PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi bertanya?
2. Sebutkan fungsi bertanya dalam pembelajaran?
3. Bagaimanakah kriteria pertanyaan yang baik?
4. Sebutkan jenis-jenis pertanyaan?
5. Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
6. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam bertanya?
7. Bagaimana strategi bertanya dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui strategi bertanya
2. Mengetahui fungsi bertanya dalam pembelajaran
3. Mengetahui kriteria pertanyaan yang baik
4. Mengetahui jenis-jenis pertanyaan
5. Mengetahui keterampilan bertanya
6. Mengetahui hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam bertanya
7. Mengetahui strategi bertanya dalam proses pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
7. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8. Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam
merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
4
5. Bersifat penguatan
Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik
yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas
pertanyaan itu dimaksudkan untuk melakukan penguatan atas jawaban
peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah
memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan
itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang berbeda,
namun sifatnya menguatkan.
6. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang
Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu
yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan
kata-kata. Karena itu, setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya
menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk peserta didik untuk
menjawab pertanyaan itu.
Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa
menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya.
Misalnya: (1) Jelaskan metamorfosis kupu-kupu?; (2) Jelaskan daur hidup
kupu-kupu? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh
jawaban yang memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti
pertanyaan kedua.
7. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif
Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan
tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan
yang menuntut jawaban dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi,
seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata
kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.
8. Merangsang proses interaksi
Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana
menyenangkan pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah
menyampaikan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta
5
didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru memberi kesempatan
kepada seorang atau beberapa orang peserta didik untuk menyampaikan
jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan
guru sebagai wahana pemantul.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik menurut Bachtiar (2012) antara lain sebagai
berikut.
1. Pertanyaan hendaknya bersifat mengajak atau merangsang orang yang
ditanya untuk berpikir
2. Kata-kata yang digunakan untuk menyusun pertanyaan harus tepat
sehingga kalimat tanya tersebut bermakna; (3) setiap pertanyaan
(sebaiknya) hanya berisi satu problema
3. Kalimat yang digunakan singkat
4. Pertanyaan harus memiliki tujuan yang jelas
5. Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan yang ditanya.
D. Jenis-jenis pertanyaan
Samsudin (2015) menyebutkan jenis-jenis pertanyaan diantaranya:
1. PertanyaanTerbuka (Divergen)
Pertanyaan terbuka merupakan suatu jenis pertanyaan yang dapat
menimbulkan jawaban bersifat terbuka atau beragam.
2. PertanyaanTertutup (Konvergen)
Pertanyaan tertutup merupakan suatu jenis pertanyaan yang mengarahkan
jawaban pada satu titik (fokus) jawaban saja.
6
2. Pertanyaan pemahaman (Understood), yaitu pertanyaan untuk
mengembangkan atau mengukur pengertian terhadap gagasan, konsep atau
generalisasi yang terdapat pada materi pembelajaran.
3. Pertanyaan aplikasi (Applying), yaitu pertanyaan yang menuntut siswa
menerapkan prinsip atau hukum.
4. Pertanyaan analisis (Analyzing), yaitu pertanyaan untuk memperoleh alasan,
hubungan, motif, makna (meaning), dan ciri-ciri yang tidak atau belum pernah
dibahas dalam pelajaran.
5. Pertanyaan evaluasi, yaitu pertanyaan yang menuntut siswa untuk
memberikan pandangan, dan pengambilan keputusan tentang baik atau
buruknya suatu benda atau kejadian.
6. Pertanyaan membuat (create), yaitu pertanyaan yang menggabungkan
beberapa unsure untuk menjadi suatu kesatuan, mencakup kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru.
7
E. Bagaimana Seharusnya Guru Bertanya
Bertanya dalam pembelajaran memiliki peran yang sangat penting, sebab
melalui pertanyaan, guru dapat mendorong, membimbing dan mengarahkan
peserta didik untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya. Oleh karena itu
menurut Rusman (2010:195) cukup beralasan jika dengan pengembangan
bertanya, produktivitas pembelajaran akan lebih tinggi karena dengan bertanya,
maka: 1) dapat menggali informasi dari siswa; 2) mengecek pemahaman siswa; 3)
membangkitkan respon siswa; 4) mengetahui sejauh mana keingin tahuan siswa;
5) mengetahui hal-hal yang diketahui siswa; 6) memfokuskan perhatian siswa; 7)
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, dan 8) menyegarkan
kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Lalu bagaimanakah seharusnya
guru bertanya dalam pembelajaran?
Menurut Depdikbud (1990:7) untuk menciptakan suatu dinamika dalam
kegiatan pembelajaran, hendaknya guru mengetahui hal-hal tertentu didalam
mengajukan suatu pertanyaan agar secara langsung berlaku komunikasi segitiga
yakni komunikasi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa yang
mencerminkan keaktifan siswa dan guru. Hal-hal yang dimaksud antara lain:
Pertama: Pertanyaan diajukan untuk seluruh kelas, bukan untuk perorangan,
kemudian menawarkan kepada siswa siapa yang akan menjawab, atau menunjuk
langsung salah seorang siswa. Hal ini dimaksudkan agar semua siswa ikut berfikir
memecahkan jawaban pertanyaan guru. Pertanyaan yang agak sulit jangan
diperuntukkan atau ditunjuk siswa yang lemah.
Kedua: Jawaban hendaknya oleh perorangan, bukan oleh seluruh kelas. Siswa
yang menjawab adalah siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai jawaban individu
ataupun sebagai wakil kelompok.
Ketiga: Usahakan pertanyaan diajukan secara merata (random). Maksudnya
setelah pertanyaan diajukan ke seluruh kelas, yang ditunjuk untuk menjawab
penyebarannya secara merata, jangan menurut pola tertentu, misalnya hanya
ditunjuk siswa yang pandai atau siswa yang bandel atau siswa sesuai absen atau
berurutan. Jadi hendaknya menggunakan pola acak, tetapi merata. Maksudnya
supaya setiap siswa merasa siap untuk menjawab pertanyaan.
8
Keempat: Jika perlu berikan dorongan kepada siswa yang lemah dan pemalu
untuk mau menjawab. Disini guru bertindak tidak membedakan antara siswa-
siswinya, atau tidak pilih kasih, tetapi memperhatikan semua siswa untuk diajak
terlibat dalam proses belajar yang aktif;
Kelima: Perhatian guru hendaknya kepada seluruh kelas walaupun konsentrasinya
kepada jawaban siswa. Jadi sementara siswa menjawab yang lain masih dalam
jangkauan perhatian guru. Menurut Alam, dkk (2010:32) pertanyaan yang
diajukan dalam kegiatan pembelajaran dapat dibagi atas 2 (dua) kategori, yakni:
1) low order question, yaitu pertanyaan yang bersifat recall yakni pertanyaan yang
meminta siswa untuk mengingat kembali, ini merupakan pertanyaan mudah,
misalnya apa ibu kota provinsi Sulawesi Selatan?; 2) higher order question,
pertanyaan ini agak sulit, dengan memakai kata bagaimana, mengapa, misalnya
mengapa Makassar ditunjuk sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan?
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa hendaknya tidak selalu
yang mudah saja, atau yang sukar saja, tapi harus bervariasi. Namun jika
pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab oleh siswa, maka menurut Alam, dkk
(2010:31) yang harus dilakukan oleh guru adalah: 1) memberikan informasi
tambahan agar murid dapat menjawab; 2) merubah pertanyaan dalam bentuk lain,
3) memecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga
akhirnya semua dapat terjawab. Dengan demikian siswa akan lebih mudah
memahami materi pelajaran dan daya serap siswa akan lebih tinggi.
9
d. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
e. Pertanyaan ganda
f. Menunjuk peserta didik terlebih dahulu sebelum pertanyaan diajukan
F. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya mempunyai dua aspek, yaitu keterampilan
bertanyatingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjut. Bertanya dasar
merupakan pertanyaan pembuka pada awal pelajaran. Bertanya tingkat lanjut
merupakan kelanjutan dari pertanyaan dasar yang mengutamakan usaha
mengembangkan keterampilan berfikir, meningkatkan partisipasi, dan mendorong
agar dapat berinisiatif sendiri (Fathoni, 2015).
Berikut beberapa komponen keterampilan bertanya dasar dan lanjut menurut
Irda (2012).
1. Komponen keterampilan bertanya dasar
a. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan
menggunakan kata- kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan
taraf perkembangannya.
b. Memberikan acuan
Supaya siswa dapat menjawab dengan tepat, dalam mengajukan
pertanyaan guru perlu memberikan informasi yang menjadi acuan
pertanyaan. Melaluli acuan ini dimungkinkan peserta didik mengolah
informasi untuk menemukan jawaban yang tepat.
c. Memusatkan perhatian
d. Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang
luas, kemudian mengubahnya menjadi pertanyaanyang sempit. Oleh
karena itu pertanyaan yang luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan,
yaitu yang memfokuskan perhatian siswa pada inti masalah tertentu.
Pertanyaan dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik, di
samping itu pemusatan perhatian dapat juga dilakukan dengan mengetuk
meja, mengetuk papan tulis, dan tepuk tangan. Pemakaian pertanyaan
10
untuk memusatkan perhatian peserta didik perlu disesuikan dengan
kepentingan pembelajaran. Contoh, Binatang apakah yang hidup di
udara? Jawabannya bisa bermacam- macam. Pertanyaan tersebut bisa
dipusatkan menjadi Binatang apakah yang hidup di udara, tetapi kalau
siang bergelantungan di pohon?
e. Pemindahan giliran
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda
untuk menjawab pertanyaan yang sama.untuk melibatkan peserta didik
semkasimal mungkin dalam pembelajaran, guru perlu memberi giliran
dalam menjawab pertanyaan. Guru hendaknya berusaha agar semua
peserta didik mendapat giliran dalam menjawab pertanyaan. Pemberian
giliran dalam menjawab pertanyaan, selain untuk melibatkan peserta didik,
serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan.
Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan ini tidak harus selesai
dalam satu kali pertemuan, tetapi mungkin dalam dua atau tiga kali
pertemuan. Pelaksanaannya dipadukan dengan teknik penyebaran
pertanyaan.
Terdapat perbedaan antara pemberian giliran dengan penyebaran.
Pemberian giliran adalah satu soal dijawab secara bergiliran oleh beberapa
orang peserta didik, sedangkan penyebaran adalah beberapa pertanyaan
yang berbeda disebarkan secara bergiliran dan dijawab oleh peserta didik
yang berbeda.Cara seperti ini dapat mendorong siswa untuk selalu
memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan
interaksi antar siswa.
f. Pemberian kesempatan untuk berpikir
Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk
berpikir. Demikian juga dengan siswa yang harus menjawab pertanyan
guru memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut.
Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya
menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk
menjawabnya pertanyaan yang diajukan.
11
g. Pemberian tuntunan
Dalam menjawab pertanyaan, terkadang dijawab oleh anak didik, ataupun
jika ada yang menjawab, jawaban yang diberikan tidak seperti yang
diharapkan. Dalam hal ini, guru tidak boleh diam dan menunggu sampai
siswa memberikan jawaban. Guru harus memberika suatu tuntunan yang
memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang
diharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain dengan cara
mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah
dan sederhana, sehingga dapat dipahami oleh siswa, mengajukan
pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa
menemukan jawabannya, atau engulangi penjelasan sebelumnya yang
berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.
b. Urutan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis.
Dan jangan mengajukan pertanyaan bolak balik dari yang mudah atau
yang sederhana kepada yang sukar lagi. Hal ini akan menimbulkan
kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran
dapat menurun.
12
argumentasi, meminta kesempatan pandangan, meminta jawaban yang
lebih relevan, dan meminta contoh.
G. Strategi Bertanya
Menurut Blosser (2015), strategi bertanya dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Menggunakan pertanyaan untuk meningkatkan siswa untuk aktif berbicara
dan mengurangi dominasi guru yang berbicara.
Hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut.
a. Setelah guru mengajukan pertanyaan, berilah jedah waktu. berikan waktu
kepada siswa untuk berpikir.
b. Meminta siswa memperluas jawabannya jika mereka memberikan jawaban
terpotong atau singkat.
c. Pertanyaan yang diajukan guru harus jelas
d. Mendengarkan jawaban lebih dari satu siswa untuk setiap pertanyaan.
e. Hindari pengulangan pertanyaan.
f. Hindari pengulangan jawaban siswa.
g. Menganjurkan siswa untuk menanggapi jawaban temannya.
13
Berikut ini contoh bentuk interaksi verbal dalam kelas.
1. Bentuk yang perlu dihindari
Guru mengajukan pertanyaan
Siswa menjawab
Guru menerima
menolak jawaban siswa
memberi penghargaan
b. Contoh II
Guru mengajukan pertanyaan
Siswa menjawab
Guru meminta tambahan jawaban/tanggapan lain
Atau
Guru bertanya lanjut untuk menguji jawaban siswa
3. Mengajukan pertanyaan dasar serta pertanyaan lanjutan.
a. Hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut.
b. Berhati-hati menyusun perencanaan untuk pertanyaan dasar. Ini
melibatkan jenis isi, tujuan dan materi yang akan menggunakan
pertanyaan dasar.
c. Kata tanya harus jelas (pertanyaan jelas).
d. Hindari memaksakan pendapat sendiri sebagai guru, pada
jawaban/tanggapan siswa atas pertanyaan dasar tersebut. Pertanyaan
hendaknya bersifat terbuka, menerima semua kemungkinan jawaban yang
diberikan siswa.
e. Meminta lebih dari satu siswa untuk memjawab pertanyaan yg sama.
f. Menganjurkan siswa untuk memberikan tanggapan atas jawaban dari
siswa lain.
4. Menggunakan pertanyaan untuk mendistribusikan partisipasi antara siswa.
Hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut
a. Memanggil siswa relawan dan yang bukan.
b. Menyebarkan pertanyaan secara keseluruhan dalam satu kelas.
c. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan jawaban yang
beragam.
14
d. Dianjurkan lebih dari satu siswa untuk menjawab satu pertanyaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Strategi bertanya dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi
tentang kegiatan bertanya atau tanya jawab antara siswa dan siswa maupun
guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
2. Membangkitkan perhatian siswa, melatih keterampilan berbicara,
mendorong dan menginspirasi siswa untuk aktif belajar.
3. Kriteria pertanyaan yang baik adalah singkat, jelas, memiliki fokus,
menginspirasi jawaban, dan merangsang peningkatan tuntutan kemampuan
kognitif.
4. Jenis-jenis pertanyaan, meliputi pertanyaan tebuka dan tertutup,
pertanyaan pengetahuan, pemahaman, analisis, dan membuat, pertanyaan
produktif dan tidak, produktif, serta pertanyaan imajinatif.
5. Keterampilan bertanya mempunyai dua aspek, yaitu keterampilan bertanya
tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjut. Bertanya dasar
merupakan pertanyaan pembuka pada awal pelajaran. Bertanya tingkat
lanjut merupakan kelanjutan dari pertanyaan dasar yang mengutamakan
usaha mengembangkan keterampilan berfikir.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertanya adalah kehangatan dan
antusias, serta hal-hal yang perlu dihindari misalnya mengulang jawaban
siswa, menjawab pertanyaan sendiri, dan menunjuk siswa sebelum
memberikan pertanyaan.
7. Strategi bertanya dalam proses pembelajaran, yaitu menggunakan
pertanyaan untuk meningkatkan siswa untuk aktif berbicara dan
mengurangi dominasi guru yang berbicara, mengajukan pertanyaan dasar
15
serta pertanyaan lanjutan, dan menggunakan pertanyaan untuk
mendistribusikan partisipasi antara siswa.
B. Saran
Makalah ini masih dapat dikatakan jauh dari kesempurnaan. Pembaca
disarankan untuk membaca dari sumber-sumber lain selain dari makalah ini
untuk memperluas pengetahuan mengenai strategi bertanya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Disusun oleh:
KELAS B
18
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2016
19
KATA PENGANTAR
kepada kita semua sehingga kita masih dapat melaksanakan segala yang
Penulis menyanpaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua
yang telah menberikan kasih sayang, doa, semangat, dan dukungan yang tak
ternilai harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj.
Nurhayati B., M.Pd. selaku dosen mata kuliah asesmen pembelajaran, dan semua
Sehingga segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sanagt penulis
harapkan untuk penyempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
Penulis
i
20
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. i
Daftar Isi .. ii
A. Latar belakang
... .. 1
B. Rumusan masalah ............. 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN .. 3
A. Kesimpulan 15
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
ii
21
ii
22