Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Resume Model dan metode Pembelajran Dalam


Kurikulum 2013
B. Kegiatan Belajar : KB-3

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa istilah Model dan metode Pembelajaran Dalam Kurtilas
dan definisi) di KB 1. Model Pembelajaran
Pengertian menurut Joice dan Wels adalah Kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
mengimplementasikan yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan belajar, sedangkan menurut Arends dalam
trianto 2010) adalah Pola yang digunakan sebagai Pedoman
dalam merencanakan Pembelajaran.
Ciri khusus dalam Model Pembelajaran :
2. Rasional teoritis logis, pengembang/pencipta dalam
merumuskan teori harus didasarkan pemikiran yng logis
dan faktual
3. Landasan pemikiaran tentang apa dan bagimana, tujuan
pembelajaran harus jelas, sehingga siswa bisa
merumusakan “apa dan bagaimana” bisa memahami materi
4. Tingkah laku mengajar, terutana pada label ‘guru” digugu
lan ditiru, sebagai sosok panutan siswa
5. Lingkungan belajar, penciptaan suasana belajar yang
nyaman dan kondusif sebagai salah satu faktor
keberhasilan belajar.
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran
Berdasarkan permendikbud No. 65 tahun 2013 Tentang
Standar proses, Model pembelajaran kurtilas meliputi ;
1. Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning)
Model ini bertujuan untuk membantu siswa memahami
konsep,arti,dan hubungan melalui intuisi/ pemikiran dan
akhirnya memmpunyai kesimpulan. Yang bertujuan untuk
siswa bisa terlibat aktif dalam pembelajaran, membantu
siswa menemukan pola baik dalam situasi abastrak dan
konkrit, siswa mampu merumuskan strategi tanya jawab
dalam menemukan masalah, membantu siswa dalam
bekerja sama, saling tukar informasi, mendengarkan dan
menggunakan ide ide orang lain.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran penemuan:
 Menciptakan Stimulus/ rangsangan (stimulations)
 Menyiapkan pernyataan masalah (problem statemen)
 Mengumpulkan data ( Data Colections)
 Mengolah data (Data Prossesing)
 Memverivikasi data (Verifications)
 Menarik Kesimpulan (Generalizations)
2. Model Pembelajaran Berbasias Proyek
Model pembelajaran ini menggunakan proyek sebagai inti
pembelajaran, dirancang untuk digunakan jika permasalahan
komplek oleh peserta didik untuk melakukan investigasi
dalam memahami dan mendalami masalah agar siswa
mampu menggali materi, melakukan eksperimen secara
kolaborasi.
Lagkah-langah model pembelajaran ini adalah ;
 Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
 Mendesaign perencanaan proyek
 Menyusun Jadwal
 Memonitoring kegiatan dan perkembangan proyek
 Menguji hasil
 Mengevaluasi hasil/ pengalaman
3. Model Pembelajaran berbasis Masalah.
Model pembelajran ini merupakan penyajian berbagai
permasalahan yang nyata dalam kehidupan sehari hari
(Kontekstual based Learning ) terhadap siswa agar
siswa tumbuh keinginan untuk belajar, sehingga dalam
melakuakn penyelesaian masalah bisa dilakuakn
berkelompok.
Langkah-langkahnya :
 Mengorientasi peserta didik pada masalah
 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
 Membimbing penyelidikan secara mandiri dan
kelompok
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Analisis dan evaluasi proses pemecahan
masalah
4. Model Pembelajaran Kontekstual ( Contectual
Teaching Learning)
adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada
filosofi konstruktivistik. Filosofi ini berasumsi bahwa
siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang
mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam
tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan
informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman
yang sudah mereka miliki sebelumnya.
Langkahnya :
 Membuat keterkaitan-keterkaitan yang
bermakna
 Melakukan pekerjaan yang berarti
 Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri
 Bekerja sama
 Berpikir kritis dan kreatif
 Membantu individu untuk tumbuh dan
berkembang
 Mencapai standar yang tinggi, dan
menggunakan penilaian otentik.
5. Model Pembelajaran Inkuiri (Inkuiri Learning)
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa)
secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.
Dalam model ini peran guru hanya sebagai
pembimbing / fasilitator dalam penyajian materi,
sedangkan siswa dituntut untuk mampu menemukan
sendiri matari pelajaranya.
Cirinya ;
 pembelajaran inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari
dan menemukan.
 seluruh aktivitas yang dilakukan siswa
diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
 tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental.
Prinsipnya ;
a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual.
b. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada
dasarnya adalah proses interaksi.
c. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus
dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini
adalah guru sebagai penanya.
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir.
e. Prinsip Keterbukaan.
Lagkahnya ;
 Merumuskan masalah.
 Mengembangkan hipotesis.
 Menarik kesimpulan.
 Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.
6. Science, Technology, Engineering, dan
Mathematics (STEM)
Pendekatan STEM merupakan salah satu inovasi
pembelajaran yang berkembang di Era Revolusi Industri.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan STEM yaitu
agar siswa memiliki literasi sains dan teknologi yang
terlihat dari kemampuannya membaca, menulis,
mengamati, dan melakukan sains, serta mampu
mengembangkan kemampuan tersebut untuk diterapkan
dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan
seharihari terkait bidang ilmu STEM.
Penerapan ilmu STEM ini adalah;
 Mengajukan pertanyaan dan mejelaskan masalah.
 Mengembangkan dan menggunakan model
 Merancang dan melaksanaan penelitian.
 Menginterpretasi dan menganalisis data
 Menggunakan pemikiran matematika dan
komputasi
 Membuat penjelasan dan merancang solusi
 Berpartisipasi dalam kegiatan argumentasi yang
didasarkan pada bukti yang ada
 Mendapatkan informasi, memberikan evaluasi dan
menyampaikan informasi.
Langkahnya ;
 Melakukan analisis Kompetensi Dasar (KD).
Analisis KD dimaksudkan untuk mengidentifikasi
KD 3 dan KD 4 yang mengandung muatan STEM
sehingga berpotensi untuk dibelajarkan
menggunakan pendekatan STEM. Hal ini perlu
dilakukan karena tidak semua KD mengandung
muatan STEM.
 Mengidentifikasi topik yang sesuai dengan KD,
yaitu topik yang mengandung muatan STEM
sehingga dapat dibelajarkan melalui pendekatan
STEM.
 Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
 Melakukan analisis materi STEM, kemudian
mendeskripsikan materi STEM yang dikandung
oleh KD 3 dan KD 4.

3. Technological Pedagogical Content Knowledge


(TPACK)
TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja)
dalam mendesain model pembelajaran baru bagi guru
atau calon guru dengan menggabungkan tiga aspek
utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi
pengetahuan.
Dalam pemikiran secara pedagogis ini, akhirnya ada
sebuah penekanan bahwa guru yang berhasil
bukanlah guru yang hanya bisa menjadikan siswanya
pintar seperti dirinya, namun lebih dari itu yakni
berhasil membantu siswa dalam menemukan dirinya
sendiri. Minat, bakat serta karakter peserta didik
akhirnya harus dipahami oleh seorang guru.
4. METODE PEMBELAJARAN
 Pengertianya ;
Menurut Sudjana dalam Nur Khasanah, metode
mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran juga
diarikan sebagai cara kerja yang sistematis untuk
memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan
atau ditentukan (Iskandarwassid dan Sunendar, 2011:
56). Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
cara sistematis yang terdiri dari langkah-langkah untuk
mengefektifkan pembelajaran.
 Jenis Metode Pembelajaran
a. Metode Examples non Examples
b. Metode Picture and Picture
c. Metode Numbered Heads Together
d. Metode Cooperative Script
e. Metode Jigsaw
f. Metode Mind Mapping
 Faktor pemilihan Metode Pembelajran
a. Tujuan pembelajaran
b. Materi pembelajaran
c. Karakteristik siswa
d. Karakteristik Guru
e. Media pembelajaran
f. Lingkungan.

1. Science, Technology, Engineering, dan Mathematics


(STEM) model pembelajaran ini sulit dipahami, dalam
mengaplikasikannya di tengah pembelajran KBM yang
Daftar materi pada KB
2
yang sulit dipahami ada di Madrasah saya..
2. Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK)

3 Daftar materi yang sering 1. Technological Pedagogical Content Knowledge


mengalami miskonsepsi (TPACK)
dalam pembelajaran Kelemehan dalam penggunaan IT pada masa
pandemi, perlu kerja ekstra, dalam mengajari siswa
untuk menggunaan apalikasi aplikasi yang ditawarkan
oleh sistem yang diterapkan pemerintah. Sehingga
dalam hal ini sarana penunjang untuk keberhasilan
proses belajar dan mengajar masih kurang memadai,
semua dilakukan dengan IT, akan tetapi tetap menjadi
PR buat kita semua untuk pandai dalam penggunaan
IT dan sarana media yang ada.
Penyampaian materi praktek sholat mayit, thoharoh,dan
haji &Umroh, butuh adanya peraga, jika melalui konten
vidio dalam pembelajran jarak jauh terkendala pada sinyal
dan alat yang dimiliki olih siswa ( Pembelajaran jarak
jauh/Daring).
Dalam masa Pandemi kemarin, pemkasimalan
penyampaian materi tidak begitu maksimal, karena dalam
materi materi yang disampaikan ke siswa menggunakan
perangakat IT terutama HP, Laptop. Dan sinyal ( kuota).

Anda mungkin juga menyukai