami Contoh :
1. Teori hukuman dan penguatan respon.
2. Ukuran tingkah laku ( mental siswa)
3. Perubahan mental siswa yang berubah rubah

Daftar materi
yang sering Perbedaan sigifikan dari teori behavoioristik dan teori kognitif. Ini sering
mengalami mengalami mis konsepsi dalam pembelajaran sebab keduanya saling
3
miskonsepsi berkaitan dalam penerapanya.
dalam
pembelajaran

Berdasarkan analisis pada bahan dapat di tekankan bahwa antara


teori behavoristik dengan teori kognitif ada perbedaan mendasar ;
1. Teori behavioristik mementingkan pengaruh lingkungan,
Refleksi sedangkan teori kognitif lebih mementingkan apa yang ada
terkait didalam diri.
kelebihan,
2. Teori behavioristik mementingkan pada bagian-bagian,
kekurangan,
4 sedangkan teori kognitif mementingkan keseluruhan.
dan
pengalaman
Teori behavioristik sangat efektik diterapkan, sebagai contoh
belajar dalam disekolah saya itu ada reward bagi siswa yang aktif dan disiplin dan
kegiatan ada hukuman bagi siswa yang melanggar. Ternyata penerapan ini
sangat berpengaruh bagi siswa, karena siswa lebih terpacu untuk
berubah kearah yang lebih baik.
Bagi guru harus mengetahui karakter dan kemampuan yang dimiliki

Zainal Muchlisin
peserta didik sehingga dalam menerapkan teori pembelajaran yang
tepat

Zainal Muchlisin

Anda mungkin juga menyukai