Anda di halaman 1dari 22

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN METODE DISKUSI DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN


MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)

DISUSUN OLEH:

NAMA : KATRIEN LEUNUFNA, S.Pdk


NUPTK : 1540750652220002
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pasti membutuhkan apa yang dinamakan pendidikan untuk kelangsungan
hidupnya dan makhluk yang selalu membutuhkan pendidikan, karena hanya manusia makhluk Allah
yang dikaruniai akal dan pikiran diantara makhluk-makhluk Allah lainnya. Dari akal itulah manusia
bisa berkembang dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa yaitu dengan melalui
pendidikan. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila penduduknya memiliki pendidikan yang
bagus dan berkualitas, melihat begitu pentingnya pendidikan bagi umat manusia, banyak
pandangan manusia yang mewajibkan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan.

Dilihat dari perkembangan zaman seperti sekarang ini pendidikan dituntut untuk bisa
mengembangkan atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sedangkan pendidikan
memegang peranan penting. Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
bangsa hanya akan lahir dari sistem pendidikan yang berdasarkan filosofis bangsa itu sendiri. Oleh
karena itu, upaya untuk melahirkan suatu sistem pendidikan nasional yang berwajah Indonesia dan
berdasarkan pancasila harus terus dilaksanakan dan semangat untuk itu harus terus menerus
diperbaharui.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti yang ada di SMPTK Waipia ini
mempunyai peranan yang sangat penting. Karena sebagian besar kehidupan dari siswa berada
dalam masyarakat luas pada umumnya. Maka siswa pun dituntut untuk bisa mempelajari ilmu
agama karena agama menyangkut dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun kelompok.

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran Agama, mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen
banyak hal yang perlu dipertimbangkan diantarannya adalah dalam hal penyampaian materi dari
seorang guru terhadap siswa melalui metode tertentu. Sedangkan metode yang digunakan
disekolah sudah baik akan tetapi tidak bisa dipungkiri juga masih dirasakan adanya kekurangan
untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Untuk itu perlu diterapkan suatu metode yang tepat dalam pembelajaran. Diantara metode
yang dapat digunakan oleh seorang guru seperti metode diskusi, tanya jawab, resitasi dan
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Metode

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting bagi seorang guru untuk mempunyai wawasan
yang luas tentang bagaimanakah yang digunakan belajar mengajar itu terjadi, dan langkah-langkah
apakah yang harus ia tempuh dalam kegiatan tersebut. Jika seorang guru tidak mempunyai metode
dalam mengajar, apalagi tidak menguasai materi yang hendak disampaikan, maka kegiatan belajar
mengajar tersebut tidak akan maksimal, bahkan cenderung gagal.

Metode secara umum adalah segala hal yang termuat dalam setiap proses pengajaran, oleh
sebab itu metode bisa diberi pengertian sebagai sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, serta
penyajian materi kebahasaan.

Metode sebenarnya adalah seperangkat cara yang digunakan oleh seorang guru dalam
menyampaikan ilmu atau menstranfer ilmu kepada anak didiknya yang berlangsung dalam proses
belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dari ungkapan tersebut dapat diambil kesimpulan umum,
yaitu ketika seorang guru semakin menguasai metode pembelajaran, maka semakin baik pula ia dalam
menggunakan metode tersebut. Ketika penguasaan tersebut berjalan dengan baik maka semakin baik
pula target pembelajaran yang ingin dicapai.

Metode juga berarti sekumpulan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode merupakan suatu cara
atau alat untuk mencapai tujuan. Selain itu metode merupakan suatu bagian dari komponen proses
pendidikan. Oleh karenannya guru harus berusaha semaksimal mungkin didalam menerapkan suatu
metode yang nantinya diharapakan dapat mencapai tujuan didalam pengajaran.

2. Metode Diskusi

a. Pengertian Metode Diskusi

Yang dimaksud metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah
untuk mengambil kesimpulan. Dan diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi diarahkan pada
pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu
kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.
Sedangkan menurut muhibbin, 1999, metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat
hubungannya dengan belajar memecahkan masalah (Problem Solving), metode ini lazim disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion). Dan metode diskusi sendiri dimaksudkan untuk merangsang
pemikiran serta berbagai jenis pandangan.
b. Jenis –jenis Diskusi

Untuk dapat melaksanakan diskusi dikelas, seorang guru harus mengetahui terlebih dahulu
tentang jenis-jenis diskusi, sehingga dalam pelaksanaannya nanti dapat menyesuaikan jenis diskusi apa
yang akan digunakan.

Ditinjau dari sudut formalitas dan jumlah peserta yang mengikutinya, diskusi digolongkan
menjadi :

1. Diskusi Formal

Diskusi ini terdapat pada lembaga-lembaga pemerintahan atau semi pemerintahan dimana
dalam diskusi itu perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara yang diatur secara formal. Didalam
kelas diskusi formal ini jumlah peserta siswa yang menjadi peserta pun umumnya lebih banyak bahkan
dapat melibatkan seluruh siswa kelas. Ekspresi spontan dari peserta biasanya dilarang, sebab tiapa
peserta yang akan berbicara harus seizin moderator untuk menjamin ketertiban lalu lintas diskusi.

2. Diskusi Informal
Aturan dalam diskusi ini lebih longgar dari pada yang dipakai dalam diskusi-diskusi lainnya,
karena sifatnya yang tidak resmi. Penerapannya biasa dalam diskusi keluarga, dan dalam belajar
mengajar dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat

f. Membiasakan bersikap toleran.

Dari apa yang telah diuraikan, sesungguhnya aplikasi metode diskusi mempunyai sisi positif dan sisi negatif.

Sisi Positif

1. Suasana belajar mengajar di kelas akan berkembang. Hal ini dapat diketahui karena konsentrasi siswa
akan terfokus kepada masalah yang sudah didiskusikan. Sehingga partisipasi siswa dalam metode ini

sangat dituntut pertanyaannya.

2. Memberikan pelajaran bersikap toleran, demokrat, kritis, dan berfikir sistematis kepada siswa.

3. Kesimpulan-kesimpulan dari masalah yang sedang didiskusikan dapat secara mudah diingat siswa.

Hal itu disebabkan karena siswa mengikuti alur berfikir diskusi.

4. Memberikan pengalaman kepada siswa tentang etika bermusyawarah.

Sisi Negatif

“face to face relationship”.


3. Diskusi Panel
Dalam diskusi ini ada dua kategori peserta, yaitu: peserta aktif dan non aktif . Peserta aktif
langsung melibatkan diri dalam diskusi, sedangkan peserta non aktif hanya menjadi pendengar.
Adakalannya peserta non aktif ini terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil yang
ditugasi berbicara atas nama kelompoknya.
c. Aplikasi Metode Diskusi

Pada dasarnya metode diskusi diaplikasikan dalam Proses Belajar Mengajar untuk : a.
Mendorong siswa berpikir kritis
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas

c. Mendorong siswa mengembangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.

d. Mengambil satu alternatif jawaban/beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah

berdasarkan pertimbangan yang seksama.

e. Membiasakan peserta didik suka mendengar pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan

pendapatnya sendiri.
1. Jalannya diskusi akan lebih sering didominasi oleh siswa yang pandai. Sehingga mengurangi peluang
siswa yang lain untuk berpartisipasi.
2. Jalannya diskusi sering dipengaruhi oleh pembicaraan yang menyimpang dari topik pembahasan
masalah, sehingga pembahasan melebar kemana-mana.

3. Diskus biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga tidak sejalan dengan prinsip efisiensi.

3. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Metode ini dimaksudkan untuk meninjau pelajaran yang
lalu agar para murid memusatkan lagi perhatiannya tentang sejumlah kemajuan yang telah dicapai
sehingga dapat melanjutkan pada pelajaran berikutnya dan untuk merangsang perhatian para murid.
Metode ini dapat digunakan sebagai apersepsi, selingan, dan evaluasi.

Penggunaa metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang cukup wajar dan tepat,
apabila penggunaannya dipergunakan untuk:

1. Merangsang agar perhatian anak terarah pada suatu bahan pelajaran yang sedang dibicarakan.

2. Mengarahkan proses berfikir dan pengamatan anak didik.

3. Meninjau atau melihat penguasaan anak didik terhadap materi/bahan yang telah diajarkan sebagai
bahan pertimbangan untuk melanjutkan materi berikutnya.

4. Melaksanakan ulangan dan evaluasi.

Kelebihan dan Kelemahan metode tanya jawab :

Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Kelebihan metode tanya jawab terletak pada.

a. Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.

b. Sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat secara lisan dan teratur.

c. Murid yang biasannya malas memperhatikan menjadi lebih hati-hati dan sungguh-sungguh mengikuti
pelajaran.
d. Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman
murid.
1. Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga mem akan waktu

banyak untuk menyelesaikannya.

2. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan.

3. Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.

4. Motivasi belajar.

A. Pengertian Motivasi Belajar dan Macam-macam Motivasi

Kata “Motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
“motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi
intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu , terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi
dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar
dirinya (eksternal).
1. Motivasi Instrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan
dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.
2. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu. Apakah karena adanya
ajakan, suruhan, paksaan, dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau
melakukan sesuatu atau belajar.

Sedangkan kelemahan terdapat apabila :


B. Hipotesis Tindakan

Dari uraian diatas, maka penulis mempunyai dugaan yang nantinya perlu dibuktikan, yaitu

dengan penerapan Metode Diskusi dan Tanya Jawab dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas IX SMPTK Waipia.

B. Teori Motivasi

Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki, dalam arti motivasi itu

mempu nyai tingkatan - tingkatan dari bawah sampai keatas yakni .

1. Kebutuhan fisiologis
perubahan
Penelitian
di kelas.
dilaksanakan
Sedangkan
selama
data2kualitatif
kali pertemuan
adalah kalimat
pada satu
-kalimat
kelas,yang
yaitumenggambarkan
kelas IX SMPTK Waipia.
ekspresi
siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, motivasi.
2. Implementasi Tindakan
2. Sumber Data
Adapun kegiatan atau Tindakan yang dilaksanakan di kelas selama pertemuan sebagai berikut : a.
Menyampaikan tujuanketerangan
Data adalah pembelajaran
atau bahan dasar yang digunakan untuk menyusun hipotesa. Adapun
b. Mengelompokkan
sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa menjadi siswa, guru, dokumentasi. a. Siswa
4 kelompok

c. Menyampaikan materi secara garis besar


Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktifitas siswa dalam proses belajar siswa. b.
Guru
d. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Metode Diskusi dan Tanya Jawab.
Untuk mrlihat tingkat keberhasilan dalam menerapkan metode diskusi. c.
Dokumentasi
3. Observasi
Sebagai sumber data sekunder yang membantu dalam memperoleh data yang berhubungan dengan
penelitian.
DalamDokumentasi ini bisa berupa
kegiatan pembelajaran, data siswa
peneliti dan kelengkapan
melakukan pengamatanpendukung lainnya.
dengan pengambilan data hasil
belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :
a. Kegiatan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
b. Kreativitas siswa baik individu maupun kelompok.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah :
4.
1. Refleksi
Observasi
Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan di Analisis untuk memastikan
Observasi/Pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar di kelas, dengan
bahwa dengan menggunakan Metode Diskusi dan Tanya Jawab dapat meningkatkan
menggunakan Metode Diskusi dan Tanya Jawab. Sehingga peneliti memperoleh gambaran suasanan
kelas danBelajar
Motivasi penelitiSiswa
dapatSiswi
menentukan Metode
kelas IX SMPTK Diskusi
Waipia dan Tanya
terhadap JawPelajaran
Mata ab yang lebih baik pada
Pendidikan pertemuan
Agama Kristen.
berikutnya.
Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik-teknik yang sesuai juga sebagai refleksi
2. apakah pembelajaran yang sudah dilakukan sudah berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan
Skala Penilaian
pembelajaran, sehingga bisa dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
Penilaian disini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya Metode
Diskusi dan Tanya Jawab.
D. Jenis dan Sumber Data
F. Tehnik Analisi Data
1. Jenis Data
Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan
Penelitian kenyataan
ini dikumpulkan ataudata,
dengan faktayaitu
sesuai dengan Data
Kualitatif. data yang diperoleh
tersebut dengan
digunakan untuk
menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan
 Guru menyuruh tiap kelompok untuk mendiskusikan tentang materi yang berkaitan (menyajikan
pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan materi tersebut).

 Guru menyuruh tiap-tiap kelompok untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusinya.

 Guru menyampaikan materi secara garis besarnya saja.

 Guru mengadakan season tanya jawab.

Penutup
 Guru mengoreksi secara umum hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pada hari itu.
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan kesulitan dan menanyakan hal-hal yang
tidak dimengerti berkenaan dengan kegiatan pada hari itu.

 Guru memberikan pengarahan tentang hal -hal yang berkaitan dengan tugas -tugas yang akan diberikan
untuk minggu depan.

 Guru memberikan pengarahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas individu. c. Evaluasi

Pada tahap evaluasi ini peneliti hanya mencoba menggunakan / menerapkan metode Diskusi dan

Tanya Jawab dan setelah diterapkan metode seperti itu hasilnya bisa dikatakan berhasil, hal ini bisa dilihat

dari hasil yang diperoleh siswa waktu diberikan tugas. d. Refleksi

Dari hasil pengamatan Peneliti ternyata penerapan metode Diskusi dan Tanya Jawab ini bisa
dikatakan mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan
Setelah melihat hasil dari observasi pada siklus yang pertama, pada s

iklus yang kedua ini peneliti masih tetap menggunakan metode Diskusi dan Tanya Jawab, hal

ini karena Peneliti merasa apa yang coba dilakukan ada hasilnya.

b. Pelaksanaan
Siklus yang kedua ini dilaksanakan pada pertemuan kelima, dan akan Peneliti uraikan sebagai

berikut :

Pertemuan kelima :
Pendahuluan

 Guru memberi salam

 Guru menginstruksikan / menyuruh siswa berdoa

 Guru mengabsen siswa

 Guru memberikan apersepsi


Inti

 Guru menyampaikan materi secara garis besarnya saja

 Guru menyuruh siswa berdiskusi melanjutkan materi kelompok masing-masing

 Guru mengadakan season Tanya Jawab

Penutup

 Guru mengoreksi secara umum hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pada hari itu

 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan kesulitan dan menanyakan hal-

hal yang tidak dimengerti berkenaan dengan kegiatan pada hari itu.

 Guru memberikan pengarahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas yang akan

diberikan untuk minggu depan.

c. Pengamatan

Pada siklus yang kedua ini peneliti tetap memakai metode Diskusi dan Tanya Jawab, hal ini

dikarenakan dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan ternyata metode Diskusi dan Tanya
Jawab bisa dikatakan berhasil dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX SMPTK Waipia

terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, sehingga hal ini juga

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini bisa kita lihat hasil yang diperoleh oleh siswa.
d. Refleksi

Dari hasil pengamatan peneliti ternyata dengan adanya penerapan metode Diskusi dan Tanya

Jawab sedikit demi sedikit bisa dikatakan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa yang juga

nantinya akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, keefektifan penerapan metode Diskusi dan Tanya
Jawab ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa IX SMPTK Waipia. Hal ini dapat diketahui dengan

adanya peningkatan motivasi siswa yang nanti ada indikasinnya terhadap hasil belajar siswa.

Selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan yang patut dicermati, yaitu :

1. Untuk dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa perlu suatu metode yang efektif dan kreatif.
2. Metode Diskusi dan Tanya Jawab adalah salah satu dalam metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa selain juga dapat mengasah daya nalar dan kritis siswa.

3. Untuk merangsang daya fikir dan minat siswa perlu adanya stimulus-stimulus yang dapat

menggugah perasaan mereka, sehingga respon yang terjadi mempunyai dampak positif.

B. Saran
Kami di sini selaku peneliti dan penulis dalam hal ini, mempunyai beberapa saran yang
bersifat konstruktif dan positif untuk kelangsungan laju pendidikan SMPTK Waipia, utamanya

dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1. Dalam menyampaikan materi, gunakanlah Metode dan Pendekatan yang Relevan dengan kondisi

siswa di kelas, sehingga siswa tidak merasa bosan, jenuh dan monoton untuk memperhatikan

penjelasan Guru.

2. Diharapkan bagi semua Guru untuk menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan

pembelajaran dengan Secermat, Seefektif dan Seefisien mungkin.

Anda mungkin juga menyukai