Anda di halaman 1dari 28

Makalah Konsep Dasar Ipa SD 3

Tentang

Mengamati Bentuk-bentuk Galaksi dan Menceritakan Hasil Pengamatan serta


Berdiskusi Tentang Teori Geosentris dan Teori Heliosentris

Oleh

Kelompok 14

Anggota:

1. Angeli Irfanio Yolanda (18129225)


2. Rahmi Hanifah (18129030)
Seksi : 18 AT 14

Dosen Pengampu : Dra. Nelly Astimar, M.Pd.

Dea Stivani Suherman, S.Pd,.M.Pd

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

2019
1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulis menyusun
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA SD 3 pada
Fakulta Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

Meskipun dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dan
hambatan-hambatan. Tetapi karena adanya dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, maka
makalah ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, yang semata-mata dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Harapan penulis semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
sendiri, umumnya bagi yang membaca makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….……………1
1.3 Tujuan1………………………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2

A. Pengertian Galaksi………………………………………………………………………...2
B. Ciri-ciri Galaksi…………………………………………………………………………...3
C. Asal-Usul Terjadinya Galaksi………………………………….………………….………4
D. Klasifikasi Galaksi………………………………………………………………………...5
E. Macam-macam Galaksi…………………………………………………………………...8
F. Teori Geosentris dan Teori Heliosentris………………………………………………...13
1. Teori Geosentris……………………………………………………………………...13
a. Pengertian………………………………………………………………………..13
b. Runtuhnya Teori Geosentris……..………………………………………………14
2. Teori heliosentris…………………………………………………………………….15
a. Awal Mula Teori Heliosentris…………………………….……………………..15
b. Pengertian Teori Heliosentris……………………………………………...…….16
c. Penyempurnaan Teori Heliosentris………………………………………………16

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...18

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..18
B. Saran…………………………………………………………………………………18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu cabang ilmu fisika yaitu kosmologi merupakan hal yang menarik untuk
dikaji.Kosmologi merupakan ilmu yang mengulas alam semesta beserta dinamikanya.Salah satu
bahasan kosmologi ialah dinamika galaksi. Dinamika galaksi menjadi salah satu tema yang akan
diteliti karena terkait dengan masa lalu alam semesta serta prediksi mengenai keadaaan alam
semesta di masa mendatang. Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang dan materi antar
bintang yang beredar sesuai dengan orbitnya yang diikat oleh gravitasi.Untuk itu di perlukan
pengamatan berbagai fenomena seperti spektrum elektromagnetik (dibantu dengan berbagai
piranti semisal teleskop dengan kemampuan tertentu dan spektograf).Alam semesta terdiri dari
banyak galaksi. Kumpulan galaksi yang terdistribusi dalam wilayah tertentu dinamakan gugus (
kluster). Galaksi Bima Sakti merupakan anggota sebuah kelompok lokal yang tersusun atas 35
galaksi.Dalam kajian galaksi tidak terlepas dari evolusi alam semesta yang dimulai semenjak
peristiwa Big Bang atau dentuman besar.

Pembahasan tentang galaksi tentu tidak lepas dari hal yang terkait dengan formasi
(pembentukan) galaksi.Dalam peninjauan tentang formasi galaksi ditentukan dengan pendekatan
fluida. Dalam makalah ini dinamika alam semesta terkhusu galaksi akan dibahas lebih lanjut
dimulai dari terbentuknya galaksi sampai teori-teori pendukung terbentuknya galaksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk-bentuk galaksi serta hasil pengamatan?
2. Apa yang dimaksud dengan teori geosentris dan teori heliosentris?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk galaksi.
2. Untuk mengetahui secara dalam tentang teori geosentri dan teori heliosentris.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GALAKSI

Pada saat kita memperhatikan langit yang sangat cerah di malam hari dan tidak berawan,
kita akan dapat melihat lajur putih yang membentang dari langit utara sampai langit selatan.
Pengamatan yang lebih jelas jika kita mengamatinya menggunakan teleskop atau dari
observatorium. Di sana kita dapat menemukan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Pemandangan ini adalah kumpulan dari benda langit yang merupakan anggota dari galaksi.

Gambar 1 Galaksi

Sumber: http//www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-oppo&ei=tgsmXejmMI-
HyAOI_J8q8=gambar+galaksi&oq=gambar+galaksi&gs_I=mobile-gws-wiz

Benda-benda langit itu ternyata berada dan berada dan bergerak di antariksa dengan
sangat rapi dan teratur, seolah-olah telah diatur dengan perhitungan yang sangat cermat.Bahkan
merupakan suatu sistem bintang (star system) atau tata bintang, juga disebut galaksi.

Menurut Sujadi (2009: 10) “galaksi adalah kumpulan dari bintang-bintang, kabut gas
debu kosmik dan materi gelap (dark meter). Kata galaksi (galaxy) berasal dari bahasa Yunani
“galaxias” yang berarti “susu” (milky), karena saat malam hari terlihat seperti jalah kabut
bercahaya putih atau seperti tumpahan susu berwarna putih. Adapun menurut Tjasyono (2003:
5
46) “Kumpulan sejumlah besar bintang dalam kesatuan akibat gravitasi mutual yang disebut
galaksi.”

Galaksi adalah sebuah sistem yang sangat besar, terdiri dari bintang-bintang dan materi
antar bintang. Biasanya berisi triliun bintang, dengan massa antara beberapa juta bintang hingga
beberapa kali dari matahari kita. Dengan luas beberapa ribu hingga 100.000 tahun cahaya.

Berkat kemajuan teknologi zaman sekarang, khususnya teknologi di dalam bidang


astronomi dan antariksa, kini telah dapat diketahui, bahwa banyak di antara galaksi-galaksi
ternyata merupakan sistem-sistem bintang yang besar-besar.Bahkan kini telah dapat diketahui
pula, bahwa di antariksa ini terdapat ribuan galaksi seperti itu, dan beberapa puluh buah di
antaranya telah dikenal dengan baik misalnya galaksi Andromeda, galaksi Silver Coin, galaksi
Blue Pinwhell, galaksi Wirlpool, dan lain-lain (Chandra, 2016: 200)

B. Ciri-ciri Galaksi

Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan gabungan dari konstelasi-


kostelasi bintang.Konstelasi adalah kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana
sebagai contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti.Galaksi-galaksi itu ada
yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih
banyak lagi. Jumlah bintang dan planet itu akan meningkat terus seiring dengan perkembangan
“daya lihat” manusia.

Adapun menurut Endarto (2005: 59), ciri-ciri sebuah galaksi yaitu:

a. Galaksi-galaksi itu terlihat di luar jalur bintang Kali Serayu, sejauh ratusan ribu, bahkan
jutaan tahun cahaya dari matahari.
b. Galaksi-galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, sehingga bukan cahaya fluorescensi (atau
cahaya pantulan) dan cahaya itu member spektrum serap yang menunjukkan bahwa
benda penyinarnya itu adalah benda padat yang diliputi oleh gas-gas.
c. Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk tertentu, yang selalu mempunyai inti yang
bercahaya di pusatnya, sehingga mudah untuk dikenalnya.

6
C. Asal- Usul Terbentuknya Galaksi

Terdapat beberapa teori mengenai terbentuknya galaksi-galaksi yang ada di alam


semesta, salah satunya adalah Teori Big Bang atau Teori Dentuman Besar. George Lemaitre,
salah seorang biarawan Katolik Roma Belgia, merupakan orang pertama yang mengemukakan
pemikiran terbentuknya galaksi melalui sebuah ledakan dahsyat yang ia sebut sebagai ‘hipotesis
atom purba’. Galaksi adalah sistem yang terdiri dari kumpulan bintang, gas, matahari, nebula dan
beberapa materi lainnya.

Pembentukan galaksi berawal dari berkumpulnya debu kosmis yang terdiri dari atom
helium, hydrogen serta debu kosmis lainnya yang kemudian memebentuk materi pembentuk
bintang. Debu-debu kosmis ini sendiri berasal dari ledakan sebuah bintang berukuran raksasa
yang terbentuk setelah Big Bang. Debu kosmis tersebut kemudia melakukan penarikan pada
partikel-partikel yang ada disekitarnya hingga membentuk bagian besar.

Pada saat yang sama, kumpulan debu kosmis tersebut membentuk gaya tarik atau gaya
gravitasi yang membuat tiap-tiap bagiannya terikat satu sama lain dan membentuk sebuah inti
padat yang nantinya menjadi inti dari bintang. Seiring dengan pemadatan debu-debu kosmis
tersebut, suhu pada kumpulan debu semakin meningkat pula. Ketika suhu dari kumpulan materi
mencapai 10 juta derajat, maka terjadilah reaksi nuklir dan calon inti bintang akan menyala.
Proses tersebut itulah yang disebut dengan bintang muda.

Kemudian, bintang muda ini akan meledak atau biasa disebut supernova; bintang muda
ini akan melemparkan semua materi yang ada di dalam sistemnya ke alam semesta. Debu-debu
hasil lemparan tersebut kemudian akan menggumpal di beberapa tempat, memadat dan menyala
lalu membentuk bintang muda yang lebih kecil dari sebelumnya hingga akhirnya membentuk
bintang seukuran matahari.

Rangkaian proses tersebut memerlukan waktu hingga 500 juta tahun lamanya. Inti dari
bintang yang ditinggalkan oleh lapisan luar akan mengalami kehabisan bahan bakar dan
kemudian tidak dapat melakukan reaksi nuklir kembali hingga akhirnya menjadi benda langit
berwarna putih yang tidak dapat memijarkan sinar, dan kemudian perlahan-lahan mati lalu
menghilang.

7
Pada alam semesta ini terdapat ribuan galaksi lainnya yang tersusun dari kumpulan
bintang-bintang. Susunan penyusun alam semesta ialah kabut-kabut ekstra galaksi yang
menyebar di beberapa tempat. Ruang-ruang antar satu galaksi dengan galaksi yang lain disebut
dengan zat intergalaksi yang dimana ruang ini tidak pernah kosong atau selalu terisi.

D. Klasifikasi Galaksi

Ahli-ahli astronomi yang banyak menerangkan tentang galaksi diantaranya Edwin


Hubble tahun 1925, Nu Mayal dan Harlow Shapley. Berdasarkan perbedaan penampakannya,
galaksi-galaksi itu menurut Huubble digolongkan sebagai berikut:

1) Galaksi Spiral atau Bentuk S

Gambar 2 Galaksi spiral

Sumber: http://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+spiral&safe=strict&client=ms-android-
oppo&prmd=isvn&sourc=Inms&tbm=isch&sa=X&ved

Galaksi ini meliputi 80% dari semua galaksi yang sudah diketahui. Contohnya galaksi
Bima Sakti dan galaksi M31 (dalam catalog Massier nomor 31) di Andromeda, M33
(triangulum) dan M51 (Whirlpool). Pada umumnya galaksi itu mempunyai tiga bagian yang
dapat dibedakan dengan nyata, yaitu:

a) Pusat roda
b) Selubung bulat yang membungkus pusat, terdiri dari bintang dan gugus bintang, dan
c) Piringan dengan lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah katulistiwa.

Bentuk beberapa galaksi spiral lebih rumit bila pusatnya tidak bulat, tetapi berbentuk cerutu
dan kedua ujungnya berbentuk spiral seperti percikan api dari pusatnya yang menyala.

8
2) Galaksi Elips atau Bentuk E

Gambar 3 Galaksi Elips

Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+elips&tbm=isch&ved=2ahUKEwiB0bbxh6
Xkjnhg0&bdjmk=nh

Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui. Jika
dibandingkan dengan galaksi spiral, maka galaksi bentuk elips merupakan bangunan yang
sederhana karena hanya terdiri:

a) Pusat roda
b) Selubung yang membungkus pusat

Galaksi elips agak pipih dan kerapatan bintang-bintang pada pusatnya bergantung
gravitasi massanya (Dirjdosoemarto dkk: 1990).

3) Galaksi Tak Beraturan atau Bentuk TB

Gambar 4 Galaksi Tak Beraturan

Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+takberaturan&safe=strict&client=ms-
android-oppo&prmd=inv&source=inms

9
Galaksi inimeliputi jumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah
diketahui.Galaksi TB terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang yang semakin
menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas (Dirjdosoemarto dkk: 1990).

4) Galaksi Spiral Berpalang (SP)

Gambar 5 Galaksi Spiral Berpalang

Sumber:https://www.google.com/serch?q=gambar+galaksi=spiralberpalang&oq=gambar=galaksi=spi
ral&aqs=chrome.I.827jhsb.

Pada galaksi ini terlihat dari bagian ujung suatu pusat keluar lengan-lengan spiral
galaksi.Sekitar 18% dari jumlah galaksi di jagad raya ini berupa spiral-spiral ataupun spiral-
spiral yang terpotong.

Selanjutnya Hubble membagi lagi ketiga keluarga galaksi tersebut dan meletakkannya
dalam deret yang bersinambung menurut ketidakteraturan dan gejolak yang tampak, yaitu:

a) Pada ujung deret yang keadaannya tenang terdapat galaksi elips yang paling bulat
bentuknya dan disebut kelas E nol (E-O). Galaksi elips lainnya diatur menurut derajat
kecepatannya dari E - 1 yang paling mendekati bentuk bola sampai E – 7 yang berbentuk
piring.
b) Pada golongan yang rapi sedang dan tenang sedang terdapat galaksi spiral dan spiral
berbatang. Golongan itu meliputi deret galaksi spiral Sa yang spiralnya paling ketat
sampai galaksi-galaksi spiral berbatang SBa, di antara keduanya terdapat galaksi Sb dan
SBb dan galaksi Sc dan SBc yang spiralnya paling kendor.

10
Gambar 6 Pola Terbentuknya Galaksi

Sumber: http://www.google.com/search?q=gambar+pola+terbentuknya+galaksi&safe=strict&client=ms-
android-oppo&prmd=inv&source=Inms&tbm

c) Pada urutan terakhir terdapat galaksi yang strukturnya tidak beraturan. Contonya galaksi
NGC 4449 (nomor dalam Ne General Catalogue).

E. Macam-macam Galaksi

Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya telah
dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galasi Magellan, galaksi Roda Biru, galaksi
Dollar Perak dan galaksi kita yaitu galaksi Bimasakti.

1. Galaksi Bima Sakti

Galaksi ini juga disebut Milky Way ( Inggris ), dan De Melkweg ( Belanda ). Astronom
yang pernah menyelidiki diantaranya Kapteyn, Seeliger, Charlier, Shapley dan lain-lain.Galaksi
kita itu pernah disebut susunan Kapteyn, karena Kapteyn berpendapat bahwa matahari kita ada di
tengah-tengah susunan tersebut. Berdasarkan penemuan Lindband dan Oort yang mempelajari
gerak revolusi bintang-bintang, maka dapat disimpulkan bahwa inti galaksi Bima Sakti terletak
di arah bintang Sagitarius kira-kira 35 juta tahun cahaya dari matahari.

11
Gambar 7 Galaksi Bima Sakti

Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+bima+sakti&safe+strict&client

Keadaan Bima Sakti dapat digambarkan sebagai berikut :


1) Bima Sakti berbentuk keping atau cakram dengan porosnya sebagai inti sistem.
2) Garis tengah susunan perbintangan 80.000-10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000
tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya di tengahnya.
3) Corak dan struktur sistem galaksi adalah struktur spiral dengan masa lebih kurang
100 milyar masa matahari. Sebagian besar tidak terlihat karena bentuk kabut gelap
atau bintang yang telah atau yang hampir padam.
4) Matahari berada pada jarak 30.000-35.000 tahun cahaya dari pusat sistem galaksi
Bima Sakti.
5) Matahari dengan bintang-bintang lain merupakan “ sistem lokal “ dalam ruang tempat
matahari berada. Sistem lokal dengan anggotanya yang beredar mengelilingi inti
susunan Bima Sakti dengan kecepatan 450 Km/detik dalam waktu 225 juta tahun
( Kosmis ) untuk sekali berputar lengkap.
6) Bima Sakti seluruhnya menunjukkan gerak pada intinya .

2. Galaksi Andromeda ( M 31 )

Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan :

1) Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang terpisah.


2) Gugus bulatnya empat kali lebih redup daripada gugus bulat Bima Sakti.

12
Gambar 8 Galaksi Andromeda

Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+andromeda&tbm=isch&ved=2ahUKEwietJ
W2zKXkAhV-FrcAHcPTAecQ2-hbct86

Keadaan lain dari galaksi Andromeda ini adalah sebagai berikut :

a) Galaksi Andromeda dari bumi berjarak lebih dari dua juta tahun cahaya.
b) Spiralnya terdiri tujuh lengan membelit ketat dan tergores debu serta bernyala biru,
akibat cahaya bintang muda bermassa lebar.
c) Intinya sangat terang dan bewarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus
bintang-bintang selubung yang sudah tua dan bewarna merah jambu.
d) Dua satelit Andromeda yakni Galaksi NGC 205 dan NGC 221 terlihat disebelah kiri
pusat Andromeda dan disebelah kanan bawah pusat tersebut ( NGC = New General
Catalaque ).
e) Bentuk kabut M 31 seperti lensa atau cakram, jari-jarinya paling sedikit 50.000 tahun
cahaya, tebal dibagian tengah 15.000 tahun cahaya.

3. Galaksi Dollar Perak ( Silvery Coint )

Berupa galaksi spiral pipih NGC 253, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.Karena
demikian dekat, kecepatan majunya mengalahkan kecepatan pemuaian kosmos.Ini merupakan
salah satu dari beberapa galaksi yang mendekati galaksi Bima Sakti.

13
Gambar 9 Galaksi Dollar Perak

Sumber:https://www.google.com/serch?=gambar+galaksi+dollar+perak&safe=strict&client=ms-android-
appo&prmd=insv&source

4. Galaksi Roda Biru ( Blue Pin Whee ) M 33

Gambar 10 Galaksi Roda Biru

Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+galaksi+roda+biru&oq=gambar+galaksi+roda+biru
&aqs=chrom..69i57q

Galaksi yang bergasing ( berputar ) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun
cahaya. Sebagai galaksi spiral Sc yang kecil dan paling dekat, sehingga para astronom dengan
jelas dapat melihat bintangnya yang termasuk nova maha raksasa dan Cepheid.

5. Galaksi Pusaran Air M 51

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah
galaksi tidak teratur.Lengannya diterangi ole bintang maha besar.Diantaranya lengan yang

14
berupa debu dan gas terdapat cahaya lemah.Pengiring kecil NGL 5195 termasuk kelas tidak
beraturan. Keduanya saling bersentuhan menjauhi Bima Sakti dengan kecepatan yang sama,
maka berada pada jarak yang sama pula, yakni 14 juta tahun yang sama.

Gambar 11 Galaksi Pusaran Air

Sumber:https://www.google.com/search?q+=gambar+galaksi+pusaran+air&safe=strict&client=ms-
android-oppo&prmd=inv&source

6. Kabut Magellan ( Magellanic Clouds )

Gambar 12 Kabut Magellan

Sumber:https://www.google.com/search?qgambar+kabut+Magellan&safe=stric

Gugus bintang ini disebut kabut Magellan karena ditemukan oleh Magellan pada tahun
1519.Berupa galaksi-galaksi yang terletak di Konstelasi Dorado dan Tucan.Kabut yang terang
dan besar disebut Magellan Besar dan yang kecil disebut Magellan Kecil. Teori Kosmologi baru
mengatakan bahwa :

15
1) Kedua kabut bermasa kecil ini akhirnya akan tersedot ke galaksi Bima Sakti dan
pecah berhambur kedalam gugus galaksi Bima Sakti.
2) Kabut-kabut ini telah terjebak perangkat Bima Sakti setidaknya 1 milyar tahun yang
lalu dalam pertemuan jarak dekat yang menarik sebagaimana awan-awan gas hirogen
dari piringan galaksi Bima Sakti sendiri.

Bintang-bintang yang terang benderang dalam kabut Magellan mempunyai jutaan kali
kebenderangan matahari kita, masing-masing disebut super giant atau super raksasa, diantaranya
S.Dorados dan super raksasa NGC 1910.

F. Teori Geosentris dan Teori Heliosentris

1. Teori Geosentrisme

a. Pengertian

Teori Geosentris dimulai sejak zaman Aristoteles (384-322) yang menyatakan bahwa
bumi itu bulat, dengan menunjukkan argument ketika terjadi proses gerhana terdapat bayang-
bayang lengkung pada bulan yang disebabkan oleh posisi bumi. Ia juga berpendapat bahwa pusat
jagat raya adalah bumi. Sehingga semua benda-benda langit bergerak mengitari bumi.

Geosentris berasal dari bahasa Latin, geo: Bumi dan centre: pusat. Jadi, teori geosentris
adalah seseorang yang berpendapat bahwa pusat alam semesta adalah Bumi karena Bumi selalu
terang, diam tidak bergerak dan tidak berputar. Bumi adalah tempat tinggal manusia, hewan dan
tumbuhan yang terdiri dari lautan, daratan dan oksigen (Holland, 2007: 1). Maka, semua benda
langit yang terdiri dari satelit (bulan), planet-planet dan Matahari mengelilingi Bumi berbentuk
bulan (Circular) (Marpaung, 2015: 17-18).

Pemikiran tentang gerak benda langit sudah dilakukan ratusan tahun sebelum masehi.
Prosesnya dimulai sejak Anaximander (611-546 SM ) membuat model geosentris pertama
dengan mengungkapkan bahwa Bumi datar, tidak bergerak dan dikelilingi oleh Matahari, Bulan,
dan bintang-bintang yang terletak pada kulit-kulit bola. Kemudian Phytagoras (569-475 SM),
yang mengajarkan bahwa bola adalah bentuk geometri yang paling sempurna, membuat
perubahan pada model sebelumnya dengan mengatakan bahwa bentuk Bumi adalah bulat.

16
Tambahan mendetail juga diberikan oleh Eudoxus (408 SM) tentang gerak benda langit yang
melingkar.

Awal kemunculan teori ini dipelopori oleh Aristoteles juga memberikan argument yaitu
ketika terjadi gerhana terdapat baying-bayang lengkung pada bulan yang disebabkan oleh posisi
bumi. Teori ini juga diperkuat oleh Hippercus (190-120 SM ) dengan model tata surya
ciptaannya yang berdasarkan teori geosentris.

Gambar 13 Bumi sebagai pusat dan seluruh benda langit mengelilingi Bumi.

Sumber:diakses pada tanggal 25 Agustus 2019


darihttps://www.googlw.com/search?client=firefoxbab&biw=1600&bih=786&tbm-
susunan+alam+geosentris&oq=susunan+alam+geosentris.

b. Runtuhnya Teori Geosentris

Teori yang menempatkan bumi sebagai tata surya (geosentris) ternyata membuat
beberapa ilmuwan merasakan keraguan. Teori yang telah berlangsung selama lebih dari 14 abad
ini gugur karena gagal menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik dari planet-planet
yang teramati. Lintasan semu planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang adalah
berupa lengkungan (kurva) yang tidak rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-
olah bergerak mundur (berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode
orbitnya. Untuk menjelaskan gerak mundur semu ini dalam kerangka teori geosentris, maka

17
perlu menganggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan-lintasan sirkular kecil yang
disebut episiklus (epicycles), ketika planet-planet bergerak dalam orbit besarnya mengelilingi
Bumi. Akan tetapi, anggapan ini justru tidak sesuai dengan hasil pengamatan. Alasan inilah
yang membuat teori geosentris menjadi runtuh dan digantikan oleh teori yang baru. Teori baru
tersebut adalah teori heliosentris.

2. Teori Heliosentrisme

a. Awal Mula Teori Heliosentris


Awal Mula Teori Heliosentris Teori Heliosentris muncul tepatnya pada abad ke 14 M.
dikemukakan oleh seorang yang berkebangsaan polandia yang bernama Nicolas Copernicus.
Namun sebenarnya awal mula teori ini muncul adalah berasal dari pendapat yang dikemukakan
Aristarchus (310-320 SM) yang mengungkapkan bahwa pusat tata surya adalah matahari, jadi
sebenarnya teori pada masa Copernicus ini bukanlah hal yang baru, namun jauh sebelum itu,
Aristarchus telah meletakkan dasar bagi teori tersebut, namun Aristarchus tak pernah
merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga kurang bermanfaat bagi kacamata ilmiah, dan
kurang bisa dimengerti pada zaman itu, karena memang tidak sesuai dengan penginderaan
manusia. Jadi pada zaman Aristarchus ini teori yang dikemukakannya tidak diperhatikan oleh
para ilmuwan pada zamannya, para ilmuwan lebih mengarah kepada teori geosentris.

Kemudian pada abad ke-14 teori dari Aristarchus tersebut diulas ulang oleh Copernicus,
Copernicus mengkaji lebih dalam lagi mengenai keadaan tata surya, dengan cara menghitung
sudut bulan-bumi-matahari, menghitung perbandingan sudut bumi-matahari dan bumi-bulan,
sehingga Copernicus mendapatkan kesimpulan bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari
dalam linta csan yang berbentuk lingkaran. Copernicus pun terus meneliti lebih dalam selama
bertahun-tahun tentang hal tersebut, dengan perhitungan cermat, dan dengan susah payah
akhirnya Copernicus ini berhasil menyusun sebuah buku yang di dalamnya terdapat prinsip-
prinsip pokok tentang teorinya, Yaitu “De Revolurionibus Orbium Coelestium”.

Selanjutnya, Copernicus mencoba untuk membuktikan teorinya tersebut dengan


pengamatan yang sederhana, hanya dengan mengamati pergerakan- pergerakan matahari, planet-
planet dan bintang. Itupun hanya dengan menggunakan teropong sederhana yang beliau buat
sendiri. Dengan cara seperti itu teori Heliosentrispun masih kurang sempurna. Namun

18
Copernicus inilah yang menetapkan langkah awal munculnya teori helisentris ini. Teori
Heliosentris ini diperkuat oleh ilmuwan-ilmuwan lain, yakni Galileo Galilei, Sir Isaac Newton,
dan semakin sempurna dengan Teori Kepler oleh Johannes Kepler.

b. Pengertian Teori Heliosentris


Pengertian Teori Heliosentris Dalam astronomi, heliosentrisme adalah teori yang
berbunyi bahwa Matahari menjadi pusat alam semesta. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani,
yaitu (Helios = Matahari, dan Kentron = Pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan
dengan geosentrisme yang menempatkan bumi sebagai pusat alam semesta. Pandangan
mengenai kemungkinan heliosentrisme ini terjadi sejak zaman klasik kuno. Tapi abad ke-14 baru
dapat ditemukan suatu model matematis yang dapat meramalkan secara lengkap sistem
heliosentris. Hal tersebut dikemukakan oleh Nicolas Copernicus. Jadi, bisa disimpulkan bahwa
teori heliosentris ini berawal pada masa peradaban Eropa.

Teori Copernicus ini telah menggoncangkan dunia pada zamannya. Sebab suatu
penemuan yang sama sekali bertolak belakang dengan teori-teori sebelumnya dan telah diyakini
orang sepanjang 14 abad lamanya.

Pihak-pihak yang jelas menentang teori ini adalah dari golongan para ahli ilmu
pengetahuan, pengelola gereja-gereja dan tokoh-tokoh agama Nasrani. Teori heliocentris ini
kemudian didukung dan diikuti oleh ahli-ahli astronomi lainnya, antara lain Galileo Galilei dan
Sir Isaac Newton. Teori ini memang masih banyak mengandung kelemahan-kelemahan. Tetapi
satu hal yang tak dapat diingkari bahwa sampai sekarang prinsip tentang pusat dari tata surya
bukanlah bumi melainkan matahari.

c. Penyempurnaan Teori Heliosentris

Seteleh Nicolas berhasil mengemukakan teorinya, ternyata masih banyak kelemahan-


kelemahan dalam teori tersebut. Lalu, beberapa ilmuwan setelahnya pun ikut mendukung teori
itu dengan cara membuat penelitian-penlitian yang sejenis dengan apa yang dilakukan oleh
Copernicus. Diantara beberapa ilmuwan itu adalah Galileo Galilei, sang penemu teleskop ini ikut
berperan dalam memperkuat teori Heliosentris, dengan telekop canggih yang diciptakannya,
Galileo mampu mengamati kondisi benda-benda langit, gerak-geriknya, serta berbagai

19
perubahan ataau fase-fase yang terjadi padanya, sehingga Galileo dapat membuat kesimpulan
bahwa semua benda langit itu mengitari matahari.

Gambar 14 Model Tata Surya Heliosentris

Tak lama setelah Galileo meninggal, Sir Isac Newton pun lahir, Newton sangat berjasa
dalam penerimaan teori Heliosentris ini pada masyarakat, teori Heliosentris ini sebelumnya
ditolak oleh para pendeta-pendeta gereja, namun karena dukungan dari Newton, teori
Heliosentris inipun diterima oleh para astronom waktu itu.

Setelah itu Johannes Kepler pun turut membantu Copernicus, bahkan Kepler mendukung
teori Copernicus dengan membuat teorinya sendiri yang sekarang familiar dengan nama Hukum
Kepler.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau
lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa
lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.
Berdasarkan bentuknya, ada 4 macam galaksi yaitu, elips, spiral, tidak beraturan dan
spiral berpalang.
b. Ada beberapa galaksi di antaranya telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi
Andromeda, galasi Magellan, galaksi Roda Biru, galaksi Dollar Perak dan galaksi kita
yaitu galaksi Bimasakti.
c. Menurut teori geosentris, bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan
diam dan planet-planet, matahari, sert benda langit lainnya bergerak mengitarinya.
d. Menurut teori heliosentris, matahari sebagai pusat dan planet-planet serta benda
lainnya bergerak mengelilingi matahari.
B. Saran

Setelah mempelajari materi tentang galaksi diharapkan tidak lagi terjadi salah paham
dalam mengartikan tentang galaksi.Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memperdalam ilmu
pengetahuan agar kita mampu memahami materi tersebut.

21
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Deded dkk. 2016. Dasar-dasar Astronomi. Jakarta: Kencana.

Dirdjosoemarto, Seondjojo dkk. 1990. Ilmu PengetahuanBumi dan Antariksa. Universitas

Terbuka. Jakarta.

Endarto, Danang. 2005. Pengantar kosmografi. Surakarta: UNS Press.

Holland, Julian dkk. 2007. Ensiklopedia IPTEK: Bumi-Ruang dan Waktu, Jilid 1. terj.

Marpaung, Warni. 2015. Pengantar Ilmu Falak. Jakarta: Prenadamedia.

Tjasyono, Bayong. 2003. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: ITB.

22
DAFTAR PERTANYAAN

Pilih Salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Teori ledakan besar menyebtkan bahwa alam semesta lahir …


a. Dari adanya materi – materi yang saling meledak
b. Karena beberapa materi meledak setelah terpisah dari materi inti
c. Karena materi inti meledak setelah terpecah pecah
d. Setelah adanya ledakan besar yang sangat dahsyat dari materi yang pernah menyatu
e. Karena materi inti dan materi yang terpisah meledak secara bersama

2. Kumpulan benda – benda angkasa yang terdiri atas bintang , planet , debu , gas dan
material antar planet adalah…
a. Galaksi
b. Bintang
c. Planet
d. Alam semesta
e. Jagat raya

3. Galaksi yang memiliki lengan spiral dan cakram adalah galaksi…


a. Spiral
b. Elips
c. Tak beratran
d. Bima sakti
e. Andromeda

4. Galaksi bima sakti dan galaksi andromeda adalah termasuk galaksi yang berbentuk…
a. Cakram
b. Lonjong
c. Spiral
d. Elips
e. tak beraturan

23
f.

5. Galaksi yang berada paling dekat dengan galaksi bima sakti adalah galaksi…
a. Spiral
b. Elips
c. Tak beraturan
d. Andromeda
e. M87

6. Galaksi yang berbentuk bulat dan juga ada yang berbentuk sangat lonjong adalah bentuk
galaksi…
a. Spiral
b. Elips
c. Tak beratran
d. Bima sakti
e. Andromeda

7. Galaksi yang terdiri dari bermiliar – miliar bintang dan berwarna putih kebiruan adalah
galaksi…
a. Spiral
b. Elips
c. Tak beraturan
d. Bima sakti
e. Andromeda

8. Galaksi bima sakti termasuk dalam galaksi…


a. Spiral
b. Elips
c. Tak beraturan
d. Lingkaran
e. Kerucut

24
9. Teori geosentris menyebutkan bahwa yang menjadi pusat tata surya adalah…
a. Matahari
b. Bulan
c. Bintang
d. Bumi
e. Planet

10. Teori geosentris dikemukakan oleh…


a. Cladius Ptolomeus
b. Nicolas Coopernicus
c. Immanuel Kant
d. Chamberlin dan Moulton
e. Buffon

11. Pada mulanya matahari dan planet berbentuk kabut yang sangat pekat dan besar.
Kabut berputar sangat kuat hingga memadat di pusat lingkaran menjadi matahari. Pada
saat yang bersamaan terbentuk materi yang bergerak mengelilingi matahari dan disebut
planet.
Materi makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari.
Teori diatas adalah teori…
a. Kabut ( Nebula )
b. Planetisimal
c. Pasang surut
d. Awan debu ( Proto Planet )
e. Jagat raya

12. Teori yang menyatakan bahwa matahari beserta planetnya berasal dari kabut gas . kabut
gas tersebut tersebar tipis – tipis di angkasa dalam jumlah banyak. Karena adanya daya
tarik antar molekul dalam kakt gas itu , perlahan lahan kabt gas menggumpal dan padat.

25
Secara perlahan gerak itu memipihkan dan memadatkan kabt. Salah satu gumpalan
mengalami pemapatan ditengah , sedangkan gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan
sekitarnya. Gumpalan yang ditengah itulah yang menjadi matahari adalah teori…
a. Kabt ( Nebula
b. Planetisimal
c. Pasang surut
d. Awan debu ( Proto Planet )
e. Jagat raya

13. Teori Planetisimal dikemukakan oleh…


a. Immanuel Kant
b. Chamberlin dan Moulton
c. Buffon
d. Jeans dan Jeffreys
e. Carl Von Weizsaecker

14. Teori terbentuknya tata surya yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace adalah teori…
a. Planetisimal
b. Kabut
c. Pasang srut
d. Awan deb
e. Bintang kembar

15. Menurut Buffon tata surya berasal dari materi materi matahari yang terlempar setelah
bertabrakan dengan sebuah komet . Pendapat tersebut adalah teori…
a. Planetisimal
b. Kabt
c. Pasang surut
d. Awan debu
e. Bintang kembar

26
16. Benda angkasa atau planet yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak
mengelilingi matahari disebut…
a. Planet
b. Bintang
c. Komet
d. Matahari
e. Asteroid

17. Meteoroid adalah…


a. Anggota tata surya berbentuk debu , es dan gas yang menggumpal
b. Benda angkasa yang jatuh ke bmi karena gravitasi
c. Benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet
d. Planet – planet kecil diantara lintasan planet mars dan yupiter
e. Anggota tata surya yang berukuran kecil sangat padat disekitar planet

18. Terjadinya pergantian siang dan malam , gerak semu harian benda – benda langit , dan
perbedaan waktu adalah akibat dari adanya…
a. Rotasi bumi
b. Revolusi bumi
c. Gerak semu matahari
d. Peredaran bumi
e. Kedudukan bumi

19. Terjadinya gerak semu matahari , pergantian musim , perbedaan lamanya siang dan
malam adalah akibat dari adanya…
a. Rotasi bumi
b. Revolusi bumi
c. Gerak semu matahari
d. Peredaran bumi
e. Keddukan bumi

27
20. Bidang edar revolusi bumi yang berbentuk elips disebut bidang…
a. Datar
b. Ekliptik
c. Edar
d. Evolusi
e. Horisontal

28

Anda mungkin juga menyukai