N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Peta Konsep 1. Makna Media Pembelajaran
(Beberapa Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiah
istilah atau berarti ‘tengah’, ‘pengantar’ atau ‘perantara’. Dalam bahasa Arab, media
definisi di disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang
modul bidang artinya juga ‘tengah’. Kata ‘tengah’ itu sendiri berarti berarti berada di
perangkat antara dua sisi dan disebut juga sebagai ‘perantara’ (wasilah) atau yang
pembelajaran- mengantarai kedua sisi tersebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni
PTK) yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu dari
satu sisi ke sisi lainnya.
Yudhi Munadi dalam bukunya “Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan
Baru” mendefinisikan media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. (Munadi, 2013,
hal. 6-8).
Sedangkan menurut Yusufhadi Miarso bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan
terkendali. (Miarso, 2007, hal. 458)
Proses pembelajaran hakikatnya adalah proses komunikasi, guru berperan
sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang
dikirimkan oleh guru berupa isi/ajaran yang dituangkan kedalam simbol
komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun nonverbal. Proses ini
sebagaimana tampak pada gambar berikut :
Tabel 17
Taksonomi Media Berdasarkan Indera Yang Terlibat
Visual Mock Up (alat
nonve tiruan)
rbal- Specimen
Tiga (barang
Dimen contoh)
si Diorama
Indera Na Sifat Program Penyalur Peralat
Yg ma Pesan (Software (Hardware) an
Terlib Me ) Proye
at dia ksi
Pende Me Audio Program Radio
ngara dia verbal Radio
n Au dan - Siaran
dio nonver langsung
bal - Siaran
tunda
(rekam)
Program Alat-alat
Audio Rekam:
Rekam: - Phonograph
- Sajian (Gramaphone)
bahan - Audio Tape:
disuksi * Open reel
- Enterta tapes
inment (reel-to-reel)
(Musik) * Cassette tapes
- Narasi - Compact Disc
- Dongeng
- Drama,
Poetry
- Penge
mb.
Kosakata
- Belajar
konsep
- Model
(meniru
suara,
Nada,
dll.)
- dan lain-
lain
Pengli Me Visual Tulisan Buku Opaq
hatan dia - Verbal Majalah ue
Vis verbal Koran Projec
ual Sketsa, Poster tor
Visual lukisan, Modul
nonver photo, Komik
bal- grafik, Atlas
grafis diagram, Papan
bagan, Visual
peta
Transparansi OHP
Komputer Digita
l
Projec
tor
Model Maket
(miniatur)
Pende Me Verbal Program Film 8 mm, 16 Film
ngara dia dan audio mm, 35 mm Proje
n dan Au nonve visual: ctor
Pengli dio rbal, - Film Video: Digita
hatan Vis terden Dokume - Pita Magnetik l
ual gar nter - Video Disc Proje
dan - Film - Chip Memory ctor
terliha Docudok Televisi
t umenter
- Film
Drama
- dan lain-
lain
Multii Mu Pengal Komputer
ndera lti aman Pengalaman Berbuat:
me langsu Lingkungan nyata
dia ng dan Karyawisata
Pengalaman Terlibat:
Permainan dan Simulasi,
Bermain Peran dan Forum
Teater
a. Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan
hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat
pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non
verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan pesan
nonverbal audio adalah seperti bunyi- bunyian dan vokalisasi, seperti
gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.
Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan
program media rekam (software), yang disalurkan melalui hardware seperti
radio dan alat-alat perekam seperti phonograph record (disc recording),
audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita magnetik (cassette), dan
compact disk. Program radio sangat sesuai untuk sasaran dalam jangkauan
yang luas; dan dalam dunia pendidikan ia telah digunakan untuk Pendidikan
Jarak Jauh. Sedangkan program media rekam sangat mungkin untuk sasaran
dalam jangkauan terbatas, seperti dalam proses pembelajaran di kelas kecil
maupun di kelas besar (ruang auditorium).
b. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-
grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-verbal, adalah
media visual yang memuat pesan-pesan verbal (pesan linguistik berbentuk
tulisan). Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah media visual yang
memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur-
unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan, dan photo), grafik, diagram,
bagan dan peta. Ketiga, media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media
visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur, mock up,
specimen, dan diorama.
Jenis media visual yang pertama dan kedua bisa dibuat dalam bentuk media
cetak seperti buku, majalah, koran, modul, komik, poster dan atlas; bisa juga
dibuat di atas papan visual seperti papan tulis dan papan pamer (display
board); dan bisa dibuat dalam bentuk tayangan, yakni melalui projectable
aids atau alat-alat yang mampu memproyeksikan pesan-pesan visual, seperti
opaque projector, OHP (overhead projector), digital projector (biasa disebut
sebagai LCD atau Infocus).
c. Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan
melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat
layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar
laykanya media audio di atas. Pesan visual yang terdengar dan terlihat itu
dapat disajikan melalui program audio visual seperti film dokumenter, film
docudokumenter, film drama, dan lain-lain. Semua program tersebut dapat
disalurkan melalui peralatan seperti film, video, dan juga televisi dan dapat
disambungkan pada alat proyeksi (projectable aids).
d. multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang
memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan
internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.
Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan
karyawisata; sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah
permainan dan simulasi, bermain peran dan forum teater. (Munadi, 2013,
hal. 55-57).