Anda di halaman 1dari 39

PENGARUH AKUN TWITTER IMKOM UMN (@IMKOM_UMN) TERHADAP

KEPUASAN INFORMASI FOLLOWERS

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Ujian Akhir Semester Metodologi Penelitian Komunikasi I

(Semester 5/Kelas A1)

Oleh :

Ferdyana Lie

11140110123

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG

2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan berkat

yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir yang berjudul

Pengaruh Akun Twitter Imkom UMN (@IMKOM_UMN) terhadap Kepuasan

Informasi Followers. Penulisan karya akhir ini diajukan guna memenuhi syarat Ujian

Akhir Semester Metodologi Penelitian Komunikasi I.

Karya akhir ini dapat menjadi sumber informasi bagi akademisi dan

mahasiswa untuk mengetahui pengaruh akun Twitter Imkom UMN terhadap kepuasan

informasi followers. Selain itu, di dalam karya akhir ini dipaparkan data-data dan

bukti-bukti yang terkait dengan topik yang kami pilih.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Universitas Multimedia

Nusantara yang menjadi wadah untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan

ilmu komunikasi dan penerapannya.

Dalam usaha menyusun tugas akhir ini, penulis telah mendapat banyak

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Baik berupa dukungan, kritikan, maupun

saran. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

Dr. Mediana Handayani, S. Sos, M.Si., yang mengajar Metodologi

Penelitian Komunikasi I dan

Olo Tahe Sinaga, yang mengajar penulis tata cara menulis karya ilmiah

dengan benar.

1
Ayah, Ibu, dan keluarga besar yang tidak henti-hentinya memberi

dukungan.

Para Admin @Imkom_UMN, serta para followers yang telah membantu

penulis dalam pencarian data serta inormasi.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yanhg

turut membantu, dan tidak disebutkan satu-persatu, dalam penyelesaian tugas akhir

ini. Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun. Semoga karya akhir ini dapat

bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi bagi para

pembaca.

Tangerang, Desember 2013

Ferdyana Lie

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan salah satu hal mendasar yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Seiring dengan perkembangannya, cara maupun alat komunikasi yang

digunakan berubah mengikuti kebutuhan manusia yang menginginkan segala

sesuatunya menjadi lebih mudah dan instant. Mulai dari kode morse, telegram, surat,

koran, majalah, telepon, pager, telepon genggam, hingga e-mail yang berbasis

internet.

Internet merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk

berkomunikasi, terutama saat ini. Tidak ada orang yang tidak mengandalkan internet

dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai dari murid sekolah hingga karyawan

kantoran, ibu rumah tangga, bahkan untuk perdangangan besar maupun kecil.

Sejak manusia mengenal internet, arus komunikasi semakin terbuka lebar,

memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan individu lainnya di belahan

dunia lain. Social media saat ini menjadi salah satu bentukan komunikasi media

komputer yang marak digunakan oleh semua orang. Social media yang paling populer

di Indonesia saat ini masih dipegang oleh Facebook, disusul oleh Twitter dan Blogger.

Pada 2006, saat Twitter muncul, situs microblog yang memberikan fasilitas

mengirimkan teks kepada sesama member-nya, mulai menarik perhatian khalayak

banyak. Selain menjadi penyedia informasi, Twitter juga berperan dalam membentuk

3
komunitas-komunitas. Dalam komunitas virtual kita dapat berkomunikasi, baik

secara tatap muka ataupun tidak dengan orang-orang yang sudah kita kenal maupun

tidak, dalam tempat yang berbeda. Anggota komunitas dapat saling bertukar pikiran,

pendapat, pandangan, dan informasi melalui Twitter.

Akun Twitter Imkom UMN dibentuk sebagai salah satu komunitas virtual bagi

mahasiswa-mahasiswa UMN khususnya jurusan Ilmu Komunikasi oleh Himpunan

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (IMKOM). Akun Twitter ini juga memberikan

informasi terkini seputar event yang diadakan oleh IMKOM.

Menurut Remenyi, Money, dan Smith (2001:153), kepuasan informasi user

secara umum dianggap sebagai hasil perbandingan antara pengharapan atau

kebutuhan atas sistem informasi dengan kinerja sistem informasi yang diterima. Hasil

perbandingan disini dapat berupa pendapat, baik itu negatif maupun positif. Atau

dapat juga dinyatakan dalam perasaan senang maupun tidak.

Followers, pada Twitter, melakukan follow pada suatu akun tertentu karena

merasa tertarik dengan isi (tweets) dari akun tersebut dan dianggap memberikan

informasi yang menarik bagi individu tersebut. Dengan kata lain, apabila individu

tersebut merasa tidak puas dengan informasi yang disediakan oleh akun tersebut,

maka akan melakukan unfollow.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah akun Twitter IMKOM UMN memberikan pengaruh terhadap kepuasan

informasi followers-nya?

1.3. Pembatasan Masalah

4
Penulis hanya akan meneliti mengenai pengaruh akun twitter IMKOM UMN

terhadap kepuasan informasi followers-nya.

1.4. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh akun Twitter IMKOM UMN terhadap kepuasan

informasi followers-nya.

1.5 Signifikansi Penelitian

1. Signifikansi Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan

pemikiran bagi dunia ilmu komunikasi, khususnya tentang penggunaan

social media yang dapat mempengaruhi kepuasan informasi yang diterima

oleh seseorang/lebih.
2. Signifikansi Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi para pengguna social

media, terutama pengelola akun @Imkom_UMN, untuk meningkatkan

kinerjanya sebagai wadah yang menampung, menghubungkan, serta

menyalurkan ide maupun pembicaraan kepada followers-nya dengan

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi yang ada.

BAB II

5
KERANGKA TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Pada sub bab ini penulis akan memaparkan dua penelitian terdahulu yang

terkait denan pengaruh penggunaan akun Twitter terhadap kepuasan informasi

followers, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Amelia Sarah Siregar, mahasiswi

Universitas Multimedia Nusantara, yang berjudul Pola Penggunaan Media Sosial

Twitter oleh Mahasiswa dalam Mengakses Berita. Penelitian tersebut menggunakan

teori uses and gratification dan computer mediated communication (CMC), serta

menggunakan pendekatan kuantitatif survei. Tujuan dari penelitian tersebut adalah

untuk mengetahui cara mahasiswa menggunakan Twitter, khususnya dalam

mengakses berita melalui akun media berita dan motif mahasiswa mem-follow akun

media berita di Twitter. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner

atau angket yang disebarkan kepada mahasiswa fakultas komunikasi Universitas

Multimedia Nusantara angkatan 2009.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa 1) Mahasiswa UMN lebih

banyak mem-follow akun media berita kompas.com dibandingkan akun media Twitter

lainnya. 2) Mahasiswa cenderung setuju menggunakan sosial media Twitter untuk

mencari berita terbaru. 3) Mahasiswa cenderung sering menggunakan sosial media

Twitter untuk membaca berita entertainment. 4) Mahasiswa cenderung sering

menelusuri link yang diberikan oleh akun media berita yang mereka follow di Twitter.

6
Keterangan Penelitian I Penelitian II Penelitian Penulis
Judul Pola Penggunaan Pengaruh Media Pengaruh Akun Twitter

Media Sosial Sosial Twitter Imkom UMN

Twitter oleh terhadap (@IMKOM_UMN)

Mahasiswa dalam Pembentukan terhadap Kepuasan

Mengakses Berita Brand Attachment Informasi Followers

(Studi: PT. XL

Axiata)
Nama peneliti Amelia Sarah I Gusti Ngurah Ferdyana Lie

Siregar Aditya Lesmana


Jenis penelitian Skripsi Thesis Skripsi
Tahun 2013 2012 2013

penelitian
Permasalahan Bagaimana cara Ingin mengetahui Apakah akun Twitter

mahasiswa apakah ada IMKOM UMN

menggunakan pengaruh antara memberikan pengaruh

Twitter, khususnya penerapan sosial terhadap kepuasan

dalam mengakses media dengan informasi kepada

berita melalui brand attachment followers-nya?

akun media berita

dan motif

mahasiswa mem-

follow akun berita

di Twitter?

7
Tujuan Mengetahui motif Mengetahui Mengetahui efektivitas

mahasiswa apakah ada akun twitter UMN

menggunakan pengaruh antara Events terhadap

Twitter, khususnya penerapan sosial awareness mahasiswa

dalam mengakses media dengan Universitas Multimedia

berita melalui brand attachment Nusantara angkatan

akun media berita 2013 mengenai kegiatan

dan motif yang berlangsung di

mahasiswa mem- Universitas Multimedia

follow akun berita Nusantara

di Twitter.
Metodologi Metode kuantitatif Kuantitatif Metode kuantitatif

dengan jenis dengan jenis penelitian

penelitian eksplanatif

deskriptif dan

kausal
Hasil penelitian Ada pengaruh -

yang signifikan

dan positif antara

penerapan sosial

media dan brand

attachment.

8
Perbedaan penelitian tersebut adalah bahwa penelitian yang dilakukan oleh

Amelia Sarah Siregar lebih difokuskan kepada uses atau kegunaan dari Twitter itu

sendiri. Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan berfokus kepada hubungan dari

Twitter tersebut dengan kepuasan informasi para followers-nya. Yang bisa Peneliti

pelajari dari penelitian tersebut adalah bahwa kedua penelitian ini sama-sama

meneliti tentang sosial media, Twitter, serta penggunaan teori yang sama yaitu uses

and gratification, dan computer mediated communication.

2.2. Kerangka Konsep

2.2.1. Perkembangan Media Komunikasi Massa

Perkembangan masyarakat dan teknologi komunikasi menyebabkan

perubahan dalam bidang komunikasi, salah satunya perkembangan teknologi

komunikasi baru seperti internet. Internet telah mengaburkan batasan antara

komunikasi interpersonal yang interaktif dengan komunikasi massa yang satu arah

(Kriyantono, 2012:204).

Menurut West dan Turner (2008:41), komunikasi massa adalah komunikasi

kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi seperti surat

kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio, dan sebagainya. Walaupun komunikasi

massa biasanya merujuk pada saluran-saluran komunikasi tersebut, saat ini media

baru juga termasuk ke dalam pembahasan, yang terdiri atas teknologi berbasis

komputer (e-mail, internet, TV kabel, DVD, instant messaging, dan ponsel).

Karakteristik komunikasi massa menurut Ardianto (2004:7-12) antara lain:

1. Komunikator terlambangkan

9
Ciri yang pertama adalah komunikatornya. Telah dipahami bahwa komunikasi

massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.

Apabila media komunikasi yang digunakan adalah internet, tentu akan

melibatkan orang seperti IT yang berkaitan dengan keamanan jaringan, data

entry, editor, redaksi, dan lain sebagainya.


2. Pesan bersifat umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa ditujukan

untuk semua orang dan tidak ditujukan hanya untuk sekelompok orang

tertentu. Karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.


3. Komunikasi anonim dan heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim),

karena komunikasi dilakukan melalui media, bukan secara langsung

(tatap muka). Disamping anonim, komunikasi massa juga heterogen karena

teriri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat

dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.


4. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya

adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative

banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak

tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan

yang sama juga.


5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang himbauan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubugan sekaligus. Pada

komunikasi massa yang terpenting adalah unsur isi. Dalam komunikasi massa,

10
pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan

disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.


6. Bersifat satu arah
Secara singkat, komunikasi massa merupakan komunikasi denan

menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa, maka

komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima

pesan. Namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana

halnya terjadi dalam komunikasi antar personal. Dengan demikian,

komunikasi massa bersifat satu arah.


7. Stimulasi alat indera terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya

adalah stimulasi alat indera yang terbatas. Dalam komunikasi massa,

stimulasi alat indera bergantung pada jenis komunikasi massa. Pada surat

kabar dan majalah, pembacanya harus melihat. Pada siaran radio dan rekaman

suara, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film,

kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran.


8. Umpan balik tertunda
Komponen umpan balik merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi

apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari umpan balik yang

disampaikan komunikasi. Umpan balik ini dapat bersifat langsung atau umpan

balik yang bersifat segera.

Studi tentang media bersumber pada dua perspektif, yaitu khalayak media itu

bersifat aktif dan menerima pesan media, dan perspektif yang menganggap khalayak

itu pasif dan mudah dipengaruhi secara langsung oleh media. Perspektif pertama

11
menganggap media mempunyai pengaruh terbatas, sedangkan perspektif kedua

menganggap media mempunyai pengaruh yang besar serta tak terbatas terhadap

perilaku khalayak (Kriyantono, 2012:204-205).

Sebagai bagian dari komunikasi massa, uses and gratification dapat

digunakan untuk menguji sebuah penelitian atas media baru seperti Twitter. Karena

sebagai platform social media,Twitter memiliki beberapa syarat yang harus dimiliki

oleh sebuah media dalam media massa. Diantaranya adalah (1) one to many,

karakteristik ini sesuai dengan Twitter, di mana sebuah pesan berasal dari satu user

yang dapat dilihat oleh banyak user lainnya. (2) Melembaga/institusi. Di balik setiap

akun Twitter, pasti ada admin yang menangani arus informasi. (3) Anonim, seperti

karakteristik komunikasi anonim dan heterogen. Komunikator tidak mengenal

komunikan, dan sebaliknya. Hal ini terlihat dari admin akun @Imkom_UMN tidak

mengenal secara pribadi para followers, melainkan hanya mengenal username dan

semua komunikasi dilakukan melalui Twitter. (4) Informasi dan hiburan. Twitter

@Imkom_UMN menyuguhi berbagai macam informasi seputar Himpunan

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dan juga menghibur bagi para followers-nya.

Dengan kata lain, berdasarkan pemaparan tersebut di atas, jelas bahwa Twitter

juga merupakan bagian dari media massa, yang dapat digunakan dalam komunikasi

massa pada umumnya sebagai sarana komunikasi. Dan dengan demikian, Twitter

dapat diuji dengan menggunakan teori uses and gratification guna menemukan

hubungan dari pengaruh penggunaan dan kepuasan informasi yang diterima.

2.2.2. Social Media

12
Social merujuk kepada insting manusia untuk berhubungan dengan

manusia/individu lainnya. Sedangkan media merujuk kepada media apa saja yang kita

gunakan untuk menjadlin hubungan dengan individu lainnya. Jadi, social media

adalah bagaimana memanfaatkan teknologi yang ada secara efektif untuk menjangkau

dan berhubungan dengan individu lainnya. Social media merupakan suatu alat baru,

teknologi baru yang memungkinkan para individu untuk membangun hubungan

secara efektif satu sama lainnya (Safko, 2010:4-5).

Menurut Kaplan dan Haenlein dalam Users of the World, Unite! The

Challenges and Opportunities of Social Media (2009: 61), social media adalah

sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun dasar ideologis dan teknologi

Web 2.0, dan yang memungkinkan pembuatan dan pertukaran user-generated

content.

Dewasa ini, semakin banyak social media baru yang bermunculan. Salah

satunya adalah Twitter yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia, termasuk di

Indonesia (5,679,651 pengguna per 2012), karena cara penggunaannya yang mudah.

Hanya dengan 140 karakter, user dapat menemukan percakapan, informasi, maupun

update terbaru seputar berbagai hal yang dianggap penting atau menarik oleh mereka.

Berdasarkan data besarnya pengguna Twitter di Indonesia (per 2012), Indonesia

merupakan negara ke-3 pengguna Twitter terbesar di dunia.

2.2.3. Twitter

Menurut OReilly dan Milsten (2009:7) dalam The Twitter Book, Twitter merupakan

sebuah layanan pesan yang memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan alat

13
komunikasi yang kita pergunakan sehari-hari. Twitter memiliki elemen yang mirip

dengan IM (Instant Messaging), pesan singkat, blog, RSS, social network, dan

lainnya. Namin, ada beberapa faktor yang membuat Twitter unik, yaitu:

Pesan yang dikirim dan diterima di Twitter tidak lebih dari 140

karakter, sehingga mudah untuk ditulis dan dibaca.


Pesan dalam Twitter bisa dibaca oleh umum, seperti postingan blog,

dan pengguna tidak perlu memberikan izin bagi orang lain untuk

melihat pesan tersebut. Jadi pengguna dapat bertemu dengan banyak

orang melalui Twitter.


Pesannya opt-in, dan orang-orang memilih untuk mengikuti pesan

milik orang lain (following). Artinya, pengguna harus membuat pesan

semenarik mungkin, atau orang memilih untuk tidak mendapatkan

update dari akun tersebut (unfollowing).


Mengirim dan menerima pesan bisa dilakukan melalui berbagai

mekanisme, termasuk ponsel, komputer, website, dan program

desktop, yang dijalankan secara real time. Artinya, Twitter dapat

digunakan secara fleksibel.

Secara singkat, micro-blog Twitter menggambarkan dirinya sebagai sebuah

layanan untuki teman, keluarga, dan rekan kerja, untuk berkomunikasi dan tetap

terhubung melalui pertukaran pesan yang cepat dan sering.

2.2.4. Komunikasi Virtual

Komunitas yang berasal dari kata community yang artinya sebagai masyarakat

setempat. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok besar maupun

14
kecil hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok

tersebut memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi

disebut masyarakat setempat (Rachmiatie, 2007:71).

Menurut Ridings (dalam Dasgupta, 2006:116), community adalah sekumpulan

orang yang tinggal dalam batasan geografis yang sama, seperti tetangga, atau

sebagian kecil dari suatu kota besar. Lebih spesifik, komunitas merupakan

sekumpulan orang dalam suatu batasan geografis yang memiliki ketertarikan yang

sama pada suatu hal. Contohnya, ibu arisan RT setempat. Maka dari itu, anggota

komunitas tertarik bersama oleh jarak yang dekat serta ketertarikan yang sama.

Sedangkan virtual adalah dipicu oleh munculnya teknologi informasi, dan

khususnya internet, berarti tanpa tempat/lokasi fisik sebagai rumah atau apapun

yang berbentuk elektronik maupun diaktifkan oleh teknologi. Oleh karena itu,

teknologi informasi telah memperluas interaksi sosial dalam masyarakat. Meskipun

untuk sebagian besar interaksi keberadaan manusia sangat terbatas pada media tatap

muka, saat ini interaksi sosial dapat dilakukan secara virtual, sehingga

menghilangkan perlunya kedekatan fisik untuk berkomunikasi. Jenis komunikasi ini

disebut computer mediated communication (CMC) (Riddings, dalam Dasgupta,

2012).

Jadi, apabila kedua istilah tadi digabungkan, memiliki arti menghilangkan

persyarakat geografis dan memungkinkan interaksi sosial terjadi secara virtual, yaitu

melalui teknologi informasi, antara orang-orang dengan ikatan yang sama.

15
Dengan munculnya teknologi informasi, mencari/menghubungi orang lain di

luar komunitas lokal menjadi relative mudah, terutama ketika seseorang mencari

orang lain yang memiliki minat yang unik atau jarang. Ini dimungkinkan karena

adanya teknologi telah memudahkan masyarakat untuk membentuk suatu komunitas.

Berkembangnya internet dalam social networking, membuat sebuah

komunitas dapat dibentuk melalui dunia maya. Dimana sekelompok orang berkumpul

secara online untuk membahas dan berbagi informasi mengenai hobi atau sesuatu hal

yang sedang hangat dibicarakan.

2.3. Kerangka Teori

2.3.1 Teori Stimulus Organisme Respon

Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus Organisme Respon ini

semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah

mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah

sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini,

perilaku, kognisi, afektif, dan konasi (Effendy, 2003: 225).

Objek material adalah manusia yang meliputi komponen: sikap, opini,

perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut model ini, organisme akan

menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

16
Asumsi dasar dari model ini yaitu media menimbulkan efek yang terarah,

segera dan langsung terhadap komunikan. Model S-O-R menunjukkan bahwa

komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Model ini mengasumsi bahwa kata-kata

verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang dan

kemudian akan memberikan respon dengan cara tertentu.

2.3.2 Teori Uses and Gratification

Teori yang dikemukakan oleh Blumler, Gurevitch dan Katz (Griffin, 2003)

menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan

menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses

komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang

digunakannya.

Teori ini menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media

massa. Artinya, manusia mempunyai otonomi atau wewenang untuk memperlakukan

media. Menurut teori ini konsumen media mempuyai kebebasan untuk memutuskan

bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan akan berdampak apa

pada dirinya.

Beberapa motif kebutuhan yang menyebabkan khalayak menggunakan media

menurut McQuail (dalam Miller, 2002:244) adalah information (kebutuhan akan

informasi dari lingkungan sekitar), personal identity (kebutuhan untuk menonjolkan

sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang), integration and social interaction

(dorongan untuk menggunakan media dalam rangka melanggengkan hubungan

17
dengan individu lain) dan entertainment (kebutuhan untuk melepaskan diri dari

ketegangan dan menghibur diri.

Jadi, pada dasarnya teori ini menjabarkan bahwa kita sebagai manusia

memiliki kemampuan untuk memilih media mana yang akan kita gunakan untuk

memenuhi kebutuhan kita dalam mencari informasi maupun sebagai sarana

komunikasi. Seperti menurut Blumlr (dalam Rahmat, 2009:65) bahwa komunikasi

massa berguna (utility); bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality);

bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan

bahwa khalayak sebenarnya keras kepala (stubborn).

Penelitian uses and gratification biasanya berkaitan dengan gratification

sought (kepuasan yang dicari) dan graticiations obtained (kepuasan yang diperoleh).

Gratification sought adalah berbagai motivasididasarkan pada harapan-harapan

perilaku penggunaan media dan non-media, dan gratifications obtained adalah hasil

personal yang dirasakan dari perilaku ini (Rubin, Sypher, dan Palmgreen dalam

Johnson & Yang, 2009:5).

Mengutip Johnson & Yang (2009:9-10) Gratification sought dilihat secara

konseptual, motif adalah keinginan yang diungkapkan untuk kepuasan dalam situasi

tertentu dan diukur secara operasional sebagai gratification sought. Secara khusus,

gratification sought adalah motivasi dan harapan pengguna media. McLeod dan

Becker menyatakan bahwa kebutuhan adalah pendahuluan dalam motifkebutuhan

lebih diinternalisasikan dan berakar pada psikologi dan fisiologi, yang membuat

mereka sulit diukur dengan laporan diri (self report). Dengan pemikiran ini,

18
mengukur gratification sought oleh seorang individu dalam situasi yang lebih

mudah menerima kesadaran, lebih fokus dan diarahkan ke beberapa resolusi perilaku,

lebih berorientasi pada masalah, dan lebih spesifik untuk situasi.

Gratification obtained. Model uses and gratification McLeod dan Becker

menunjukkan efek penggunaan mediasebagai kepuasan yang diterima (received)

atau diperoleh (obtained). Dari perspektif efek media, gratification obtained adalah

hasil yang dirasakan secara pribadi dari penggunaan media, dan mungkin cukup

berbeda dari graticiation sought individu. Para ahli sebelumnya telah

membandingkan gratifications obtained dengan gratifications sought. Gratifications

sought individu sering berubah seiring waktu sebagai respon feedback dari

gratifications obtained.

Menurut Kriyantono (2012:211-212), peneliti mengukur GS dan GO untuk

mengetahui kepuasan khalayak berdasarkan kesenjangan antara keduanya. Dengan

kata lain, kesenjangan kepuasan (discrepancy gratifications) adalah perbedaan

perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media

tertentu. Semakin kecil discrepancy-nya, semakin memuaskan media tersebut.

2.4. Operasionalisasi Konsep

Konsep pengaruh akun Twitter @Imkom_UMN terhadap kepuasan informasi

followers terbagi menjadi dua, yaitu motif atau biasa disebut gratification sought

(GS) dan kepuasan yang diperoleh atau gratifications obtained (GO). Kepuasan

terhadap informasi yang diterima melalui akun Twitter tersebut diukur berdasarkan

kesenjangan (discrepancy) antara GS dan GO. Semakin kecil discrepancy-nya,

19
semakin memuaskan media tersebut. Sebaliknya, semakin besar discrepancy-nya,

semakin tidak memuaskan media tersebut.

Tabel 2.1
Kategori Motif Konsumsi Media McQuail

No Motif Indikator
1. Motif Informasi a. Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat,
seperti event yang diadakan oleh @Imkom_UMN
b. Untuk mengetahui berbagai informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan event
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi.
c. Untuk mencari bimbingan menyangkut berbagai
masalah seputar pemahaman akan apa itu Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi.
d. Untuk memperoleh rasa damai melalui penambahan
pengetahuan.

2. Motif Indentitas a. Untuk menemukan penunjang nilai-nilai yang


Pribadi berkaitan dengan pribadi follower itu sendiri.
b. Untuk mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai
dalam media.

3. Motif Integrasi dan a. Untuk memperoleh pengetahuan yang


Interaksi Sosial berkenaan dengan empati sosial.
b. Untuk mengidentifikasi diri dengan user lain
dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Untuk menemukan bahan percakapan dan
interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya.
d. Untuk menjalankan peran sosial sebagai
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi.
e. Keinginan untuk dekat dengan orang lain dalam
komunitas.
4. Motif Hiburan a. Untuk melepaskan diri dari permasalahan
b. Untuk bersantai dan mengisi waktu luang
c. Untuk menyalurkan emosi
d. Untuk mendapatkan kesenangan dan hiburan.

20
Kategori kepuasan yang diperoleh dalam penelitian ini dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 2.2.
Kategori Kepuasan

No Kategori Indikator
1. Kepuasan Informasi a. Mendapatkan pengetahuan mengenai
berbagai peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan lingkungan mahasiswa,
seperti yang diadakan oleh @Imkom_UMN
b. Mendapatkan berbagai informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
event Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi.
c. Dapat mencari bimbingan menyangkut
berbagai masalah seputar pemahaman akan
apa itu Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi.
d. Dapat memperoleh rasa damai melalui
penambahan pengetahuan.
2. Kepuasan Identitas a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang
Pribadi berkaitan dengan pribadi follower itu sendiri.
b. Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-
nilai dalam media.

3. Kepuasan Integrasi dan a. Dapat memperoleh pengetahuan yang


Interaksi Sosial berkenaan dengan empati sosial.
b. Dapat mengidentifikasi diri dengan user lain
dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Dapat menemukan bahan percakapan dan
interaksi sosial dengan orang lain
disekitarnya.
d. Dapat menjalankan peran sosial sebagai
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi.
e. Mendapatkan kedekatan dengan orang lain
dalam komunitas.
4. Kepuasan Hiburan a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan

21
b. Dapat bersantai dan mengisi waktu luang
c. Dapat menyalurkan emosi
d. Dapat mendapatkan kesenangan dan
hiburan.

Kemudian, dimensi dan indikator untuk penggunaan media adalah:


No. Kategori Indikator
1. Frekuensi Seberapa sering melakukan akses terhadap akun
@Imkom_UMN
2. Intensitas Kelengkapan dalam membaca/melihat berita atau
informasi yang diberikan oleh akun @Imkom_UMN.
Apakah dibaca secara keseluruhan atau hanya
sekilas/sebagian.
3. Duras Berapa lama waktu yang diperlukan atau dihabiskan
untuk mengakses akun @Imkom_UMN

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif.

penelitian eksplanatif menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan

satu variabel dengan variabel yang lain (Bungin, 2013: 51). Dalam penelitian ini,

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini bertujuan

untuk menguji hipotesis atau teori, mendukung atau menolak teori. Data hanya

sebagai saranan konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data (Kriyantono, 2006:

56).

Peneliti tidak sekadar menggambarkan terjadinya fenomena, tapi telah

mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan

kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variable

(Kriyantono, 2012:60).

Eksplanatif dibagi menjadi dua sifat:

Komparatif: bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara

variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis.

23
Asosiatif: bermaksud untuk menjelaskan hubungan (korelasi) antar

variabel.

Jenis yang peneliti gunakan adalah eksplanatif asosiatif, karena peneliti

berniat untuk mencari dan menjelaskan hubungan antara variabel Pengaruh

akun Twitter Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMN

(@Imkom_UMN) dengan kepuasan informasi followers.

Sedangkan kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan

suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian tidak terlalu

mementingkan kedalaman data atau analisis (Kriyantono, 2012:55).

Menurut Kriyantono (2012:56) secara umum, riset kuantitatif memiliki ciri-

ciri:

Hubungan riset dengan subjek jauh. Periset menganggap bahwa realitas

terpisah dan ada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif.

Alat ukur harus dijaga keobjektifannya.


Riset bertujuan untuk menguji teori dan hipotesis, mendukung atau menolak

teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori, atau teori dibuktikan

dengan data.
Riset harus bisa digeneralisasikan, karena itu menuntu sampel yang

representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukut

yang valid dan reliabel.


Prosedur riset rasionaempiris, artinya penelitian berangkat dari konsep-

konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan

dibuktikan dengan data yang dikumpulkan dilapangan.

24
3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode survei. Metode ini menggunakan kuesioner

sebagai instrumen pengumpulan datanya, tujuannya adalah untuk memperoleh

informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Dalam perkembangannya, metode survei memungkinkan penggunaan wawancara

sebagai instrument riset di samping kuisioner. Tujuannya adalah untuk memperdalam

analisis dan interpretasi data (Kriyantono, 2012:59)

Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan

eksplanatif. Pembagian ini berdasarkan pada tataran atau cara periset menganalisis

data yang telah dikumpulkan dan jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini

menggunakan survei eksplanatif. Jenis survei ini digunakan untuk menggambarkan

hubungan antar variabel.

3.3. Populasi dan Sampel

Dalam melakukan penelitian dengan metode penyebaran kuesioner, tidaklah perlu

meneliti semua individu di dalam suatu populasi. Hal ini karena di samping memakan

biaya yang tidak sedikit, juga memerlukan waktu yang lama. Penulis berharap dapat

memberikan gambaran sifat populasi yang diteliti dengan mengambil sebagian dari

populasi tersebut.

Menurut Sugiyono (dalam Kriyantono, 2012:153), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik

25
suatu kesimpulan. Populasi bisa berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat,

simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan, dan lainnya.

Populasi yang akan diteliti adalah followers akun @Imkom_UMN yang

hingga saat ini berjumlah 1.255 (per 10 Januari 2014) . Nantinya, dari populasi yang

jumlahnya cukup besar ini akan diambil sampel, yang akan dijelaskan di subbab

berikutnya.

3.3.2. Sampel

Berdasarkan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengambil sampel

dari populasi (teknik sampling), kita dapat mengidentifikasi dua jenis sampel, yaitu:

sampel probabilitas (probability sampling) dan sampel non-probabilitas (non-

probability sampling). Sampel probabilitas atau disebut juga sampel random (sampel

acak) adalah sampel yang pengambilannya berlandaskan pada prinsip teori peluang,

yakni prinsip memberikan peluang yang sama kepada seluruh unit populasi untuk

dipilih sebagai sampel. Sebaliknya, sampel non-probabilitas atau sampel non-random

(sampel tak acak) adalah sampel yang pengambilannya didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan tertentu (bisa pertimbangan penelitian maupun

pertimbangan peneliti).

Sampel probabilitas diambil dengan menggunakan teknik sampling

probabilitas atau teknik sampling random, sedangkan untuk mengambil sampel

nonprobabilitas atau sampel non-random digunakan teknik sampling non-

probabilitas, yakni pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel probabilitas

26
cenderung memiliki tingkat representasi yang lebih tinggi daripada sampel

nonprobabilitas.

Teknik sampel acak sederhana (simple random sampling) adalah sebuah

sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan

elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

sampel. Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilh sebagai sampel

sebesar n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi.

Dalam menggunakan Teknik Sampling Random Sederhana ini ada beberapa

syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendy, 1989):

1. Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan

kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur

sampel yang dihitung dua kali atau lebih).


2. Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias.
3. Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran

populasinya.
4. Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis.

Teknis pelaksanaannya ada dua cara, yakni:

1. Dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam

populasi. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyusun semua unit

penelitian atau unit elementer ke dalam kerangka sampling, mulai dari nomor

terkecil hingga nomor ke-n (tergantung berapa besar ukuran populasinya).

Selanjutnya masing-masing nomor unsur populasi itu ditulsikan dalam

secarik kertas, digulung, dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak atau toples.

27
Lalu lakukan pengocokan secara merata, dan ambil sejumlah gulungan kertas

tersebut sebanyak ukuran sampel yang dikehendaki. Nomor-nomr yang

terambil itu menjadi unit elementer yang terpilih sebagai sampel. Pengundian

juga dapat dilakukan seperti halnya ibu-ibu anggota kelompok arisan

menentukan pemenang arisannya. Gulungan kertas yang di dalamnya sudah

berisi nomor unit elementer, dimasukkan ke dalam toples yang diberi tutup

dengan lubang sebesar kira-kira dapat dilalui oleh setiap gulungan kertas

yang ada di dalamnya. Lalu kocok berulang-ulang hingga keluar sejumlah

gulungan kertas sesuai dengan ukuran sampel yang direncanakan.


Penggunaan cara ini (cara pengundian) seringkali tidak praktis,

terutama apabila ukuran populasinya relatif besar, sebab: pertama, hampir

tidak mungkin kita dapat melakukan pengocokan secara saksama dan merata

seluruh gulungan kertas undian; dan kedua, ada kecenderungan kita untuk

tergoda memilih angka-angka tertentu. Dalam keadaan yang demikian,

gunakan teknik kedua, yakni dengan mengundi Tabel Angka Random.


2. Dengan menggunakan Tabel Angka Random. Cara ini dipilih karena selain

meringankan pekerjaan, juga lebih memberikan jaminan yang lebih besar

bahwa setiap unit elementer mempunyai peluang yang sama untuk terpilih

sebagai sampel. Caranya adalah sebagai berikut: misalnya, dari satuan

elementer dalam populasi (N) yang besarnya 500 orang, akan dipilih 50

satuan elementer sebagai sampel (n). Bilangan 500 ini terdiri dari tiga dijit

(digit), oleh karena itu dalam kerangka sampling satuan elementernya diberi

nomor mulai dari 001 sampai 500. Selanjutnya lihat Tabel Angka Random

28
atau Tabel Bilangan Random yang selalu ada pada lampiran buku-buku

metodologi penelitian atau buku-buku metode statistika. Karena angka-angka

yang yang terdapat dalam Tabel Bilangan Random itu disusun secara

kebetulan (randomly assorted), maka pemakai tabel tersebut dapat mulai

melihatnya dari baris dan kolom mana saja. Di samping itu, ia dapat juga

mengikutinya ke arah mana saja. Penentuan angka pertama dapat dilakukan,

misalnya, dengan cara menjatuhkan pensil dengan mata pensil mengarah ke

bawah pada lembaran kertas yang di dalamnya terdapat tabel bilangan

random yang kita gunakan.


Angka random yang terkena oleh mata pensil tadi adalah unsur sampel

pertama yang kita pilih. Selanjutnya, kita dapat menentukan unsur sampel

lainnya dengan cara berjalan ke atas mengikuti kolom yang sama, atau ke

samping mengikuti baris, ke bawah mengikuti kolom, atau cara apa saja yang

dianggap mudah.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi secara langsung

responden. Bisa diisi saat periset datang sehingga pengisiannya didampingi periset,

bahkan periset bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden hanya

menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan.

Tujuan penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden

29
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan (Kriyantono: 2006).

Ada beberapa jenis kuisioner, yaitu kuisioner tertutup dan terbuka. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup adalah

kuisioner dimana responden telah diberikan alternatif jawaban periset. Responden

tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya.

Setelah kuisioner diisi oleh responden, peneliti mengambil dan mengumpulkan

kuisioner itu kembali dan kemudian melakukan proses seleksi untuk mengetahui

apakah kuisioner tersebut telah diisi dengan benar dan tepat oleh responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas

Multimedia Nusantara (UMN) angkatan 2013. Sedangkan untuk sampelnya, penulis

menggunakan teknik simple random sampling, di mana penulis membagikan

kuesioner secara acak kepada mahasiswa UMN angkatan 2013. Penulis menggunakan

teknik ini karena dalam pengumpulan data tidak diperlukan pemisahan unsur yang

signifikan seperti pemisahan gender, umur, atau status sosial.

Untuk menentukan sampel dari populasi, peneliti menggunakan rumus

Yamane. Rumus ini digunakan untuk populasi yang besar yang didapat dari

pendugaan proporsi populasi. Misalnya, berapa persen dari populasi yang mem-

follow akun Twitter @UMNEvents dan berapa yang tidak.

Dari populasi 1309 mahasiswa UMN angkatan 2013, penulis akan mengambil

sampel dengan rumus:

30
n= N

Nd + 1

Di mana,

N = Populasi

n = Sampel

d = Persentasi kesalahan dalam pengambilan sampel

N
n=
N d 2 +1

1.255
=
1.255 x ( 0,05 )2+ 1

1.255
=
4,1375

= 303,32

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, peneliti akan menggunakan 303 orang

mahasiswa sebagai sampel dari 1.255 orang followers akun Twitter @Imkom_UMN

sebagai responden yang disebarkan kuisioner.

3.4. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (dalam Kriyantono, 2012:167) analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti

yang disarankan oleh data.

31
Pada penelitian kuantitatif dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini

tergantung pada banyaknya variabel yang akan dianalisis. Penulis menggunakan

analisis bivariat-asimetris, yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua

variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh

(bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Asimetris merupakan sebuah variabel

yang mempengaruhi variabel lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel

yang lain (Kriyantono, 2012:168).

Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 16.0, sehingga akhirnya data dapat dianalisa. Untuk menguji adanya

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, digunakan analisa

korelasi Pearson. Koefisien korelasi dilambangkan dengan r dan memiliki rentang

antara 0-1.

3.5. Teknik Pengukuran Data

Untuk mengukur pernyataan dari indikator-indikator tersebut, pemberian skor

dilakukan dengan menggunakan skala sikap Likert dengan menggunakan lima

alternatif jawaban. Skoring dilakukan dengan cara menentukan skor dari tiap item

dari setiap kuesioner sehingga diperoleh skor total untuk masing-masing individu.

Selanjutnya, hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan.

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang

terhadap sesuatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara

spesifik dan sistematik oleh periset (Kriyantono, 2012:138).

Adapun skor untuk tiap item adalah sebagai berikut:

32
a. Sangat Setuju (SS) : Skor 5
b. Setuju (S) : Skor 4
c. Tidak Tahu (TT) : Skor 3
d. Tidak Setuju (TS) : Skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

33
Daftar Pustaka

Bungin, Burham. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Dasgupta, Subhasish. 2006. Encyclopedia of Virtual Communities and Technologies.

Idea Group Inc.

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: PT. Mandar Maju.

-------. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Green, Nicola dan Leslie Haddon. 2009. Mobile Communication: An Introduction To

New Media. New York: Berg.

Johnson, Philip R., & Sun-Un Yang. 2009. Uses & Gratifications of Twitter: An

Examination of User Motives and Satisfaction of Twitter Use. New York:

Syracuse University.

Kaplan, Andreas M., & Michael Haenlein. 2009. Users of The World, Unite! The

Challenges and Opportunities of Social Media. Indiana University: Kelley

School of Business.

Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

OReilly, Tim. & Sarah Milstein. 2009. The Twitter Book. California: OReilly Media,

Inc.

Rachmiatie, Atie. 2007. Radio Komunitas. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

34
Remenyi, Dan, Arthur Money, & Michael Sherwood-Smith with Zahir Irani.

2001. The Effective Measurement and Management of IT Costs an Benefirs, 2nd

Edition. Britain: Butterworth-Heinemann.

Safko, Lon., & David K. Brake. 2010. The Social Media Bible: Tactics, Tools, and

Strategies for Business Success, Second Edition. New Jersey: John Wiley &

Sons.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Turner H. Lynn & Richard West. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Tuten, Tracy L.. Advertising 2.0: Social Media Marketing in a Web 2.0 World.

London: Praeger.

West & Turner. 2008. Introducing Communication Theory : Analysis and

Application, 3 rd ed. New York : Mc Graw Hill.

35
Lampiran: Kuisioner

Motif Konsumsi Media (Gratifications Sought)

Motif No. Pertanyaan SS S T T STS


T S
Motif 1. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
Informas mengetahui event yang diadakan oleh
i IMKOM UMN.
2. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mengetahui informasi terbaru seputar
IMKOM UMN.
3. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mendapatkan pemahaman tentang IMKOM
UMN.
4. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mendapatkan kenyamanan mengetahui
informasi terkini seputar IMKOM UMN.
Motif 5. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
Identitas menegaskan posisi Anda sebagai anggota
Pribadi IMKOM UMN.
6. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
memperkuat posisi Anda sebagai Anggota
IMKOM UMN.
7. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mendapatkan status salah satu anggota
setia.
8. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mengasosiasikan diri sebagai anggota
IMKOM UMN.
Motif 9. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
Integrasi merasakan hal yang sama dengan anggota
dan lainnya atas suatu informasi yang berkaitan
Interaksi dengan IMKOM UMN
Sosial
Motif 10. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
Hiburan menjalin pertemanan
11. Anda mengakses akun @Imkom_UMN untuk
mendapatkan hiburan dan kesenangan
melalui informasi yang diberikan.

36
Penggunaan Media

Kategori No. Pertanyaan SS S T T STS


T S
Frekuensi 1. Anda mengakses akun @Imkom_UMN
setiap hari.
2. Anda mengakses akun @Imkom_UMN
kurang lebih tiga kali dalam sehari
Intensitas 3. Anda membaca/melihat informasi yang
diberikan oleh @Imkom_UMN secara
keseluruhan.
Durasi 4. Anda mengakses akun @Imkom_UMN
selama kurang lebih 2 jam dalam sehari

Kepuasa No. Pertanyaan SS S T T STS


n T S
Kepuasa 1. Anda mendapatkan pengetahuan mengenai
n event yang diadakan oleh @Imkom_UMN
Informasi
2. Anda mendapatkan informasi terbaru
seputar IMKOM UMN melalui akun
@Imkom_UMN
3. Anda mendapatkan pemahaman tentang
IMKOM UMN melalui akun @Imkom_UMN
4. Anda mendapatkan pengetahuan baru
tentang IMKOM UMN melalui akun
@Imkom_UMN
5. Anda mendapatkan kenyamanan
mengetahui informasi terbaru seputar
IMKOM UMN melalui akun @Imkom_UMN
Kepuasa 6. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
n akun @Imkom_UMN untuk memperkuat
Identitas posisi Anda sebagai Anggota IMKOM UMN.
Pribadi
7. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk mendapatkan
status salah satu anggota setia.
8. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk
mengasosiasikan diri sebagai anggota
IMKOM UMN.
9. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk mendapatkan

37
nilai lebih sebagai seorang anggota
(mendapat informasi terkini lebih awal,
mengikuti berbagai kuis, mendapat
pengetahuan lebih dalam).
Kepuasa 10. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
n akun @Imkom_UMN untuk berinteraksi
Integrasi dengan dengan anggota IMKOM UMN
dan lainnya.
Interaksi
Sosial
11 Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk saling berbagi
informasi seputar IMKOM UMN dengan
sesama anggota.
Kepuasa 12. Anda mengakses akun @Imkom_UMN
n untuk mendapatkan hiburan dan
Hiburan kesenangan melalui informasi yang
diberikan.
13. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk melepaskan diri
dari kepenatan sehari-hari.
14. Anda mendapatkan pengetahuan melalui
akun @Imkom_UMN untuk menyalurkan
emosi (rasa senang, sedih, marah) sebagai
anggota IMKOM UMN.

38

Anda mungkin juga menyukai