Anda di halaman 1dari 16

 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran


yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki
pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan
metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan


metode pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau


gairah belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

 METODE PEMBELAJARAN

Metodologi pembelajaran memiliki beberapa jenis atau model dengan cara


penyampaian dan bentuk yang tidak sama. Disetiap jenisnya memiliki kekurangan
dan kelebihan pada masing-masing model. Sehingga seorang pengajar setidaknya
mengetahui berbagai model pembelajaran agar bisa menyesuaikan metode yang
cocok dengan keadaan murid.

1. Metode Ceramah

Metode pertama adalah ceramah. Ceramah adalah metodologi pembelajaran


yang penyampaian informasi pembelajaran kepada murid dilakukan dengan cara
lisan. Metode ini sangat cocok diterapkan di tempat dengan jumlah pendengar dengan
yang cukup besar.

Metode ceramah bisa aplikasikan di dalam kelas atau di dalam gedung dengan
jumlah murid yang cukup banyak. Dengan menggunakan metode ini, seorang
pengajar akan lebih mudah menjelaskan materi-materinya. Bahkan proses
pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Ada banyak tujuan dari metode
pembelajaran ini. Salah tujuannya adalah bisa membantu murid untuk belajar tanpa
harus memiliki buku pembelajaran. Akan tetapi, metode pembelajaran ini juga
memiliki beberapa kekurangan dan keunggulan, berikut ini penjelasannya.

 Keunggulan Metode Ceramah


Dengan Menggunakan metode ini maka suasana kelas akan lebih
kondusif dan tenang. Seorang pengajar lebih memiliki porsi besar dalam
mengatur kegiatan kelas dan setiap murid memiliki kegiatan yang sama.
Efisiensi waktu dan tenaga juga cukup baik. Salah satunya adalah
setiap murid dapat dengan cepat dan mudah menerima informasi yang
disampaikan guru. Sehingga pelajaran dapat berjalan dengan efektif dan
lancar.
Selain itu, metode ceramah juga bisa bermanfaat untuk membiasakan
murid untuk memaksimalkan pendengarannya dalam mendapatkan suatu
informasi. Metode ini sangat tepat digunakan untuk murid yang memiliki
kecerdasan yang bagus. Hal tersebut karena ketika seorang murid menerima
informasi bisa lebih mudah dalam memahaminya.
 Kekurangan Metode Ceramah
Selain terdapat keunggulan yang baik, metode ceramah ini juga
memiliki beberapa kelemahan. Dalam menggunakan metode ini maka kondisi
kelas akan dipegang dan di atasi sepenuhnya oleh guru. Bahkan guru juga
menjadi kurang tahu perkembangan anak didiknya secara pasti.
Dengan menggunakan metode ceramah ini proses timbal balik dan
pemahaman seorang anak akan berbeda. Bahkan lebih parahnya anak tidak
dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan


dengan pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode yang
satu ini sangat cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak terlalu banyak.

Dalam praktiknya metode diskusi ini lebih mengutamakan interaksi yang


terjadi antar individu. Serta untuk merangsang daya pikir pada setiap peserta diskusi.
Metode diskusi juga memiliki beberapa jenis diskusi. Setiap jenis diskusi tersebut
memiliki keunggulan masing-masing. Nah setiap guru harus lebih tau mengetahui
jenis-jenis diskusi tersebut supaya dapat dipraktekkan kepada anak didiknya dengan
baik. Berikut ini macam-macam diskusi menurut jenis penyampaiannya:

 Diskusi Formal
Diskusi formal dapat ditemukan di berbagai lembaga. Misalnya saja
di pemerintah dan semi pemerintah. Dalam diskusi yang satu ini dibutuhkan
adanya ketua sebagai pengatur jalannya diskusi. Serta seorang penulis atau
notulen untuk mencatat setiap apa yang terjadi di dalam proses diskusi.
Pada umumnya acara yang dilakukan tersebut berbentuk formal seperti
yang dilakukan oleh para wakil rakyat di acara sidang DPR. Jika pada
praktiknya di lingkup sekolahan maka harus dapat mengumpulkan siswa
dalam jumlah yang cukup banyak. Karena metode ini dilakukan secara formal
maka setiap tindakan dalam diskusi ini harus mendapatkan izin dari
moderator. Hal tersebut perlu dilakukan agar keadaan tetap kondusif dan
proses diskusi bisa berjalan dengan baik.
 Diskusi non-Formal
Dalam diskusi non-formal aturan tidak seketat seperti yang ada pada
jenis diskusi formal. Karena, diskusi ini tidak bersifat formal atau resmi.
Contoh yang paling sederhana dalam diskusi non formal ini adalah diskusi
yang berlangsung di dalam keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai hak
untuk berbicara sesuai kapasitasnya.
Perlu diingat bahwa dalam diskusi non formal tidak harus ada
moderator ataupun notulen acara. Seandainya di dalam dunia pendidikan,
dapat berupa kegiatan kelompok belajar. Pada setiap anggota kelompok
belajar akan saling berbagi informasi atau pertanyaan untuk dipecahkan dan di
cari solusinya secara bersama-sama.
 Diskusi Panel
Metode diskusi panel terdapat dua jenis anggota diskusi, yaitu anggota
aktif dan tidak aktif. Bagi anggota aktif mereka akan ikut terlibat di dalam
forum diskusi. Sebaliknya anggota yang tidak aktif, mereka tidak akan
melibatkan diri di dalam diskusi lebih sederhananya hanya sekadar menjadi
pendengar. Para anggota tidak aktif adalah bagian dari beberapa kelompok
yang saat itu menjadi anggota aktif atas nama kelompok mereka.
 Diskusi Symposium
Metode diskusi symposium hampir mirip dengan diskusi formal,
hanya saja diskusi ini dalam penyampaian pendapat dilakukan oleh beberapa
orang pemrasaran. Setiap anggota yang menjadi penasaran akan
menyampaikan ke depan banyak orang secara bergantian. Ciri yang melekat
pada diskusi ini adalah tidak mencari kebenaran untuk suatu masalah, Namun
hanya sebagai sarana menyampaikan pendapat saja.
 Lecture Discussion
Metode diskusi ini tidak jauh beda dengan diskusi ceramah. Dalam
praktiknya diskusi ini bertujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan.
Misalnya saja seorang guru memberikan masalah kepada beberapa kelompok
muridnya untuk didiskusikan. Kemudian guru memberikan sedikit pengarahan
untuk memecahkannya. Setiap kelompok akan mendiskusikannya dengan
anggota kelompoknya dan hasil diskusi dilaporkan kepada guru.

Ada jenis metode diskusi di sekolahan yang dilihat dari orang yang berperan di dalam
diskusi, sebagai berikut:

1. Guru berperan sebagai pusat diskusi, yaitu guru memiliki peran yang lebih
dominan di dalam diskusi dibanding dengan muridnya. Biasanya peran murid dalam
metode ini akan cenderung lebih sedikit.

2. Murid sebagai pusat diskusi, yaitu murid memiliki peran yang cukup besar di
dalam jalannya diskusi. Para murid dituntut lebih aktif pada jenis diskusi jenis ini.

 Keunggulan Metode Diskusi


Dengan menggunakan metode diskusi proses belajar mengajar dapat
membangun suasana kelas yang lebih menarik dan tidak membosankan.
Karena, setiap murid akan terfokus pada masalah yang sedang didiskusikan
bersama-sama. Setiap murid akan dituntut untuk berani menyampaikan
pendapatnya serta berpikir secara mendalam.
Selain itu, metode diskusi ini mengajarkan kepada para murid untuk
mampu bersikap kritis dan sistematis dalam berpikir. Serta mampu untuk
bersikap toleran dalam menemukan temannya yang memiliki pendapat yang
berbeda. Dan yang paling penting adalah pengalaman setiap murid mengenai
etika dalam bermusyawarah.
Pada umumnya hasil dari diskusi ini adalah berupa kesimpulan dari
masalah akan dapat dengan mudah diingat oleh para murid. Hal itu terjadi
karena, para murid mengikuti alur berdiskusi dan mendapatkan hal-hal yang
menurut mereka menarik.
 Kelemahan Metode Diskusi
Dalam metode ini pastinya setiap murid dituntut untuk aktif, dan tentu
tidak semua murid mampu mengikuti metode tersebut. Metode ini lebih
cenderung diisi oleh siswa yang memang dianggap pandai dan para murid
yang berani berbicara. Maka dari itu, bagi murid yang kurang berani, mereka
akan memiliki peluang yang kecil untuk bisa berpartisipasi dalam jalannya
diskusi.
Berbeda lagi jika seorang guru memang mewajibkan setiap muridnya
untuk bicara. Jika guru tidak mampu mengatur jalannya diskusi, maka arah
perdiskusian tidak akan terarah dengan baik dan bisa jadi jalannya diskusi
akan keluar dari pembahasan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi
membutuhkan banyak waktu bahkan bisa jadi tidak berjalan dengan efektif.
3. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode yang dalam menyampaikan suatu informasi
dilakukan melalui interaksi antara guru dan murid. Metode yang satu ini adalah suatu
cara untuk menyampaikan pelajaran sekolah dengan cara seorang guru memberikan
pertanyaan kepada muridnya. Selain itu, metode ini dilakukan untuk melihat sejauh
mana pemahaman murid terhadap materi- materi yang disampaikan oleh guru.

Dalam metode Tanya jawab ini berisi interaksi antara guru dan murid. kedua belah
pihak harus sama-sama aktif dalam proses jalannya pembelajaran. Setiap murid juga
dituntut aktif tanpa menunggu dari guru memberikan pertanyaan.

Seperti yang kita sudah kita ketahui bahwasanya bertanya merupakan salah satu cara
untuk mengetahui sejauh mana para murid dapat menerima informasi yang
disampaikan guru. Oleh karena itu, bertanya adalah metode pembelajaran yang
dianggap penting dan bagus dalam membimbing setiap murid. Metode bertanya juga
memiliki manfaat dalam produktifitas murid dan keefektifan belajar.

Ada banyak fungsi bertanya dalam proses pembelajaran. Di antaranya adalah untuk
menggali informasi, mengetahui pemahaman dan juga keinginan murid. Dengan
adanya pertanyaan yang di berikan pada murid, mereka akan kembali memusatkan
perhatiannya kepada materi yang sedang disampaikan.

 Keunggulan Metode Tanya Jawab


Dengan menggunakan metode Tanya jawab ini setiap murid dapat
dipancing untuk berfikir dan berani menyampaikan pendapatnya. Alhasil
murid akan berusaha untuk fokus saat mengikuti proses pelajaran di kelas.
Selain itu, peran guru dalam memberikan pelajaran serta pemahaman kepada
murid bisa berjalan dengan lebih baik.
 Kelemahan Metode Tanya Jawab
Metode ini memang cukup bagus dalam membangun mental setiap
murid, namun ada dampak negatif yang dihasilkan. Misalnya saja ketika
proses tanya jawab ada berbeda pendapat, maka bisa jadi terjadi perdebatan
yang dapat menghabiskan waktu yang tidak sedikit.
Maka bisa dikatakan bahwa metode ini memiliki kelemahan pada
efisiensi waktu, bila hal tersebut benar-benar terjadi. Selain itu, untuk
memberikan kesimpulan juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena
pasti setiap murid memiliki pendapat yang berbeda.

4. Metode Ceramah Plus

Metode ceramah plus adalah perkembangan dari metode ceramah yang sudah
dijelaskan diatas tadi. Pengertian metode cemarah plus ini adalah sistem
pembelajaran yang menggunakan lisan serta dikombinasikan dengan metode yang
lain.

Contoh kombinasinya berikut di bawah ini:

a. Metode ceramah plus tanya jawab


Pada umumnya metode ini sama seperti yang dilakukan oleh guru,
ketika selesai menyampaikan materi guru akan memberikan waktu kepada
para murid untuk bertanya tentang materi yang belum di pahami. Jika murid
sudah mengerti ataukah belum, atau pertanyaan-pertanyaan terkait materi
yang telah disampaikan. Biasanya metode ini dilakukan pada akhir dari sesi
pembelajaran.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
Pada metode yang satu ini diawali dengan memberikan materi secara
lisan terlebih dahulu. Kemudian setelah selesai, maka setiap murid dibentuk
kelompok diskusi. Dan diakhir sesi ada pembagian tugas untuk setiap individu
atau kelompok.
c. Metode ceramah plus demonstrasikan dan latihan
Sama seperti dua kombinasi yang sebelumnya, metode ini berisi
gabungan dari penyampaian materi secara lisan. Selain itu juga perlu
meragakan materi serta latihan.

5. Metode Demonstrasi

Pengertian metode demonstrasi adalah metode dengan menggunakan benda, alat,


ataupun bahan-bahan informasi yang dapat memberikan gambaran yang nyata. Selain
itu, untuk memperjelas informasi juga bisa dengan bentuk praktikum mengenai
materi yang disampaikan. Penggunaan benda atau alat bisa memudahkan setiap murid
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

 Keunggulan metode demonstrasi


Dengan menggunakan metode demonstrasi ini, setiap murid dapat
dengan mudah memahami materi dengan cara menghafal apa yang telah
disampaikan oleh guru. Serta dapat memperjelas materi yang rumit menjadi
lebih mudah untuk dipahami. Sebagai bukti mengenai teori atau materi yang
disampaikan melalui lisan dengan jelas.
 Kekurangan metode demonstrasi
Selain memiliki keunggulan, metode demonstrasi ini memiliki
kekurangan. Dan bisa menjadikan masalah apabila benda yang dijadikan
demonstrasi berukuran kecil. Karena hal tersebut akan mempersulit murid
untuk mengamati benda tersebut.
Bahkan metode ini berjalan tidak kondusif apabila dilakukan dengan
jumlah murid yang terlalu banyak. Pastinya setiap murid akan berebut tempat
untuk melihat benda yang dijadikan demonstrasi. Menggunakan metode ini
namun seorang guru tidak menguasai materinya dengan baik bisa
menyebabkan masalah. Karena guru tidak mampu menjelaskan materinya
dengan baik. Bahkan bisa jadi murid tidak akan menjadi paham mengenai
materi yang disampaikan guru.

6. Metode Latihan (Drill)

Pengertian metode latihan atau drill adalah metode yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran atau informasi melalui bentuk latihan-latihan.
Metode latihan mendidik murid ini berfungsi untuk melatih keterampilan fisik serta
mental.

Metode latihan memiliki berbagai tujuan. Nah salah satu tujuannya adalah untuk
melatih mental setiap murid untuk terbiasa dalam hal-hal tertentu. Sedangkan latihan
adalah teknik mendidikan murid agar memiliki dan mengembangkan keterampilan.

Dalam penerapan metode latihan ini, perlu diperhatian beberapa hal, misalnya saja
sebagai berikut:

Jenis latihan yang digunakan berbeda dengan latihan sebelumnya. Situasi yang
berbeda bisa jadi memberikan kondisi respon yang berbeda pula. Untuk mengetahui
tujuan dari adanya latihan, perlu dikaitkan dengan nilai latihan serta keseluruhan
pelajaran di sekolah. Manfaatnya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
latihan terhadap hasil proses belajar mengajar.

Menurut Syaiful Sudjana dan Sagala, penilaian biasanya digunakan untuk mengetahui
keterangan dari suatu keterampilan dari sesuatu yang sudah dipelajari. Selain itu, juga
bisa sebagai sarana untuk mendorong setiap murid menguasai keterampilan yang
dimiliki secara tepat.

Metode ini sangat berkaitan dengan pembentukan kecerdasan motorik anak seperti
kecerdasan dalam menyelesaikan permasalahan pada situasi dan kondisi tertentu.

Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, seorang pengajar harus
senantiasa memperhatikan muridnya. Terutama terkait perhatian dan minat mereka
terkait materi yang sedang dipelajari.

 Keunggulan Metode Latihan Keterampilan


Metode latihan keterampilan dapat membangun kecerdasan motorik
dan keterampilan-keterampilan yang dimiliki murid. Misalnya saja membuat
menggambar, tulisan yang menarik, ataupun menghafal sesuatu. Selain itu,
murid juga bisa mendapatkan kecerdasan mental.
Misalnya saja bisa memahami berbagai tanda dan simbol ataupun
olahrasa. Bahkan dapat membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik, serta bisa
meningkatkan ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan sesuatu.
 Kelemahan Metode Latihan Keterampilan
Metode ini juga memiliki kekurangan. Misalnya saja bisa mengurangi
ide, kreatifitas dan inisiatif seorang murid. Hal tersebut disebabkan karena
murid terlalu diarahkan untuk sesuai dengan apa yang diinginkan gurunya.
Selain itu, bisa saja menghambat bakat murid. Setiap siswa yang sudah
terbiasa dengan rutinitasnya bisa saja mudah merasa bosan dan jenuh. Bahkan
fek yang paling buruk adalah kesulitan dalam menyesuaikan lingkungan baru.

7. Metode Perancangan

Pengertian Metode Perancangan adalah metode pembelajaran dengan cara


memberikan tugas pada setiap murid. Tugas yang diberikan guru adalah untuk
merancang sebuah proyek yang nantinya akan diteliti sebagai obyek kajian murid.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memancing para murid supaya bisa
menciptakan suatu hal baru.

 Keunggulan Metode Perancangan


Metode perancangan ini adalah untuk mengajarkan kepada murid agar
membuka cakralawa berpikir yang lebih luas. Dengan sudut padang yang
baru, murid akan lebih mudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dari
sini murid akan belajar dalam mengaplikasikan setiap keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang terpadu sampai menjadi kebiasaan. Hal tersebut
dilakukan agar setiap pengetahuan yang dimiliki murid dapat bermanfaat
untuk kehidupan.
 Kelemahan Metode Perancangan
Metode ini juga memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya adalah
membutuhkan dukungan negara dalam penerapannya. Sedangkan negara
sendiri belum bisa mendukung hal ini. Selain itu, untuk menerapkan metode
ini juga membutuhkan orang yang ahli untuk menjalankan metode ini.
Yang tidak boleh dilupakan lagi adalah pembahasan materi harus
senantiasa dicocokan dengan kebutuhan murid. Sedangkan kemungkinan
untuk selalu berubah-ubah cukup besar, bisa jadi akan jauh dari pokok
pembahasan materi.

8. Metode Percobaan

Pengertian metode percobaan adalah jenis metode pembelajaran dengan bentuk


memberikan kesempatan kepada murid untuk mengerjakan suatu percobaan. Metode
percobaan ini bisa dilakukan perorangan atau kelompok. Untuk mengerjakannya pun
juga dibutuhkan beberapa kali dengan menggunakan alat dan tempat yang
dikhususkan.

Misalnya saja melakukan percobaan di dalam laboratoriun kimia. Dalam


mengerjakan metode ini, setiap murid mengerjakan percobaan dengan beberapa
proses. Seperti penyiapan bahan dan alat, percobaan, pengamatan dan pencatatan
hasil dari percobaan. Kemudian hasil akhirnya akan diserahkan kepada guru. Dan
biasanya dengan melakukan presentasi hasil percobaan tiap individu atau kelompok.

Tujuan dari pelaksanaan metode percobaan adalah agar setiap murid secara mandiri
berusaha untuk mencari solusi permasalah yang sedang dihadapi. Dengan adanya
metode ini juga bermanfaat agar murid terbiasa berpikir secara kritis, sistematis dan
ilmiah.

 Kelebihan Metode Percobaan


Kelebihan dari metode ini adalah dapat membuat murid menjadi lebih
berani dapat memberikan suatu kesimpulan atau kebenaran. Hal itu karena apa
yang mereka sampaikan merupakan hasil dari percobaan yang telah mereka
dilakukan sendiri.
Di dalam praktiknya, murid juga dapat mengembangkan sikap dalam
mengeksplorasi mengenai ilmu yang telah didapatnya. Hasil yang diinginkan
dengan menggunakan metode ini adalah supaya kelak para murid dapat
menciptakan atau menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sekitar.
Teruntuk kepentingan umat manusia dan kebanggaan negara.
 Kekurangan Metode Percobaan
Kelemahan dari metode percobaan ini terletak pada alat yang
digunakan untuk percobaan. Karena biasanya alat untuk percobaannya kurang
memadai dengan jumlah murid. Karena harga dari alat-alat percobaan juga
cukup mahal. Sehingga setiap murid akan memiliki kesempatan yang terbatas
untuk melakukan percobaan.
Karena percobaan dengan alat yang terbatas harus dilakukan secara
bergilir. Sering kali suatu eksperimen atau percobaan membutuhkan waktu
yang cukup banyak. Sehingga murid harus meninggalkan percobaan atau
eksperimen tersebut untuk mengejar materi yang belum disampaikan. Selain
itu, metode ini hanya tepat digunakan pada beberapa bidang saja seperti
teknologi modern dan sains.

9. Metode Pembelajaran Jigsaw

Pengertian metode pembelajaran jigsaw adalah cara pembelajaran secara


berkelompok. Caranya dengan membagi setiap anggota kelompok untuk mampu
menguasai salah satu dari bagian materi yang telah disampaikan guru.
Setelah setiap anggota menguasai materi bagiannya, selanjutnya mereka saling
mengajarkan materi kepada keanggotaan kelompok yang lain. Sehingga seluruh
kelompok mampu memahami keseluruhan materi yang sebelumnya dibagi-bagi
tersebut.

10. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )

Metode pembelajaran yang satu ini dilakukan dengan guru yang berjumlah lebih
dari satu. Nah setiap guru nantinya akan mendapat tugas sendiri-sendiri yang telah
dibagikan oleh satu koordinator. Bentuk dari metode ini ada dua macam, yaitu tulis
dan lisan.

Bila memperoleh lisan, setiap guru soal kemudian dikombinasikan dengan soal dari
seluruh guru. Sedangkan ketika dalam bentuk lisan setiap murid akan ditanya
langsung oleh beberapa guru penguji.

Misalnya saja: seperti pada sidang skripsi, satu mahasiswa berhadapan dengan
beberapa penguji.

 PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered


approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
guru (teacher centered approach). Macam -macam pendekatan pembelajaran yaitu
sebagai berikut :

1. Pendekatan Konstektual

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)


merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001).
Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status
apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa
apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat
mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang
bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang


penting,yaitu:

a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan
demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.

b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan
berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun
pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat
memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian
yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan
pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam
latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan
yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman
kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi
konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan
focus pada pemahaman bukan hapalan.

2. Pendekatan Konstrutivisme

Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang


lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru
yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada
pengetahuan.

Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan


pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang
dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah
maupun dalam lingkungan masyarakat.

Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan
keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-
ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan
siswa secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang
pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan
sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi terdapat
beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam
pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky
menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan
(konstruktivisme sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi
individu (konstruktivisme individu) yang utama

a. Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan
individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa
disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi
dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur
emosional atau kognitif dan strateginya
b. Konstruktivisme social
Berbeda dengan Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan
dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan
kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan
pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang
berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk
perkembangan dan kemampuan belajar individual.

 Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme


a. Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi
peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan
penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-
ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai
dengan kajian teori.
b. Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan
pengalaman yang ada dalam diri siswa.
c. Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka
pelajari.
d. Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau
konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa
untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari

3. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan
logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan
seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti
dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan
sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum
ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan
aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan
aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

4. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik


kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai
sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.

Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus
menuju keadaan umum.

APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu
usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement)
dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.

5. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai


konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi).
Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama.
Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.

Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung


menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh.

Ciri-ciri suatu konsep adalah:

a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu

b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung

c. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya

d. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan


e. Konsep yang benar membentuk pengertian

f. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu

6. Pendekatan Proses

Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan


kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu
konsep sebagai suatu keterampilan proses.

Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada
pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan
ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan
melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus
dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan.
Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara
kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.

7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan


Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan
konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan
lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa
Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and
Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun
istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam
berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat. Adapun
tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup
memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang
masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan
keputusan yang telah diambilnya

Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu


peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya
berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.

 STRATEGI PEMBELAJARAN.

Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah


suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip
pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam
suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning
dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau
dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan
antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat


unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put)


dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)
usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan


profil perilaku dan pribadi peserta didik.

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang


dipandang paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan


teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria


dan ukuran baku keberhasilan.

Macam-macam strategi pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran


Ekspositori (SPE), Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah (SPBM) , Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK), Stategi
Pembelajaran Kontekstual (CTL), Srategi Pembelajaran Afektif, Strategi
Pembelajaran Kreatif Produk, Strategi Pembelajaran Inkuiri ktif , Strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek, Strategi Pembelajaran Kuantum, Strategi
Pembelajaran Siklus, Srategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Berbasis
Elektronik (E-Learning), Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
(SPPKB).

Anda mungkin juga menyukai