Anda di halaman 1dari 9

Resume Perspektif Global

Hakikat dan Tujuan Perspektif Global

Disusun oleh,
Kelompok 5
Muhammad Ikhlas (19129263)
Nur Rahmi Cahaya Illahi (19129144)
Rahmatul Ramadhan (19129054)
Rini Lestari (19129158)

19 BKT 09

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Yalvema Miaz, M.A., Ph.D

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020

1
Hakikat dan Konsep, Tujuan, Dimensi, dan Manfaat Perspektif Global

Pada dasarnya pembelajaran Perspektif Global memiliki beberapa kata


kunci, seperti global, globalisasi, dan perspektif.
Global memiliki makna menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh
batas negara, wilayah, ras, warna kulit, dan sebagainya. Sedangkan globalisasi
adalah suatu proses menuju terbentuknya sifat, kejadian, keputusan, kebijakan,
dan sebagainya yang bersifat global. Adapun makna perspektif secara umum
adalah menyangkut tentang cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang
suatu objek. Jadi dapat disimpulkan secara ringkas bahwa Perspektif Global
adalah Pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam hidup dan kehidupan
ini kita selalu berkaitan antara satu dengan yang lain secara global, sehingga
timbullah sikap saling memperhatikan kepentingan antar sesama.
A. Hakikat dan Konsep Perspektif Global
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan perspektif global yaitu
istilah global, globalisasi, dan pendidikan global. Perspektif Global adalah
cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau
kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia
atau internasional. Oleh karena itu sikap dan perbuatan kita juga diarahkan
untuk kepentingan global. Menurut Suhartini ( 2009 : 31) mengatakan
bahwa ada beberapa pemikirannya tentang perspektif global diantaranya.
a. Perspektif global adalah pandangan yang timbul akibat suatu
kesadaran, bahwa hidup dan kehidupan ini adalah untuk
kepentingan global yang lebih luas.
b. Dalam cara berfikir seseorang harus bersifat global dalam
bertindak.
c. Kehidupan kita dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan
komunikasi dengan dunia luar.
d. Kita hidup karena adanya saling ketergantungan.

Sebagai pendidik, kita memerlukan suatu pendekatan yang akan


menolong siswa untuk mengarahkannya kehidupan yang sangat kompleks

2
dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, dan suku,
sejarah dan kebudayaan.

Menurut Wihardit (2016 : 1.4) mengatakan bahwa, Perspektif global


adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup
dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara
berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara
lokal. Oleh karena itu harus kita tanamkan bahwa kita lakukan akan
mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri
murid bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita
tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan
dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan.

Jadi dapat disimpulkan perspektif global adalah suatu pandangan


dimana dosen/guru/ pendidik secara bersama-sama mengembangkan
perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan
dengan isu global.

Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary Of Contemporary


English, mengartikan global dengan sesuatu hal yang berkaitan dengan
dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang
dimaksud di sini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap.
Jadi pengertian global memiliki pengertian menyeluruh, di mana dunia ini
tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, dan warna kulit.

Selanjutnya globalisasi. Globalisasi adalah keseluruhan proses di


mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) kedalam
masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat
majemuk, maka kita pun memandang globalisasi di dalam kemajukan.
Menurut Hamijoyo ( dalam Wihardit, 2016 : 1.7) menyatakan bahwa ada
beberapa ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi seperti

a. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan


teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan
organisasi dan manajemen yang tangguh.

3
b. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik.
c. Adanya saling keteragantungan antar Negara.
d. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.

Globalisasi mempunyai dampak positif dan ada Nampak negatif.


Dampak positifnya akan menyebabkan munculnya masyarakat
megakompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik
untuk mencapai yang terbaik pula. Sebaliknya globalisasi bisa menjadi
ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya
global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal, atau budaya bangsa.
Rendahnya tingkat pendidikan akan menjadi salah satu penyebab cepatnya
masyarakat terseret oleh arus globalisasi dengan menghilangkan identitas
diri atau bangsa.

Globalisasi melahirkan masyarakat yang terbuka. Masyarakat


tersebut merupakan konsekuensi, dari masyarakat yang memberikan nilai
kepada individu, kepada hal dan kewajiban sehingga semua manusia
mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya
dan menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsanya.

Istilah selanjutnya adalah pendidikan global. Pendidikan global


merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan an perspektif
para siswa, karena melalui pendidikan global para siswa dibekali materi
yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global.
Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup di dalam
masyarakat manusia, suatu perkampungan global di dalam mana manusia
dihubungkan baik suku, maupun bangsa, dan batas negara tidak menjadi
penghalang.

“Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya


ketergantungan global dan keragaman budaya yang mencakup hubungan dan
kekuatan yang tidak dapat diisikan ke dalam batas Negara dan budaya”.
Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan
keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali

4
siswa untuk memahami dan memberi reakasi terhadap isu internasional dan antar
budaya. Pendidikan global juga mengenalkan sisiwa dengan berbagai strategi
unutk berperan serta secara local, nasional dan internasional.

B. Tujuan Perspektif Global


1. Hoopes ( dalam Poerwanti, 2009 : 50) menyatakan bahwa ada 3 tujuan
dari pendidikan global yaitu

a. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa


kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui
mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan
relative budaya.
b. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan
siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global.
c. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar
siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu,
sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat
manusia secara keseluruhan.
2. Jika ditinjau secara umum, tujuan perspektif global dapat
dikelompokkan pada dua kelompok, yaitu
a. Tujuan Umum :
a) Menghindarkan diri dari cara berfikir sempit, terkotak oleh
batas-batas subjektif.
b) Tidak mudah menggeneralisasikan suatu kejadian, sehingga
seseorang akan lebih bijaksana dalam menafsirkan suatu
kejadian.
b. Tujuan khusus :
a) Berkaitan dengan misi mahasiswa sebagai calon pendidik
b) Kaitannya dengan kurikulum, maka dalam hal ini yang
dimaksud adalah pendidikan global.
c) Meningkatkan kemampuan konseptual berkenaan dengan
peningkatan pengetahuan guru dalam konteks isu-isu global.
d) Meningkatkan pengalaman lintas budaya.

5
e) Meningkatkan kemampuan pedagogis dalam perspektif
globalMendorong mahasiswa untuk memperlajari lebih banyak
tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah
global.
f) Mendorong para guru/dosen/pendidik untuk mempelajari
masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya
g) Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik
dalam kehidupan shari-hari, maupun dalam pengembangan
profesinya.

Perspektif global bertitik tolak dari masalah hidup sehari-hari misalnya


masalah kelaparan, pengangguran, pestisida, dan pengungsi. Semua ini memiliki
dampak yang besar terhadap masalah global.
Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat dibatasi pada
masalah local atau nasional saja. Kita hidup dalam masyarakat informasi, dimana
teknologi komunikasi dapat menjangkau dan memproses secara global. Oleh
karena itu, masalah tersebut akan dengan cepat memberikan dampak secara
global.

3. Sutmaatmadja dan Wihardit (1999: 1.25) menyatakan tujuan perspektif


global sebagai berikut :

a. Mendorong para guru untuk mempelajari lebih banyak tentang


materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global;
b. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang
berkaitan dengan lintas budaya;
c. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik
dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan
profesi. Oleh karena itu, para ahli pendidikan bersepakat bahwa
perspektif global harus diberikan di sekolah dasar.

C. Dimensi Perspektif Global


Perspektif Global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah
pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya.

6
Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya
dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (dalam Wihardit, 2016 :1.19-
1.20) menyatakan bahwa dimensi Perspektif global ada 4 yaitu :
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan
bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh
kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi
pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh
luar yang sudah tak terkendali lagi.
2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok
manusia berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara
partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan
hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan
tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.
4. Memajukan kerja sama budaya antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya
saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan
peningkatan antarbudaya bangsa.
Saat ini tidak ada satu bangsa pun yang statis dan homogeny. Setiap bangsa
berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian, maka
system nilai budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain.

D. Manfaat Perspektif Global


Adapun manfaat yang didapatkan setelah mempelajari perspektif global ini
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan siswa bahwa kita
bukan hanya penghuni satu daerah tetapi mempunyai ketergantungan
dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita
harus mencerminkan “ sikap ketergantungan”  tersebut.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga
dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama
perkembangan iptek.

7
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general,
sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai
aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.

8
Daftar Rujukan

Aim, A.K. 2007.Pendidikan Kewarganegaraan Membangun Warga Negara yang


Demokratis. Balikpapan : Grafindo Media Pratama
Bastian,Indra. 2006. Akuntansi pendidikan.Ciracas, Jakarta : ERlangga
Jenny L.S Poerwanti. 2009. Peran Global Education dalam Pembelajaran IPS
SD. 10(1):49-56
Mulyani, srie. 2008. Pembelajaran perspektif global di sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Ke-SD-an, 2(2). Purwakarta : UPI
Rahayu, Puji. 2009. Pemasaran internasional, Semarang : Unes
Suhartini. 2009. Perspektif Global ( Globalisasi Olahraga). Yogyakarta : UNY
Wihardit, Kuswaya. 2016. Perspektif Global. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai