No Komponen Isian
1 Identification/ 1. Manusia sebagai Mahkluk Berbudaya.
Introduction 2. Manusia sebagai Mahkluk Sosial.
2 Connection A. Manusia sebagai mahkluk budaya
1. Hakikat Manusia sebagai mahkluk budaya
Anugerah Tuhan akan akal budilah yang
membedakan manusia dari mahkluk lainnya.
Akal adalah kemampuan berpikir manusia
sebagai kodrat alami yang dimiliki. Berpikir
merupakan perbuatan operasional dari akal yang
mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan
dan peningkatan hidup manusia. Jadi, fungsi dari
akal adalah berpikir. Karena manusia
dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir.
Kemampuan berpikir manusia juga digunakan
untuk memcahkan masalahmasalah hidup yang
dihadapinya.
Budi berasal dari bahasa Sansekerta budh,
yang artinya akal. Jika merujuk pada Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, budi merupakan
perpaduan akal dan perasaan dan dapat
membedakan baik atau buruknya sesuatu. Budi
dapat pula berarti tabiat, perangai, dan ahklak.
Dengan akal budinya, manusia mampu
menciptakan, mengkreasi, memperlakukan,
memperbaharui, memperbaiki,
mengembangkan dan meningkatkan sesuatu
yang ada untuk kepentingan hidup manusia.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam
rangka memnuhi kebutuhan hidup, yang secara
sederhana dapat dibedakan menjadi:
a. Kebutuhan yang bersifat kebendaan atau
jasmani atau biologis, contohnya makanan,
minuman, dll.
b. Kebutuhan yang bersifat rohani atau mental
atau psikologi, contohnya kasih sayang,
pujian, perasaan aman, kebebasan, dll.
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan
manusia pertama-tama diawali dari kebutuhan
fisiologis atau yang paling mendesak, kemudian
secara bertahap beralih ke kebutuhan tingkat di
atasnya sampai tingkat tertinggi, yaitu kebutuhan
untuk Hakikat manusia bisa dipandang secara
segmental atau parsial, misalnya homo
economicus, homo faber, homo socius, zoon
politicon, dsb. Namun, hakikat ini tidak dapat
menjelaskan hakikat manusia secara utuh.
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh,
di mana manusia merupakan mahkluk Tuhan
1
yang paling sempurna dengan dibekali akal
budi. Manusia memiliki harkat dan derajat yang
tinggi. Karena manusia memiliki harkat dan
martabat yang tinggi, maka hendaknya
mempertahankan hal tersebut, untuk itulah
prinsip kemanusiaan menjadi penting untuk
dibahas. Prinsip kemanusiaan mengandung arti
adanya penghargaan dan penghormatan
terhadap harkat dan martabat manusia yang
luhur itu. Semua manusia luhur, karena itu tidak
harus dibedakan perlakuannya berdasarkan
perbedaan suku, ras, keyakinan, status social
ekonomi, asal-usul,
aktualisasi diri.
2
manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa
menghargai dan menghormati harkat dan martabat
manusia lainnya. Memanusiakan manusia adalah
tindakan tidak menindas sesama, tidak
menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti,
dan perilaku-perilaku buruk lainnya. Sikap perilaku
memanusiakan manusia didasarkan atas prinsip
kemanusiaan yang disebut the mankind is one.
Prinsip ini tidak membeda-bedakan dalam
memperlakukan orang lain atas dasar warna kulit,
suku, ras, asal atau status social ekonomi. Kita
tetap harus manusiawi terhadap orang lain, apapun
latar belakangnya karena semua manusia adalah
mahkluk Tuhan yang sama harkat dan
martabatnya.
Perilaku yang manusiawi atau memanusiakan
manusia adalah sesuai dengan kodrat manusia.
Sebaliknya
3
2. Peranan manusia sebagai mahkluk individu
dan social
Sebagai individu, manusia memiliki harkat dan
martabat yang mulia. Setiap manusia dilahirkan
sama dan sederajat. Perbedaan yang ada seperti
berbeda keyakinan, tempat tinggal, ras, suku,
golongan tidak meniadakan persamaan akan
harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu,
pengakuan dan penghargaan manusia sebagai
manusia mutlak diperlukan. Karena itulah
sebenarnya, dalam hidup bermasyarakat lalu
dibutuhkan norma-norma yang mengatur yang
dapat dijadikan sebagai patokan untuk bertingkah
laku, antara lain:
a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang
dianggap bersumber dari Tuhan yang
diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma agama
berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar
dijauhi umat beragama.
b. Norma kesusilaan atau moral, bersumber dari
hati nurani manusia untuk mengajak pada
kebaikan dan menjauhi keburukkan. Norma ini
bertujuan agar manusia berbuat baik secara
moral.
c. Norma kesopanan, bersumber dari masyarakat
dan berlaku terbatas pada lingkungan
masyarakat yang bersangkutan.
d. Norma hukum, dibuat masyarakat secara
resmi yang pemberlakuannya bersifat
pemaksaan. Norma ini dimuat dalam berbagai
peraturan perundang-undangan yang bersifat
tertulis.
4
4.Dilema antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat
Persoalan pengutamaan kepentingan apakah
individu atau masyarakat memunckan dua
pandangan yang saling bertolak belakang:
a. Pandangan individualisme, yang berpangkal
pada konsep dasar ontologis bahwa manusia
pada hakikatnya adalah mahkuk yang bebas.
Paham ini memandangmanusia sebagai
mahkluk pribadi yang utuh dan lengkap
terlepas dari manusia lainnya. Manusia
sebagai individu adalah bebas, karena ia
memiliki hak-hak yang tidak boleh dihalangi
oleh siapapun
b. Pandangan sosialisme, yang mengutamakan
kepentingan masyarakat di atas segalanya.
Masyarakat tidak sekedar kumpulan individu
tetapi merupakan entitas yang besar dan
berdiri sendiri di mana individu-individu berada.
Kedudukan individu hanya objek masyarakat,
dan hak-hak individu menjadi hilang, jika timbul
itu semata karena keanggotaannya dalam
suatu komunitas. Sosialisme meentingkan
masyarakat secar
3 Application Berpikir merupakan perbuatan operasional dari
akal yang mendorong untuk aktif berbuat demi
kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi,
fungsi dari akal adalah berpikir. Karena manusia yang
dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir.
kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk
memecahkan maslaah–masalah hidup yang dihadapi.
4 Reflection Yang saya pelajari tentang Manusia sebagai
mahkluk budaya adalah Manusia sebagai makhluk
yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang
senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya
manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya”
5 Extension/Evaluation Materi yang sulit saya pahami adalah
Manusia sebagai Mahkluk Berbudaya.
Kebudayaan sebagai system pengetahuan yang
meliputi system ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari kebudayaan bersifat abstrak. Kebudayaan
kemudian diwujudkan dalam bentuk benda-benda
yang diciptakan manusia sebagai mahkluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang
bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi social, religi, seni.
5
6