A. Metode Ceramah
1. Pengertian
Terdapat beberapa istilah dalam metode ceramah seperti metode tabligh, metode monologis, yang
pada intinya mengandung pengertian yang sama. Ramayulis dalam Meto dologi Pengajaran Agama
Islam, mengemukakan bahwa metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelas (Ramayulis, 1990: 115). Abdurrah man Saleh dalam Didaktik Pendidikan Agama,
menjelaskan bahwa metode tabligh ialah bentuk mengajar memberitahu. Mahfudh Shalahuddin, dkk.
dalam Metodologi Pendidikan Agama, mengemukakan bahwa metode khutbah ialah suatu cara
penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh pendidik di depan kelas atau kelompok (Mahfudh
Shalahuddin dkk. 1987: 18). Dengan demikian metode ceramah/tabligh/khut bah/monologis ialah cara
pendidik menyajikan materi peng ajaran secara lisan (langsung) kepada peserta didik pada saat proses
belajar mengajar (PBM) itu berlangsung. Dapat di katakan bahwa metode ceramah masih merupakan
metode mengajar yang dominan bila dibandingkan dengan metode metode mengajar lainnya, terutama
pada materi-materi kuliah keagamaan dan ilmu-ilmu sosial.
2. Syarat-syaratnya
Abdulkadir Munsyi Dip., dkk. dalam Pedoman Meng ajar Bimbingan Praktis untuk calon Guru,
merumuskan an tara lain:
c. sediakan waktu untuk mengulang dengan pertanyaan per tanyaan ingatan dan pikiran (frekuensi)
(Abdul kadir Munsyi Dip., dkk. 1981: 69).
3. Keunggulan-keunggulannya
a. suasana kelas berjalan dengan tenang karena peserta didik melakukan aktivitas yang sama, sehingga
pendi dik dapat mengawasinya sekaligus,
b. tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat peserta
didik dapat menerima pelajaran sekaligus, c. pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam
d. melatih peserta didik untuk menggunakan pendengar annya dengan baik sehingga bisa menangkap
dan me nyimpulkan isi materi dengan cepat dan tepat, e. organisasi kelas sangat sederhana karena tidak
mem
4. Kelemahan-kelemahannya
a. interaksi cenderung bersifat teacher centered (berpusat pada pendidik), b. pendidik kurang dapat
mengetahui dengan pasti sejauh
mana peserta didik menguasai bahan ceramah, c. pada peserta didik dapat terbentuk konsep-konsep
yang lain dari apa yang dimaksudkan pendidik,
d. sering sukar ditangkap maksudnya, bila pendidik meng gunakan istilah-istilah yang tidak/kurang
dimengerti peserta didik sehingga mengarah kepada verbalisme,
reka diarahkan untuk mengikuti pikiran pendidik, f. kurang memberikan kesempatan untuk
mengembang kan kecakapan guna mengeluarkan pendapat sendiri.
69
5. Langkah-langkah Pelaksanaannya
a. Persiapan
Tujuan dari persiapan adalah : menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan pel ajaran dan pokok-
pokok masalah yang akan dibahas, dan
membangkitkan bahan appersepsi pada peserta didik untuk membantu memahami materi yang
diberikan kelak.
b. Penyajian
Pada tahap ini dapat disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah. Perbandingan
abstraksi, yakni bahan yang disajikan dianalisis dan menemukan akibat akibatnya.
c. Generalisasi Pada saat ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-
kesimpulan mengenai po kok-pokok masalah ceramah.
d. Aplikasi Penggunaan Pada langkah ini, di mana kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan
dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.
B. Metode Tanya-Jawab
1. Pengertian
Pada intinya metode tanya jawab merupakan tindak lanjut dari pada metode ceramah. Abu Ahmadi
dalam Meto dik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), merumuskan bahwa metode tanya jawab ialah
suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana pendidik bertanya sedangkan peserta didik
menjawab tentang bahan materi yang ingin di perolehnya (Abu Ahmadi, 1985: 61). Untuk membuka
wawasan tentang pengertian metode tanya jawab baca: H Mahmud Yunus dalam Metodik Khusus
Pendidikan Agama,
70
Agama
2. Syarat-syaratnya
Dalam pelaksanaan metode tersebut, terdapat bebe rapa syarat, antara lain:
c. memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengajukan pikiran, pendapat atau kritikannya,
3. Keunggulan-keunggulannya
a. dengan pertanyaan yang bersifat membangkitkan mi nat. Ini sangat penting bagi motivasi belajar, b.
memperat hubungan keilmuan antara pendidik dengan
peserta didik,
didik, f. melatih pendidik untuk benar-benar menyiapkan bahan dan mencintai pekerjaannya.
4. Kelemahan-kelemahannya
a. apabila terjadi perbedaan pendapat maka membutuh kan waktu yang banyak guna penyelesaiannya,
b. mudah menjurus kepada masalah yang tidak dibahas, c. bila pendidik kurang waspada perdebatan
beralih ke
d. tidak semua peserta didik dapat mengajukan penda pada persaingan dan sentimen pribadi,
e. sering terjadi perbedaan pendapat antara pendidik patnya, dengan peserta didik.
71
Metodologi
5. Langkah-langkah Pelaksanaannya
Ramayulis (1990: 124-125) mengemukakan langkah langkah pelaksanaan dari metode tanya jawab
sebagai ber ikut:
b. pendidik harus menyelidiki apakah metode tanyajawab satu-satunya metode yang paling tepat
digunakan, c. pendidik harus meneliti untuk apa metode ini diguna
kan, apakah: - dipakaikan untuk menghubungkan pelajaran lama dengan pelajaran baru,
- untuk mendorong peserta didik supaya memperguna kan pengetahuan untuk pemecahan sesuatu
masalah, - untuk menyimpulkan suatu uraian,
- untuk mengingatkan kembali terhadap apa yang diha falkan/dikuasai peserta didik,
d. kemudian pendidik harus meneliti pula, apakah: - corak pertanyaan itu mengandung banyak permas
alahan atau tidak,
hanya dijawab dengan ya atau tidak atau ada untuk mendorong peserta didik berfikir untuk menjawab
nya.
banyak itu dapat diterima, f. pendidik harus mengajarkan cara-cara pembuktian ja waban dengan:
- mengemukakan suatu fakta yang dikutip dari buku, majalah, koran dan lain sebagainya, - meneliti
setiap jawaban dengan menggunakan sum
72