Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN
“Logika”

Dosen Pengampu :
Nurzannah S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1. Denni Rahmadani
2. Nurzannah 22140051
3. Susilawati Pasaribu 22140036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PERGURUAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga
pada saat ini kami dapat menyelesaikan tugas dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir
zaman yaitu Nabi Muhammad saw. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan
sampai kepada kita selaku umatya yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat
dan patuh kepadanya.
Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
“FILSAFAT PENDIDIKAN”. Dalam penulisan kali ini, kami tidak luput dari
berbagai kesulitan. Namun, berkat pertolongan dan rahmat Allah swt. Serta
bimbingan dari semua pihak yang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan Tugas
ini dengan tepat waktu.

Padangsidimpuan Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Definisi Logika..........................................................................................3
B. Urgensi Berpikir Logis..............................................................................3
C. Mekanisme Berpikir Logis........................................................................4
D. Logicall Fallaci..........................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan untuk menalar yang menyebabkan
manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia
kekuasaan-kekuasaannya.Secara simbolikmanusiamemakan buah pengetahuan
lewatAdam dan Hawa dan setelah itu manusia harus hidup berbekal pengetahuan
ini. Dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah , mana yang baik dan
mana yang buruk , serta mana yang indah dan mana yang jelek. Secara terus-
menerus dia dipaksa untuk mengambil pilihan :
Mana jalan yang benar mana jalan
yang salah, mana tindakan yang baik mana tindakan yang buruk , dan apa yang
indah
dan apa yang jelek . Dua hal yang menyebabkan pengetahuan dapat
dikembangkan oleh manusia adalah pertama manusia mempunyai bahasa yang
mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut .Yang
kedua,
manusia mampu berfikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu . Secara
garis
besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran . Dua kelebihan inilah yang
memungkinkan manusia mengembangkan pengetahuannya yakni bahasa yang
bersifat komunikatif dan pikiran yang mampu menalar. Penalaran merupakan
suatu
proses berfikir dalam menarik sesuatu, kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua jenis dalam rangka menemukan
kebenarannya itu yang pertama adalah pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil

usaha yang aktif dari manusia untuk menemukan kebenaran, baik melalui
penalaran
maupun lewat kegiatan lain seperti perasaan dan intuisi. Yang kedua, pengetahuan

1
5 yang bukan merupakan kebenaran yang didapat sebagai hasil usaha aktif
manusia.
Dalam hal ini, maka pengetahuan yang didapat itu bukan berupa kesimpulan
sebagai
produk dari usaha aktihma usia dalam menemukan kebenaran, melainkan berupa
pengetahuan yang ditawarkan atau diberikan. Manusia dalam menemukan
kebenaran ini bersifat pasif sebagai penerima pemberitaan tersebut, yang
kemudian
dipercaya atau tidak dipercaya, berdasarkan masing-masing keyakinannya. Suatu
penarikan kesimpulan baru dianggap shahih atau valid kalau proses
penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan
kesimpulan ini disebut logika, dimana logika secara luas dapat didefinisikan
sebagai
“pengkajian untuk berpikir secara shahih”. Terdapat bermacam-macam cara
penarikan kesimpulan amun untuk sesuai dengan tujuan studi yang memusatkan
diri
kepada penalaran ilmiah, kami akan melakukan penelaahan yang seksama tentang
logika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Logika?
2. Bagaimana Urgensi Berpikir Logis?
3. Bagaimana Mekanisme Berpikir Logis
4. Apa yang Dimaksud dengan Logicall Fallaci?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Logika
2. Untuk Mengetahui Urgensi Berpikir Logis
3. Untuk Mengetahui Mekanisme Berpikir Logis
4. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Logicall Fallaci

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Logika
Rapar (1996) memberikan paparan yang cukup memadaikan tentang etimologi
Logika. Kalau dirunut akar katanya atau penelurusan secara etimologis, logika
adalah istilah yang terbentuk dari kata logikos dari bahas Yunani: λογικός. Kata
logikos ini berasal dari kata benda logos dalam bahasa Yunani tertulis λόγος.
Logos dapat diartikan sebagai perkataan atau sabda. Definisi logikos yang dirunut
dari kata logos adalah sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal atau
pikiran, kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Sementara itu, kata logikos
memuat pengertian mengenai sesuatu yang diutarakan, sesuatu yang diungkapkan
dan dinyatakan, mengenai suatu pertimbangan akal budi, mengenai kata,
mengenai percakapan dan perbincangan yang diungkapkan lewat bahasa. Pada
akhirnya definisi logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Kemudian sebagai ilmu,
logika juga disebut dengan logike episteme (bahasa Yunani) atau disebut dengan
logica scientia (bahasa Latin) yang berarti ilmu logika atau, saat ini lebih lazim
cukup disebut dengan logika.
Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan
aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu.
Logis dalam bahasa sehari-hari biasa disebut dengan masuk akal (Rapar, 1996).
Sementara itu menurut Lanur (1983), logika didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).

B. Urgensi Berpikir Logis


Urgensi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), adalah
sebuah keharusan yang mendesak. Dari pengertian ini dapat dikatakan
bahwa urgensi merupakan keadaan dimana kita harus mementingkan suatu
hal yang benar-benar membutuhkan untuk segera ditindak lanjuti

3
Sedangkan Logika adalah suatu cara yang diciptakan untuk meneliti ketepatan
penalaran dan mencegah kesesatan berpikir.
Untuk memenuhi harapan tersebut dibutuhkan ‘alat’, yaitu ilmu Logika (mantiq).
Jadi, Logika selain berfungsi sebagai sarana mencari solusi yang paling efektif,
juga berperan sebagai tolok ukur kebenaran berpikir, karena setiap manusia selalu
berpikir dan, berdasarkan fitrahnya, senantiasa ingin meraih kebenaran dan
kesempurnaan. Oleh karena itu, Logika layak dan ideal untuk dipelajari oleh siapa
pun. Dalam rangka itu, berpikir dan komunikasi adalah titik awal berlogika,
karena komunikasi dan berpikir sudah ada sejak pertama kali manusia hidup di
muka bumi ini dan, tentu saja, jauh sebelum Logika disusun sebagai disiplin ilmu.
Karena itu, ilmu Logika merupakan hasil dari pengamatan dan pendisiplinan atas
hal-hal berserakan yang terkait dengan manusia-manusia yang berakal sehat,
berpikir dan berkomunikasi.

C. Mekanisme Berpikir Logis


Berpikir adalah proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran
(Solso, 2007). Solso juga mengatakan bahwa berpikir adalah proses yang
membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi
kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan,
penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep,
kreativitas dan kecerdasan. Berpikir merupakan berbicara dengan dirinya sendiri
didalam batin; mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan
sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan
pikiran, mencari berbagai hal yang berhubungan satu sama lain, mengapa atau
untuk apa sesuatu terjadi, serta membahas suatu realitas (Poespoprodjo, 2011).
Sebagaimana yang telah diuraikan, maka berpikir merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dalam mengumpulkan ide-ide atau informasi-informasi
yang ada dengan cara menghubungkan antara bagian-bagian informasi yang telah
diperoleh tersebut dengan masalah yang sedang dihadapi.
Berpikir logis merupakan cara berpikir yang runtut, masuk akal, dan
berdasarkan fakta-fakta objektif tertentu (Hadi, 2004). Berpikir logis juga dapat
diartikan sebagai kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut

4
aturan logika dan dapat membuktikan kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan
pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui (Siswono, 2008).
Berpikir logis merupakan masalah mengemukakan ide dalam urutan linear kata-
kata sehingga konstruksinya “kelihatan” benar (Albrecht, 2004). Berpikir logis
adalah menggunakan seperangkat pernyataan untuk mendukung sebuah gagasan
melalui penuturan yang sistematis. Siswa yang berpikir logis akan
mengungkapkan ide atau gagasannya dalam urutan kata-kata yang terstruktur
linear sehingga semua konstruksi argumennya menjadi benar. Supaya siswa
sampai pada kegiatan berpikir logis hendaknya siswa dibiasakan untuk selalu
tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dengan mencoba menjawab
pertanyaan “mengapa, apa dan bagaimana” (Nuraida, 2014).
Menurut Albrecht (2004) agar dapat berpikir logis, maka harus dipahami
dalil logika yang merupakan peta verbal yang terdiri atas tiga bagian yang
menunjukkan gagasan progresif, yaitu:
1. dasar pemikiran atau “fakta” tempat berpijak;
2. argumentasi atau cara menempatkan dasar pemikiran bersama,
3. proses tersusun yang menghubungkan dasar pemikiran satu dengan yang
lain;
kesimpulan atau hasil yang dicapai dengan menerapkan argumentasi pada
dasar pemikiran.

D. Logicall Fallaci
merupakan kesalahan dalam menyusun logika berpikir yang tepat dalam
sebuah argumen. Dalam hal ini, argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan
antara kesimpulan serta premis. Kalaupun premis yang disampaikan tepat, tetapi
kesimpulannya salah, dapat dianggap sebagai sesat pikir. Dengan kata lain,
argumentasi yang mereka sampaikan tidak nyambung.
Pada kehidupan sehari-hari, kamu bakal cukup sering menjumpai penggunaan
logical fallacy, baik disengaja ataupun tidak. Ada banyak tujuan kenapa seseorang
menggunakan cara berpikir yang sesat dalam berargumentasi, termasuk di
antaranya adalah propaganda, tipu muslihat, atau sarana mempengaruhi orang
lain. 

5
Kemampuan dalam mengidentifikasi logical fallacy adalah modal penting yang
perlu kamu miliki ketika ingin berinvestasi atau menjalankan bisnis. Dengan
modal kemampuan tersebut, kamu dapat terhindar dari risiko penipuan yang bisa
terjadi kapan saja. Apalagi, pengambilan kesimpulan yang salah akibat logical
fallacy bisa membuat kamu mengambil keputusan yang tidak tepat.
Berkaitan dengan logical fallacy, kamu perlu tahu contoh-contoh sesat pikir yang
sering terjadi di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Circular argument
Logical fallacy yang pertama adalah circular argument. Sesat pikir yang satu ini
akan membawa kamu dalam proses adu argumen yang berputar-putar dan tidak
ada habisnya.
Contoh, seseorang menganggap kalau kuliah itu sia-sia kalau ujung-ujungnya
bakal jadi pengangguran. Argumen ini dilontarkannya berdasarkan fakta bahwa
ada banyak lulusan kuliah yang menganggur.
Pernyataan itu sekilas memang terlihat logis. Namun, fakta bahwa ada banyak
lulusan perguruan tinggi yang menganggur tidak secara langsung membuat kuliah
yang mereka jalani sia-sia. Apalagi, proses kuliah tidak hanya bertujuan untuk
mencari pekerjaan.
Strawman
Logical fallacy berikutnya ialah strawman. Dalam kesesatan berpikir ini, lawan
bicara akan menyederhanakan argumen kamu. Hal itu mereka lakukan agar bisa
menyerang argumen kamu dengan lebih mudah. Biasanya, mereka akan
menggunakan argumen lain yang sepenuhnya tidak berkaitan.
Contoh logical fallacy strawman adalah ketika kamu berargumen kalau nelayan
dan petani tidak nyaman dengan praktik koperasi di lapangan. Alasannya, karena
manfaat dari koperasi hanya dirasakan oleh pengurus. Di sisi lain, lawan bicara
menganggap kamu menolak keberadaan koperasi. Bahkan, mereka beranggapan
kalau kamu menolak keberadaan koperasi bagi nelayan dan petani.
Ad hominem
Menyerang pribadi dari orang yang melontarkan sebuah argumen atau ad
hominem termasuk sebagai salah satu contoh sesat pikir. Cara ini kerap dilakukan
dengan tujuan untuk melemahkan argumen dari lawan bicara.

6
Contoh ad hominem bisa kamu dapati ketika berbicara tentang prestasi akademik
di sekolah. Kamu beranggapan kalau peringkat tinggi di sekolah itu bukan
pencapaian penting. Sebaliknya, kamu lebih mengutamakan sikap jujur dan
pemahaman ilmu yang mendalam. Lalu, ada orang lain yang berseloroh, “Kamu
bicara seperti itu karena belum pernah rangking satu sih!”.
False dilemma
Selanjutnya, kamu perlu mengetahui jenis sesat pikir false dilemma.
Dalam logical fallacy adalah yang satu ini, seseorang melontarkan argumennya
dengan memberikan hanya dua pilihan.  Contoh,”Kamu itu orang yang tak punya
pendirian kalau cuma bisa mengikuti pendapat orang lain”. 
Appeal to popularity
Berikutnya, kamu perlu mengetahui sesat pikir yang dikenal sebagai appeal to
popularity. Kesesatan berpikir yang satu ini dilakukan dengan menggunakan
pernyataan sebagian besar masyarakat. Contoh, “Banyak orang yang berinvestasi
emas. Jadi, emas adalah jenis investasi yang paling tepat”. Padahal, di sisi lain
ada banyak opsi investasi yang menjanjikan potensi keuntungan tidak kalah
dibanding emas.
Gambler’s fallacy
Kesalahan berikutnya yang termasuk logical fallacy adalah gambler’s fallacy.
Pola pikir ini beranggapan kalau penyimpangan yang terjadi dalam jangka pendek
akan terkoreksi secara alami. Contoh, “Harga saham perusahaan X dalam
beberapa hari terakhir terus menurun. Besok pasti naik”.
Slippery slope
Dalam kesesatan berpikir ini, seseorang memiliki kecenderungan berasumsi sebab
akibat yang salah. Padahal, tidak ada penalaran yang masuk akal di antara
keduanya. Sebagai contoh, “kalau kamu memberikan minuman gratis untuk satu
orang, maka kamu perlu memberikan perlakuan serupa untuk semua orang”.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemampuan berpikir logis sangat penting untuk dimiliki setiap orang,
terutama bagi seorang pemimpin. Ada beberapa alasan yang
melatarbelakanginya, yaitu:
 Membuat seseorang bisa berpikir dengan tepat, sehingga memiliki
kemampuan untuk mengambil suatu tindakan dengan tepat dan tentunya
juga lebih efisien.
 Berpikir logis membuat pola pikir menjadi lebih tajam dan berkembang,
hal ini akan membuat kita mampu menganalisis permasalahan dengan
ilmiah dan runtut.
 Kemampuan berpikir abstrak, cermat, dan objektif menjadi meningkat
 Memiliki kemampuan untuk membedakan pemikiran yang keliru
 Memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan koheren
(bersangkut paut)
 Membantu kita bernalar lewat keputusan yang penting
 Dapat memecahkan masalah
 Membuahkan ide-ide yang kreatif
 Menentukan tujuan yang akan berdampak pada karier setiap orang
 Mudah dalam menemukan solusi dan rencana yang baik jika kita memiliki
kemampuan berpikir logis

B. Saran
Ada beberapa cara mengasah kemampuan berpikir logis siswa yang dapat
Anda terapkan dalam kegiatan belajar, antara lain:
1. Melakukan Kebiasaan untuk Bertanya.
2. Bersosialisasi dengan Orang Lain.
3. Melakukan Hobi yang Kreatif.
4. Melakukan Proyek Kreatif.
5. Melakukan Diskusi atau Debat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Revi Erlinawati, NoviAndini Wulandari, Harjuna Dhian P, Nurul Khafian . 2018


http://nurulkhafiani.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/12515/2018/10/
Makalah-Logika-pdf.pdf
Catatan Dosen, 2017. https://psychology.binus.ac.id/2017/06/23/logika-sekilas-
pintas/
http://etheses.iainkediri.ac.id/5465/4/932104418_bab2.pdf
Amin, 2016. http://ikmalonline.com/urgensi-logika-i-proses-berpikir-dan-fungsi-
akal/
https://eprints.umm.ac.id/40260/3/jiptummpp-gdl-ekowidiyan-50911-3-babii.pdf
Universitas Medan Area, 2022. https://barki.uma.ac.id/2022/01/26/ketahui-
logical-fallacy-sesat-pikir-yang-sering-terjadi-di-kehidupan-sehari-hari/
Andrew, 2022. https://www.gramedia.com/best-seller/syarat-berpikir-logis/
Kejar Cita, 2020. https://blog.kejarcita.id/cara-mengasah-kemampuan-berpikir-
secara-logis/

Anda mungkin juga menyukai