KEGIATAN BELAJAR
1. Uraian Materi
Pengetahuan dan keterampilan adalah bagaimana melaksanakan penyampaian (transfer)
pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan tercakup kedalam metodologi
pelatihan kerja. Penguasaan kompetensi teknis dan metodologis bagi seorang yang berprofesi
sebagai instruktur/fasilitator dibidang pelatihan kerja dikatakan kompeten merupakan hal
mutlak yang dipersyaratkan terhadap fungsinya dalam rangka mengupayakan peningkatan
kompetensi SDM melalui pelatihan kerja. Dengan disusunnya modul Pelatihan Kerja ini,
maka semua pemangku kepentingan dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kualitas
tenaga instruktur/fasilitator pelatihan kerja. Dalam pelaksanaan program pelatihan ada yang
namanya rancangan penyajian materi yang terdapat didalam modul. Rancangan penyajian ini
digunakan agar mempermudah tutor dalam penyampaian materi, rancangan ini menjelaskan
tentang materi yang akan disampaikan, tahapan penyampaian tentang uji kompetensinya.
Penyusunan rancangan materi pelatihan dilakukan dengan cara menyususn materi yang
ringan hingga materi berat, pengurutan penyususnan ini bertujuan agar memudahkan tutor
dan peserta pelatihan dalam memhami materi. Didalam pelatihan ini bukan hanya ada materi
tapi juga praktik dan bahan yang akan dijadikan materi. Materi training dan bahan dapat
dibuat dan digunakan oleh lebih dari satu trainer. Materi tersebut dapat digunakan di berbagai
organisasi atau oleh beberapa organisasi atau lembaga pelatihan yang semua melakukan
pelatihan yang sama. Bahan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai bentuk dan media
yang bersama-sama dengan membentuk paket pelatihan. Paket ini dapat terdiri dari semua
bahan dari seorang trainer atau organisasi untuk menjalankan pelatihan. Paket ini harus
menyertakan bahan-bahan untuk traner. Bahan ini juga menyesuaikan dengan pelatihan yang
dibuat. Materi training bisa dalam bentuk panduan atau manual book dari trainer.
Hal ini bertujuan untuk membantu trainer menjalankan kursus pelatihan dan
menggunakan bahan lain dalam kemasan. Jika materi untuk para peserta melihat dalam sesi
training sendiri maka dapat secara profesional dirancang dan diproduksi dalam jumlah
banyak yang dapat digunakan dalam pelatihan. Ada beberapa tahap dalam penyajian materi
antara lain yaitu :
1. Merancang sesi Pembelajaran
2. Mempersiapkan bahan/perlengkapan pembelajaran dari media yang digunakan
dengan menyesuaikan pelatihan yang dipersiapkan
Batasan Variabel
1. Konteks variabel
Unit ini berlaku untuk menjalin hubungan kerja yang baik pada situasi pembelajaran,
menerapkan bimbingan yang tepat dalam situasi pembelajaran, memonitor proses
pembelajaran dalam situasi pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi proses
pembelajaran pada bidang metodologi pelatihan.
Sebelum melakukan pembelajaran ada beberapa hal yang harus disiapkan salah satunya
yaitu merancang sesi pembelajaran yang akan disampaikan. Rancangan ini dibuat agar
mempermudah tutor pelatihan dalam melaksanakan pelatihan.
Merencanakan atau mempersiapkan materi
Yang pertama adalah persiapan materi pelatihan, sifat materi yang disampaikan
adalah langsung kepada sasaran dan memberikan pengalaman yang tepat. bahan
tersebut tidak harus panjang dan berbelit-belit, agar dapat menciptakan kesan
kesungguhan, namun tetap menjadi bahan kajian dan latihan bagi peserta. Selain itu,
penciptaan pengalaman yang tetap diingat juga penting agar peserta dapat
mengimplementasikannya dengan mudah. Secara sederhana, proses penyusunan
materi pelatihan yang efektif dapat dilakukan mengikuti poin-poin berikut ini:
1. Lakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap target pelatihan, untuk menentukan
kebutuhan training.
2. Buat materi singkat dan jelas yang isinya disesuaikan dengan kondisi peserta
pelatihan. Teori tersebut tidak seharusnya berupa konsep abstrak karena harus
bisa langsung diterapkan setelah training selesai. Oleh karena itu, materi yang
disampaikan juga sebaiknya dibuat semudah mungkin untuk dipahami oleh semua
peserta.
3. Susun bahan pelatihan yang relevan dengan tujuan kegiatan serta tuntutan
kebutuhan peserta agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Perencanaan
Menyiapkan Kurikulum dan silabus pelatihan Standar Kompetensi Pelatihan
2. Contoh
Penyajian Materi Contoh Poin A :
Tahapan Penyajian Materi Pembelajaran Pelatihan Menjahit.
Menjahit merupakan salah satu hobi yang sangat menyenangkan. Selain memberikan
ruang berkreasi dan mengasah kreatifitas, menjahit juga dapat dijadikan salah satu
sumber penghasilan yang sangat menjanjikan apabila di tekuni dengan serius. Keahlian
menjahit adalah skil yang membutuhkan waktu dan kesabaran untuk dapat menghasilkan
karya yang spektakuler. Hal ini lah yang menjadikan kebanyakan para pemula di dunia
jahit menjahit menjadi angin-anginan di awal-awal belajar menjahit.
1. Melakukan Analisis terhadap kebutuhan peserta pelatihan
2. Pembuatan Materi
3. Latihan
Soal!!!
1. Tujuan penyusunan materi pelatihan adalah?
2. Untuk apa rancangan penyajian ini dibuat?
3. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai sesi pembelajaran?
4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan bahan ajar?
5. Bagaimana proses penyusunan materi yang efektif?
Jawaban :
1. Penyususnan materi ini bertujuan agar memudahkan tutor dan peserta pelatihan dalam
memhami materi atau memperlancar proses penyampaian mater.
2. Rancangan penyajian ini digunakan agar mempermudah tutor dalam penyampaian
materi, rancangan ini menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan, tahapan
penyampaian tentang uji kompetensinya.
3. Hal yang harus dipersiapkan adalah :
a. Mempersiapkan materi
b. Mempersiapkan Metode pembelajaran
c. Persiapan media yang digunakan
4. Langkah langkah tahapan pembelajaran adalah :
a. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar kompetensi.
b. Menetukan jenis bahan ajar
c. Menentukan refrensi bahan ajar
5. Penyusunan materi yang dilakukan adalah :
a. Pengamatan terhadap target pelatihan
b. Pembuatan materi yang disesuaikan dengan kondisi peserta pelatihan
c. Penyusunan bahan pelatihan yang lelevan
4. Rangkuman
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Dalam proses pembelajaran, instruktur dan peserta pelatihan harus
memainkan perannya masing-masing. Melalui bentuk saling memahami peran masing-
masing, hubungan kerja yang baik dapat tercipta. Yang dimaksud hubungan kerja yang
baik disini adalah hubungan antara instruktur dan peserta pelatihan dirancang sedemikian
rupa sehingga kegiatan belajar–mengajar dapat berjalan secara lancar untuk mencapai
tujuan pembelajaran ynag telah ditetapkan. Instuktur melaksanakan fungsinya yang baik
sebagai komunikator dengan menerapkan ketentuan berkomunikasi yang efektif sehingga
peserta pelatihan dapat mengikuti materi pelatihan yang diajarkan dengan mudah dan
penuh semangat. Sebagai komunikator, penggunaan suara perlu diperhatikan oleh
instruktur agar berkomunikasi yang efektif dapat tercipta dalam pembelajaran. Adapun
hal-hal penting yang harus diperhatikan pada penggunaan suara dalam berkomunikasi
yaitu sebagai berikut:
1. Mengatur waktu sehingga peserta pelatihan mempunyai kesempatan dan persiapan
untuk mngajukan pertanyaan bila diperlukan.
2. Berbicara dengan cara menggunakan Bahasa yang dipahami dan dimengerti.
3. Tidak melakukan melakukan bicara terlalu cepat atau terlalu lambat agar peserta
memahami dengan baik.
4. Mengucapkan kata-kata dengan jelas dan cukup keras untuk dapat didengar seluruh
peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.
5. Berbicara menghadap ke peserta pelatihan sehingga seluruh peserta merasa meraka
diajak berkomunikasi dan instruktur dapat mengintrol kelas.
6. Jangan menyampaikan kaka-kata pada waktu menulis dipapan tulis, kertas chart atau
alat peraga lainnya.
7. Jangan berbicara pada nada yang sama dan ekspresi yang sama karena dapat
membosankan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
8. Berikan gurauan agar peserta tidak merasa bosan saat mendengarkan informasi yang
penting.
Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses belajar
mengajar lebihefektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan peserta
didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar di
kelas. Jadi media pembelajaran adalah salah satu metode dalam mengatasi segala macam
persoalan dalam mengajar, bukan saja mengatasi persoalan, namun media pemberi
pembelajaran memberi berbagai informasi yang koprehensip kepada peserata didik.