Meskipun sebuah “teknologi” bisa berwujud apa saja, mulai dari pensil sampai
lingkungan virtual yang modern, sebagian besar sejarah teknologi pendidikan telah
dibentuk oleh perkembangan teknologi digital seperti komputer. Ada empat era dalam
sejarah dari teknologi digital yang terkait dengan perkembangan teknologi pendidikan.
Jangan dibayangkan komputer mikro adalah sebuah komputer berukuran kecil yang
sudah bisa digenggam tangan manusia. Pada awalnya komputer dibuat sebesar ruang
1
kamar dan komputer mikro adalah komputer yang seukuran desktop yang bisa
diletakkan di meja belajar yang dilengkapi monitor tabung yang besar, serta keyboard
yang terpisah.
Pada saat itu satu paket IBM 1500 yang merupakan terminal atau stasiun multimedia
pembelajaran mampu menampilkan animasi dan video. Bersama dengan IBM, pada
tahun 1975 sebanyak 25 universitas menggunakan sistem ini untuk mengembangkan
Computer-Assisted Instruction (CAI) melalui koneksi jarak jauh.
Namun teknologi ini pada saat itu masih sangat mahal dan membutuhkan biaya
pemeliharaan yang tidak sedikit. Sehingga hanya sedikit saja lembaga pendidikan di
negara maju pada saat itu yang mampu mengaplikasikannya. Pada akhir 1970-an, baru
muncul sedikit dukungan untuk komputer berbasis kurikulum yang dikendalikan oleh
kabupaten atau perusahaan untuk pengolahan data.
Jaringan komputer terpadu mulai dibuat baik dan lebih bahkan portabel awal tahun
1975, dan guru mulai ada yang membawa komputer kecil, independen, desktop yang
disebut dengan mikrokomputer. Mikro komputer adalah sistem yang dirancang untuk
digunakan oleh hanya satu orang pada suatu waktu, dalam ruang kelas mereka. Ini
adalah gerakan signifikan untuk merebut kendali komputer pendidikan dari perusahaan,
universitas, dan pemerintah sehingga kendali sepenuhnya dipegang oleh guru dan
sekolah.
2
Beberapa inisiatif muncul untuk membentuk sistem pengembangan teknologi
pembelajaran dengan kontrol berpusat pada guru, di antaranya:
Guru merasa ingin lebih terlibat dan memberi masukan dalam desain perangkat
pembelajaran berbasis teknologi, sehingga perusahaan menciptakan bahasa dan
sistem authoring (misalnya, PILOT, SuperPILOT, Genis, PASS). Namun, keterlibatan
guru dalam mengembangkan sendiri aplikasinya ternyata terlalu memakan waktu
mereka, sehingga minatnya memudar.
Sebagian sekolah mulai mencari cara untuk membangun CAI dengan biaya yang lebih
murah, pemerintah mulai membeli jaringan sistem belajar terintegrasi (integrated
learning systems / ILSs ), atau sistem jaringan yang menyediakan baik CAI
berdasarkan kurikulum dan fungsi CMI. Kontrol dari pembelajaran berbasis komputer
pindah lagi ke pusat server di sekolah dan kantor pemerintahan.
Tiga inisiatif teknologi lainnya bisa ditandai dalam sejarah perkembangan teknologi
pendidikan modern karena cukup menonjol di era ini, yaitu :
3
Era Internet
WWW adalah suatu sistem dalam satu jaringan Internet yang memungkinkan
menampilkan grafis dari situs Internet melalui hypertext link, atau potongan dari teks
atau gambar yang memungkinkan pengguna untuk melompat ke lokasi lain yang
terhubung oleh jaringan. Software Browser pertama (Mosaic) dirancang agar
memungkinkan pengguna untuk menggunakan link ini. Ini adalah tanda awal dari era
ketiga dari teknologi pendidikan.
Guru dan siswa bergabung dalam kerumunan dari pengguna di dalam “Superhighway
Informasi”, dan perkembangan teknologi komputer ini berpotensi meningkatkan
pembelajaran dengan sangat signifikan. Pada awal tahun 2000-an, email, multimedia
online, dan konferensi video menjadi standar dari pengguna Internet. Website menjadi
sebuah bentuk komunikasi primer bagi pendidik, sekaligus pendidikan jarak jauh
menjadi semakin berkembang di semua tingkat pendidikan.
Makna “secara online” berubah dari hanya di dalam komputer menjadi terhubung ke
dalam internet. Di Indonesia kemudian diadaptasi dengan istilah daring (dalam jejaring).
Sekolah virtual yaitu sekolah di mana siswa dan guru yang dipisahkan oleh jarak dan /
atau waktu yang kemudian hanya berinteraksi melalui komputer dan / atau teknologi
telekomunikasi. Pada tahun 2000-an mulai tumbuh dan berkembang menjadi suatu
andalan dari masyarakat pendidikan.
Era ini dimulai sekitar awal 2000-an, ketika perangkat portabel (gawai) seperti
smartphone dan tablet membuat akses internet dan komputer semakin leluasa
dilakukan di mana saja. Individu semakin leluasa membuat jaringan sosial seperti
Facebook dan Twitter sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini
ternyata sejalan dengan perubahan komunikasi pendidikan.
4
Buku elektronik (e-book atau e-text). Teks dalam bentuk digital pada komputer,
pembaca e-book, dan ponsel semakin populer menjadi alternatif media cetak. Guru dan
siswa menjadi sangat bebas dalam menentukan sumber belajar yang sesuai dengan
kebutuhan atau preferensi mereka.
Akses seluler. Para peserta didik memiliki kebebasan dan kemudahan yang luar
biasa dalam mengakses pembelajaran yang mereka ikuti. Juga mengakses sumber
belajar hanya dari gerakan jari-jari mereka. Kemudahan akses ini semakin luas ketika
perangkat seluler hadir semakin kecil dan ringkas. Baik guru maupun siswa bisa
mengajar dan belajar kapan saja dan di mana saja.
Akses terbuka. Sekitar tahun 2008, banyak universitas menawarkan akses
terbukayang dengan disebut Massive Open Online Courses ( MOOCs ), yang
memungkinkan siapa saja di mana pun di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam
kuliah terbuka. Pada tahun 2011, MOOC sebagai proyek MIT, Harvard, dan Stanford
dipopulerkan. Kemudian MOOCs semakin banyak digunakan perguruan tinggi lain.
Satu dekade selanjutnya konsep MOOC berevolusi dan diakuisisi oleh banyak lembaga
pendidikan di seluruh dunia.