Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Mahasiswa : Ahmad Zuhdhi, S.Pd.I, M.S.I


B. Judul Modul : Teori Belajar dan Pembelajaran
C. Kegiatan Belajar : A.Teori Belajar Humanistik, Konstruktivistik, Teori Belajar
Sosial Serta Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran (KB2)
D. Refleksi :
Setelah membaca dan mempelajari kegiatan belajar KB 2 di modul Teori Belajar dan
Pembelajaran, maka banyak ilmu yang didapatkan terutama tentang teori belajar humanistik serta
pandangannya menurut beberapa ahli. Yang dapat kami tangkap dari teori belajar humanistik yaitu
berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada siswa
itu sendiri sebagai manusia. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha
agar secara lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Sedangkan untuk
teori belajar konstruktivistik, teori ini menjelaskan bahwa realitas ada pada pikiran seseorang dan
manusia mengkonstruksi dan menginterpretasikannya berdasarkan pengalamannya.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


PETA KONSEP TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Konsep (Beberapa istilah


1
dan definisi) di KB

1. Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik


Teori humanistik berangkat dari aliran humanisme sebagai
reaksi atas aliran behaviorisme. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya,
bukan dari sudut pandang pengamatnya (Uno, 2006: 13).
2. Teori Belajar Menurut Para Ahli Humanistik
a. Menurut Carl R. Rogers
Menurutnya, belajar yang sebenarnya tidak dapat
berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun
emosional peserta didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar
humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri
peserta didik

b. Menurut Arthur Combs


Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat
kesalahan dengan berasumsi bahwa peserta didik mau
belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan
sebagaimana mestinya, padahal materi pelajaran itu belum
tentu berarti bagi siswa. Menurutnya yang penting ialah
bagaimana membuat peserta didik memperoleh arti bagi
pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan
menghubungkannya dengan kehidupannya

c. Menurut Abraham Maslow


Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk
memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya
yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori
tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut
Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang
paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling
tinggi (aktualisasi diri)

d. Menurut Pandangan Jurgen Habermas terhadap belajar.


Menurutnya, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar
yang dimaksud di sini adalah lingkungan alam maupun
lingkungan sosial, sebab antara keduanya tidak dapat
dipisahkan. Dengan pandangannya yang demikian, ia
membagi tipe belajar menjadi tiga, yaitu; 1) belajar teknis
(technical learning), 2) belajar praktis (practical learning),
dan 3) belajar emansipatoris (emancipatory learning).

3. Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik


Sebagai ahli dari teori belajar humanisme, Roger Roger
mengemukakan beberapa prinsip belajar yang penting yaitu :
a. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar
b. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang
dipelajari relevan dengan kebutuhan peserta didik
c. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari
luar
d. Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar
secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas
pengarahan diri sendiri
e. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan
pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan
lama
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar
dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu
penting

4. Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan


Pembelajaran.
Berdasarkan beberapa teori dari para ahli humanistik di atas,
maka dalam proses pembelajaran harus menggunakan
pendekatan student centered, yaitu pendekatan yang
menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran, artinya siswa
sebagai objek dan sekaligus subjek dalam pembelajaran. Guru
berfungsi sebagai fasilitator dan motivator agar siswa mau
belajar

PETA KONSEP TEORI BELAJAR


KONSTRUKTIVISME

1. Konsep belajar menurut konstruktivistik


Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah teori yang
memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar
atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan menemukan
keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan orang
lain, sehingga teori ini memberikan keaktifan terhadap
seseorang untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan, atau teknologi dan hal lain yang diperlukan guna
mengembangkan dirinya sendiri.

2. Proses mengkonstruksi pengetahuan


Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996) mengemukakan bahwa
ada beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses
mengkonstruksi pengetahuan, yaitu; 1) kemampuan mengingat
dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2) kemampuan
membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan
perbedaan, dan 3) kemampuan untuk lebih menyukai suatu
pengalaman yang satu dari pada lainnya.

3. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik


Secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari
pendekatan konstruktivistis, bukan sebagai perolehan informasi
yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa,
melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada
pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang
bermuara pada pemutakhiran struktur kognitifnya.

4. Konstruksi Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky (1896-1934)

Teori belajar kokonstruktivistik merupakan teori belajar yang


dipelopori oleh Lev Vygotsky. Teori belajar ko-
kontruktinvistik atau yang sering disebut sebagai teori belajar
sosiokultur merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya
adalah pada bagaimana seseorang belajar dengan bantuan
orang lain dalam suatu zona keterbatasan dirinya yaitu Zona
Proksimal Developmen (ZPD) atau Zona Perkembangan
Proksimal dan mediasi. Vygotsky berpendapat bahwa
menggunakan alat berfikir akan menyebabkan terjadinya
perkembangan kognitif dalam diri seseorang

5. Aplikasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam Kegiatan


Pembelajaran
implikasi dari dari penerapan teori belajar konstruktivistik ini
dalam kegiatan pembelajaran adalah :
a. Menggunakan pendekatan student centered dalam proses
pembelajaran
b. Proses pembelajaran tidak terlalu berorientasi kepada hasil,
tetapi lebih diorientasikan kepada proses bagaimana siswa
memperoleh pemahaman
c. Guru harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk
menggunakan pengalaman dan pemahamannya untuk berpikir,
d. Guru harus mengembangkan pembelajaran yang
collaborative
Guru harus menghindari pola pembelajaran yang memberikan
tekanan kepada siswa untuk bertindak sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh guru
f. Guru harus membantu siswa menginternalisasi dan
mentransformasi informasi baru
g. Guru harus memfasilitasi siswa agar dia bisa belajar dengan
sumber yang tidak terbatas pada apa yang diberikan oleh guru,
seperti memanfaatkan media internet dll.

PETA KONSEP TEORI BELAJAR SOSIAL

1. Konsep Belajar Menurut Teori Belajar Sosial


Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku
yang tradisional (behavioristik) yang dikembangkan oleh Albert
Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-
prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak
penekanan pada efek-efek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan
pada proses-proses mental internal.

2. Aplikasi Teori Belajar Sosial terhadap Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan konsep belajar yang dikemukakan oleh Albert Bandura


di atas, maka ada beberapa implikasi yang harus diperhatikan dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu :
a. Guru harus menampilkan contoh perilaku yang baik dan yang
buruk dari tokoh-tokoh yang dikenal oleh siswa
b. Dalam menentukan model, karakteristik model perlu diperhatikan
karena akan mempengaruhi efektif tidaknya modeling itu untuk
siswa
c. Observasi adalah kegiatan pembelajaran yang paling utama
dilakukan oleh siswa, sehingga penggunaan media pembelajaran
yang bisa merangsang inderawi siswa untuk mengamati secara
maksimal

d. Mengamati perilaku orang lain lebih penting, dibandingkan


dengan mengalami sendiri, karena siswa akan lebih mudah
mempelajari konsekuensi-konsekuensi dari pengalaman orang
dibandingkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang dialami sendiri
e. Reinforcement bukanlah syarat yang utama untuk terjadinya
proses pembelajaran, karena yang paling penting adalah mengamati
model-model yang harus terus menerus diperkuat

Daftar materi pada KB 1. Reinforcement


2
yang sulit dipahami 2. Zona Perkembangan Proksimal

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi -
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai