DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Ade Abiyyatun Mahdiyyah
G 701 15 045
Reka Masitha
G 701 15 112
Laurensiana Liling
G 701 15 197
Citrawati
G 701 15 107
Nurhafsa Busra
G 701 15 232
Saipul Maulana
G 701 15 020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di
muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal
inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain yang
diciptakan Tuhan di muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda
berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya dan akhirnya manusia memiliki kebutuhan
yang sama akan terbentuk menjadi satu kelompok dengan sendirinya, karena sifat akal
manusia yang unik maka akhirnya setiap kelompok akan membuat suatu ciri khas
tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun terbentuk.
Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari aktifitas
pribadi,keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat. Dari aktifitas-aktifitas tersebut
kegiatan yangmelibatkannya etnis/sukunya yang memiliki kekhasan tersendiri. Pada
umumnya kegiatan yangterjadi dalam kalangan suatu suku atau etnis merupakan
warisan turun-temurun dari para leluhur-lehuhur mereka. Sedangkan sifat dari
kegiatan-kegiatan tersebut umumnya sacral atau dianggapsuci dan bernilai oleh
kalangan masyarakat suku atau etnis tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun-temurun dan dianggap sakral
tersebut biasa kita sebut sebagai budaya. Selain berupa kegiatan-kegiatan budaya dapat
berupa aturan-aturan, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku didalam suatu
kalangan suku atau etnis.Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan
etnis memiliki berbagai macam budaya yang unik dan memiliki keistimewaan sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya.
2. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan.
3. Etika dan estetika berbudaya
4. Memanusiakan manusia
5. Problematika kebudayaan
1.3 Tujuan
1. Menganalisis makna manusia sebagai makhluk berbudaya.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah salah satu makhluk tuhan di dunia. Makhluk tuhan di alam
fana ini ada empat macam yaitu, alam, tumbuhan, binatang dan manusia. Sifat-sifat
yang dimiliki ke empat makhluk tuhan tersebut sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
tidak dimiliki makhluk lain. Kelebihan manusia dibanding makhluk lain terletak pada
akal budi. Anugrah tuhan akan akal budilah yang membedakan manusia dari makhluk
lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki.
Berpikir merupakan perpuatan oprasional dari akal yang meendorong untuk aktif
berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi, fungsi dari akal
adalah
berpikir.
Karena
manusia
dianugrahi
akal
maka
manusia
dapat
berpikir.kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalahmasalah hidup yang di hadapinya.
Dengan
akal
budinya
manusia
mampu
menciptakan,
mengkreasi,
dan derajat yang lebih tinggi. Harkat adalah nilai, sedangkan derajat adalah
kedudukan. Pandangan demikian berdasarkan pada ajaran agama yang diyakini
manusia sendiri.
Karena manusia memiliki haarkat dan derajat yang tinggi maka hendaknya
manusia
mempertahankan
hal
tersebut.
Dalam
upaya
meningkatkan
dan
alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam sekitar tidak membentuk
kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaaan saja. Hal ini karena binatang
tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan naluri tingkat rendah.
Karena manusia pencipta kebudayaan maka manusia adalah makhluk
berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia. Dengan
kebudayaannya, manusia mampu menampakakan jejak-jejaknya dalam panggung
sejarah dunia.
2.3 Etika Dan Estetika Berbudaya
Asal atau sumber norma etik adalah dari manusia sendiri yang bersifat
otonom dan tidak ditujukan kepada sikap lahir,tetapi ditujukan kepada sikap batin
manusia. Batinya sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar norma
kesusilaan dengan sanksi. Tidak ada kekuasaan didalam dirinya yang memaksakan
sanksi itu. Kalau terjadi pelanggaran norma etik, misalnya pencurian atau penipuan,
maka akan timbulah dalam hati nurani si pelanggar itu rasa penyesalan, rasa malu,
takut, dan merasa bersalah.
Norma etik atau norma moral menjadi acuan manusia dalam berperilaku.
Dengan norma etik, manusia bisa membedakan mana perilaku yang baik dan mana
perilaku yang buruk. Norma etik menjadi semacam das sollen untuk berperilaku
baik. Manusia yang beretika berarti perilaku manusia itu baik sesuai dengan normanorma etik.
Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, ras, dan karsa manusia. Manusia
yang beretikan akan menghasilkan budaya yang memiliki nilai-nilai etik pula. Etika
berbudaya mengandung tuntutan/keharusan bahwa budaya yang diciptakan manusia
mengandung nilai-nilai etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima
sebagian besar orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang
mampu menjaga, mempertahankan, bahkan mampu meningkatan harkat dan
martabat manusia itu sendiri. Sebaliknya, budaya yang tidak beretika adalah
kebudayaan yang akan merendahkan atau bahkan menghancurkan martabat
manusia.
2.3.2 Estetika dalam Berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika
berkaitan dengan nilai indahjelek (tidak indah). Nilai estetika berari nilai tentang
keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik
murni.
a.
Secara
luas
keindahan
mengandung
ide
kebaikan,
bahwa
segala
sesuatunya yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide
kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti
watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebajikan yang indah.
Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada apakah merupakan hasil
seni, alam, moral, dan intelektual.
b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan
(bentuk dan warna).
c.
2.5
Problematika Kebudayaan
Kenudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah yang
berbeda-beda menghasilkan keraganman kebudayaan. Tiap persekutuaan hidup
manusia (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang
berbeda dengan kebudayaan kelompok lain. Kebudayaan yang dimiliki kelompok
manusia membentuk cirri dan menjadi perbedaan dengan kelompok lain. Dengan
demikian, kebudayaan merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.
Dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan
manusia lain, masyarakat berhubungan dengan masyarakat lain, demikian pula
terjadi hubungan antar persekutuan hidup manusia dari waktuke waktu dan terus
berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Kebudayaaan yang ada ikut pula
mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai
pemilik kebudayaaan. Berkaitan dengan hal tersebut kita mengenal adanya penetrasi
budaya bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bias hilang
dari masyarakat Indonesia.
Pada dasarnya, difusi merupakan bentuk kontak antar kebudayaan. Selain
difusi, kontak kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dan asimilasi. Akulturasi
berarti pertemuan antara kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi
merupakan kontak antar kedua kebudayaan, namun masing-masing masih
memperlihatkan unsure-unsur budayanya. Asimilasi berarti peleburan antar
kebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karena proses yang berlangsung lama
dan intensif antara mereka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan
kebudayaan. Pada umumnya, asimilasi menghasilkan kebudayaan baru.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak dapat
dipisahkan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan
kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat
kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan
peradaban bangsa tersebut. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan yaitu
manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal
DAFTAR PUSTAKA
Juliardi,Budi.2014.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Alfabeta.Bandung
Ahmadi,Abu.1997.Ilmu Sosial dan Budaya,Rineka cipta:Jakarta
Setiadi,Elly.2009.Ilmu Sosial dan Budaya,Kencana predana Media Group:jakarta
http://inarosita07.blogspot.co.id/2015/03/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html