Anda di halaman 1dari 18

Adat Ambalan

Saguni Dewa- Panca Darma Gugus Depan 06.053-06.054


Pangkalan SMAN 23 Bone
Tahun 2018

A. Pendahuluan
1. Umum
- Gerakan perjuangan nasional yang lahir dan mengakar di bumi Indonesia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah lahirnya Gerakan Pramuka.
Oleh karena itu, Gerakan Pramuka memiliki peran yang sangat penting dalam
sejarah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka.
- Sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan, Gerakan Pramuka mempunyai
peran besar dalam pembentukan karakter dan kepribadian kaum muda. Selain itu,
dapat mengembangkan potensi diri, meningkatan kecakapan untuk menjawab
segala tantangan, tuntutan, perubahan serta kebutuhan.
- Lahirnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka,
menetapkan dan menjamin hak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, yang dilandasi oleh Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
- Ambalan merupakan satuan gerak atau wadah pembinaan untuk golongan pramuka
penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin Pradana serta didampingi oleh
Pembina. Setiap kegiatannya disesuaikan dengan perkembangan bangsa dan
negara serta kebutuhan masyarakat.
- Oleh karena itu, maka dipandang perlu untuk merumuskan adat ambalan yang tidak
menyimpang dari Undang-undang, Ketetapan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
peraturan-peraturan lainnya, norma serta adat istiadat yang berlaku.

2. Dasar
a. Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
c. Keputusan Kwartir Nasional No. 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelengaraan
Gugus Depan.
d. Keputusan Kwartir Nasional No. 176 Tahun 2013 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
a. Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 178 Tahun 1979 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Upacara di Dalam Gerakan Pramuka
b. Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 055 Tahun 1982 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
c. Hasil koordinasi antara Pembina Gugus Depan, Purna Ambalan, Pemangku Adat dan
Pengurus Dewan Ambalan.

3. Pengertian
Adat Ambalan adalah suatu kebiasaan dan peraturan yang sifatnya khusus, ditentukan
dan ditaati oleh Pramuka Penegak di suatu Ambalan yang tercermin dalam setiap
kegiatan yang dilakukan.
4. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Adat ambalan ditetapkan dan dilaksanakan oleh pramuka penegak dengan maksud
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan pramuka secara optimal dan
maksimal.

b. Tujuan
1) Dengan adanya adat kebiasaan tersebut, Pramuka Penegak dapat membiasakan
diri menaati dan mematuhi segala peraturan yang berlaku di ambalan.
2) Untuk menanamkan nilai-nilai dasar Kode Kehormatan Gerakan Pramuka (Tri
Satya dan Dasa Darma) dalam rangka pembentukan watak dan karakter.
3) Sebagai salah satu media pendidikan yang tidak bertentangan dengan Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka, Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan

B. Pembahasan
1. Nama
a. Ambalan Putra Gugus Depan 06.053 bernama Saguni Dewa. Nama tersebut diambil
dari Nama Camat Bontocani ke-II yaitu, Bapak Saguni Dewa.
b. Ambalan Putri Gugus Depan 06.054 bernama Panca Darma. Nama tersebut diambil
karena ada lima orang yang pertama kali dilantik menjadi Penegak Bantara yakni
Kak Firman, Rahmat G, Herianto, Sahril dan Hadian Sakinah Muharram.
c. Adapun gabungan kedua ambalan tersebut bernama Ambalan Ashabul Kahfi
d. Kedua Ambalan tersebut berpangkalan di SMAN 23 Bone
e. Kedua Ambalan tersebut didirikan pada 15 Februari 2005 dan dalam waktu yang
tidak ditentukan
2. Sandi Ambalan
a. Teks Sandi Ambalan

SANDI AMBALAN ASHABUL KAHFI

Karya: Kak Ridhalri (2014)

Hidup adalah pilihan


Berani memilih adalah kehidupan
Pilihan adalah tanggung jawab
Tanggung jawab menuntut kesuksesan
Sukses itu adalah perjalanan panjang

Perjalanan adalah dinamika hidup


Janganlah mundur walau terdesak
Janganlah berhenti karena lelah
Teruslah berlari meskipun gelap
Teruslah melangkah dalam kebaikan

Jika itu pilihan, kenapa tidak


Jadilah pelita, apabila tidak bisa jadi bianglala
Jadilah tunas, apabila belum bisa jadi pohon besar
Hidupkan anganmu, tapi jangan hidup dalam angan
Raihlah cita-cita, wujudkan mimpi, kembangkan kreativitasmu

Katakan putih, jika itu adalah putih


Katakan hitam, jika itu adalah hitam
Sucikan pikiranmu
Sucikan perkataanmu
Sucikan perbuatanmu

Beranilah karena benar


Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Itulah kehendak ambalan kita
Ambalan Ashabul Kahfi
Satu pramuka untuk satu Indonesia

b. Sikap dan Ketentuan


1) Sikap
Sikap yang harus ditunjukkan oleh anggota ambalan ketika sandi ambalan
dibacakan adalah:
a) Sikap sempurna kepala ditundukkan
b) Angggota Ambalan putra memegang ujung setangan leher dan
meletakkannya di dada sebelah kiri. Sikap seperti ini menandakan bahwa
selama jantung ini berdetak, maka anggota ambalan akan selalu ingat dan
mengamalkan sandi ambalan.
c) Anggota ambalan putri meletakkan tangan kanan di perut dengan keadaan
terkepal. Sikap seperti ini menandakan bahwa anggota ambalan akan
senantiasa menjaga kesucian yang ia miliki.

2) Ketentuan
a) Sandi ambalan dibaca oleh pemangku adat.
b) Jika Pemangku adat berhalangan hadir, maka dapat digantikan oleh anggota
ambalan yang lain yang disepakati dengan ketentuan mendapat persetujuan
dari pemangku adat.
c) Sandi Ambalan ini dibacakan pada saat:
- Upacara Penutupan Latihan
- Upacara Pelantikan Pengurus
- Hal-hal lain yang dipandang perlu untuk dibacakan dengan ketentuan
atas persetujuan Pemangku Adat

3. Mars Ambalan
a) Teks Mars Ambalan

MARS AMBALAN ASHABUL KAHFI


Karya: Kak Ridhalri (2014)

Gerakan Pramuka
Ambalan Ashabul Kahfi
SMA Negeri 23 Bone
Siap belajar, siap bekerja keras
Siap terjun ke masyarakat
Bahu membahu saling bekerja sama
Jiwa korsa selalu diterapkan
Berpegang teguh terhadap Dasa Darma
Dan Tri Satya Selalu di amalkan
Ashabul Kahfi mengutamakan
Prestasi yang gemilang
Ashabul kahfi akan berbakti
Kepada masyarakat
Ambalan Saguni Dewa dan Panca Darma
Megutamakan Perdamaian
Saling bertoleransi dalam perbedaan
Tata krama Slalu diamalkan
Ashabul kahfi mengutamakan
Persaingan yang sehat
Ashabul Kahfi akan
Berbakti kepada masyarakat

b. Ketentuan
Mars Ambalan ini dinyanyikan pada saat:
- Pembukaan Kegiatan Ambalan
- Pelantikan Pengurus Ambalan
- Latihan Mingguan pada Jum’at sebelum materi dimulai
- Hal-hal lain yang dipandang perlu dengan ketentuan atas persetujuan Pemangku
Adat
4. Kibaran Cita/Badge Ambalan
a. Bentuk, Warna dan makna
- Berbentuk segi lima yang melambangkan simbol negara yaitu pancasila
- Memiliki garis pinggir di sisi segi lima yang berwarna merah yang bermakna
keberanian seorang anggota pramuka untuk menegakkan keadilan
- Latar berwarna kuning yang merupakan warna dari kepenegakan
- Bintang berwarna merah yang bermakna keberanian seorang anggota pramuka
untuk mencapai cita-cita seperti bintang yang ada di langit.
- 2 Tunas kelapa yang saling berhadapan, berwarna hitam bermakna satuan
terpisah antara Ambalan putra dan Ambalan putri
- Tulisan SMAN 23 Bone merupakan tempat dimana Ambalan Saguni Dewa dan
Panca Darma berpangkalan
- Tulisan 053 merupakan nomor gugus depan putra
- Tulisan 054 merupakan nomor gugus depan putri
- Kapas melambangkan kemakmuran bagi Ambalan Ashabul Kahfi, dan sebagai
bahan dasar sandang (pakaian)
- 5 Gerigi Roda dan 5 Rantai yang keseluruhan berjumlah 10 menandakan dasa
darma. Gerigi Roda bermakna pekerja keras, dan Rantai bermakna ikatan
persaudaraan, kekeluargaan, dan persahabatan yang kokoh.
- Tulisan Ashabul Kahfi merupakan nama gabungan keduaAmbalan
- Tulisan Saguni Dewa merupakan nama Ambalan putra dan Tulisan Panca Darma
merupakan nama Ambalan Putri diletakkan di atas saku kiri sejajar dengan
papan nama.

b. Ketentuan
- Kibaran Cita/Badge ambalan dipasang di:
a) Lengan sebelah kiri pada seragam pramuka.
b) Topi
c) Bendera
d) Baju Kegiatan
e) Jaket dan atau almamater
f) Hal lain yang dianggap perlu dengan persetujuan pemangku adat.
- Badge ambalan dipasang pada saat upacara Pelantikan Pramuka Penegak
Tingkat Bantara
- Proses untuk mendapatkan dan pemasangan badge diatur sendiri oleh
pengurus dewan ambalan, yang didasarkan pada kebutuhan peserta didik
dengan ketentuan tidak melanggar norma serta aturan yang berlaku.
C. Bentuk
Bentuk Badge Ambalan yang dimaksud adalah :

5. Bendera Ambalan
a. Pengertian
Bendera ambalan merupakan panji kebesaran ambalan.
b. Ketentuan
- Bendera ambalan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
dari panjang.
- Bendera ambalan dibuat dengan ketentuan penggunaan di Ruangan: 100 cm x
150 cm
- Memiliki jumbai berwarna kuning disetiap ujungnya.

c. Penggunaan
Penggunaan bendera ambalan dapat berupa pengibaran dan atau pemasangan.
Pengibaran dan atau pemasangan dimaksud adalah pada saat:
- Upacara Pelantikan pengurus
- Upacara Pelantikan Pramuka Tingkat Bantara
- Upacara kenaikan tingkat
- Upacara-upacara lain yang dianggap perlu, dengan ketentuan atas persetujuan
pemangku adat.
d. Bentuk
Adapun bentuk bendera yang dimaksud adalah:

6. Pusaka Ambalan
Pusaka ambalan merupakan benda yang diwariskan turun temurun dan memiliki nilai
sejarah. Adapun Pusaka ambalan yakni 2 buah Bambu Runcing dan 2 Bendera.
a. Ketentuan
Pusaka ambalan dalam pemakaian dan penggunaannya harus dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Ukuran bambu runcing, Tinggi 205 cm, Lingkaran bawah 15 cm, Lingkaran atas
2 cm
2. Pusaka ambalan hanya dikeluarkan pada saat upacara adat dan saat-saat
tertentu sesuai dengan persetujuan oleh Pemangku adat
3. Pusaka ambalan disimpan ditempat yang aman dan tidak merusak struktur yang
ada dipusaka.
4. Pusaka ini dibersihkan setiap sekali dalam 1 tahun.
b. Bentuk
7. Upacara-Upacara Ambalan
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan
peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan
yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik yang
ada di lingkungan ambalan. Upacara yang dimaksud terbagi atas upacara umum dan
upacara khusus.

a. Upacara Umum
Upacara umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum dalam gerakan pramuka.
Upacara yang dimaksud adalah:
1) Upacara Umum
2) Upacara Penerimaan Tamu Ambalan
3) Upacara Perpindahan Golongan Penggalang ke Penegak
4) Upacara Pembukaan/ Penutupan Latihan
5) Upacara Pelantikan
6) Upacara Kenaikan Tingkat
7) Upacara Pelepasan
Tata upacara ini mengikuti tata upacara yang telah diatur dalam Gerakan Pramuka.

b. Upacara Khusus
1) Apel
Adapaun tata pelaksanaan Apel yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Pemimpin apel mengumpulkan anggota dalam bentuk bersaf
- Pemimpin upacara mengucapkan “Apel....Siap dimulai” diikuti oleh masing-
masing pemimpin sangga.
- Pemimpin sangga melakukan penghormatan kepada pemimpin apel
- Laporan masing-masing pemimpin sangga kepada pemimpin apel.
- Penerima Apel mengambil tempat dihadapan peserta upacara.
- Penghormatan kepada penerima apel
- Laporan pemimpin apel kepada penerima apel.
- Pengumuman/amanah oleh penerima Apel
- Penerima apel memimpin doa sesuai dengan kepercayaan dan agama
masing-masing
- Laporan pemimpin apel kepada penerima apel
- Penghormatan pemimpin apel kepada penerima apel
- Penerima apel meninggalkan tempat upacara
- Penghormatan pemimpin sangga kepada pemimpin apel.
- Barisan dibubarkan dan dilanjutkan dengan kegiatan selanjutnya.
2) Upacara Pelantikan Pengurus
Tata Upacara yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Sangga kerja mempersiapkan perlengkapan dan pelaksana upacara
- Pemimpin upacara mengumpulkan anggota
- Pemimpin upacara melapor kepada pembina upacara

 Pembukaan:
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Ambalan
- Laporan ketua Panitia
- Pembacaan Surat Keputusan Majelis Pembimbing Gugus Depan Tentang
Pengurus Dewan Ambalan oleh Dewan Kehormatan
 Prosesi Pelantikan:
- Pengurus yang akan dilantik mengambil tempat yang telah ditentukan
- Pembina upacara memasuki tempat upacara dan langsung mengambil
tempat yang telah ditentukan.
- Prosesi Pelantikan yang berisi:
a. Tanya jawab antara pembina dan Pengurus yang akan dilantik.
b. Bendera Merah Putih dan Bendera Ambalan ditampilkan di depan
pengurus yang akan dilantik
c. Pengucapan Tri Satya (Pada saat pengucapan Tri Satya, setiap
anggota melakukan penghormatan dipimpin oleh pemimpin
upacara)
d. Pemasangan Tanda Jabatan
e. Sepatah Kata dari Pembina Upacara.
Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.
f. Dan pengurus yang baru dilantik kembali ke tempat semula.
 Sambutan-sambutan
- Pembina Gugus Depan
- Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan
 Pembacaan doa
 Istirahat dan penutup

3) Upacara Pemberian Penghargaan (diatur sendiri oleh Dewan Kehormatan)


4) Upacara Adat Ambalan
Upacara ini diadakan sebelum kegiatan-kegiatan yang dianggap penting
dilaksanakan. Tata pelaksanaan upacara adalah sebagai berikut:
a. Salah Satu Ketua Dewan berdiri dihadapan peserta Upacara dengan
memegang kapak.
b. Ketua Dewan mengucapkan sepatah kata (Contohnya: baik kakak-kakak
pramuka penegak, kita berkumpul di tempat ini sebagai wujud aspirasi
pramuka penegak. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan sore ini dapat
menjadi awal untuk membangun negeri. Rebba sipatokkong mali si parappe
malilu sipakainge) Kemudian Ketua Dewan Menancapkan Kapak
c. Ketika Kapak Tertancap seketika itu juga dibacakan Sandi Ambalan (Sandi
Ambalan Bhineka Tunggal Ika, Lontara 21 dan Sandi Ambalan Ashabul Kahfi)

D. Pemangku Adat
1. Pengertian
Pemangku adat adalah satu orang atau lebih yang memiliki kewenangan untuk
mengawasi pelaksanaan adat ambalan. Tugas dan wewenang pemangku adat adalah
memberikan pembinaan, melakukan pengawasan dan menjunjung tinggi adat istiadat
ambalan.

2. Atribut Pemangku Adat.


- Menggunakan Selempang Ambalan dengan Warna Latar Kuning pinggiran Merah
dengan lencana Ambalan
- Pemangku adat putra menggunakan songko recca dan Sarung Sutera dengan
lipatan tertentu.
- Pemangku adat putri menggunakan saloko/Bando dan Sarung Sutera dengan
ikatan tertentu.

E. Penghargaan
1. Penghargaan diberikan kepada anggota ambalan yang aktif dan atau berprestasi dan
kriterianya ditentukan oleh Sidang Dewan Kehormatan.
2. Bentuk penghargaan ditentukan oleh Dewan kehormatan.
3. Penghargaan diberikan pada saat Upacara Pemberian Penghargaan yang tata
pelaksanaanya sendiri diatur oleh Dewan Kehormatan

F. Larangan dan Sanksi


1. Larangan
a. Merusak, merobek, menginjak-injak, membakar atau melakukan perbuatan lain yang
bermaksud menodai, menghina dan merendahkan kehormatan ambalan.
b. Menggunakan atribut-atribut ambalan yang tidak sesuai dengan penggunaannya.
c. Atribut yang tidak diatur dan tidak sesuai dan atau bertentangan dengan isi adat
ambalan tidak dibenarkan untuk digunakan.

2. Sanksi
Sanksi merupakan akibat yang dapat diterima oleh anggota ambalan ketika melakukan
pelanggaran terhadap pelaksanaan Adat. Sangksi tersebut didasarkan pada tingkat
pelanggaran yang dilakukan. Sanksi yang dimaksud adalah:
a. Sanksi Ringan berupa:
1) Teguran lisan
2) Tulisan

b. Sanksi Sedang berupa:


1) Hukuman yang sifatnya edukatif dan tidak melampaui batasan
2) Pembuatan resume, karya tulis dan penelitian
3) Menjadi penanggung jawab kegiatan
4) Penurunan Jabatan ke Struktur yang lebih rendah.

c. Sanksi Berat berupa:


1) Pencabutan Hak untuk menjadi pengurus.
2) Dikeluarkan dari Keanggotaan Ambalan
F. Penutup
- Demikian adat ambalan ini dibuat agar setiap anggota ambalan mengetahui dan
melaksanakan.
- Apabila terdapat kekeliruan di dalamnya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya melalui mekanisme Sidang Dewan Adat dan atau Sidang Dewan Ambalan.
- Adat Ambalan ini berlaku selama 3 (Tiga) Tahun sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di:
Pukul:

Pimpinan Sidang
Musyawarah Adat

Sekretaris Ketua Anggota

(…………………….) (…………………………….) (…………………………..)


LAMPIRAN ADAT AMBALAN

- Lampiran I Sejarah Singkat Ambalan


a. Biografi Singkat Saguni Dewa
Kata Saguni Dewa berasal dari nama camat ketiga yang pernah menjabat di Bontocani
yaitu, Bapak Saguni Dewa. Kenapa nama beliau kemudian diputuskan menjadi nama
Ambalan, karena dari sekian banyak camat yang pernah menjabat beliau inilah yang satu-
satunya menanam pohon kelapa sebagai batas wilayah kecamatan Bontocani. Dan pohon
kelapa itu sendiri adalah simbol dari gerakan pramuka. Inilah alasan mendasar nama ini
ditetapkan menjadi nama Ambalan Putra di SMAN 1 Bontocani yang sekarang SMAN 23
Bone. Berikut adalah foto dari Bapak Saguni Dewa:

b. Sejarah Singkat Nama Ambalan Panca Darma


Panca artinya lima, sedangkan Darma adalah ketentuan moral. Pada tahun 2005 setelah
berdirinya pramuka di SMAN 1 Bontocani pada saat itu, ada lima orang yang dilantik
pertama menjadi pramuka penegak tingkat Bantara di Pangkalan ini. Dengan pelantikan
lima orang pertama ini menjadi dasar kemudian kata Panca dan Darma ini di ambil
menjadi nama Ambalan.

c. Lampiran III Sejarah Singkat Nama Ambalan Ashabul Kahfi


- Ashabul Kahfi adalah nama gabungan dari Ambalan Saguni Dewa dan Panca Darma.
Dimana pada tanggal 15 Februari 2015, ada lima orang pramuka penegak dari Ambalan
Saguni Dewa dan Panca Darma yang melaksanakan pengembaraan selama tiga hari tiga
malam untuk kemudian dilantik menjadi Penagak Laksana. Peristiwa ini sama dengan apa
yang di ceritakan di dalam Al-Qur’an pada surah al-Kahf dimana ada lima orang pemuda
yang sedang berjuang menegakkan Aqidah, dan bersembunyi di dalam Gua.

LAMPIRAN II TEKS SANDI AMBALAN


1. Teks Sandi Ambalan Bhineka Tunggal Ika (Tingkat Nasional)

“Bhineka Tunggal Ika”

Kehormatan itu Suci


Janganlah Kurang Amalmu dalam Kesukaran
Tenanglah dalam Bahaya
Katakanlah Selalu dalam Sebenarnya
Janganlah Sekali-Kali Setengah Benar
atau Yang Berarti Dua

Sabda Pandita Ratu


Manusia itu Manusia
Kaya atau Melarat adalah Keadaan Lahir
Kita Mengukur Orang Dengan Ukuran Batin
Siapa Saja Meskipun Bagaimana dalam Kawan Kita

Karenanya
Janganlah Berbuat Sesuatu
Yang Dapat Melukai Hati
atau Menghinakan Orang Lain

Lebih Baik Mati Terhormat


Daripada Hidup Dengan Nista
dalam Keadaan Bagaimanapun Juga
Pancarkanlah Jiwamu Dengan Riang Gembira
dan Janganlah Tampak Pada Lahirmu Akan Isi Hatimu

Pemuda yang Setia adalah Orang Yang Sopan dan Perwira


yang Membela Orang-Orang Miskin
dan Mereka Yang Kurang Daripadanya
Yang Telah Menolong Dirinya

Ingatlah dan Pergunakanlah Sebaik-Baiknya


Segala Sesuatu yang Kita Terima dari Tuhan

Itulah Kehendak Ambalan Kita


Bhinneka Tunggal Ika
2. Teks Sandi Ambalan Lontara 21 (Tingkat Daerah Sulawesi Selatan)sdfg

Kalau datang gelombang,


Jangan membawa menyamping perahumu,
Apalagi membalikkan untuk mengubah tujuanmu.
Gelombang seyogianya harus dihadapi
Dan terantisipasi sambil kamu bertawakal.
Karena pada dasarnya tidak ada gelombang yang tidak berlalu.

Jika mengiginkan sukses,


Mestilah menyadari bahwa siapa yang banyak bekerja,
Dia pasti dapat banyak rahmat.
Siapa punya pertemanan yang luas,
Dia pasti menuai kekuatan.
Banyak berjalan, banyak hal yang bisa didapatkan.

Kalau ada kebenaran yang engkau telah yakini dengan sepenuh hati
Maka jangan pernah engkau ragu lagi.
Karena kalau engkau ragu,
Peluang yang allah bukakan di depan kamu,
Tidak ada dimanfaatkan untuk menuai rahmat.

Setiap orang mestinya senantiasa bercermin kepada orang lain yang sukses.
Karena ia tak mau kalah dalam berkarya,
Tentulah ia senantiasa mencambuk dirinya untuk terus lebih baik,
Lebih berprestasi, lebih punya nilai dimata lingkunganya,
Seraya peka terhadap kritikan
Guna dapat bercermin pada kekurangan yang pasti ada pada dirinya.

Tak seorang pun manusia yang dapat sempurna sepanjang hari dan waktu.
Itu adalah kepastian.
Sehebat apapun kita, seprofesional apapun kamu dan aku,
Pasti ada saat kita meleset dari sasaran.
Karena kesempurnaan itu hanya milik allah swt.

Mari kita renungkan,


Apa yang telah kita perbuat untuk diri kita
Apa yang telah kita perbuat untuk keluarga kita
Dan apa yang telah kita perbuat untuk
Bangsa dan negara kita
LAMPIRAN III PENGURUS DEWAN AMBALAN DARI MASA KE MASA

3. Dewan Ambalan Saguni Dewa dari masa ke masa


- Periode 2005
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2006
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2007
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2008
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2009
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2010
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :
Sangga-Sangga :
- Periode 2011
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2012
Ketua Dewan/Pradana : Ridwan
Kirani : Ilham Akbar
Bankir :

- Periode 2013
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2014
Ketua Dewan/Pradana : Umar
Kirani : Muslimin Mus
Bankir : Irfan
- Periode 2015
Ketua Dewan/Pradana : Risal Adriawan
Kirani : Musfadhil Chaerul Muhammad
Bankir : Ifan Afandi
- Periode 2016
Ketua Dewan/Pradana : Ifan Arya Sakti
Kirani : Ifan Afandi
Bankir : Arifin Wahyu Saputra

- Periode 2017
Ketua Dewan/Pradana : Syamsul
Kirani : Muawikin
Bankir : Harman

- Periode 2018
Ketua Dewan/Pradana : Jumardi
Kirani : Akbar
Bankir : A.Muh.Rusli

4. Dewan Ambalan Panca Darma dari masa ke masa


- Periode 2005
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2006
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2007
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2008
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2009
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2010
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :
Sangga-Sangga :
- Periode 2011
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2012
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2013
Ketua Dewan/Pradana :
Kirani :
Bankir :

- Periode 2014
Ketua Dewan/Pradana : Asri Ainun
Kirani :
Bankir :
- Periode 2015

Ketua Dewan/Pradana : Nurfadillah


Kirani : Asri Ainun
Bankir : Nur Afni Fajriah

- Periode 2016
Ketua Dewan/Pradana : A.Nurul Afifah
Kirani : Mardiana
Bankir : Reski Awaliyah

- Periode 2017
Ketua Dewan/Pradana : Suci Arfianty
Kirani : Rozalinda
Bankir : Sulfi

- Periode 2018
Ketua Dewan/Pradana : Dahniar
Kirani : Rifqah Nurul Ihsani
Bankir : Nurpaidah

Anda mungkin juga menyukai