Anda di halaman 1dari 27

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Menganalisis makna manusia sebagai makhluk


berbudaya.
 Menjelaskan hakikat kemanusiaan dan kebudayaan
 Membedakan antara etika dan estetika berbudaya
 Menunjukkan sikap hormat dan menghargai sesama
manusia
 Memberikan contoh problema kebudayaan dewasa ini.
MATERI PEMBELAJARAN
 Hakikat manusia sebagai makhluk budaya
 Apreasiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
 Etika dan estetika berbudaya
 Memanusiakan manusia
 Problematika kebudayaan

KATA KUNCI
Akal budi, budaya, kebudayaan, etika , Estetika
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA
 Empat macam makhluk Tuhan beserta sifatnya :
 Alam memiliki sifat wujud
 Tumbuhan memiliki Sifat Wujud dan Hidup
 Binatatang memiliki sifat Wujud, Hidup, dibekali
nafsu.
 Manusia memiliki sifat wujud, Hidup, dibekali nafsu,
serta akal budi.

Jadi Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang


memiliki Akal Budi yang merupakan potensi dalam diri
manusia yang tidak di miliki makhluk Lain.
AKAL adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami
yg di miliki.
berpikir = perbuatan operasional dari Akal yang mendorong
untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup
manusia

BUDI Berasal dari bahasa sanskerta Budh yang Artinya Akal.


Budi menurut kamus lengkap bahasa Indonesia adalah bagian
dari kata hati yang berupa paduan dari Akal dan perasaan dan
yang dapat membedakan baik – buruk sesuatu. Dapat pula
berarti tabiat, perangai, dan Akhlak.

Jadi dengan AKAL BUDI , Manusia mampu menciptakan,


mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki,
mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidupnya.
KEBUTUHAN MANUSIA
Secara umum kebutuhan manusia dalam kehidupan di
bagi 2 ;
1. Kebutuhan yang bersifat kebendaan (sarana dan
prasarana) atau badani/ragawi atau
jasmani/biologis.
Seperti : makan,minum,bernapas, istirahat dll
2. Kebutuhan yang bersifat rohani atau mental atau
psikologi.
seperti : kasih sayang,pujian,perasaan aman,
kebebasan dan lainnya.
KEBUTUHAN MANUSIA DIBAGI 5 TINGKATAN
MENURUT ABRAHAM MASLOW

1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)


Kebutuhan yang menyangkut fungsi-fungsi Biologis dasar dari organisme manusia
( makanan pakaian, tempat tinggal, kebutuhan seks Dll.)
2. Kebutuhan rasa aman dan Perlindungan ( safety and security Needs)
kebuthan Yang Menyangkut Perasaan. Seperti bebas dari rasa takut, terlindung dari
bahaya dan ancaman penyakit, perang kemiskinan, Kelaparan, perlakuaan adil dan
sebagainya
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota
kelompok, rasa setia kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan penghargaan ( Esteem Needs)
kebutuahan dihargainya kemampuan, kedudukan,jabatan status,pangkat dan
sebagainya.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri ( Self actualization)
kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi,kemampuan, bakat,
kreativitas, ekspresi diri, prestasi dan sebagainya.
Secara hierarki tingkatan kebutuhan manusia menurut
Abraham Maslow digambarkan dalam bentuk piramida
Dengan Akal budi manusia tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, Tetapi juga mampu
mempertahankan serta meningakatkan derajatnya
sebagai mahluk yang tinggi bila dibandingkan dengan
makhluk lainnya.
Manusia tidak sekedar Homo, tetapi Human (manusia
yang manusiawi)
Dengan akal budi, manusia mampu menciptakan
kebudayaan.
Manusia merupakan makhluk berbudaya.
Manusia adalah pencipta kebudayaan.
B. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN KEBUDAYAAN

1.Manusia dan Kemanusiaan


Kemanusiaan berasal dari kata Manusia
Manusia menunjuk pada kata benda Konkret
Kemanusiaan merupakan kata benda Abstrak

Kemanusiaan berarti hakikat dan sifat-sifat khas


manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat
martabatnya.
Hakikat manusia Indonesia
berdasarkan pancasila
 Disebut Kodrat monopluralis.
 Hakikat manusia terdiri atas :
1. Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek
keragaaan meliputi wujub materi anorganis benda mati,
vegetatif, dan animalis; serta aspek kejiwaan meliputi cipta,
rasa dan karsa
2. Monudualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu
dan segi sosial
3. Monodualis kedudukan kodrat meliputi keberadaan
manusia sebagai makhluk yg berkepribadaian memrdeka (
berdiri sendiri) sekaligus juga menunjukkan keterbatasan
sebgai makhluk tuhan.
2. Manusia dan kebudayaan

kebudayaan berasal dari sanskerta, yaitu buddhayah


yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal.

Dalam bahasa inggris disebut Culture, yang berasal dari


kata latin colere, yaitu mengelola atau mengerjakan.
Dalam bahasa belanda cultuur sama dengan culture
yang dapat diartikan sebagai mengelola tani atau
bertani.
Definisi kebudayaan oleh para Ahli ;

 Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu


yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganik
 Andreas Eppink menyatakan bahwa budayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai, norma,
ilmu pengetahuan,serta keseluruhan struktur-struktur
sosial,religius. Dan lain-lain, ditambahkan dengan
segala peryataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
Definisi kebudayaan oleh para Ahli ;
 Edwar B. Tailor mengemukakan bahwa kebudayaan
merupakan seluruh yang komplesk, yang didalamnya
terkandungpengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
 Selo Soemardjan dan Soeleman soermardi mangatakan
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat.
 Koetjaranigrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus di
baiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya
Dari Berbagai definisi para Ahli tersebut, dapat
disimpulkan :
Bahwa Kebudayaan merupakan Sistem Pengetahuan
yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-
benda yang diciptakan manusia sebagai mahluk
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda nyata,

Contohnya : pola-pola perilaku, bahasa,peralatan hidup,


organisasi sosial,religi ,seni dan lain-lain

Tujuannya untuk membantu manusia dalam


melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.
Wujud Kebudayaan
 J.J. Hoeningman membagi Kebudayaan Menjadi Tiga ;
 Gagasan (Wujub Ideal)
 Seperti : ide. Gagasan,nilai, norma,peraturan yang sifatnya
abstrak tidak dapat diraba dan disentuh
 Aktivitas (Tindakan)
 Seperti : berinteraksi,mengadakan kontak atau bergaul
dengan manusia lainya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya Konkret dapat
diamati dan didokumentasikan
 Artefak (Karya)
 Berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat
dan didokumentasikan yang sifatnya paling Konkret.
Unsur Kebudayaan
 Tujuh Unsur Kebudayaan yang bersifat Universal :
1. Sistem peralatan dan perlengkapan Hidup(Teknologi)
2. Sistem mata pencarian Hidup
3. Sistem kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem Religi
c. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
1. Etika Manusia dalam Berbudaya
2. Estetika Manusia dalam
Berbudaya
1.Etika manusia Dalam berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos
Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik dan
buruk yang diterima umum tentang sikap,perbuatan,
kewajiban, dan sebagainya.
Etika dapat diartikan dengan Moral, Akhlak, atau
Kesusilaan.

Manusia yang beretika akan menghasilkan budaya


yang memiliki nilai etik Pula.
Etika berbudaya mengandung tuntutan/keharusan
bahwa budaya yang diciptakan manusia mengandung
nilai etik yang bersifat universal atau dapat diterima
sebagian besar orang.

budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya


yang mampu menjaga, mempertahankan, serta
meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah
kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan
menhacurkan martabat kemanusiaan.
2. Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori
keindahan atau seni.
Estetika berkaitan dengan nilai indah –
Jelek (tidak indah).
Nilai estetika berarti nilai tentang
Keindahan.
Makna Keindahan
 Secara Luas, keindahan mengandung ide kebaikan.
Bahwa segala sesuatu yang baik termasuk yang abstrak
maupun nyata yang mengandung ide kebaikan adalah
INDAH. Seperti watak yg indah,hukum yang indah, ilmu
yang indah Dll. Indah dalam arti luas mencakup hampir
semua yang ada.
 Secara sempit, yaitu Indah yang terbatas pada lingkup
persepsi penglihatan (bentuk dan warna)
 Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
diresapinya melalui penglihatan,pendengaran,perabaan
dan perasaan yang semuanya dapat menimbulkan presepsi
(anggapan) INDAH
Etik bisa bersifat relatif universal, namun nilai estetik
sangat subjektif . Sesuatu yang indah bagi seseorang
belum tentu indah bagi orang lain.
Jangan paksakan !!! Sebab nilai-nilai estetik lebih
bersifat perasaan, bukan pernyataan.

Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya


diupayakan untuk memenuhi keindahan.

Semua kebudayaan pastilah dipandang memiliki


nilai-nilai estetik bagi masyarakat pendukungnya.
namun belum tentu dipandang indah bagi
masyarakat budaya lain.
Oleh karena Itu,
Estetika berbudaya tidak semata-mata dalam
berbudaya harus memenuhi nilai-nilai keindahan.
lebih dari itu, Estetika berbudaya menyiratkan
perlunya manusia (individu dan masyarakat) untuk
menghargai keindahan budaya yang dihasilkan
manusia lainnya.

Keindahan adalah subjektif, tetapi kita dapat


melepaskan subjektivitas kita untuk melihat adanya
estetika dari budaya lain.
D. MEMANUSIAKAN MANUSIA
Manusia tidak hanya menjadi homo, tetapi harus
meningkatkan diri menjadi Human
Manusia harus memiliki prinsip,nilai dan rasa
kemanusiaan yang melekat pada dirinya.
Manusia memiliki Prikemanusiaan, sedangkan
binatang tidak memiliki prikebinatangan. Karena
manusia memiliki Akal budi.
Memanusiakan manusia berarti prilaku manusia
untuk senatiasa menghargai dan menghormati harkat
dan derajat manusia lainya.(tidak menindas
sesama,tidak bersifat kasar,tidak menyakiti dan
perbuatan buruk lainnya)
Memanusiakan manusia berarti pula perilaku
memanusiawikan antar sesama.
Memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri
sendiri maupun org lain.
Sikap dan prilaku memanusiakan manusia didasarkan
pada prinsip the mankind is one. Prinsip
kemanusiaan tidak membeda-bedakan kita dengan
org lain atas dasar warna kulit, suku, agama, ras, asal,
dan status sosial ekonomi.
Sebab Manusia adalah makhluk Tuhan yang sama
harkat dan martabatnya.

PERILAKU MANUSIAWI = KEBAIKAN


PERILAKU TIDAK MANUSIAWI = KEBURUKAN

Anda mungkin juga menyukai