Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir.
Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa.
Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
profesional dalam memberikan pembelajajaran terhadap  siswa-siswanya.
Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat
hubungannya dengan perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus
mampu menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih
mengembangkan sesuatu pembelajaran atau model pembelajaran yang harus dilakukan
ketika melakukan pembelajaran kepada siswanya.
Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dan dapat dipilih untuk
proses belajar mengajar .

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian model pembelajaran?
2.      Apa saja macam-macam model pembelajaran dari teori kontruktivisme?
3.      Apa saja konsep-konsep yang behubungan dengan model pembelajaran?
4.      Bagaimana criteria model pembelajaran yang baik?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian model pembelajaran?
2.      Mengetahui macam-macam model pembelajaran dari teori kontruktivisme?
3.      Mengetahui konsep-konsep yang behubungan dengan model pembelajaran?
4.      Mengetahui criteria model pembelajaran yang baik?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain,
model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya,
misalnya globe merupakan bentuk dari bumi. Selanjutnya istilah model digunakan untuk
menunjukkan pengertian pertama sebagai kerangka proses pemikiran.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang


sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Jadi model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

B.   Macam-Macam Model Pembelajaran Dari Teori Kontruktivisme


Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang
sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit. Teori pembelajaran
kontruktivisme juga memberikan model pembelajaran tersendiri, beberapa model
pembelajaran dari teori ini antara lain:

Ø  Discovery learning
Discovery learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian
rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya
tidak melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri. Discovery merupakan proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental

2
yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.
Sebagai sebuah model pembelajaran, Discovery learning mempunyai prinsip yang
sama dengan inquiry, dan problem solving. Sedangkan perbedaanya yaitu, Discovery
ialah bahwa pada Discovery masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam masalah
yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inquiry masalahnya bukan hasil rekayasa,
sehingga siswa harus mengarahkan seluruh pikiran dan ketrampilannya untuk
mendapatkan temuan-temuan didalam masalah itu melalui proses penelitian. Sedangkan
problem solving sendiri pada tahap ini berposisi sebagai pemberi tekanan pada
kemampuan penyelesaian masalah.
Pada intinya, model pembelajaran Discovery learning ini mengubah kondisi belajar
yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented
dimana guru menjadi pusat informasi menjadi student oriented siswa menjadi subyek
aktif belajar.

Ø  Active learning
Active learning merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai proses belajar
mengajar yang menggunakan berbagai metode yang menitik beratkan kepada keaktifan
siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik bersifat fisik, mental, emosional
maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan
wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara optimal. Istilah Active learning
menurut panen mengacu kepada teknik instruksional interaktif yang mengharuskan siswa
melakukan pemikiran tingkat tinggi seperti analisis, sintesis, dan evaluasi.
Sedang dalam penerapan strategi belajar aktif, seorang guru harus mampu membuat
pelajaran yang diajarkan itu menantang dan merangsang daya cipta siswa untuk
menemukan serta mengesankan bagi siswa.

3
Ø  Kontekstual learning
Kontekstual learning merupakan suatu proses pendidikan yang hoistik dan bertujuan
memotivasi siswa untuk memahami makna materi peajaran yang dipelajarinya dengan
mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehiduan mereka shari-hari (konteks pribadi,
social, dan cultural). Sehingga siswa memiliki kemampuan/ ketrampilan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (transfer) dari satu permasalahan/ konteks kepermasalahan
lainnya.
Dalam kelas Kontekstual learning, tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.
Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan
sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.
Dalam pembelajaran kontektual , progam pembelajaran lebih meruakan rencana
kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi scenario tahap demi tahap tentang apa
yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topic yang akan
dipelajarinya. Dalam progam ini, tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai
tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic
assessment-nya.

Ø  Quantum learning
Quantum learning ialah pengajaran yang dapat mengubah suasana belajar yang
menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya
yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Quantum learning bisa
dikatakan sebagai peneraan cara belajar baru yang lebih melihat kemampuan siswa
berdasarkan kelebihan atau kecerdasan yang dimiikinya. Kerangka pemikiran yang
dibangun oleh ciri pembelajaran Quantum learning ini adalah adanya sikap positif yang
dibangun daam diri siswa, dengan meyakinkan siswa bahwa setiap manusia mempunyai
kekuatan pikiran yang tak terbatas.
Dalam Quantum learning, guru sebagai pengajar tidak hanya memberikan bahan ajar,
tetapi juga memberikan motifasi kepada siswanya, sehingga siswa merasa bersemangat
dan timbul kepercayaan dirinya untuk belajar lebih giat dan dapat melakukan hal-hal
positif sesuai dengan tipe kecerdasan yang dimilikinya. Cara belajar yang diberikan
kepada siswa pun harus menarik dan bervariasi sehingga siswa tidak merasa jenuh untuk
menerima materi pelajaran.

4
Ø  Inquiry learning
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.
Kelebihan dari model ini adalah menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik secara seimbang, dengan gaya belajar mereka, serta dapat
melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Sementara
kelemahannya diantaranya sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

C.    Konsep-Konsep Yang Berhubungan Dengan Model Pembelajaran


Ada beberapa konsep atau istilah yang berhubungan dengan model pembelajaran.
Konsep-konsep dimaksud adalah :
a) Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar, antara lain sebagai berikut:
1.   Pendekatan Konstektual
2.   Pendekatan Kontruksivisme
3.   Pendekatan Deduktif
4.   Pendekatan Induktif
5.   Pendekatan Konsep
6.   Pendekatan Proses

5
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach)

2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher


centered approach).
Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches)
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan
inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.

b) Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa
strategi pada dasarnya  masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang
akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian


pula, yaitu:
1)      Exposition-discovery lerning
2)      Group-individual lerning

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

1. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan


dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari
kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai
dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang
konkrit. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.
Sebaliknya, dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari
dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara

6
perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini
kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Pembelajaran
deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction).

2. Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat


langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada
strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-
informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan
dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-
pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Strategi pembelajaran
induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Strategi
ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam
penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing
siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir
dan membangun ide. Tingkat keefektifan strategi pembelajaran induktif ini,
jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang
akan untuk membuat siswa berpikir.

c)  Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat
procedural.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:

1. Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.

7
2. Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

3. Diskusi
Metode diskusi adalah metode pemebelajaran yang menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab petanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.

4. Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode pengajar, semulai dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

5. Laboratorium
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen berarti siswa melakukan kegiatan
yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan membanding
atau kontrol, dan penggunaan alat-alat praktikum
.
6. Pengalaman lapangan
Metode Pengalaman Lapangan (karyawisata) adalah suatu metode mengajar
yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta
didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

8
7. Brainstorming
Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan
oleh guru di dalam kelas, dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat
diartikan pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok
manusia dalam waktu yang singkat.

8. Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun
menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan
setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua
orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra)
melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing
kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada
guru.Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan
materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif
siswa terlibat dalam prosedur debat.

9. Symposium
Metode simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung
dengan seorang pemimpin dengan menampilkan beberapa orang pembicara dan
mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang
sama.

9
d)  Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
 Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama.

D.    Kriteria Model Pembelajaran Yang Baik


Ada bermacam macam model pembelajaran. Diharapkan guru dapat memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang baik. Adapun menurut Nieveen adalah sebagai
berikut:
1)      Valid
Validitas atau ketepatan model pembelajaran berhubungan dua hal, yaitu
rasional teoritik yang kuat dan memiliki konsistensi internal.

2)      Praktis
Kriterium praktis menunjuk pada: pertama, para ahli dan praktisi menyatakan
bahwa apa yang mereka kembangkan dapat diterapkan. kedua, kenyataan
menunjukkan bahwa apa yang mereka kembangkan tersebut betul-betul diterapkan.

3)      Efektif
Efektifitas suatu model pembelajaran ditunjukkan dengan parameter:
pertama, para ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa model
pembelajaran tersebut efektif. Kedua, secara operasional model pembelajaran tersebut
meberikan hasil sesuai yang diharapkan.

10
KRITIKAL THINKING

Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam memilih model pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan. Model
yang digunakan haruslah model yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan
individu diantara siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran,
tergantung pada efektif tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran.

Namun dengan metode pembelajaran konvesional yang selama ini diterapkan oleh
seorang guru, hasil pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara optimal,
karena siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat, bakat, dan
kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan malah terkesan monoton dan tidak
menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi.  Hal itu mengakibatkan siswa kurang
berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran yang diinginkan tidak dapat tercapai secara optimal.

11
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Konsep-konsep yang behubungan dengan model pembelajaran, antara lain:


 Pendekatan pembelajaran
 Strategi pembelajaran
 Metode pembelajaran
 Teknik pembelajaran

Kriteria model pembelajaran yang baik yaitu:


 Valid
 Praktis
 Efektif

B.   SARAN

Kajian tentang makalah  ini akan memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas.
Demikianlah  makalah kami ini kami susun, kami menyadari makalah ini masih banyak
kekuranganya, oleh karena itu, untuk menyempurnakan makalah ini, kami berharap bagi
para pembaca untuk tidak segan-segan memberikan saran dan kritikan yang sifatnya
membangun dan berguna, agar makalah ini bisa mencapai kesempurnaan pada
penyusunan selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya penyusun mengucapkan terima kasih.
semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Iif Khoiru. 2011. Pembelajaran Akselerasi. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.


Cahyo, Agus N. 2013. Panduan aplikasi Teori-teori belajar mengajar teraktual dan
terpopuler . Jogjakarta: Diva Press.
Drs. Harjanto. 1997. Perecanaan pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cpta.
http://samsenyum.blogspot.com/2013/02/9-metode-pendidikan.html. diakses pada
tanggal 20 oktober 2014.
http://tugasqnghjj.blogspot.com/2012/06/strategi-pembelajaran-deduktif-dan.html dia
kses pada tanggal 20 oktober 2014.
Khanifatul. 2013. Pembelajaran inovatif. Jogjakarta: Ar-ruzz media.

13

Anda mungkin juga menyukai