Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG BAKTERI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul EUBACTERIA (BAKTERI) ini dapat diselesaikan. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.

Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang Alloh SWT ciptakan sangat kecil hingga tidak
kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri diciptakan
dengan berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini penulis akan
memaparkan apa itu bakteri?

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal
isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Amin.
Ciamis, 04 Oktober 2013
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................  ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I      PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................   1

B.  Rumusan Masalah.............................................................................   1

C.  Tujuan Makalah................................................................................   2

BAB II    EUBACTERIA (BAKTERI)

A.Pengertian........................................................................................... 3

B. Pembahasan........................................................................................ 5

BAB III   SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan........................................................................................... 14

B. Saran................................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih
keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor
diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang
bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan
lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari
sumber–sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan
dan tumbuhan besarpun  dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah yang
menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang berkontak langsung
dengan lingkungan.

Untuk mencegah terjangkitnya  penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya
membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri
bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :

1.    Apa itu eubacteria (bakteri)?

2.    Bagaimana bakteri berkembang biak?

3.    Bagaimana bentuk bakteri?

4.    Bagaimana jenis-jenis bakteri?

5.    Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?


C.    Tujuan Makalah

Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun dengan
tujuan :

1.    Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).

2.    Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.

3.    Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.

4.    Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri.

5.    Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.

BAB II
EUBACTERIA (BAKTERI)
A.    Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri

Pengertian Bakteri

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di
organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan
jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan
garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :

1.        Organisme multiselluler

2.        Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )

3.        Umumnya tidak memiliki klorofil

4.        Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran
rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5.        Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6.        Hidup bebas atau parasite


7.        Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan

8.        Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.

Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1.        Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

2.        Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)

Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri

Struktur dasar bakteri :

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
B.     Pembahasan

·           Pembiakan Bakteri

Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting
antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan
dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi,
transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota
lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi
genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.

Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan transduksi


Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu
ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan
mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini
merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik
dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan
oleh Frederick Grifith tahun 1982.

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan


perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke
sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon
lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan
materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam
DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk
memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses
inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua
Lederberg pada tahun 1952.

Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan


untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel
bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN
dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh
faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat
sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel
eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri
tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu
sebagai berikut:

1.        Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang


tumbuh tegak lurus.

2.        Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh


dinding melintang.

3.        Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang


identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas
sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap
bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.

Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali.
Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi
pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak
sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal
ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

·      Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.

Berbagai macam bentuk bakteri :

1.    Bakteri Kokus :

1. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal


2. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
3. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
4. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
5. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
6. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2.    Bakteri Basil :

1. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal


2. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
3. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia

1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


2. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
3. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
·      Jenis Bakteri

Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel

1.        Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.

2.        Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3.        Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel  yang masing-masing terdapat di ujung
tubuhnya.

4.        Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung tubuhnya.

5.        Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.

Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram

1.        Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae,
dan Treponema pallidum.

2.        Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang
tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans, Propionibacterium acnes, dan
Staphylococcus aurens.

Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen

1.        Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas. Contohnya:
Escherichia coli.

2.        Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali dan kadang bisa
mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium botulinum.

3.        Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Contoh: Salmonella typhosa.

 Berdasarkan Kebutuhan Energi

1.        Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya.
Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.

2.        Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.

Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan

1.         Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari senyawa anorganik
menjadi senyawa organik.

a.    Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya: bakteri belerang ungu
Thiocystis sp,

b.    Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri dengan
menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.

2.         Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa organik) dari
bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis makanannya sendiri.
c.    Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa organisme yang
telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai. Contohnya: Thiobacillus dinitrificants,
Clostridium sporageus, Eschechia coli, Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.

d.   Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang ditumpanginya (inangnya).
Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae, Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis,
dan Borrelia burgdorferi.

e.    Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau inang yang
dihinggapinya. Contohnya:Neisseria gonorrhoeae (parasit pada manusia yang menyebabkan
penyakit kelamin atau kencing nanah),  Bacterium papaya  (parasit pada tumbuhan yang
menyebabkan penyakit pada pepaya), dan Bacillus anthracis(parasit pada hewan yang menyebabkan
penyakit antraks pada ternak).

f.     Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau inang.
Contohnya:  Streptomyces grieus dan Escherichia coli.

Berdasarkan Suhu Pertumbuhan

1.        Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC. Bakteri ini banyak
ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan makanan yang didinginkan.

2.        Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat pada tanah, air,
dan tubuh vertebrata.

3.        Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak terdapat di
tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.

4.        Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75 oC. Bakteri ini ditemukan di
sumber air panas.

·         Peranan Bakteri Dalam Kehidupan

bakteri yang menguntungkan

Bakteri menghasilkan antibiotik seperti tirotrisin, basitrasin, streptomisin, teramisin, dan


polimiksin yang berguna dalam pengobatan. Beberapa jenis bakteri dimanfaatkan secara luas
untuk membuat bahan organik dan makanan seperti keju, asam asetat, dan berbagai asam
amino.

Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri yang menguntungkan.

1.        Lactobacillus bulgaricus dan L. acidophilus untuk membuat yoghurt.

2.        Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju.

3.        Rizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dapat menambat nitrogen dari udara
bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.

4.        Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.
5.        Escherichia coli yang hidup di dalam usus besar manusia membantu membusukkan sisa-sisa
makanan dan menghasilkan vitamin K.

6.        Streptococcus griceus menghasilkan antibiotik streptomisin.

7.        Pada pengolahan limbah, diperlukan bakteri aerob untuk mengoksidasi limbah, sehingga daya racun
limbah terhadap lingkungan berkurang.

8.        Pada pembuatan biogas, bakteri mengubah sampah dan kotoran menjadi biogas yang terutama
terdiri atas gas metana. Gas metana dapat digunakan sebagai bahan bakar dan penerangan.

9.        Dalam rekayasa genetika, ADN bakteri dimodifikasi sehingga menghasilkan protein tertentu yang
dibutuhkan manusia. Dengan demikian dapat diperoleh sejumlah besar protein/enzim dalam waktu
relatif singkat.

bakteri yang merugikan

Banyak bakteri yang bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Bakteri juga menyebabkan banyak kerusakan pada makanan, bahan
pangan, dan menghasilkan toksin/racun.

Berikut ini contoh beberapa jenis bakteri yang merugikan.

1.        Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.

2.        Salmonella typhi menyebabkan penyakit tifus.

3.        Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia/

radang paru-paru.

4.        Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks pada sapi, kerbau, dan domba.

5.        Aspergillus flavus merusak biji kacang-kacangan yang disimpan dan menghasilkan racun aflatoksin
yang berbahaya.

6.        Erwinia tracheiphila menyebabkan penyakit busuk daun pada tanaman labu.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan bahwa Bakteri


umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual.
Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual
dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan konjugasi .
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.

Jenis bakteri dibedakanberdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan, karakteristik


dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya terhadap oksigen,
berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh makanan, berdasarkan suhu
pertumbuhan.
B.     Saran

Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa penulis hanya bisa
berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Amiin...

Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan mengenai


bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang merugikan.

SUMBER : http://azizzm.blogspot.co.id/2013/10/makalah-biologi-tentang-bakteri.html

http://makalahmakalahtentang.blogspot.com/2017/07/makalah-tentang-bakteri.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai