Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

Judul Modul : MODERASI BERAGAMA SEBAGAI JALAN MERAWAT NKRI


A. Kegiatan Belajar : KB 4
B. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep 1. Arti dan makna moderasi beragama
(Beberapa istilah Kata moderasi berasal dari Bahasa Latin moderâtio, yang
dan definisi) di KB berarti sedang (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). Kata
itu juga berarti penguasaan diri (dari sikap sangat kelebihan
dan kekurangan). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
menyediakan dua pengertian kata moderasi, yakni:
pengurangan kekerasan, dan penghindaran keekstreman.
Jika dikatakan, “orang itu bersikap moderat”, pernyataan ini
berarti bahwa orang itu bersikap wajar, biasa-biasa saja, dan
tidak ekstrem. Dalam bahasa Inggris, kata moderation sering
digunakan dalam pengertian average (rata-rata), core (inti),
standard (baku), atau non-aligned (tidak berpihak). Secara
umum, moderat berarti mengedepankan keseimbangan
dalam hal keyakinan, moral, dan watak, baik ketika
memperlakukan orang lain sebagai individu, maupun ketika
berhadapan dengan institusi negara

2. Nilai utama Moderasi Beragama


Dua nilai utama moderasi beragama, yaini:
1) Adil, dalam KBBI, kata “adil” diartikan:
a. Tidak berat sebelah/tidak memihak;
b. Berpihak kepada kebenaran; dan
c. Sepatutnya/ tidak sewenang-wenang.
Dalam perspektif ini, keadilan merupakan prinsif hidup
yang patut dimiliki setiap orang untuk menunjukkan
integritas diri sebagai orang yang berpihak pada yang
benar, tidak sewenang-wenag dan berat sebelah.
2) Berimbang atau keseimbangan adalah istilah untuk
menggambarkan cara pandang, sikap, dan komitmen
untuk selalu berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan
persamaan. Kecenderungan untuk bersikap seimbang
bukan berarti tidak punya pendapat. Mereka yang punya
sikap seimbang berarti tegas, tetapi tidak keras karena
selalu berpihak kepada keadilan, hanya saja
keberpihakannya itu tidak sampai merampas hak orang
lain sehingga merugikan. Keseimbangan dapat dianggap
sebagai satu bentuk cara pandang untuk mengerjakan
sesuatu secukupnya, tidak berlebihan dan juga tidak
kurang, tidak konservatif dan juga tidak liberal.
3. Strategi implementasi moderasi beragama
Upaya penguatan moderasi beragama dilakukan secara
sistematis dan berkelanjutan, setidaknya melalui 3 (tiga)
strategi, yakni:
a) Sosialisasi dan diseminasi gagasan moderasi beragama
b) Pelembagaan moderasi beragama ke dalam program dan
kebijakan yang mengikat
c) Pengintegrasian perspektif moderasi beragama ke dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024.

4. Bentuk-bentuk implementasi moderasi beragama


Implenetasi moderasi beragama di Indonesia oleh kelompok-
kelompok umat beragama cenderung dilakukan dalam tiga
bentuk atau disebut sebagai tiga pilar, yaitu:
1. Moderasi pemikiran merupakan kemampuan setiap
pemeluk agama memadukan atau mendialogkan teks dan
konteks. Hasil dialog teks dan konteks sebagaiamna
dimaksud memberi perspektif dan pemaknaan baru
sehingga setiap pemeluk agama tidak hanya memahami
satu persoalan dari teks atau konteks yang terpisah.
2. Moderasi gerakan merupakan moderasi dalam bentuk
gerakan (keagamaan) yang bertujuan memberi solusi yang
memungkinkan terjadi transformasi dengan
mengedepankan kebaikan, sehingga menghindari atau
setidaknya meminimalisir kecenderungan merusak dan
mencegah kemungkinan terjadi kekerasan diantara
sesama pemeluk agama.
3. moderasi perbuatan merupakan bentuk moderasi dalam
tradisi dan praktik keagamaan, yakni penguatan relasi
antara agama dengan tradisi dan kebudayaan masyarakat
setempat. Kehadiran agama tidak dihadapkan secara
diametral dengan budaya, keduanya saling terbuka
membangun dialog menghasilkan kebudayaan baru.
Daftar materi
2 pada KB yang 1. Bentuk-bentuk implementasi moderasi beragama
sulit dipahami
3 Daftar materi Bentuk-bentuk implementasi moderasi beragama
yang sering 1. Moderasi pemikiran merupakan kemampuan setiap
mengalami pemeluk agama memadukan atau mendialogkan teks dan
miskonsepsi konteks. Hasil dialog teks dan konteks sebagaiamna
dalam dimaksud memberi perspektif dan pemaknaan baru
pembelajaran sehingga setiap pemeluk agama tidak hanya memahami
satu persoalan dari teks atau konteks yang terpisah.
2. Moderasi gerakan merupakan moderasi dalam bentuk
gerakan (keagamaan) yang bertujuan memberi solusi yang
memungkinkan terjadi transformasi dengan
mengedepankan kebaikan, sehingga menghindari atau
setidaknya meminimalisir kecenderungan merusak dan
mencegah kemungkinan terjadi kekerasan diantara
sesama pemeluk agama.
3. Moderasi perbuatan merupakan bentuk moderasi dalam
tradisi dan praktik keagamaan, yakni penguatan relasi
antara agama dengan tradisi dan kebudayaan masyarakat
setempat. Kehadiran agama tidak dihadapkan secara
diametral dengan budaya, keduanya saling terbuka
membangun dialog menghasilkan kebudayaan baru

Anda mungkin juga menyukai