Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ANALISA BAHAN AJAR

KB 4

Nama : Zainal Muchlisin


Pilihan bahan Ajar : jurnal
Tema : INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI
MADRASAH

N KOMPONEN ANALISA ANALISA BAHAN AJAR


o
1 Tulislah 5 konsep dan PETA KONSEP
deskripsinya yang
Pengertian Pendidikan
anda dalam bahan karakter Islam
ajar (jurnal)
Nilai yang perlu
diajarkan ke anak
Pengertian Karakter menurut IHF
menurut para ahli
Konsep Madrasah

Pendekatan pendidikan
karakter dimadrasah

1. Pengertian Karakter menurut para ahli


 Menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah
system keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang individu.
 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, karakter
diartikan sebagai sifat-sifat, kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang menjadi cirri khas seseorang. (M.
Zulfajri dan Ratu Aprilia Senja, 2003: 422).
 Raymond mengartikan karakter dalam istilah
psikologi dengan: “Character as the habitual mode a
bringing into harmony the tasks presented by
internal demand and by the external word, it is
nessecarily a fungtion of the constant, organized
and integrating part of the personality wich is called
ago”. (Raymond J Corsiny, 1994: 212).
 Hernowo mengartikan karakter sebagai watak, sifat
atau hal-hal yang sangat mendasar pada diri
seseorang. Karakter juga bisa diartikan sebagai

Zainal Muchlisin
watak, tabiat atau akhlak yang membedakan
seseorang denan orang lain. (Hernowo, 2004: 175)

2. Pengertian Pendidikan karakter Islam


Dalam konteks Pendidikan Islam, karakter atau akhlak
yang ditanamkan pada anak harus berlandaskan pada
dua dimensi kehidupan manusia yaitu dimensi ke-
Tuhanan dan dimensi kemanusiaan. (Nurcholis Majid,
2000: 96). Kedua dimensi ini perlu ditanamkan ke dalam
diri seorang anak agar anak memiliki rasa ketakwaan
kepada Allah swt dan rasa kemanu- siaan terhadap
sesama manusia, sehingga hablumminallah dan
hablumminannas nya terpelihara dan terjaga.

3. Nilai yang perlu diajarkan ke anak menurut IHF


Adapun nilai yang layak diajarkan kepada anak- anak,
dirangkum Indonesia Heritage Fondation (IHF) yang
digagas oleh Ratna Megawangi menjadi sembilan pilar
karakter (Arismantono, 2008: 29) yaitu;
1) Cinta tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya (love Allah,
trust, reverence, loyalty)
2) Kemandirian dan Tanggug Jawab (responsibility,
excellence, self reliance, Discipline, orderliness)
3) Kejujuran dan Amanah, Bijaksana (trustworthiness,
reliability, honesty)
4) Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
5) Dermawan, suka menolong dan Gotong Royong
(love, compassion, caring, empathy, generousity,
moderation, cooperation)
6) Percaya Diri, Kreatif, dan Pekerja keras (confidence,
assertiveness, creativity, determination, and
enthusiasm)
7) Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness,
mercy, leadership)
8) Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness,
humality, modesty)
9) Toleransi dan Kedamaian dan kesatuan
(tolerance, flexibility, peacefulness)

4. Konsep Madrasah
Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam

Zainal Muchlisin
yang penting di Indonesia selain pesantren.
Keberadaannya begitu penting dalam menciptakan
kader-kader bangsa yang berwawasan keislaman dan
berjiwa nasiona- lisme yang tinggi. Salah satu kelebihan
yang dimiliki madrasah adalah adanya integrasi ilmu
umum dan ilmu agama. Madrasah merupakan lembaga
pendidikan yang dikelola secara terstruktur dengan
melibatkan komponen-kom- ponen pendidikan seperti
manajemen, biaya, sarana dan prasarana, kruikulum,
peserta didik, dan pendidik.

5. Pendekatan pendidikan karakter dimadrasah


Para ahli pendidikan karakter melihat proses
internalisasi nilai dalam pembelajaran, termasuk
internalisasi pendidikan karakter di Madrasah pada dua
pendekatan. Pertama, Madrasah secara terstruktur
mengembangkan pendidikan karakter melalui
kurikulum formal. Kedua, pendidikan karakter
berlangsung secara alamiah dan sukarela melalui jalinan
hubungan interpersonal antar warga madrasah, meski
hal ini tidak diatur secara langsung dalam kuri- kulum
formal.

2 Lakukan evaluasi dan pendidikan karakter haruslah diberikan disetiap jenjang,


refleksi atas termasuk disekolah harus diselenggarakan secara sistematis
pemaparan materi guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan
pada Bahan Ajar. dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga
mereka mampu untuk bersaing, beretika, bermoral, sopan
santun dan berinteraksi dengan baik terhadap masyarakat.
Krisis pendidikan yang dialami oleh bangsa Indonesia ini
merupakan masalah yang perlu dihadapi. Masalah yang
terjadipun sangat beragam mulai dari aspek sosial, politik,
budaya dan ekonomi serta aspek lainnya. Menurut pakar
pendidikan Arif Rahman, seperti dikutip dalam buku
Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, sampai saat ini
masih ada yang keliru dalam dunia pendidikan di tanah air.
Menurut titik berat pendidikan masih lebih banyak pada
masalah kognitif saja tanpa mengabaikan terhadap aspek
yang lainnya. Penentu terhadap kelulusan sekolah pun masih
lebih banyak pada prestasi akademik dan kurang
memperhitungkan terhadap karakter dan budi pekerti para

Zainal Muchlisin
peserta didik. Karena karakter tidak hanya terbentuk di
sekolah saja, tetapi faktor lingkunagn ruamah, serta didikan
orang tua juga berpengaruh.
Pendidikan karakter merupakan dinamika pengmbangan
kemampuan yang berkesinambungan dalam diri manusia
untuk mengadakan internaisasi nilai-nilai sehingga
menghilangkan diposisi aktif, stabil dalam individu. Dinamika
ini membuat pertumbuhan individu semakin utuh, unsur-
unsur ini menjadi dimensi yang menjiwai proses formasi
setiap individu. Pendidikan karakter bukan sekedar
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah,
pendidikan karakter mengajarkan lebih dari itu, dalam
pendidikan karakter menanamkan kebiasaankebiasaan
tentang hal mana yang baik sehingga membuat peserta didik
menadi paham tentang mana yang benar dan mana yang
salah, mampu merasakan nilai yang baik dan bisa
melakukannya. Pendidikan karakter bisa disebut juga
dengan pendidikan yang memberikan tauladan yang dapat
merubah karakter anak didiknya menjadi manusia yang
mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk tuhan
dan makhluk sosial. Akan tetapi hingga hari ini kenyataannya
sekolah masih dihadapkan pada sejumlah persoalan salah
satunya fenomena tentang kondisi moral atau akhlak
generasi muda yang rusak, situasi sosial, kultural masyarakat
kita akhir-akhir ini memang semakin mengkhawatirkan. Ada
berbagai macam peristiwa dalam pendidikan yang semakin
merendahkan harkat dan dearajat manusia. Hancurnya nilai-
nilai moral, merebaknya ketidakadilan, tipisnya rasa
solidaritas telah terjadi dalam lembaga pendidikan kita.
Maka sanagat diperlukannya penanaman nilai-nilai karakter
pada usia dini agar ketika dewasa dapat menjadi pribadi
yang baik akhlak dan prilakunya.
3 Tulislah kelebihan Kelebihan dari bahan ajar tersebut yang bersumber pada
dan kekurangan analisi jurnal
terkait dengan maka menurut saya kelebihannya adalah
penjelasan materi 1. Materi yang disampaikan jelas memuat point-point
pada Bahan Ajar. tentang Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Di
Madrasah
2. Memberikan wawasan yang sangat detail berkaitan
dengan apa itu Pendidikan Karakter Di Madrasah yang

Zainal Muchlisin
disertai contoh – contoh didalamnya.
3. Memberikan wawasan kepada para guru pentingnya
meningkatkan Pendidikan Karakter Di Madrasah baik
pada diri pribadi maupun pada peserta didik dalam
meningkatkan SDM yang berkualitas dimasa depan yang
berbudi luhur
4. Bahan tersebut memberikan gambaran jelas tentang
peranan penting pendidikan karakter di Madrasah serta
peranan penting orang tua dalam ikut serta membentuk
karakter peserta didik/anak yang .beriman dan bertaqwa
dan berakhakul karimah.

Adapun menurut saya kekurangan/kelemahan dari bahan


ajar tersebut penjelasan pada materi hanya tertuju pada
madrasah saja dimana tidak mengkomparasikannya dengan
sekolah-seklah umum yang lain sehingga kurang
memberikan gambaran yang konkrit terhadap pendidikan
karakter secara empiric, karena pendidikan karakter tidak
hanya harus diterapkan pada madrsah-madrasah saja,
namun sekolah lain juga harus menerapkan pola yang sama
supaya terbentuk insan yang kamil.
4 Kaitkan isi Bahan Ajar Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan
dengan nilai yang menekankan pada pembentukan (internalisasi) nilai-
moderasi beragama. nilai positif (akhlak karimah) pada setiap anak. Pendidikan
karakter merupakan wahana menanamkan nilai nilai
kebaikan kepada anak baik dari aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Salah satu lembaga pendidikan yang
memberikan perhatian besar terhadap penanaman nilai
karakter anak adalah Madrasah yang memiliki
ciri khusus yang membedakan dari sekolah umum yang lain.
Penanaman nilai karakter di Madrasah dapat dilihat dari
porsi kurikulum agama yang cukup besar baik dalam
kurikulum formal maupun kurikulum non formal. Oleh
karena itu Madrasah bisa menjadi alternative solusi yang
sangat tepat dalam mewujudkan pendidikan karakter sesuai
dengan yang diprogrmkan oleh pemerintah dewasa ini.
Pendidikan karakter masih digabungkan dalam mata
pelajaran agama dan diserahkan sepenuhnya kepada guru
agama. Pelaksanaan pendidikan karakter kepada guru
agama saja tidak menjamin pendidikan karakter tersebut
akan berhasil. Maka dengan begitu perlu kesadaran dan
tanggung jawab orang tua untuk selalu mengawasi dan

Zainal Muchlisin
mengajarkan hal-hal yang dapat menanamkan karakter.
Semua perilaku negative masyarakat Indonesia baik yang
terjadi kalangan pelajar ataupun mahasiswa maupun
kalangan yang lainnya, jelas ini menunjukan kerapuhan
karakter yang cukup parah. Pelaksanaan pendidikan karakter
tidaklah hanya diserahkan kepada guru agama saja, karena
dalam pelaksanaan pendidikan hatrus dipikul oleh semua
pihak, termasuk kepala sekolah, para guru, staf tata usaha,
tukang sapu, penjaga kantin, dan bahkan orang tua di
rumah. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan
pendidikan nasional sesuai Undang undang Tentang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2008 pasal 3: “Pendidikan
Nasional berfusngsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak secara pradaban bangsa untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhn Yang Maha Esa.
Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.

Zainal Muchlisin

Anda mungkin juga menyukai