Anda di halaman 1dari 12

5.

KEGIATAN BELAJAR

1. Uraian Materi
Pengetahuan dan keterampilan adalah bagaimana melaksanakan penyampaian (transfer)
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan tercakup kedalam metodologi
pelatihan kerja. Penguasaan kompetensi teknis dan metodologis bagi seorang yang berprofesi
sebagai instruktur/fasilitator dibidang pelatihan kerja dikatakan kompeten merupakan hal
mutlak yang dipersyaratkan terhadap fungsinya dalam rangka mengupayakan peningkatan
kompetensi SDM melalui pelatihan kerja. Dengan disusunnya modul Pelatihan Kerja ini,
maka semua pemangku kepentingan dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kualitas
tenaga instruktur/fasilitator pelatihan kerja. Dalam pelaksanaan program pelatihan ada yang
namanya rancangan penyajian materi yang terdapat didalam modul. Rancangan penyajian ini
digunakan agar mempermudah tutor dalam penyampaian materi, rancangan ini menjelaskan
tentang materi yang akan disampaikan, tahapan penyampaian tentang uji kompetensinya.
Penyusunan rancangan materi pelatihan dilakukan dengan cara menyususn materi yang
ringan hingga materi berat, pengurutan penyususnan ini bertujuan agar memudahkan tutor
dan peserta pelatihan dalam memhami materi. Didalam pelatihan ini bukan hanya ada materi
tapi juga praktik dan bahan yang akan dijadikan materi. Materi training dan bahan dapat
dibuat dan digunakan oleh lebih dari satu trainer. Materi tersebut dapat digunakan di berbagai
organisasi atau oleh beberapa organisasi atau lembaga pelatihan yang semua melakukan
pelatihan yang sama. Bahan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bentuk dan media
yang bersama-sama dengan membentuk paket pelatihan. Paket ini dapat terdiri dari semua
bahan dari seorang trainer atau organisasi untuk menjalankan pelatihan. Paket ini harus
menyertakan bahan-bahan untuk traner. Bahan ini juga menyesuaikan dengan pelatihan yang
dibuat. Materi training bisa dalam bentuk panduan atau manual book dari trainer.
Hal ini bertujuan untuk membantu trainer menjalankan kursus pelatihan dan
menggunakan bahan lain dalam kemasan. Jika materi untuk para peserta melihat dalam sesi
training sendiri maka dapat secara profesional dirancang dan diproduksi dalam jumlah
banyak yang dapat digunakan dalam pelatihan. Ada beberapa tahap dalam penyajian materi
antara lain yaitu :
1. Merancang sesi Pembelajaran
2. Mempersiapkan bahan/perlengkapan pembelajaran dari media yang digunakan
dengan menyesuaikan pelatihan yang dipersiapkan

Batasan Variabel
1. Konteks variabel
Unit ini berlaku untuk menjalin hubungan kerja yang baik pada situasi pembelajaran,
menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi pembelajaran, memonitor proses
pembelajaran dalam situasi pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi proses
pembelajaran pada bidang metodologi pelatihan.

1) Perlengkapan (alat dan bahan) untuk memfasilitasi proses pembelajaran mencakup :


 Lesson plan/session plan.
 Alat bantu melatih.
 Alat peraga.
 Bahan pembelajaran (learning material).
 Buku literatur/referensi.
 Alat tulis kantor.

2) Tugas pekerjaan untuk Memfasilitasi proses pembelajaran sebagai bagian dari


program pelatihan meliputi :
 Mewujudkan hubungan kerja yang baik antara peserta dengan instruktur dalam
bentuk saling memahami peran masing-masing.
 Membimbing peserta pelatihan oleh Instruktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
 Melaksanakan proses pembelajaran simulasi dengan lancar, tertib sesuai dengan
rencana.
 Melaksanakan proses pembelajaran secara individu, kelompok kecil dan
kelompok besar.
 Memonitor proses fasilitasi bimbingan pembelajaran dimonitor.
 Melaporkan proses fasilitasi bimbingan pembelajaran.
3) Peraturan untuk Memfasilitasi proses pembelajaran sebagai bagian dari program
pelatihan adalah :
 Pedoman mengelola kelas dan bengkel kerja (classroom and workshop
management).
 Pedoman pelatihan berbasis kompetensi.

4) Pengetahuan yang dibutuhkan :


Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
 Hubungan kerja yang baik antar peserta pelatihan dalam proses pembelajaran.
 Identifikasi materi bimbingan sesuai dengan situasi pembelajaran.
 Identifikasi urutan proses pembelajaran sesuai dengan situasi pembelajaran.

5) Keterampilan yang dibutuhkan :


Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
 Mewujudkan hubungan kerja yang baik antara peserta dengan instruktur dalam
bentuk saling memahami peran masing-masing.
 Membimbing peserta pelatihan oleh Instruktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
 Melaksanakan proses pembelajaran simulasi dengan lancar, tertib sesuai dengan
rencana.
 Melaksanakan proses pembelajaran secara individu, kelompok kecil dan
kelompok besar.
 Memonitor proses fasilitasi bimbingan pembelajaran.
 Melaporkan proses fasilitasi bimbingan pembelajaran.

1. Merancang sesi pembelajaran

Sebelum melakukan pembelajaran ada beberapa hal yang harus disiapkan salah satunya
yaitu merancang sesi pembelajaran yang akan disampaikan. Rancangan ini dibuat agar
mempermudah tutor pelatihan dalam melaksanakan pelatihan.
 Merencanakan atau mempersiapkan materi
Yang pertama adalah persiapan materi pelatihan, sifat materi yang disampaikan
adalah langsung kepada sasaran dan memberikan pengalaman yang tepat. bahan
tersebut tidak harus panjang dan berbelit-belit, agar dapat menciptakan kesan
kesungguhan, namun tetap menjadi bahan kajian dan latihan bagi peserta. Selain itu,
penciptaan pengalaman yang tetap diingat juga penting agar peserta dapat
mengimplementasikannya dengan mudah. Secara sederhana, proses penyusunan
materi pelatihan yang efektif dapat dilakukan mengikuti poin-poin berikut ini:
1. Lakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap target pelatihan, untuk menentukan
kebutuhan training.
2. Buat materi singkat dan jelas yang isinya disesuaikan dengan kondisi peserta
pelatihan. Teori tersebut tidak seharusnya berupa konsep abstrak karena harus
bisa langsung diterapkan setelah training selesai. Oleh karena itu, materi yang
disampaikan juga sebaiknya dibuat semudah mungkin untuk dipahami oleh semua
peserta.
3. Susun bahan pelatihan yang relevan dengan tujuan kegiatan serta tuntutan
kebutuhan peserta agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.

 Mempersiapkan metode pembelajaran


Selain penyusunan materi pelatihan yang dilakukan sedemikian rupa agar efektif dan
benar-benar bermanfaat, faktor keberhasilan dari program training tersebut juga
kemudian ditentukan dari metode penyampaian. Banyak orang masih sekedar
membuat presentasi power point dan secara konvensional menjelaskan panjang lebar
tentang tujuan dan manfaat dari training karyawan. Hal ini bisa sangat membosankan.
Ada banyak pilihan metode pelatihan yang biasa digunakan, sebagai contoh:
1. On the job training – biasanya diberikan kepada karyawan baru. Pelatihan ini
simpel dan efektif karena bisa dilakukan oleh karyawan yang senior. Jadi,
perusahaan tidak harus menggunakan jasa training dari pihak luar. Peserta
juga dapat langsung mengamati, mempelajari dan bertanya ketika mereka
tidak dapat menjalankan tugas yang diberikan. Waktu yang dibutuhkan dalam
metode ini bisa sekitar satu sampai tiga minggu tergantung dari kecakapan
pesertanya. Kelebihannya karyawan baru dapat secara nyata berlatih dan
berada dalam lingkup ruang kerja yang sebenarnya.
2. Demonstrasi – seorang leader memperagakan bagaimana bekerja yang tepat
atau hal baik yang bisa mengubah setiap karyawan. Metode ini cukup
sederhana dan dapat dilakukan oleh pemimpin kepada bawahannya.
3. Ruang kelas – pelatihan yang efektif untuk memberikan kesempatan para
peserta untuk mendapatkan ilmu dalam suatu kelas tertentu dengan tujuan
peserta dapat memecahkan masalah dengan cepat dan mudah.

 Mepersiapkan media pembelajaran


Setelah persiapan materi dan metode yang akan digunakan selanjutnya perisapan pada
media yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, Secara umum tujuan
penggunaan media pembelajaran adalah membantu tutor dalam menyampaikan
pesan-pesan atau materi pelajaran kepada peserta pelatihan, agar pesan lebih mudah
dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan untuk dimengerti. Contoh
beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan :
1. Media visual
Media pembelajaran ini memfokuskan indra penglihatan saat proses belajar
mengajar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam
teknologi, salah satunya menggunakan alat proyeksi atau proyektor.
2. Media audio
Proses belajar mengajar dengan menggunakan media ini difokuskan pada
indra pendengaran. Alat bantu yang dapat digunakan untuk menunjang proses
belajar menggunakan media audio ini di antaranya tape recorder, radio,
telepon, dan lain sebagainya.

 Melakukan tahapan pembelajaran


Setelah persiapan diatas selesai selanjutnya tahapan pembelajaran, perencanaan
materi, media, dan metode yang digunakan sudah siap selanjutnya adalah
implementasi nya kepada peserta pelatihan. Dengan menerapkan sesuai dengan
rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Mempersiapkan bahan atau perlengkapan pembelajaran
1. Menyiapkan bahan pembelajaran
Bukan hanya teori dalam penerapannya tetapi juga ada bahan ajar untuk melakukan
praktik pembelajaran agar terlaksana dengan baik, bahan pembelajaran ini memiliki
tujuan penyediaan media atau sumber pembelajaran bagi peserta selain dari sumber
yang sudah ada, baik dari buku di perpustakaan maupun materi pembelajaran yang
disajikan secara online. Sebelum menetapkan bahan ajar, sebaiknya ketahui garis
besar langkah-langkah penyusunan bahan ajar.
2. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Ketika pendidik memutuskan bahan ajar ada baiknya untuk mengidentifikasi dan
menganalisis faktor pada kompetensi yang harus diraih. Diantaranya adalah
menganalisis dan mempertimbangkan faktor kognitif, psikomotorik dan afektif.
Contohnya adalah pada faktor kognitif didalamnya terdapat empat elemen yang ada,
yakni, konsep, prosedur, fakta dan prinsip.
3. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih.
Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana
tersebut diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep, afektif,
prinsip, prosedur atau paduan dari materi yang lebih dari satu.
4. Menentukan referensi bahan ajar.
Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi
dari bahan ajar.Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video,
internet, jurnal, majalah, koran dan buku.
5. Merencanakan pembelajaran dengan bahan yang tersedia
Setelah mengetahui langkah langkah persiapan bahan ajar selanjutnya adalah
perencanaan pembelajaran dengan bahan ajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Penerapan materi dan praktik adalah salah satu dari pengembangan perencanaan
pembelajaran.

Perencanaan
Menyiapkan Kurikulum dan silabus pelatihan Standar Kompetensi Pelatihan

Menetapkan Materi/topik pembelajaran


Jam
Materi Pelatihan
Pelatihan
Standard Pen Kete
Indikator
Kompetensi geta ram
Pengetahuan Keterampilan Sikap
hua pila
n n
 Dapat menjelaskan cara
mengidentifikasikan materi
pembelajaran, metode dan Konsi
Cara Mampu
media pembelajaran sten
mengidentifikasi mengidentifikasi
 Mampu mengidentifikasikan dalam
materi, metode materi, metode 1 2
materi pembelajaran, metode pemb
dan media dan media
1. Menjalin dan media pembelajaran elajar
pembelajaran pembelajaran
hubungan  Harus konsistensi dalam an
kerja yang menjaga kontak dengan peserta
baik pada pelatihan
saat  Dapat menjelaskan cara
pembelajara mewujudkan hubungan kerja
n yang baik antara peserta Cara Mampu Konsi
pelatihan dengan instruktur mewujudkan mewujudkan sten
dalam bentuk saling memahami hubungan kerja hubungan kerja dalam
1 2
peran masing-masing yang baik antara yang baik antara pemb
 Mampu mewujudkan hubungan peserta pelatihan peserta pelatihan elajar
kerja yang baik antara peserta dan instruktur dan instruktur an
pelatihan dengan instruktur
dalam bentuk saling memahami
 Dapat menjelaskan cara
Cara Mampu Konsi
mengindentifikasi materi
mengidentifikasi mengidentifikasi sten
bimbingan sesuai dengan situasi
materi bimbingan materi bimbingan dalam
pembelajaran 1 2
sesuai dengan sesuai dengan pemb
 Mampu mengindentifikasi materi situasi situasi elajar
2. Menerapkan bimbingan sesuai dengan situasi pembelajaran pembelajaran an
bimbingan pembelajaran
yang tepat  Dapat menjelaskan cara
pada saat melaksanakan proses
pembelajara Cara Mampu Konsi
pembelajaran simulasi dengan
n melaksanakan melaksanakan sten
lancar, tertib sesuai dengan
proses proses dalam
rencana 1 2
pembelajaran pembelajaran pemb
 Mampu melaksanakan proses simulasi dengan simulasi dengan elajar
pembelajaran simulasi dengan baik dan benar baik dan benar an
lancar, tertib sesuai dengan
rencana
3. Memonitor  Dapat menjelaskan cara Cara Mampu Konsi 1 2
proses mengidentifikasi proses mengidentifikasi mengidentifikasi sten
pembelajara pembelajaran sesuai dengan proses proses dalam
n dalam situasi pembelajaran pembelajaran pembelajaran pemb
 Mampu mengidentifikasi proses sesuai dengan sesuai dengan
elajar
pembelajaran sesuai dengan situasi situasi
an
situasi pembelajaran pembelajaran pembelajaran
situasi  Dapat menjelaskan cara Konsi
Mampu
pembelajara memonitor proses fasilitasi Cara memonitor sten
memonitor
n bimbingan pembelajaran Proses fasilitasi dalam
Proses fasilitasi 1 2
 Mampu memonitor Proses bimbingan pemb
bimbingan
fasilitasi bimbingan pembelajaran elajar
pembelajaran
pembelajaran an

2. Contoh
Penyajian Materi Contoh Poin A :
Tahapan Penyajian Materi Pembelajaran Pelatihan Menjahit.
Menjahit merupakan salah satu hobi yang sangat menyenangkan. Selain memberikan
ruang berkreasi dan mengasah kreatifitas, menjahit juga dapat dijadikan salah satu
sumber penghasilan yang sangat menjanjikan apabila di tekuni dengan serius. Keahlian
menjahit adalah skil yang membutuhkan waktu dan kesabaran untuk dapat menghasilkan
karya yang spektakuler. Hal ini lah yang menjadikan kebanyakan para pemula di dunia
jahit menjahit menjadi angin-anginan di awal-awal belajar menjahit.
1. Melakukan Analisis terhadap kebutuhan peserta pelatihan
2. Pembuatan Materi

 Pembelajaran Dasar mengukur


Hal utama yang dipelajari adalah pembelajaran dasar mengukur, alurnya seperti
dibawah ini:
a. Mengukur contoh orang yang akan digunakan (panjang lengan, lingkar dada,
dll)
b. Mengukur kain sesuai dengan contoh yang sudah di siapkan
c. Mempersiapkan meteran kain
d. Menyiapkan penggaris jahit
 Cara membuat pola baju
 Dasar dasar memotong pakaian
a. Persiapan alat-alat potong (ex: gunting)
b. Penggaris kain
 Pemahaman tentang jenis kain
 Pemaham dan penjelasan tentang mesin jahit
a. Benang yang digunakan
b. Cara mengoprasikan mesin jahit
c. Persiapan jarum dll
 Persiapan menyatukan bahan yang telah dipotong
a. Menyatukan bagian bagian yang sudah selesai dipotong dengan rapi dan
bersih.
b. Teliti dan cermat dalam proses menjahit
 Memeriksa hasil jahitan
3. Penyusunan dan persiapan bahan ajar yang relevan sesuai dengan prosedur
4. Mempersiapkan metode yang akan digunakan
Metode yang digunakan adalah metode on the job training, karena dalam metode ini
pelatihan yang mengajarkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang
diperlukan bagi peserta untuk melakukan pekerjaan tertentu ditempat
5. Mempersiapnkan Media yang akan digunakan
Media yang digunakan adalah : media audio dan visual
6. Pelaksanaan tahapan pembelajaran yang sesuai dengan modul
Contoh Materi B :
1. Persiapan Bahan pelatihan
a. Praktik memotong
b. Praktik mengukur
c. Dan praktik yang lainnya
d. Belajar dengan menggunakan buku pegangan
e. Belajar dengan memanfaatkan media sosial
2. Pembelajaran dengan bahan pelatihan
Peneranapan dengan memanfaatkan bahan yang tersedia

3. Latihan
Soal!!!
1. Tujuan penyusunan materi pelatihan adalah?
2. Untuk apa rancangan penyajian ini dibuat?
3. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai sesi pembelajaran?
4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan bahan ajar?
5. Bagaimana proses penyusunan materi yang efektif?

Jawaban :
1. Penyususnan materi ini bertujuan agar memudahkan tutor dan peserta pelatihan dalam
memhami materi atau memperlancar proses penyampaian mater.
2. Rancangan penyajian ini digunakan agar mempermudah tutor dalam penyampaian
materi, rancangan ini menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan, tahapan
penyampaian tentang uji kompetensinya.
3. Hal yang harus dipersiapkan adalah :
a. Mempersiapkan materi
b. Mempersiapkan Metode pembelajaran
c. Persiapan media yang digunakan
4. Langkah langkah tahapan pembelajaran adalah :
a. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi.
b. Menetukan jenis bahan ajar
c. Menentukan refrensi bahan ajar
5. Penyusunan materi yang dilakukan adalah :
a. Pengamatan terhadap target pelatihan
b. Pembuatan materi yang disesuaikan dengan kondisi peserta pelatihan
c. Penyusunan bahan pelatihan yang lelevan

4. Rangkuman
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Dalam proses pembelajaran, instruktur dan peserta pelatihan harus
memainkan perannya masing-masing. Melalui bentuk saling memahami peran masing-
masing, hubungan kerja yang baik dapat tercipta. Yang dimaksud hubungan kerja yang
baik disini adalah hubungan antara instruktur dan peserta pelatihan dirancang sedemikian
rupa sehingga kegiatan belajar–mengajar dapat berjalan secara lancar untuk mencapai
tujuan pembelajaran ynag telah ditetapkan. Instuktur melaksanakan fungsinya yang baik
sebagai komunikator dengan menerapkan ketentuan berkomunikasi yang efektif sehingga
peserta pelatihan dapat mengikuti materi pelatihan yang diajarkan dengan mudah dan
penuh semangat. Sebagai komunikator, penggunaan suara perlu diperhatikan oleh
instruktur agar berkomunikasi yang efektif dapat tercipta dalam pembelajaran. Adapun
hal-hal penting yang harus diperhatikan pada penggunaan suara dalam berkomunikasi
yaitu sebagai berikut:
1. Mengatur waktu sehingga peserta pelatihan mempunyai kesempatan dan persiapan
untuk mngajukan pertanyaan bila diperlukan.
2. Berbicara dengan cara menggunakan Bahasa yang dipahami dan dimengerti.
3. Tidak melakukan melakukan bicara terlalu cepat atau terlalu lambat agar peserta
memahami dengan baik.
4. Mengucapkan kata-kata dengan jelas dan cukup keras untuk dapat didengar seluruh
peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.
5. Berbicara menghadap ke peserta pelatihan sehingga seluruh peserta merasa meraka
diajak berkomunikasi dan instruktur dapat mengintrol kelas.
6. Jangan menyampaikan kaka-kata pada waktu menulis dipapan tulis, kertas chart atau
alat peraga lainnya.
7. Jangan berbicara pada nada yang sama dan ekspresi yang sama karena dapat
membosankan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
8. Berikan gurauan agar peserta tidak merasa bosan saat mendengarkan informasi yang
penting.
Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses belajar
mengajar lebihefektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan peserta
didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar di
kelas. Jadi media pembelajaran adalah salah satu metode dalam mengatasi segala macam
persoalan dalam mengajar, bukan saja mengatasi persoalan, namun media pemberi
pembelajaran memberi berbagai informasi yang koprehensip kepada peserata didik.

Anda mungkin juga menyukai