Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak
saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana guru menggunakan
metode yang tepat dan memberinya motivasi. Karena Motivasi adalah sebagai
dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. Seseorang melakukan
aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai
dasar pengeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar
Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling
berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut
adalah: (1) Kondisi pembelajaran (2) Metode pembelajaran dan (3) Hasil
pembelajaran. Terkait tiga komponen tersebut maka sebagai guru harus
mampu memadukan dan mengembangkan ketiga komponen tersebut supaya
kegiatan pembelajaran dapat sesuai yang diharapkan, tercapai tujuan
pembelajaran dan menuai hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, guru harus mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan pembelajaran dengan kreativitas yang dimiiki serta mampu
menjadikan pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, dan yang
paling penting siswa dapat memotivasi dalam belajar dan pada akhirnya
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian metode tanya jawab?
2. Apakah tujuan dari metode tanya jawab?
3. Apakah prinsip prinsip metode tanya jawab ?
4. Apakah langkah-langkah pembelajaran metode tanya jawab ?
5. Apa saja bentuk-bentuk pertanyaan dalam penerapan metode tanya jawab

1
6. Faktor apakah yang mempengaruhi efektifitas metode tanya jawab dalam
proses pembelajaran
7. Apakah kelebihan dan kekurangan dari metode tanya jawab?

C.      Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode tanya jawab.
2. Untuk memahami tujuan pemakaian metode tanya Jawab.
3. Untuk mengetahui prinsip prinsip metode tanya jawab
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran metode tanya jawab.
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pertanyaan dalam penerapan metode
tanya jawab
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efektifitas metode tanya
jawab dalam proses pembelajaran.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengerian Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari
siswa kepada guru. Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode
tradisional atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa
bertanya guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi
dua arah. Guru yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan
melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya
tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Dengan 
metode tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak
arah. Ketika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru
yang demokratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu
definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan contoh bilangan prima.
Dari pertanyaan ini akan muncul beberap orang ayang akan berinteraksi di
dalam pertanyaan tersebut.  Dalam penggunaan metode mengajar di dalam
kelas, tidak hanya guru saja yang senantiasa berbicara seperti halnya dengan
metode ceramah. melainkan mencakup pertanyaan pertanyaan dan
penyumbang ide-ide dari pihak siswa.
Menurut Dra. Roestiyah N.K, metode Tanya Jawab adalah suatu cara
mengajar di mana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya siswa
memberikan jawaban, dan siswa mengemukakan pendapat ide baru.
Menurut Drs. Soetomo, metode Tanya Jawab adalah suatu metode di
mana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa
menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru
menjawab pertanyaan siswa.
Metode Tanya Jawab, menurut Syaiful B. Djamarah adalah cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,

3
terutama oleh dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru.
Menurut Armai Arief, metode Tanya Jawab adalah suatu teknik
penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Atau
suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedangkan siswa
menjawab tentang materi yang ingin diperoleh.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
tentang pengertian metode Tanya Jawab ialah suatu metode mengajar
yang dijadikan adanya komunikasi langsung di mana guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab tentang materi yang
diperolehnya atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab sehingga
siswa termotivasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode tanya


jawab adalah:

1) Materi menarik dan menantang serta memiliki nilai aplikasi


tinggi.
2) Pertanyaan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan
terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban).
3) Jawaban pertanyaan itu diperoleh dari penyempurnaan jawaban-
jawaban siswa.
4) Dilakukan dengan teknik bertanya yang baik. (Depdikbud,
1996:26).
5) Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk
semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari murid
atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
6) Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di
ajukan olehnya kepada murid dengan cepat.
7) Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat ini harus di
perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di ajukan secara
lisan.
8) Susunlah pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.

4
9) Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
10) Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban
pertanyaan, sehingga murid dapat merumuskannya dengan
sistematis.
11) Tanya jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan
bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan persaingan
yang tidak sehat di antara anak didik.
12) Agar sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab
pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab segera,
giliran di berikan kepada murid yang lain.
13) Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem
saja.
14) Pertanyaan harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran
dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang meminta
pendapat dan hanya fakta-fakta.
15) Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan
sebelumnya.
16) Perencanaan pertanyaan dapat berdasarkan pada konsep yang
ingin diperoleh atau dipahami siswa. Pertanyaan yang diajukan
harus sesuai dengan kemampuan siswa  dan dengan kalimat yang
lugas.

B. Tujuan Metode Tanya Jawab


Adapun tujuan penggunaan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar
mengajar adalah untuk:
a. Menyimpulkan materi yang telah lalu. Setelah guru menguraikan
suatu persoalan, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab oleh siswa, sedangkan hasil
jawaban siswa yang betul/benar disusun dengan baik sehingga
merupakan ikhtisar pelajaran yang akan menjadi milik siswa.

5
b. Melanjutkan pelajaran yang sudah lalu. Dengan mengulang pelajaran
yang sudah diberikan dalam bentuk pertanyaan, guru akan dapat
menarik perhatian kepada pelajaran yang lalu.
c. Menarik perhatian siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
pengalaman.
d. Memimpin pengalaman atau pemikiran siswa. Ketika siswa
menghadapi suatu persoalan maka pemikiran siswa dapat dibimbing
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau seorang siswa yang
tidak memperhatikan pembicaraan guru yang dapat meng-usahakan
supaya perhatiannya kepada keterangan-keterangan guru dengan
mengejutkan dengan memberikan dengan memberikan beberapa
pertanyaan.
e. Menyelangi pembicaraan untuk merangsang perhatian siswa dalam
belajar sehingga dengan demikian ada kerjasama antara siswa
dengan guru dan dapat menimbulkan semangat siswa.
f. Meneliti kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang
dibacanya atau ceramah yang sudah didengarnya.

C. Prinsip – Prinsip Metode Tanya Jawab

Beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu:

1) Penyebaran (distribution)
Agar siswa banyak berpartisipasi pada suatu kegiatan belajar
mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab
pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
2) Pemberian waktu berfikir (pausing)
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
sepatutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir
sejenak kemudian baru menunjuk salah seorang siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
3) Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing)
Suatu saat guru ingin meningkatkan jawaban siswanya.Untuk itu
dapat digunakan teknik probbing (pelacak) agar jawaban siswa

6
meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Klasifikasi
Guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang
meminta siswa menjelaskan atau mengatakan dengan
jawaban atau kata-kata lain sehingga jawaban siswa
tersebut menjadi lebih baik.
2. Meminta siswa memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa mengemukakan alasan atau
pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab
pertanyaan.
3. Meminta kesepakatan pandangan
4. Suatu saat guru dapat meminta kepada para siswa untuk
memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan
oleh teman mereka. Siswa yang lain dapat menerima atau
menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga
diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama.

4) Meminta ketepatan jawaban


Guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban
apabila jawaban siswa kurang tepat, agar diperoleh jawaban yang
tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak. Pertanyaan yang
diajukan tidak boleh membuat siswa tertekan, malu atau rendah
diri.
5) Meminta jawaban yang lebih relevan
Guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa
menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya kembali
dengan kata- kata lain sehingga jawaban yang kurang tepat
menjadi tepat dan benar.
6) Meminta Contoh
Guru dapat meminta siswa itu untuk memeberikan ilustrasi atau
contoh konkret tentang apa yang dimaksudnya.

7
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
Guru dapat meminta siswa untuk memberi penjelasan lebih lanjut
tentang pendapatnya tadi.

D. Langkah – Langkah Metode Tanya Jawab

Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan


metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan


khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa.
b. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
c. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan.
e. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.

Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam


menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin
dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

1) Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.


2) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran khusus.
3) Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus.
4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal
yang belum dipahami.
5) Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk
bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau
pengayaan.
6) Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.

8
7) Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan
pembelajaran khusus.
8) Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya
di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada
pertemuan berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanya jawab adalah


seorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

a. Ciri pertanyaan yang baik antara lain :


1) Merangsang siswa untuk berpikir.
2) Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
3) Singkat dan mudah dipahami siswa.
4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal
yang belum dipahami.
5) Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya
pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6) Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7) Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan
pembelajaran khusus.
8) Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di
rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan
berikutnya.

b. Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :


1) Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
2) Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
3) Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
4) Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.

c. Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :


1) Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.

9
2) Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
3) Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menilai jawaban yang diberikan temannya.

d. Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :


1) Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
2) Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
3) Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.

E. Bentuk-Bentuk Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab

Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat


digunakan dalam proses belajar mengajar, bergantung pada sudut
pandangannya. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut
pandang yang didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:

1. Pertanyaan Ingatan (knowledge)


Kata-kata yag biasa digunakan biasanya: siapa, apa, di mana,
kapan, definisi, ingat, kenal.Contoh:
a. Apa arti kata besar kepala?
b. Siapa presiden RI yang pertama?
c. Di mana pertama kali dinyatakannya secara resmi
Proklamasi Kemerdekaan RI?
d. Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?

2. Pertanyaan Pemahaman (comprehension)


Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman siswa
bahwa ia telah memepunyai pengertian yang cukup untuk
mengorganisasi dan menyusun materi yang telah diketahuinya.
Yang dituntut dari siswa lebih dari sekadar mengingat kembali
informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi dengan kata-
kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk perbandingan-
perbandingan.

10
Kata-kata yang sering digunakan ialah: deskripsikan, uraikan,
bandingkan, cari perbedaan, sederhanakan, katakan dengan kata-
katamu sendiri, jelaskan ide pokok dari ...
Contoh:
a. Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan dalam paragraf
pertama!
b. Bandingkan novel dengan cerpen!
3. Pertanyaan penerapan (aplication)
Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menerapkan informasi yang telah didapat dan
dipahami ke dalam pemecahan suatu masalah dari suatu aturan,
generalisasi, aksioma, atau suatu proses.
Kata-kata yang biasa digunakan seperti: terapkan, klasifikasikan,
gunakan, pilih, manfaatkan, tulis sutau contoh, berapa banyak,
yang mana, apakah.
Contoh:
a. Jika x=2dan y=5 , berapa x 2+ 2 y ?
b. Dari contoh-contoh kejadian berikut ini, mana yang
merupakan kata berimbuhan berawalan ber- ?
4. Pertanyaan Analisis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan siswa
berpikir secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
a. Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau sebab-sebab
suatu kejadian.
b. Mempertimbangkan dan menganalisis informasi, agar
diperoleh kesimpulan atau generalisasi atas dasar
informasi itu.
c. Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk
menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung
atau menolak suatu kesimpulan atau alasan tertentu.

11
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: identifikasi, apa motif
atau sebab-sebabnya, buat kesimpulan, tentukan kejadian,
dukungan, analisis, mengapa. Contoh:

a. Mengapa perlu digunakan CBSA dalam proses belajar-


mengajar?
b. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil setelah membaca
karya sastra itu?
5. Pertanyaan Sintesis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan berpikir
lebih tinggi dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.
Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:
a. Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah pikiran
yang asli.
b. Membuat ramalan.
c. Memecahkan masalah secara kreatif dan bervariasi.

Kata-kata yang digunakan seperti: perkirakan, hasilkan, tulis,


rencanakan, kembangkan, sintesiskan, konstruksikan, bagaimana
kita bisa meningkatkan, apa yang akan terjadi jika…, bagaimana
kita memecahkan persoalan ….. Contoh:

a) Untuk menghasilkan komunikasi asli:


1. Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini?
2. Tuliskan surat tentang isyu sosial yang ada
sangkut-pautnya dengan Anda kepada editor suatu
majalah!
b) Memecahkan masalah.
1. Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung
jika kita tidak bisa masuk ke dalamnya dan tidak
bisa pula memanjat dindingnya?
2. Dari mana kita memperoleh uang untuk
membiayai pembangunan bangsa ini?

12
6. Pertanyaan Evaluasi
Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkatinggi
di samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan kemampuan
berpikirnya melalui penggunaan proses-proses mental yang
tinggi. Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat membuat
keputusan tentang baik-tidaknya suatu ide, pemecahan masalah,
suatu karya seni, atau pendapatnya mengenai isyu tertentu yang
sedang berkembang.
Kata-kata yang dapat digunakan seperti: apa argumentasinya,
putuskan, evaluasi, berikan pendapatmu, yang mana gambar yang
paling baik, apakah Anda setuju, apakah hal itu akan lebih baik.
Contoh:
a. Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca
sembarang buku yang mereka ingini tanpa
mempertimbangkan akibat-akibatnya?
b. Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?
c. Pendekatan mana yang paling baik untuk mengatasi
masalah ini?
d. Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar menurut
Anda?

F. Faktor yang mempengaruhi efektifitas metode Tanya jawab dalam


proses pembelajaran
a. Faktor pendukung
1. Dalam proses pembelajaran Pembelajaran, dikenal berbagai
pola pembelajaran. Pola pembelajaran adalah model yang
meng-gambarkan kedudukan serta peran guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Pada awalnya, pola
pembelajaran Pembelajaran didominasi oleh guru sebagai
satu-satunya sumber belajar, penentu metode belajar,
bahkan termasuk penilaian kemajuan prestasi siswa.
Perkembangan pembelajaran telah mempengaruhi pola

13
pembelajaran. Guru yang mula-mula satu-satunya
sumber aja mulai dibantu oleh media pembelajaran
hingga pembelajaran tampak lebih efisien.
2. Pembelajaran terus mengalami perkembangan dengan
kemajuan ilmu dan tehnologi. Karena itu kurang
memadai kalau sumber belajar hanya berasal dari guru
atau berupa media buku teks atau audio visual. Karena
pembelajaran sekarang ini termasuk sistem belajar sendiri
dan terstruktur.
3. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan kualitas
tenaga guru yang profesional, salah satu jalan yang dapat
ditempuh adalah dengan membekali para guru agar mampu
mengembangkan ber-bagai media pembelaran. Guru dapat
mengembangkan pembelajaran yang sistematis dan
terprogram seperti bahan ajar. Dengan demikian, pelajar
akan lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran Pembelajaran. Dengan pola pembelajaran
tersebut di atas masih bisa dikombinasikan supaya kegiatan
belajar mengajar sebagai suatu sistem yang dapat berjalan
efektif dan efisien.
4. Dalam prakteknya tidak pola pembelajaran yang baku
dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi
pembelajaran. Berbagi pola tersebut saling berbaur dan
melengkapi satu dengan yang mempunyai ciri pokok,
antara lain:
a. Fasilitas fisik sebagai perantara penyajian
informasi.
b. Sistem pembelajaran dan pemanfaatan fasilitas
yang merupakan komponen terpadu.
c. Adanya pilihan yang memungkinkan terjadinya (1)
perubahan fisik, (2) aktivitas siswa lebih
mandiri, (3) hubungan guru dan siswa dibantu

14
media, (4) perlu adanya kerjasama lintas
disiplin ilmu seperti instruksional, ahli media
pembelajaran, (5) perubahan peranan dan
kecakapan mengajar, dan (7) keluwesan waktu dan
tempat belajar.
b. Faktor penghambat
Adapun faktor yang menjadi kendala dalam efektifitas
pembelajaran di sekolah, dilihat dari guru ada beberapa faktor
yaitu:
1. Kurang menguasai bidang ilmu, baik secara tektual dan
konseptual.
2. Kurang imbalan yang diterima, sehingga kurang
memusatkan perhatian pada tugas kependidikannya.

G. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab

1. Kelebihan Metode Tanya jawab


metode tanya jawab banyak memiliki kelebihan, seperti yang
diungkapkan di antaranya:
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan
siswa yang sedang ribut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah
pertanyaan, biasanya keributan langsung berubah menjadi tenang
kembali. Siswa yang mengantuk, biasanya segera kembali tegar dan
hilang kantuknya.
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir
termasuk daya ingatnya.
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
d. Metode ini dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan
kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam
jawabannya.

15
e. Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa
tentang apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan demikian,
dapat pula dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi guru dalam hal
cara mengajar yang telah dilakukannya.
f. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi
siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka
belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat
kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam,
dan sebagainya.
2. Kekurangan Metode Tanya Jawab
Beberapa kelemahan atau kekurangan metode tanya jawab antara lain
sebagai berikut:
a. Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru kurang dapat
mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang
tidak tegang dan akrab.
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya
guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai
dengan keinginannya.
e. Siswa yang tidak biasa atau salah menjawab pada waktu itu belum
tentu ia bodoh, siapa tahu karena disebabkan oleh tergesa-gesa
menjawab, kurang waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang
mempelajari materi yang sedang atau telah dibahas pada waktu
lain.
f. Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. Sering jawaban
diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang
berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan
jawabannya.

16
g. Dengan tanyajawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari
pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya
dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak
terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

Untuk menghindari kelemahan metode tanya jawab guru hendaknya


berlaku sebagai berikut :

a. Menghargai jawaban , pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa


bagaimanapun jelek mutunya.
b. Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan
pertanyaan.
c. Meransang siswa untuk aktif berpatisipasi dengan menjawab pertanyaan,
mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau
mendemonstrasikan hasil berfikirnya di depan kelas atau papan tulis, atau
memperlihatkan hasil karyanya.
d. Mengajukan petanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
e. Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan
yang disengaja.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari
siswa kepada guru. Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode
tradisional atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa
bertanya guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi
dua arah. Guru yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan
melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya
tanpa merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Dengan 
metode tanya jawab tidak hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak
arah. Ketika anak menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru
yang demokratis tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu
definisi bilangan prima, dan kemudian memberikan contoh bilangan prima.
Dari pertanyaan ini akan muncul beberap orang ayang akan berinteraksi di
dalam pertanyaan tersebut.  Dalam penggunaan metode mengajar di dalam
kelas, tidak hanya guru saja yang senantiasa berbicara seperti halnya dengan
metode ceramah. melainkan mencakup pertanyaan pertanyaan dan
penyumbang ide-ide dari pihak siswa.

B. Saran
Semoga makalah ini membantu para guru maupun para calon guru untuk
menjadi guru yang professional dan berhasil dalam melakukan Metode
pembelajaran Tanya Jawab. Karena keberhasilan dalam proses belajar
mengajar merupakan keberhasilan pula dalam menerapkan metode
pembelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, et. al., Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka setia, 2005.

Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1986.

Hendyat Soetopo, Pendidikan Dan Pembelajaran, Malang: UMM Press, 2005.

https://massofa.wordpress.com/2008/07/13/metode-tanya-jawab-dalam-
pembelajaran/

http://husnulinayah.blogspot.co.id/2012/04/model-pembelajaran-kooperatif.html

19

Anda mungkin juga menyukai