Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dimensi Perspektif Global

Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya


masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan,
dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan
global.

Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal


“An Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari
perspektif global sebagai berikut.

1. Perspective consciousness

Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam


pendapat yang berbeda-beda di dunia ini.

2. State of planet awareness

Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan


peristiwa-peristiwa global.

3. Cross-cultural awareness

Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum


dalam membuat karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini,
yaitu bahwa sekalipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya,
namun ada banyak kesamaan yang dimiliki.

4. Systemic awareness

Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam, sehingga


mulai mengenal kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-
aktor negara dan aktor-aktor non-negara saling mempengaruhi

1
dalam berbagai macam isu yang terjadi di kawasan-kawasan yang
ada di dunia ini.

5. Options for participation

Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga


mampu berpartisipasi dengan baik dalam menghadapi isu-isu
yang terjadi di tingkat lokal, nasional hingga internasional.

Dimensi Perspektif Global dengan budaya

Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi,


Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :

a Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses


pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan terasa
hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya
suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta
merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak
terkendali.
b Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia
berhak diakui identitas budayanya.
c Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara
partisipasi darimasyarakat sangat diperlukan.
d Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada
saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan
peningkatan antar budaya bangsa.

Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen.
Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain.
Dengan demikian system nilai budaya dan nilai-nilai lainnya akan saling
mempengaruhi.

Jadi, dimensi perspektif global adalah suatu yang berkenaan


dengan isu ataupun peristiwa sehari- hari maupun kebudayaan yang ada

2
sehingga bisa bekerjasama dengan kebudayaan tersebut dan
mengembangkannya.

B. Manfaat Perspektif Global

Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat


wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik
baik di dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita
berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu,
peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu
ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam
berbagai bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus
beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan
mengadakan perubahan.

Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.

a Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta


didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi
mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang
lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap
ketergantungan” tersebut.
b Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga
dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama
perkembangan iptek.
c Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan
general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari
berbagai aspek.
d Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.

Untuk itu mata kuliah Perspektif Global perlu diberikan agar anda
sebagai calon guru mempunyai bekal dan wawasan kepada siswa bahwa
agar mereka bersikap, bertindak dan berbuat untuk kepentingan global.

3
Ini dapat dimulai dari tindakan yang ada di lingkungan yang lebih kecil
dulu, yaitu lingkungan rumah, masyarakat dan sekolah dimana mereka
tinggal.

Sebagai guru seyogyanya mempersiapkan diri sebagai komunikator


untuk atau penghubung atau dengan dunia luar tersebut.untuk itu maka
guru harus:

a. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada


masyarakat lokal,nasional dan global

b. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia

c. Mempunyai sifat terbuka,mau menerima setiap adanya pembaruan

d. Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan


dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

C. Tujuan Perspektif Global

Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977


adalah :

a Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang


materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.
b Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan
dengan masalah lintas budaya.
c Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.

Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :

a Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya


pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.
b Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan
dalam melakukan tindakan yang berdampak global.

4
c Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang
mempunyai pengaruh terhadap masalah global.

Lee Anderson dan Charlotte Anderson (1979) menyatakan


bahwa untuk mempersiapkanpeserta didik agar menjadi warga negara yang
baik harus dimulai dari berbagai macam kelompok yang melibatkannya,
dari yang terdekat hingga yang terjauh, yaitu dari masyarakat
lokal,nasional, hingga global. Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global,
yaitu:

a. Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-


indiv idu yang membentuk masyarakat.
b. Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota
dari masyarakat dunia.
c. Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet
bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
d. Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah
partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
e. Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup
secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat
manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota
masyarakat global.

Menurut Hoopes ( Garsia 1977) mengatakan bahwa pendidikan


global mempersiapkan siswa untuk memehami dan mengatasi adanya
ketergantugan global dan keragaman budaya, yang mencangkup hubungan,
kejadian, dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas
negara dan budaya.

Selanjutnya Hoops, menjelaskan pendidikan global memiliki 3 tujuan


yaitu:

1. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa


kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui

5
mengajarkan bahan dan mengunakan metode yang memberikan
relatifisme budaya.

2. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersi

3. Tapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global.


Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan trntang
relatifisme budaya da keutamaan etika.

4. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa


untuk berfikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai suatu
warga negara dan sebagai anggota masyarakat manusia secara
keseluruhan.

Jadi berdasarkan tujuan tersebut Pendidikan global adalah


mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan ketrampiln analisis
dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali siswa untuk
memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antara
budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai
strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata
pelajaran harus menyajikan materi yang relefan untuk meningkatkan
kemampuan terlibat dalam percaturan kebijakan publik. Oleh karena itu
pendidikan global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal.

D. Masalah Perspektif Global

Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami


beberapa permasalahan dalam mengajarkan perspektif global, diantaranya:

1. Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya


belum membahas masalah dunia, tetapi terbatas sampai tingkat
propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan
guru untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk
mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang ada

6
dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk,
kesehatan, AIDS, dan sebagainya.
2. Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu
permasalahan yang dapat dilihat dari berbagai bidang ilmu.
Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih
menitikberatkan pada materi bidang studi yaitu sejarah dan
geografi.
3. Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum
memiliki pengalaman cukup untuk mengajar materi persepktif
global di SD.
4. Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih
sangat kurang sehingga diperlukan kreatifitas yang tinggi dari
guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS).

Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8)


mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu:

a. penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)


b. hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
c. pembangunan (development)
d. hak asasi manusia (human right)
e. emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and
refugees)
f. kepemilikan bersama secara global (the global commn)
g. lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural
resources)
h. persebaran kemakmuran
i. teknologi informasi
j. sumber daya
k. jalan masuk ke pasar
l. kelaparan dan bahan pangan
m. perdamaian dan keamanan

7
n. prasangka dan diskriminasi.

Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal
dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan
telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh
masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang
merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga
swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap
masalah-masalah global tersebut.

Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti


penduduk dan keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia,
migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.

1. Penduduk dan Keluarga Berencana

Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah


nasional bagi Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa
lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang,
maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan
ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk
dengan ketersediaan barang bahan pangan, lapangan kerja serta
pemukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya
masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh
seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat
dinyatakan sebagai masalah global.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu


dengan melakukan program keluarga berencana dengan mengatur
jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing
keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia,
melainkan juga dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan
tetapi, pada kenyataannya pelaksanaan program keluarga berencana
tidak selancar seperti apa yang direncanakan dan diharapkan,

8
melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu,
program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada
pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. Berkaitan
dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat
memperhatikan masalah tersebut.

2. Pembangunan

Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan


sebagai proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup
masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk
kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan
oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada
pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA)
maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka
pembangunan masih banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu,
pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan
masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan
demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di
dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga
menjadi masalah global.

3. Hak Asasi Manusia

Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama


di segala bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka
bumi ini tanpa terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan
masyarakat, hak asasi manusia ini mendapat perlakuan yang
berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga terjadi
pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis, agama dan
lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut
dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di

9
negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh
karena itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional
di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga
merupakan masalah global.

4. Migrasi

Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke


luar dari negara sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara
tertentu) maupun dalam bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana
di dunia ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari
faktor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai pada
keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang melakukannya,
mungkin migrasi merupakan jalan keluar dari masalah yang
dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi
mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat
penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain
sebagainya. Kita dapat menyimak dan mengamati proses
perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari
berbagai masalah di negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan
pertentangan politik menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk
di kawasan yang bersangkutan, atau dari kawasan tersebut ke negara
lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dimensi dari perspektif global sebagai berikut :

1. Perspective consciousness

2. State of planet awareness

3. Cross-cultural awareness

4. Systemic awareness

5. Options for participation

Manfaat mempelajari perspektif global :

1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta


didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai
ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena
itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan” tersebut.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga
dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama
perkembangan iptek.
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general,
sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai
aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan
dunia dengan segala aspeknya.

11
Tujuan pokok dari perspektif global, yaitu:

f. Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-


indiv idu yang membentuk masyarakat.
g. Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota
dari masyarakat dunia.
h. Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet
bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
i. Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah
partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
j. Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup
secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat
manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota
masyarakat global.

Pokok-pokok masalah global, yaitu:

a. penduduk dan keluarga berencana (population and family


planning)
b. hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
c. pembangunan (development)
d. hak asasi manusia (human right)
e. emigrasi, imigrasi dan pengungsian kepemilikan bersama secara
global (the global commn)
f. lingkungan hidup dan sumber daya alam persebaran kemakmuran
g. teknologi informasi
h. sumber daya
i. jalan masuk ke pasar
j. kelaparan dan bahan pangan
k. perdamaian dan keamanan
l. prasangka dan diskriminasi.

12
B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan.


Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak.

13
KEPUSTAKAAN

Bahan Penyerta. 1999. Perspektif Global. Jakarta: Pustekom Depdikbud

Nursid Sumaadmadja. 2008. Perspektif Global. Jakarta: Universitas Terbuka

Saripudin, Didin. 2004. Pengetahuan Sosial Sejarah. Bandung: Regina

Umi Oktyari R. Perspektif Global. Jakarta: Dikti

14

Anda mungkin juga menyukai