Disusun oleh,
Kelompok 5
Muhammad Ikhlas (19129263)
Nur Rahmi Cahaya Illahi (19129144)
Rahmatul Ramadhan (19129054)
Rini Lestari (19129158)
19 BKT 09
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Yalvema Miaz, M.A., Ph.D
1
Hakikat dan Konsep, Tujuan, Dimensi, dan Manfaat Perspektif Global
2
dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, dan suku,
sejarah dan kebudayaan.
3
b. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik.
c. Adanya saling keteragantungan antar Negara.
d. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.
4
siswa untuk memahami dan memberi reakasi terhadap isu internasional dan antar
budaya. Pendidikan global juga mengenalkan sisiwa dengan berbagai strategi
unutk berperan serta secara local, nasional dan internasional.
5
e) Meningkatkan kemampuan pedagogis dalam perspektif
globalMendorong mahasiswa untuk memperlajari lebih banyak
tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah
global.
f) Mendorong para guru/dosen/pendidik untuk mempelajari
masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya
g) Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik
dalam kehidupan shari-hari, maupun dalam pengembangan
profesinya.
6
Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya
dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (dalam Wihardit, 2016 :1.19-
1.20) menyatakan bahwa dimensi Perspektif global ada 4 yaitu :
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan
bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh
kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi
pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh
luar yang sudah tak terkendali lagi.
2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok
manusia berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara
partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan
hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan
tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.
4. Memajukan kerja sama budaya antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya
saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan
peningkatan antarbudaya bangsa.
Saat ini tidak ada satu bangsa pun yang statis dan homogeny. Setiap bangsa
berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian, maka
system nilai budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain.
7
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general,
sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai
aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.
8
Daftar Rujukan