Anda di halaman 1dari 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Seiring denan berkembangnya zaman ditandai deng kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang jenjang pendidikan harus dapat dilfleksibel mengikuti perkembangan kemajuan yang ada. Sesuai dengan kurikulum tingkatsatuan pendidikan ( KTSP ) yang berlaku sekarang, menyebutkan salah satu prinsipnya yaitu tanggap terhhadap ilmu pengetahuan,teknologi da seni. Itu artinya bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum serta pembelajarannya harus memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan berkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Aplikasi dari hal tersebut adalah penggunaan media pembelajaran khsusnya media visual, mengapa demikain? . Karena media visual menampilkan gambar dan penyajian secara jelas dan bermakna maka peserta didik akan dapat menyerapmakna dari pambelajaran itu. Oleh karena itu, supaya pembelajaran dapat bermakna, efektif dan berlandaskan PAKEM, maka diadakannya pembelajaran dengan menggunakan multimedia. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa masalah yang akan dikaji penulis dalam pertanyaan sebagai berikut; 1. Apa pengertian media visual dalam pembelajaran 2. Bagaimana prinsip pemilihan media visual dalam pembelajaran 3. Apa manfaat media visual, macam medi visual, kelemahan dan klebihan media visual 1.3 Tujuan Penulisan Dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah; 1. Untuk memenuhi tugas dari matam kuliah media pembelajaran 2. Untuk mendeskripsikan pengaplikasian media visual dalam pembelajran 3. Untuk mendeskripsikn pengaruh serta keefektivitasan penggunaan media visial dalam pembelajaran

1.4 Manfaat Penulisan Manfaat penulisan dari makalah ini adalah: 1. Bagi penulis, terpenuhinya tugas dari mata kuliah media pembelajaran. Bagi penulis dan pembaca dapat mengetahui keefektivitasan penggunaan multimedia dalam pembelajaran di sekolah dasar 2. Bagi Guru dan calon Guru , dapat mengetahui pengaplikasian media visual secara edukatif, penulisan makalah ini dapat menjadi acuan untuk inovasi pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian media visual Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan- pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media dapat di bagi dalam berbagai macam,saah satuny adalah media visual. Media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga peneria pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media visual sebagai sebagai media pembelajaran nya.dipilih media visual karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudia media visual merupakansumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara menarikdalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangka dan tidak menjenuhkan. 2.2 Manfaat media visual Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut: 1. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari factor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong,dan sebagainya.media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari.maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di mkasud bias dalam bentuk nyata, miniature,model, maupun bentuk gambar-gambaryang dapat disajikan secara audio visual dan audial. 2. Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. 3. Media visual dapat menanamkan konsep dasar,yang benar ,konkrit dan realistiskan. 4. Media visual membangkiktan .keinginan dan minat baru 5. Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif ,kognitif dan psikomotorik 6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar.karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik .peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik. 2.3 Prinsip-prinsip pemilihan media visual Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visualh sangat banyak manfaat serta fungsi apalagi media berbasis visual. Kita harus ingat bahwa manusia,khususnya siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi yang diberikan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan,

sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat di benak mereka.untuk itu,hadirkanlah media khususnya media visual dalam jenjang pendidikan trtentu,contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana dan menarik serta tetap menguat system PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif , efektif ,dan, menyenangkan) Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hdi hanya media yang menjadi factor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik sebagai motivator atau fasilitatorpun menjadi factor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuh kembangkan kreativitas siswa sehingga aka terasa kebermaknaan nya suatu pembelajaran.serta guru harus menguasai betul bagaimana menerapkan media yang sesuai. Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut : 1. Ketepatan dalam pemilihan media visual,dimana menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancer dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didik 2. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan mungkin agar mudah di pahami. 3. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4. Medi visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam memahami materi 5. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda 6. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna harus realistic 2.4 kelebihan dan kekurangan media visual Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menhubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia. Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya yaitu media visual.kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut: Kelebihan media visual: 1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya. 2. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan. Kekurangan media visual : 1. Lambat, dan kurang praktis 2. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan. 3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita. 4. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat. 2.5 Macam-macam media visual a. Media yang tidak diproyeksikan 1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. 2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan . 3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui

penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:

1) gambar / foto: paling umum digunakan 2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan. 3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme. 4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. 5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

b. Media proyeksi 1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu: Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu Membuat sendiri secara manual 2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. 2.6 Penggunaan media visual dalam proses belajar mengajar Kehidupan seorang siswa di lingkungan sekolah, maupun kehidupan seorng mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi. Disatu sisi tampak nya merupakan salah satu bagian suatu kehidupan yang sangat menyenangkan, tapi mungkin pula menjadi hal yang sangat mencemaskan.setiap hari merek dapat belajar dengan bebas, mengikuti kegiatan belajar dikelas,belajar diperpustakaan ,dan lain- lain yang semuanya merupakan masukan bagi perkembangan pengetahuannya. Dilain sisi siswa atau mahasiswa juga dituntut menyelesaikan seluruh tugas sekolah maupaun kuliah, yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar.hal yang menjdi kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit untuk dipahami, mungkin karena dalam proses beljar mengajar tersebut kurang menarik,membosankan, materi yang diberikan bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius untuk membuka jalan penyelesaian ,baik bagi guru dilingkungn sekolah maupun di perguruan tinggi. Hal ini jelas dirasakan siswa / murid karena kenyataan sekarang adalah sangat langka guru yang menggunakan media pembelajaran didala melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar, padahal salah satu konsep kunci operasional pembelajaran yang harus di hayati oleh seorang guru atau pendidik adalah bagaimana cara mendesain pembelajaran agar dapat berjalan seefektif dan seefesien mungkin untuk mencapai tujuan (porwanto, 1989: 15).persoalan ini tampak kelihatan mudah, tapi sesungguhnya merupakan kegiatan yang sulit. Sebab membutuhkan profesionalisme dan penghayatan yng seksama menyangkut aspek- aspek kompetensi belajar dan mengajar.

Guru dituntut bersikap profesionalisme dan kompetensi dalam pembelajaran, sebab gurulah yang menjadi kunci yang menentukan arah, proses dan aktivitas pembeljaran itu (slameto, 1997: 25).sementara itu kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan bahan perbincangan sebagai pencerminan dari kondisi pendidikan kita saat ini yang fenomenal dan problematic. Keduanya merupakan sasaran usaha pembaharuan atau reformasi pendidikan nasional. Betapa tidak, kedua masalh tersebut sulit di tangani secara tuntas, sebab terkait dengan variable lain sebagaimana yang di sebutkan diatas.disamping itu terjadinya krisis dimensional yang melanda kehidupan berbangsa, yang sedikit bermuara pada penurunan kualitas pendidikan. Karena itu tidak heran kalau masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, bahkan dinegara-negara maju sekalipun. Diantara komponen pembelajaran yang sering berbenturan dengan persoalan persoalan pendidikan adalah guru dalam kaitannya dengan tugas,mengola interaksi dalam proses belajar mengajar termasuk segala system yang mengikat untuk bagaimana proses belajar mengajar dapat membawa hasil maksimal sebagai mana yang di inginkan. Salah satu jalan yang di tempuh alah dengan menggunakan berbagai media pembelajran dalam proses belajar mengajar, baik media audio maupun media visual dan lain-lain yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran yang baik.

KESIMPULAN Media visul adalah penyimpangan pesan atau informasisecara teknik dan kreatif mana menampilkan gambar, grafis serta tata dan letaknya jelas, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Apabila dikaitkan antara media visua dan pembelajaran mak pembeajaran itu dapat menarik, efektif dan efisien apabila mengguakn media visual sebagai media pembelajarannya. Dipilih media visual karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususnya masa kanak kanak terutama siswa sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka bktikan sendiri dengan mata mereka, kemudian media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasiyang disesuaikan dengan usia peserta didik yang dpat menari minat peserta didik dalam belajar, sehingnga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329) Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Menurut Arief Sadiman, Dkk (2003: 28-29): Media grafis visual sebagimana halnya media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbolsimbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di era sekarang ini berdampak pada banyak hal. Salah satu dampak kemajuan teknologi dapat kita rasakan pada dunia pendidikan. Banyak sekali muncul berbagai macam media-media pembelajaran baru yang kita gunakan untuk mengoptimalkan proses penyerapan materi dalam proses pembelajaran. Semua proses pembelajaran yang ada sekarang tidak lepas dari campur tangan media sebagai perantara dalam penyampaian informasi atau materi pelajaran kepada siswa. Media pembelajaran ini pun sangat banyak jenisnya dan juga sangat beragam kegunaannya. Sistem atau pola pendidikan sekarang sangat di pengaruhi oleh kemajuan teknologi yang berdampak diterapkannya unsur media pembelajaran sebagai perantara atau penyampai informasi dan materi dalam proses pembelajaran. Dalam penggunaannya kita perlu memilih dengan tepat media apa yang cocok dan sesuai serta layak digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini tidak lepas dari berbagai macam faktor seperti psikologi anak, kesiapan belajar anak, dan penguasaan anak terhadap media tersebut. Dalam studi keguruannya mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar pasti mendapatkan mata kuliah media pembelajaran sebagai bekal nantinya untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar yang mengkhusus pada siswa di tingkat sekolah dasar. Dengan mata kuliah ini kita sebagai mahasiswa atau calon guru dapat mengetahui berbagai macam bentuk media dan kegunaan masing masing media untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa sekolah dasar. Dan juga dalam perkuliahan ini mahasiswa atau calaon guru ini di tuntut untuk bisa memilih media yang tepat dan sesuai bukan hanya dengan perkembangan zaman sekarang ini melainkan juga dengan psikologi serta kesiapan siswa menerima dan menggunakan media pembelajaran tersebut. Sebenarnya dalam pembelajaran di skolah dasar sangat banyak media pembelajaran yang dapat digunakan. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang media gambar sebagai media pembelajaran di sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Media gambar itu sendiri merupakan media yang cukup unik dimana ia menggambarkan apa pemikiran lisan yang ditangkap oleh siswa. Selain itu media gambar juga merupakan media yang sangat menarik terutama bagi siswa sekolah dasar karena berisikan berbagai macam gambar yang beradu dengan warna-warna menarik sehingga menambah minta dalam belajar. Dalam makalah ini kita akan mengulas beberapa hal mengenai pengertian, kelemahan dan kekurangan, cara pembuatan, serta bagaiman penggunaan media gambar ini dalam proses belajar-mengajar. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah : 1. Apakah pengertian atau definisi dari media gambar? 2. Apakah kelemahan dan kelebihan dari media gambar? 3. Bagaimanakah penggunaan media gambar pada salah satu materi pembelajaran (IPA) di sekolah dasar? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini : 1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari media gambar. 2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari media gambar. 3. Untuk mengetahui penggunaan media gambar pada salah satu materi pembelajaran (IPA) di sekolah dasar.

1.4 Manfaat Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai pengertian media khususnya media gambar yang sering di pakai dalam pemebelajaran serta mengenal cara pembuatan media gambar dan kelebihan maupun kekurang dari media gambar itu sendiri. Dan penulis berharap dengan adanya makalah ini pembaca dapat memanfaatkannya sebagai referensi dalam penggunaan media gambar khususnya pada materi pelajaran (IPA) di sekolah dasar.

BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian atau Definisi Media Gambar 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6). Dari pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa media merupakan alat dan baha fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran (proses kegiatan belajar-mengajar) sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan

sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3). Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162). Ada beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif. Jadi dapat disimpulkan dari pengertian beberapa ahli mengenai definisi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terjadinya hambatan proses pembelajaran, sehingga informasi atau pesan dari komunikator dapat sampai kepada komunikan secara efektif dan efesien. Selain itu, media pembelajaran merupakan unsur atau komponen sistem pembelajaran maka media pembelajaran merupakan media integral dari pembelajaran. 2.1.2. Pengertian Media Gambar Bentuk umun dari media gamabar terangkum dalam pengertian dari media grafis. Karena media gambara merupakan bagian dari pembuatan media grafis. Sebelum kita nengetahui lebih lanjut mengenai media gambar ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu pengertian dari media grafis. Menurut (I Made Tegeh, 2008) media grafis atau graphic material adalah suatu media visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk menikthisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data kejadian. Batasan tersebut member gambaran bahwa media grafis merupakan media dua dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indra pengelihatan. Dari pengertian media grafis diatas kita dapat mengambil kesim[pulan bahwa memang benar media gambara merupakan bagian yang utuh dari media grafis tersebut karena pada dasarnya media gambara merupakan kumpulan dari beberapa titik dan garis yang memvisualisasikan gambara sebuah benda atau seorang tokoh yang dapat memperjelas kita dalam memahami benda atau tokoh tersebut. Menurut (I Made Tegeh, 2008) yang dimaksud media gambar dilihar dari pandangan media grafis adalah gambar gambar hasil lukisan tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni fotografi. Penyajian obyek dalam bentuk gambar dapat disajikan melalui bentuk nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuia dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya. Kemampuan gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai makna bahwa gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan yang amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan memebrikan suatu kejelasan pada sebuah masalah karena sifatnya yang lebih konkrit (nyata). Tujuan

penggunaan gambar dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2) mengkonkritkan dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3) memberikan ilustrasi suatu buku, dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas. Dalam pembelajaran di sekolah dasar media gambar sangat baik di gunakan dan di terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media gambar ini cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin menegtahui tentang gamabar yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi dengan optimal melalui media gamabar tersebut. 2.2. Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar Walaupun media gambar merupakan media yang tepat dan baik digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar namun pasti ada saja kekurangan serta kelebihan yang dimiliki oleh media gambar tersebut sebagai sebuah karakteristik dari media gamabar itu sendiri. Dari sumber yang ada, ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh media gambar yaitu : 2.2.1. Kelebihan Media Gambar : 1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata. 2. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini. 3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar. 4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman. 5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus. 2.2.2. Kekurangan Media Gambar : 1. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang akan dibahas kurang sempurna. 2. Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar. 2.3. Cara Penggunaan Media Gambar Dalam Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar Gambar dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam data PBM.Dalam menggunakan media gambar ada berbagai macam hal yang

perlu kita perhatikan demi tercapainya tujuan pembelajaran serta penguasaan materi yang optimal oleh siswa. Beberapa ahli menyatakan ada beberapa rambu rambu yang perlu di perhatikan dalam penggunaan gambar : 1. Prinsip-Prinsip Pemakaian Media Gambar Beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain : Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan siswa membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka gambargambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok antara hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang. Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambargambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambargambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari sehingga gambar tersebut akan menginspirasinya. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup di daerah pedesaan atau di daerah perkampungan. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentukbentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.

2. Memilih Gambar yang Baik Dalam Pengajaran Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain: Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar. Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar. Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak. Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran. Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar. 3. Menggunakan Gambar Dalam Kelas Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detai, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas. Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita, mencari gambargambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek. Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambargambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa. 4. Mengajar Siswa Membaca Ganbar Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar siswa membaca gambar: Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap para siswa. Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan gereja, dan sebagainya. Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak gunung latar belakangnya.

Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah simbol-simbol gerakan. Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju dan gambar orangorang yang berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas. Itulah tadi beberapa hal yang harus diperhatikan dan digunakan dalam menggunakan media gambar terutama dalam proses belajar mengajar dan jangan lupa kembali akan tujuan dari media yaitu sebagai sarana atau alat untuk memudahkan siswa mengerti dan memahami materi dalam proses belajar mengajar. Untuk menggunakannnya kita pertama harus mengambil contoh dulu materi dan kelas apa yang kita akan terapkan media gambar ini. Untuk itu kita perlu sebuah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dimana RPP ini yang nantinya akan menuntun kita menggunkan media yang sudah di persiapkan dan juga perlu diingat bahwa sebelum menerapkan media tersebut kita harus mempersiapkannya dengan cara melihat kesiapan siswa akan penerimaan media yang bersangkutan ataupun melihat kemampuan siswa dalam membaca media yang digunakan. Jadi untuk menerapkannya kita harus memililih media yang sesuai dengan psikologi siswa dan karakteristik siswa yang bersangkutan. Jangan sampai media pembelajaran ini terutama media gambar bukannya menjadi medium atau perantara yang baik malah menjadi suatu penghambat dalam kegiatan belajar mengajar siwa dalam menerima materi pelajaran sehingga penyerapan materi pelajaran pada siswa menjadi kurang maksimal. Untuk mengambil contoh penerapan media pembelajaran kita harus memilih RPP sebagai penuntun penggunaan media pembelajaran tersebut. Perhatikan RPP di bawah ini!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. II. 1. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan : SD N 2 Batuagung Kelas :V Semester :I Program :Mata Pelajaran : Sains Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan Standar Kompetensi Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

III. 1.1

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia

IV. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1.1. Mengidentifikasi organ pernapasan pada manusia. 1.1.2. Menyebutkan fungsi organ pernapasan manusia. V. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi organ pernapasan manusia. 2. Melalui demonstrasi siswa dapat menyebutkan fungsi organ pernapasan manusia pada gambar. VI. Materi Ajar Alat-alat pernapasan manusia. Mengidentifikasi organ pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus), paru-paru. Fungsi organ pernafasan pada manusia 1. Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan. 2. Tenggorokan merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke paru-paru. 3. Paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida VII. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit VIII. Metode Pembelajaran Ceramah, pengamatan, demonstrasi, tanya jawab IX. Kegiatan Pembelajaran Tahap Uraian Kerja 1. Mengucapkan salam. Pendahuluan 2. Mengabsen. 3. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 5. Menyampaikan materi yang akan dipelajari. 6. Apersepsi. - Pelajaran dimulai dengan guru menugaskan siswa untuk menutup hidung dan mulutnya beberapa saat sampai siswa tidak tahan dan membukanya. - Guru menanyakan kepada siswa : Mengapa kalian tidak tahan menutup hidung dan mulut untuk waktu yang lama? (tidak dapat bernapas) Kita menghirup napas melalui apa? (hidung) Dengan demikian hidung termasuk apa? (alat pernapasan manusia) - Guru menginformasikan kepada siswa bahwa topik yang dipelajari adalah ALAT-ALAT PERNAPASAN MANUSIA - Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah Apa saja alat-alat pernapasan manusia? - Siswa membuat hipotesa Kegiatan Inti 1. Eksplorasi

Penutup

- Guru menugaskan tiap-tiap kelompok mengamati gambar alat pernapasan manusia dan diminta menjawab beberapa pertanyaan berikut. a. mengidentifikasi organ pernapasan manusia. b. menyebutkan fungsi organ pernapasan manusia pada gambar. 2. Elaborasi - Siswa bekerja dalam kelompok - Selama diskusi guru mengadakan penilaian proses. 3. Konfirmasi - Siswa menyampaikan hasil tugas yang diberikan. - Siswa bersama guru membahas hasil tugas yang telah dikerjakan. - Hasil karya siswa diberikan penguatan baik secara lisan maupun tulisan. - Siswa melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya berdasarkan acuan yang diberikan oleh guru. - Siswa diberikan bimbingan apabila mengalami kesulitan menjawab. - Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif, diberikan motivasi. - Guru mempertegas materi yang sudah diberikan. 1. Siswa merangkum pelajaran di bawah bimbingan guru. organ pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus), paruparu. Fungsi organ pernafasan pada manusia a. Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan. b. Tenggorokan merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke paru-paru. c. Paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. 2. Evaluasi 3. Guru memberikan tugas di rumah kepada siswa untuk melakukan percobaan tentang hasil pernapasan, dengan petunjuk. a. Hembuskan udara pernapasan ke arah permukaan cermin beberapa kali. b. Rabalah permukaan cermin. c. Catat yang dirasakan pada saat meraba cermin.

X. 1. a. b. 2. a. b.

Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian Pengamatan Tes tertulis Instumen Lembar pengamatan Essay

Lembar Pengamatan Nama Kelompok Nama Siswa Aspek yang dinilai Keaktifan dlm Kerjasama dlm Hasil diskusi klp klp 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Jumlah skor

Soal Tes Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan alat-alat pernapasan manusia! 2. Sebutkanlah fungsi organ pernapasan manusia! Penugasan Terstruktur (PT) Pekerjaan Rumah 1. Apakah yang dimaksud dengan Alveolus? 2. Mengapa bernapas melalui hidung lebih baik daripada melalui mulut? Kunci Jawaban 1. organ pernafasan pada manusia yang terdiri dari hidung, tenggorokan (trakea), cabang tenggorokan (bronkus), paru-paru. 2. Fungsi organ pernafasan pada manusia a. Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernafasan. b. Tenggorokan merupakan saluran untuk menyalurkan udara dari hidung ke paru-paru. c. Paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Penskoran 1. Setiap jawaban benar soal 1 sampai dengan 2 mendapat skor 5, jawaban salah skor 0. Skor Perolehan N= 10 XI. Sumber Belajar - Buku IPA Kls V - Gambar alat-alat pernapasan manusia - Potongan gambar alat pernapasan manusia Mengetahui, Kepala SD N 2 Batuagung Ida Ayu Ari Widyawati, S.Pd. NIP. 19630921 198304 2 004 Batuagung, 1 Agustus 2011 Guru Kelas/Mata Pelajaran Ni Luh Artini, S.Pd. NIP. 19621231 198304 2 056 x 100

Jika kita perhatikan RPP diatas maka kita bias membayangkan siswa akan susah mengerti apa yang dimaksud dengan bagian bagian hidung, tenggorokan, maupun paru-paru. Oleh sebab itu dalam pembelajaran kali kita memerlukan media pembelajaran berupa gambar yang dapat mengilustrasikan apa yang disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan pemebelajaran diatas kita memerlukan media gambar yang sesuai:

1. Gambar Hidung

2. Gambar Tenggorokan

3. Gambar Paru-paru

Dalam menyampaikan materi mengenai organ atau alat pernafasan manusia guru dapat sekaligus memperlihatkan media gambar yang berkaitan dengan materi sebagai suatu bentuk konkrit dari apa yang dijelaskan dan guru juga dapat menambahkan warna serta motif motif menarik bagi siswa agar siswa lebih antuas serta termotivasi untuk mengetahui hal hal penting yang harus di kuasai dalam materi tersebut terlebih lagi akan memotivasi siswa untuk belejar lebih giat lagi. Jadi kesimpulannya dalam penggunaan media gambar kita harus memperhatikan beberapa hal : 1. Mengetahui kriteria serta prinsip media yang digunakan 2. Melakukan persiapan dalam menggunakan media 3. Memilih media yang sesuai 4. Tingkat kesesuaian anak membaca membaca dan menggunakan media 5. Persiapan rencana pembelajaran untuk menuntun penggunaan media 6. Cara menggunakan media yang menarik hati dan minat siswa dan menambahkan berbagai macam warna serta motif yang menarik bagi siswa

BAB III PENUTUP


3.1. Simpulan Media gambar merupakan salah satu bentuk atau bagian dari media grafis yang memberikan gambaran nyata mengenai keadaan suatu benda. Media gambar sebagai perantara dalam proses pembelajaran menggambarkan atau memfisualisasikan materi ajar yang bertujuan untuk memudahkan siswa mengerti dan memhami secara optimal mengenai materi atau bahan ajar yang di berikan guru pada siswa. Dalam setiap hal memang tidak ada yang sempurna secara penuh dalam artian media gambarpun mempunyai beberapa kekurangan. Namun kekurangan tersebut telah tertutupin oleh kelebihannya yang sangat banyak apalagi dalam proses pembuatannya media gambar tidak membutuhkan banyak biaya. Dalam penggunaannya dalam proses pembelajaran, untuk mendapatkan hasil yang optimal kita harus mengetahui mengenai beberapa hal yang merupakan prinsip-prinsip dari media gambar tersebut. Dan yang terpenting dalam menggunakan media gambar kita harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengetahui kriteria serta prinsip media yang digunakan, (2) Melakukan persiapan dalam menggunakan media, (3) Memilih media yang sesuai, (4) Tingkat kesesuaian anak membaca membaca dan menggunakan media, (5) Persiapan rencana pembelajaran untuk menuntun penggunaan media, (6) Cara menggunakan media yang menarik hati dan minat siswa dan menambahkan berbagai macam warna serta motif yang menarik bagi siswa. 3.2. Saran Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang definisi, kelemahan dan kekurangan, serta penggunaan media gambar dalam mata pelajaran di sekolah dasar. Dan juga dapat di jadikan referensi atau pedoman dalam memecahkan masalah masalah yang berkaitan dengan media gambar. Untuk kekurangan dalam makalah ini penulis mohan maaf yang sebesar-besarnya dan penulispun siap menerima revisi dari pembaca.

sted by' Haryanto, S.Pd onJanuary 21, 2012

15

Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan audio-visual.

Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :

1. 2. 3. 4.

Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

Tujuan menggunakan media pembelajaran :


Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu : mempermudah proses belajar-mengajar meningkatkan efisiensi belajar-mengajar menjaga relevansi dengan tujuan belajar membantu konsentrasi mahasiswa Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.

Read more: MEDIA PEMBELAJARAN >> Pengertian Media Pembelajaran

Jenis Media Pembelajaran yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran sangat banyak ragamnya. Dari yang paling sederhana dan murah, hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang sesuai dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media pembelajaran. Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Media Media Media Media Media Media Media Media audio cetak visual diam visual gerak audio semi gerak visual semi gerak audio visual diam audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media: 1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon 2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar 3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide) 5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara 6. visual gerak : film bisu 7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi 8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen 9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran 10. komputer : CAI Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI). Sedangkan Henrich, dkk menggolongkan jenis media pembelajaran menjadi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. media yang tidak diproyeksikan media yang diproyeksikan media audio media video media berbasis komputer multi media kit.

A. Media Visual 1. Media yang tidak diproyeksikan o Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. o Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. o Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: 1) gambar / foto: paling umum digunakan 2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan. 3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme. 4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar,

diagram, kartun, atau lambang verbal. 5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan. 2. Media proyeksi o Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu: - Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu - Membuat sendiri secara manual o Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. B. Media Audio 1. Radio, Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalahmasalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. 2. Kaset-audio Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah. C. Media Audio Visual 1. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. 2. Media komputer Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bagan dan Grafik 1. Bagan (Chart) Bagan merupakan salah satu media grafis atau media visual yang berfungsi menyalurkan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan secara visual. Media bagan atau chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.[1] Bagan atau Chart adalah media visual yang berfungsi menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya 4.

5. 6. 7.

8.

9. 10.

11.

disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.[2] Bagan juga dapat dapat memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Pesan yang akan disampaikan melalui bagan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Dalam istilah lain bagan juga dapat diartikan sebagai gambaran / sketsa buram untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu.[3] Di dalam bagan sering kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal. Bagan yang dirancang dengan baik akan dapat mengkomunikasikan informasi berupa gambar atau visual. Di dalam bagan pesan-pesan verbal harus dapat mendukung unsur-unsur visual yaitu memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu konsep. Data maupun informasi yang ingin disampaikan direalisasikan melalui gambar. Bagan ada yang berbentuk diagram mempunyai bentuk yang beragam, antara lain: lingkaran, garis, pohon, dan batang. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa bagan merupakan suatu media yang penyampaiannya dengan visual mengenai ide, obyek, lembaga, orang, atau keluarga dan cara penyampaiannya melalui gambar, diagram, kartun. 2. Grafik (Graphs) Grafik ialah suatu media visual yang berupa gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar.[4] Ada pula pengertian grafik menurut Anas Sudijono ialah alat penyajian data statistic yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan gambar maupun lambing. Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan symbol dan disertai dengan keterangan-keterangan secara singkat.[5] Dalam grafik seringkali digunakan symbol-simbol verbal sebagai pelengkap. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.[6] Berbeda dengan bagan, grafik disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematika dan menggunakan data-data komparatif. B. Manfaat dan Kekurangan Penggunaan Bagan dan grafik 1. Manfaat dan Kekurangan Penggunaan Bagan dalam Proses Pembelajaran Bagan sering kali digunakan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran sebagai media dalam penyampaian pesan yang akan disampaikan kepada siswa, bagan seperti halnya peta konsep yang telah di buat guru dalam menyampaikan materi. Ada beberapa manfaat penggunaan bagan dalam proses pembelajaran antara lain: a. Mudah dalam menggunakannya b. Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan c. Menghemat waktu dan tenaga serta mampu menarik perhatian siswa d. Harga relative lebih terjangkau dibandingkan dengan media yang lainnya. e. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu Dalam penggunaannya tidak selamanya bagan selalu memiliki manfaat, bagan sebagai media visual juga memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan, diantaranya sebagai berikut: a. Terkadang bagan rumit dan berbelit-belit sehingga sering membingungkan siswa. b. Penyampaian dengan bagan kadang kurang diminati siswa karena kurang menarik dan terkesan seperti sebelum zaman modern. 2. Manfaat dan Kekurangan Penggunaan Grafik dalam Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan media grafik untuk menyampaikan data-data berupa kuantitatif hal ini dikarenakan grafik lebih

12. 13. 14. 15.

16. 17. 18. 19. 20. 21.

22. 23. 24. 25.

26. 27.

28.

29.

30. 31. 32. 33. 34.

35. 36. 37. 38. 39. 40.

41. 42.

memudahkan dalam penyampaian data yang berupa data perbandingan. Beberapa manfaat grafik sebagai media[7] : a. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya. b. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah. c. Penyajian data grafik jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis. Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistic yang cepat dan sederhana. Selain ada manfaat, grafik juga memiliki beberapa kelemahan, seperti halnya bagan atau media lainnya. Dibawah ini ada beberapa kelemahan atau kekurangan grafik antara lain: a. Grafik biasanya kurang jelas sehingga harus dengan penjelasan tambahan. b. Grafik kadang susah dibaca karena warna yang digunakan senada sehingga kurang harmonis. c. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafisyang lebih kompleks. C. Penyampaian Materi dengan Menggunakan Media Bagan dan Grafik Dalam bentuk penyampaian materi dengan menggunakan media bagan dan grafik para pemberi pesan harus membuat dengan sekreatif dan semenarik mungkin, sehingga penerima pesan akan tertarik untuk memahami dan memperkuat ingatan pula. Berikut ini bentuk penyampaian materi dengan menggunakan media bagan dan grafik: 1. Media Bagan Sebagai media yang baik, dalam proses penyampaian materi atau pesan kepada siswa sebaiknya bagan memiliki kriteria berikut[8]: a. Dapat dimengerti oleh anak atau siswa b. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit c. Selalu dibenahi atau diganti dari waktu ke waktu agar tetap bermasa (up to date) dan juga tidak kehilangan daya tarik. Dalam penyampaian pesan atau materi kepada siswa ada beberapa jenis bagan yang sering digunakan. Jenis bagan tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu bagan yang menyajikan pesan secara bertahap dan bagan yang menyajikan pesannya secara sekaligus atau keseluruhan. Bagan Bertahap ini memiliki beberapa jenis tersendiri dalam penyampaian pesannya, antara lain terdiri dari : a. Bagan Tertutup (Hiden Chart) Bagan tertutup atau sering disebut dengan strip chart merupakan bentuk penyampaian pesan dengan menutup jenis bagan dengan menggunakan kertas yang mudah dilepas. Dengan menggunakan potongan kertas sebagai penutup selain murah juga dapat menarik perhatian para penerima pesan. Pada saat penyajian satu persatu tutup itu dibuka. Bagan ini akan memudahkan siswa dalam menerima pesan karena dapat menyajikan pesan secara bertahap.

43. 44. 45. 46. 47.

b. Bagan Balikan (Flip Chart) Flip Chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Flip chart sering digunakan sebagai alat untuk penyampaian materi

48.

49. 50. 51.

52. 53.

pada proses pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya. Cara penggunaan flip chart bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi halhal yang akan disampaikan. Flip chart atau bagan balik pada prinsipnya memuat semua materi yang akan disampaikan. Tetapi materi itu disajikan secara bertahap atau bagan demi bagan. Tiap bagian materi dituangkan pada lembaran kertas yang berbeda. Selanjutnya lembaranlembaran itu dibendel menjadi satu sehingga pelaksanaan pembelajaran akan lebih tersusun dengan menggunakan flip chart ini. Cara penggunaannya kita tinggal membalik satu per satu sesuai dengan materi yang akan disajikan. Selanjutnya mengenai bagan yang dalam penyampaian pesannya disajikan secara keseluruhan yaitu terdiri dari beberapa macam antara lain[9]: a. Bagan Pohon Bagan ini diibaratkan seperti pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang, dan ranting. Bagan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi, atau hubungan antar kelas atau keturunan. Contoh bagan ini dalam penyampaian pesan pada proses pembelajaran sejarah kebudayaan islam, seorang guru akan menyampaikan materi mengenai masa tiga kerajaan besar turki utsmani, mongol, dan syafawi. Penyampaian materi tersebut bisa dengan menggunakan bagan pohon seperti berikut ini. b. Bagan Arus Bagan ini menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Diagram arus biasanya digambarkan dengan adanya tanda panah yang merupakan arah arus perjalanannya.[1] Bagan ini sering digunakan para pendidik untuk menyampaikan pesan materi kepada siswa, seperti contohnya bagan arus mengenai proses turunnya Al-Quran.

54.

55. enggunaan Media Bagan dan Peta Konsep dalam Pembelajaran IPA dan PKN di MTs dan MA Kota Padang
58. 59. 56. Oleh Zanwir Widyaiswara Muda pada Balai Diklat Keagamaan Padang ABSTRAK Judul ini penulis pilih dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mengadakan evaluasi terhadap kinerja guru Madrasah yang telah ikut pelatihan dan Diklat di BDK Padang tahun 2011, dengan berbagai materi ajar,termasuk pemanfaatan media dalam pembelajaran. Penggunaan media sangat menentukan keberhasilan seorang guru dalam Proses Belajar dan Mengajar, tak terkecuali dalam pembelajaran IPS khususnya Sejarah. Begitu pula kepiawaian guru dalam memilih dan mnggunakan media yang tepat sangat membantu siswa mempercepat dan memdahkannya menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru. Oleh karena itu media sangat diperlukan dalam pembelajaran. Media dalam pembelajaran sangat banyak yang dapat digunakan baik media secara tradisional dan bersifat manual sampai kepada media yang termodern dan canggih seperti multimedia computer. 57.

60.

61.

62.

63.

64.

65.

66.

67. 68. 69. 70.

71.

72.

73.

Semua media itu butuh keterampilan dan kemampuan guru untuk menggunakannya,dan disesuaikan dengan karakteristik bahan pembelajaran,kemampuan siswa dan sarana pendukung lain. Guru harus peka dan sanggup melihat kebutuhan belajar siswanya,dan punya keterampilan yang memadai untuk mengelola kelas yang menjadi tanggungjawabnya. Termasuk didalamnya guru IPS/PKN dan khususnya guru Sejarah di MI,MTs dan MA,kalau tidak pandai memformulasi pembelajaran secara baik dan menyenangkan,maka siswa akan bosan belajar sejarah dan bahkan mungkin akan menganggap pelajaran sejarah sebagai cerita dongeng yang tidak penting. Apalagi bila guru mengajar tidak memakai alat peraga atau media yang sesuai,jelas akan membuat anak didik malas dan tidak termotivasi untuk belajar lebih baik. Oleh karena itu guru IPS/PKN khususnya guruPKN di MI, MTs dan MA dituntut punya keahlian memilih dan menggunakan media. Dalam hal mengajarkan silsilah dan struktur suatu organisasi sangat tepat digunakan media bagan atau peta konsep,hal ini agar mempermudah siswa mengenal dan memahami hal yang sulit,sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dari hasil survey dan observasi yang penulis lakukan ternyata guru di MI,dan MA belum menggunakan media yang tepat dalamIPS/PKN,khususnya PKN tentang silsilah kerajaan belum diterangkan dengan menggunakan media bagan atau peta konsep. Hal ini disebabkan belum terbiasanya guru MI,MTs dan MA menggunakan media,dan kebiasaan menggunakan ceramah dalam pembelajaran. Akibatnya siswa lambat dalam m emahami pembelajaran. Akhirnya penulis berikan masukan dan rekomendasi. Bahwa guru IPS/PKN di Madrasah perlu diberi pelatihan dan Diklat yang berkelanjutan agar mereka betul-betul menguasai strategi pembelajaran dikelas dan system pengelolaan kelas yang baik. Dengan demikian maka pembelajaran selanjutnya akan dapat mencapai hasil yang maksimal. Kata Kunci: Pembelajaran IPS, PKN dan Media Bagan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja.Namun secara formal pembelajaran berlangsung pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Pembelajaran merupakan aktifitas dalam bentuk kegiatan proses belajar dan mengajar. Menurut Ibrahim ( 1996 : 31 ) bahwa : Pembelajaran berintikan interkasi antara guru dengan siswa.Dalam interaksi ini,guru . melakukan kegiatan mengajar dan siswa belajar . Kegiatan belajar dan mengajar ini bukan merupakan dua hal yang terpisah,melainkan bersatu. Dua hal yang menyatukan adalah interaksi tersebut . Dari pendapat diatas diketahui bahwa ,pengajaran ( pembelajaran ) adalah suatu bentuk aktifitas dari dua unsur yang saling berinteraksi dalam satu kegiatan yaitu belajar mengajar atau proses pembelajaran ,dan dari proses pembelajaran ini akan diperoleh hasil dan tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS/PKN di Madrasah Aliyah ( MA ) kegiatan pembelajaran lebih diarahkan kepada proses belajar mengajar yang berhubungan dengan manusia . Dengan kegiatan memberikan pemahaman kepada siswa tentang hubungan manusia dengan manusia,manusia dengan lingkungan dan manusia dengan sang pencipta. Menurut Depdikbud ( 1994 /

74.

75.

76.

77.

78.

79.

80.

81.

82.

1995 : 1 )bahwa : Mata pelajaran IPS/PKN adalah mata pelajaran yang berkaitan antara manusia dalam hubungannya dengan manusia,dengan alam dan lingkungannya Dari pendapat diatas diketahui bahwa pembelajaran IPS lebih diarahkan pada kegiatan yang membahas tentang masalah manusia ,mengenai hubungan antar sesama manusia ,dengan lingkungan,hubungan dengan sang pencipta,yang disesuaikan dengan cita cita dan tujuan belajar yang diharapkan siswa serta cita cita dan tujuan nasional Indonesia. Untuk mencapai tujuan belajar ,diperlukan berbagai komponen dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terlaksana kegiatanbelajar dengan baik dan optimal. Menurut Sardiman ( 2004 : 25 ) bahwa : Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya system lingkungan ( kondisi ) belajar yang lebih kondusif ,hal ini akan berkaitan dengan belajar, dan mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan system lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.Sistem lingkungan belajar ini terdiri atau dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi . Komponen-komponen itu adalah tujuan belajar yang ingin dicapai ,materi yang akan diajarkan ,guru dan siswa yang memainkan peran serta dalam hubungan sosial tertentu dan ,jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia., Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa,untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan dari siswa diperlukan beberapa komponen yang sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar,karena komponen ini akan sangat menunjang terciptanya suasana yang lebih kondusif dalam proses belajar mengajar. Dengan kondisi ini guru akan dapat mengajar lebih baik dan siswa akan lebih optimal dalam belajar. Salah satu komponen yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu adalah sarana dan prasarana ,yang dalam hal ini meliputi media dan alat peraga pengajaran . Penggunaan media atau alat peraga dalam kegiatan pembelajaran akan mempengaruhi cara belajar siswa,dan memberikan peluang pada siswa untuk belajar lebih baik,sehingga tujuan pembelajaran akan semakin mudah dicapai. Menurut Ibrahim ( 1996 : 112 ),bahwa : Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi pelajaran,merangsang fikiran,perasaan,perhatian dan kemauan siswa,sehingga dapat . mendorong proses belajar mengajar. Dari pendapat diatas terlihat bahwa media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam menyalurkan pesan dari penyampai pesan (guru) kepada penerima pesan (murid) agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. Media pembelajaran untuk Madrasah Ibtidaiyah khususnya untuk bidang studi IPS/PKN banyak yang dapat digunakan,baik media cetak,atau media elektronik. Media itu diantaranya adalah : Televisi,Video ,slide,Film,Chart/bagan,Foto,gambar,baik yang diam atau yang bergerak dan media elektronik serta multimedia. Dalam karyatulis ini penulis akan membahas penggunaan media bagan/ chart dalam pembelajaran IPS/PKN di Madrasah Aliyah (MA ). Yang dimaksud dengan bagan menurut Rahadi ( 2002 : 29 ) yaitu : Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit

83.

84.

85. 86.

87.

88.

89. 90. 91.

92. 93.

94. 95.

96. 97.

sehingga lebih mudah dicerna oleh siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media bagan adalah media tulis yang dapat dengan mudah membantu siswa memahami hal yang sulit,melalui ringkasan konsep yang rinci,sehingga siswa dapat mencerna dengan cepat sajian yang disampaikan guru. Bagan juga bisa berbentuk peta konsep dalam bentuk ranji,seperti dalam menerangkan ranji dan silsilah kerajan Hindu Budha di Indonesia. Melalui media bagan juga akan memudahkan guru menyampaikan materi pembelajaran pada siswa melalui konsep pendek dan ringkas,sehingga siswa cepat mengerti . Dari pengamatan penulis di beberapa buah Madrash Aliyah di kota Padang,guru MA sebagai alumni Diklat IPS/PKN tingkat dasar yang penulis bimbing,belum menggunakan media yang sesuai dengan konsep materi pembelajaran IPS/PKN,mereka lebih cendrung memakai metode ceramah dan hanya beberapa orang guru alumni Diklat yang sudah menggunakan media,diantaranya media bagan. Untuk itulah penulis kembali meneliti dan mengevaluasi metode mengajar guru MA dan media yang mereka pakai dalam mengajar di kelas. Diantaranya ada yang memakai media bagan dan hasilnya cukup menggembirakan,oleh karena itulah penulis ingin mengembangkan lebih lanjut penggunaan media bagan itu pada pembelajaran IPS/PKN di Madrasah Aliyah khususnya bidang study Sejarah di MA. Identifikasi Masalah Dari hasil survey yang dilakukan,maka dapat didentifikasi masalah yang ditemui dilapangan yaitu : 1. Kesulitan guru MA menerapkan penggunaan media dalam pembelajaran IPS/PKN 2. Pemakaian media yang belum sesuai dengan materi dan karaktristik anak didik 3. Ketidak mampuan guru MA membuat media atau alat peraga yang tepat 4. Pemilihan media bagan dalam pembelajaran IPS/PKN khususnya Sejarah 5. Belum mampunya guru MA membuat media peta konsep dalam pembelajaran IPS/PKN Pembatasan Masalah Dari sekian banyak masalah yang ditemui,maka tidak memungkinkan bagi penulis untuk mengembangkan semua masalah diatas dikarenakan keterbatasan waktu,biaya dan sarana,maka penulisan b ahan ajar ini penulis batasi hanya pada penggunaan media bagan dalam pembelajaran IPS/PKN ( Khusunya Sejarah di MA ), dengan rumusan masalah,Apakah penggunaan bagan dapat memudahkan guru mengajar dan membantu siswa dengan cepat memahami pembelajaran IPS /PKN atau Sejarah ? . Tujuan Penulisan Adapaun tujuan penulisan ini adalah membantu dan mengevaluasi penerapan Diklat bagi guru IPS/PKN MA yang telah mengikuti diklat IPS/PKN,baik tentang pemanfaatan media,strategi,pendekatan dan cara pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran. Adapun tujuan khususnya adalah : member penjelasan dan observasi penggunaan media bagan dalam pembelajaran IPS/PKN oleh guru MA Manfaat / Kegunaan Hasil Penulisan Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan adalah :

1. Bagi Widyaiswara adalah sebagai bahan masukan yang dijadikan acuan dalam Diklat selanjutnya bagi guru IPS/PKN MA 99. 2. Bagi Balai Diklat sebagai bahan petimbangan dalam menentukan kebijakan dan penentuan prioritas Diklat yang akan dilakukan 100. 3. Bagi guru sebagai bahan acuan untuk memilih media yang tepat dalam pembelajaran 101. 4. Bagi murid sebagai bahan masukan untuk mendapatkan pembelajaran yang memuaskan sesuai dengan karakteristik bahan pembelajaran. 102. KAJIAN TEORI 103. MEDIA PEMBELAJARAN 104. Pengertian Media 105. Untuk memudahkan guru dalam membimbing siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar ,guru dapat menggunakan media sebagai alat bantu dalam menjelaskan bahan pada siswa,dan siswa lebih cepat memahami penjelasan guru. Adapun pengertian media itu telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan diantaranya pengertian media oleh Rahadi ( 2003:9 ) yaitu, 106. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber iformasi kepada penerima informasi,istilah media ini sangat popular dalam bidang komonikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komonikasi ,sehingga media digunakan dalam pembelajaran,dan disebut media pembelajaran. 107. Sesuai dengan pengertian diatas, Sadiman ( 2002 : 6 ) menyebutkan bahwa, kata media berasal dari kata latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar.Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 108. Lebih lanjut Danim (1995:7) menyatakan bahwa, 109. Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomonikasi dengan siswa atau peserta didik . Alat bantu itu disebut media pendidikan,sedangkan komonikasi adalah system penyampaian. Dengan demikian ada perbedaan antara teknologi pendidikan dengan media pendidikan. Media pendidikan itu banyak dan berfariasi,sedangkan teknologi pendidikan itu menekankan dan mengintegrasikan aspek manusia,proses,prosedur dan peralatan. 110. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media mengandung pengertian sebagai alat penyalur dan penyampai pesan sipemberi pesan kepada sipenerima pesan,sehingga dapat dicapai tujuan yang diinginkan,atau dapat juga disebut pembantu menyalurkan informasi agar sipenerima dapat dengan cepat memahami informasi yang disampaikan kepadanya,dalam hal ini siswa . 111. 1. Manfaat Media 112. Berbagai bentuk media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar,karena dapat memberikan manfaat bagi kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar. Beberapa manfaat penggunaan media menurut Ely dalam Danim ( 1995:12) adalah: 113. Meningkatkan produktifitas pendidikan ,memberikan kemungkinan kegiatan pengajaran yang bersifat individual,memberikan dasar yang lebih dinamis
98.

terhadap pendidikan dan pengajaran sehingga pengajaran lebih mantap dan memungkinkan belajar secara seketika dan penyajian pendidikan lebih jelas. 114. Sedangkan secara garis besarnya manfaat media pengajaran menurut Sadiman (2002:16-17) adalah: 115. 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersift verbalistis ( dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ) 116. 2. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan daya indera,seperti : 117. a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,gambar ,film bingkai,foto atau model atau maket 118. b. Objek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro,film bingkai atau gambar 119. c. Gerak yang terlalu lambat atau telalu cepat,dapat dibantu dengan timelopse atau high-speed photography 120. d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman,film,video,photo maupun secara verbal 121. e. Objek yang terlalu kompleks ( misal mesin-mesin ) dapat disajikan dengan model ,diagram berbagai media lain. 122. f. Konsep yang terlalu luas seperti ( gunung berapi,gempa bumi,iklim dan lainlain ) dapat diisualkan dalam bentuk film,film bingkai,gambar dan photo. 123. 3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan berfariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : 124. a. Menimbulkan kegairahan belajar 125. b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan guru dan lingkungan alam sekitarnya 126. c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya 127. 4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan banyak mengalami kesulitanbilamana hal itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan,yaitu dengan kemampuan dalam hal : 128. a. Memberikan perangsang yang sama pada siswa 129. b. Mempersamakan pengalaman 130. c. Menimbulkan persepsi yang sama 131. Dari beberapa penjelasan diatas diketahui bahwa penggunaan media dalam proses pendidikan dan pembelajaran memberikan beberapa manfaat serta menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih dinamis ,sehinga proses pembelajaran berjalan lebih baik dan mantap,dan siswa belajar dapat hasil yang optimal. 132. Media Pembelajaran IPS/PKN / SEJARAH 133. 1. Jenis-jenis media pembelajaran IPS/PKN 134. Penggunaan media dalam pembelajaran IPS/PKN dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS/PKN diantaranya adalah : 135. 1) Gambar dan Photo 136. Photo adalah media paling umum dalam pembelajaran, dengan ciri-ciri : 137. a. Bersifat komplit 138. b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

c. Harganya relative murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam pembelajaran IPS/PKN . 140. Agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran,maka gambar dan photo hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut : 141. a. Otentik,artinya dapat menggambarkan objek atau peristiwa 142. b. Sederhana,yaitu harus menunjukkan dengan jelas bagian-bagian pokok dari gambar tersebut 143. c. Ukurannya professional,sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda atau objek yang digambar 144. d. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaian nya untuk mencapai tujuan pengunaan. 145. 2. Sketsa 146. Sketsa adalah gambar yang paling sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail ,selain dapat menarik perhatian siswa sketsa dapat menghindarkan verbalitas dan memperjelas pesan. 147. 3. Diagram/ skema 148. Merupakan suatu gambar yang sederhana yang menggunakan garis garis dan symbol-simbol,diagram menggambarkan struktur secara garis besar.Untuk memahami d iagram siswa harus memiliki latar belakang tentang materi yang didiagramkan. 149. Diagram yang baik haruslah : 150. a. Benar datanya,digambar rapi,diberi judul dan penjelasan sebelumnya. 151. b. Ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan 152. c. Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum ( dari kiri kekanan) 153. 4. Grafik 154. Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis ,titik,symbol,verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu objek yang saling berhubungan. 155. 5. Bagan / Chart 156. Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehinga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu membeikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Ada beberapa bentuk bagan yaitu: bagan pohon,bagan arus dan bagan garis waktu. 157. Dari sekian banyak media yang dapat digunakan guru dalam pemnbelajaran IPS,maka salah satuna adalah b agan atu Chart. Bagan ini dapat digunakan dalam menerangkan sislsilah atau ranji kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Dengan bantuan bagan maka guru akan lebih terarah dalam penyajian bahan,dan siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan, sehingga hasil yang dharapkan dari siswa lebih optimal. 158. Media Bagan 159. Untuk lebih memahami jenis media bagan maka akan dijelaskan lebih detail hal-hal yang menyangkut media bagan. 160. a. Ciri-ciri dan bentuk media bagan 161. Media bagan merupakan bagian jenis media visual dan termasuk media grafis. Media bagan menurut Sadiman (2002:29) adalah : Seperti halnya media grafik yang lain,bagan / chart termasuk media visual. Fungsinya yang
139.

pokok adalah menyajikan ide-ide dan konsep mmampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu prestasi. 162. Menurut Rahadi (203:29) yang dimaksud media bagan adalah : Menyajikan idea tau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna oleh siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis yang lain seperti gambar,diagram,kartun,atau lambing visual . Agar menjadi media yang baik bagan hendaknya dibuat secara sederhana,lugas dan tidak berbelit-belit 163. Dari pendapat diatas diketahui bahwa media bagan/chart adalah merupakan media atau alat bantu mengajar bagi guru dalam menyajikan ide-ide atau konsep bahan pengajaran sehingga lebih mudah bagi siswa memahaminya. Media bagan merupakan media visual yang disampaikan secara tertulis atau lisan yang disajikan dalam bentuk grafik seperti gambar,diagram,kartun,atau lambang verbal . 164. b.Jenis-jenis media bagan 165. Dalam pemanfaatan media bagan bagi beberapa keperluan seperti dalam proses belajar mengajar ,dapat digunakan beberapa bentuk dan jenis media bagan. Menurut Rahani (2003:29) bahwa ada beberapa jenis media bagan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu : 166. Bagan pohon,bagan arus,dan bagan garis waktu. Bagan pohon biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat,komposisi atau hubungan antar kelas( Strata). Contoh bagan pohon yang paling mudah ditemukan disekolah adalah bagan tentang struktur organisasi OSIS. Bagan arus untuk menggambarkan hubungan dan langkah-langkah suatu kegiatan ,sedangkan bagan garis waktu menggambarkan hubungan antara peristiwa dengan waktu secara kronologis 167. Sedangkan pembagian bagan menurut Sadiman (2002:35) adalah: Secara garis besar bagan dapat digolongkan menjadi dua yaitu bagan yang penyajian pesannya bertahap dan bagan yang penyajiannya sekaligus. 168. Pengelompokan bagan untuk keperluan pembelajaran menurut Sadiman (2002:36-40) adalah : 169. 1. Bagan pohon (tree chart) yaitu ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang,cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat,komposisi atau hu bungan antar kelas atau keturunan,silsilah dan ranji suatu keluarga. 170. 2. Bagan arus menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggungjawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi dalam suatu organisasi 171. 3. Bagan garis waktu bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara 172. peristiwa dan waktu. 173. Pembelajaran IPS/PKN/ SEJARAH. 174. 1. Hakikat Pembelajaran IPS/PKN 175. Sebagai suatu bahan kajian,Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)/PKN merupakan sautu bentuk bahan pelajaran yang harus diajarkan pada siswa semenjak menduduki bangku Sekolah Dasar. 176. Dalam kurikulum 2004 Depdiknas (2024:2) menyebutkan bahwa : Ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa,fakta,konsep dan generalisasi siswa tentang masyarakat,bangsa dan Negara

Sedangkan pengertian IPS/PKN menurut Ischak (2002:130) yaitu : Sesuai dengan sebutannya sebagai ilmu,ilmu sosial itu tekanannya kepada keilmuannya yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial. 178. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS/PKN adalah membahas Manusia adalah memang makhluk bermasyarakat yang membutuhkan satu sama lainnya.Manusia tidak akan menjadi manusia seutuhnya tanpa bantuan manusia lain,hal inilah yang menjadi kajian utama IPS/PKN. 179. 2. Tujuan pembelajaran IPS/PKN 180. Menurut Depdiknas (1994/1995:1-2) bahwa tujuan pembelajaran IPS terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. 181. a. Tujuan umum,adalah untuk meningkatkan sikap dan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam melihat hubungan manusia dengan manusia lain,manusia dengan lingkungan dan manusia dengan sang pencipta dalam rangka mewujudkan manusia yang berkwalitas yang mampu membangun dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara,serta ikut bertanggungjawab terhadap perdamaian dunia. 182. b. Tujuan khusus: 183. 1. Mengenalkan kepada siswa tentang hubungan antara manusia dengan lingkungannya. 184. 2. Memberikan pengetahuan agar siswa memahami peristiwa-peristiwa serta perubahan-perubahan yang terjadi disekitar. 185. 3. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengenal kebutuhankebutuhan serta menyadari bahwa manusia lainpun memiliki kebutuhan. 186. 4. Menghargai budaya masyarakat sekitar,bangsa dan juga budaya bangsa lain 187. 5. Memahami dan dapat menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang bertalian dengan dirinya sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain dan bangsa bangsa lainnya didunia. 188. 3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran IPS/PKN 189. Sebagai suatu bahan kajian atau bahan pelajaran ,Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki prinsip-prinsip tertentu agar dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran disekolah . Menurut Sumaatmaja (2005:113) prinsip pembelajaran IPS didasarkan pada : 190. 1) Karena tiap aspek kehidupan sosial itu mencakup ruang lingkup yang luas,untuk mempelajari dan mengkajinya menurut bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek kehidupan masing masing. 191. 2) IPS sebagai bidang pendidikan tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial,melainkan lebih jauh daripada itu,berupaya membina dan 192. Mengembangkan mereka menjadi SDM Indonsia yang berketerampilan sosial dan intelektual,sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggungjawab merealisasikan tujuan nasional. 193. 3) Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang harus berkembang,menjadi landasan bagi pembelajaran IPS/PKN sebagai bidang pen didikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan sosial tersebut.
177.

Sedangkan prinsip pembelajaran IPS/PKN menurut Depdikbud (2994/1995:3 ) adalah : 195. 1) Dalam mengajarkan bahan-bahan pada IPS/PKN hendaknya dimulai dari lingkungan yang terdekat (sekitar),yang sederhana sampai kepada bahan yang lebih luas dan komplek. 196. 2) Dalam belajar IPS/PKN pengalaman langsung melalui pengamatan,observasi akan sangat membantu siswa lebih memahami pengertian atau ide-ide dasar dalam pelajaran IPS/PKN,sehinga ingatan siswa terhadap konsep-konsep yang dipelajari akan lebih mendalam. 197. 3) Agar pengajaran IPS/PKN tetap menarik ,perlu adanya fariasi penyajian bahan melalui nyanyian,deklamasi dan bermain peran. 198. 4) Dalam mengajarkan IPS/PKN,ada bagian yang perlu dihafalkan,latihan penga 199. laman langsung juga perlu dilaksanakan melalui suatu kegiatan pemecahan suatu masalah sehingga pengertian dan pemahaman siswa terhadap suatu konsep dapat diterapkan sekaligus untuk mengetahui tingkat pengertian dan pemahaman siswa terhadap suatu konsep. 200. Dari beberapa pendapat diatas jelas bahwa pengajaran IPS/PKN punya prinsip yang harus dipedomani agar tujuan yang diharapkan benar-benar tercapai dengan sempurna.Maka prinsip-prinsip ini harus dikembangkan oleh guru dikelas,dan siswa dapat mempedomani dan melaksanakannya,sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai. 201. PEMBAHASAN 202. A. Penggunaan Media Bagan dalam Pembelajaran IPS/PKN di MA 203. Pengajaran sejarah dapat mengarahkan siswa untuk menjadi seorang warga masyarakat yang lebih baik dan sebagai warganegara yang menghargai jasa para pahlawannya. Bahan pelajaran yang dipelajari dalam IPS/PKN khususnya sejarah sangat banyak probelmnya,diantaranya kurang menarik bagi siswa manakala gurunya tidak dapat menyampaikan dengan baik,dan tidak menggunakan media yang tepat. Seperti halnya menerangkan silsilah kerajaan Mataram sangat diperlukan bagan atau peta konsep,agar pemahaman siswa lebih bermakna dan lebih cepat. Guru harus mampu memformulasikan media sesuai dengan karakter materi pelajaran , kalau tidak sejarah hanya akan dianggap cerita dongeng yang tidak diyakini kebenarannya. Apalagi di MA yang siswanya masih 204. dalam tahap pengenalan sejarah bangsa perlu memformulasikan sejarah itu dalam sajian yang menarik. Maka sangatlah tepat guru menggunakan media. 205. Dari pengamatan penulis dan hasil survey di MA Kota Padang,ditemui bahwa jarang guru yang menggunakan media dalam pembelajaran sejarah. Guru lebih banyak bercerita,dan hanya sekali-sekali memberikan pertanyaan pada siswa. Termasuk dalam menerangkan silsilah kerajaan Mataram guru tidak menggunakan bagan atau peta konsep sehingga siswa terlalu lama untuk memahami pelajaran tersebut.Hal ini menjadikan pembelajaran tidak berlangsung dengan baik, dan ini disebabkan beberapa factor diantaranya: 206. 1. Faktor guru. 207. Kurang lancarnya pembelajaran yang berasal dari kelemahan guru lebih disebabkan : 208. a. Kurangnya kemampuan guru menentukan metode yang tepat dalam PBM yang dilangsungkan.
194.

b. Kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas sehinga suasana belajar tidak kondusif dan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. 210. c. Tidak pahamnya guru terhadap media yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar terutama pembelajaran sejarah. 211. d. Tidak mengertinya guru terhadap media bagan,sehingga dalam menerangkan silsilah kerajaan guru tidak mampu mengunakan media bagan. 212. Untuk mengatasi hal ini perlu guru diberi pembinaan dan pelatihan pembuatan media pembelajaran sejarah,baik peta,peta konsep,bagan,dan berbagai media pembelajaran lainnya. Hal ini dipandang sangat mendesak,karenapendidikan IPS dan khususnya sejarah sangat membutuhkan kepiawaian guru memformulasikannya,termasuk memilih media yang sesuai. Kalau ini tetap dibiarkan maka selamanya pelajaran sejarah tidak akan berhasil dan akan tetap dianggap cerita dongeng oleh siswa. Guru pun bisa kehilangan pamornya dan wibawanya sebagai guru,karena ketidakmampuannya mengelola kelas secara baik Oleh karena itu pelatihan dan Diklat guru sejarah tingkat MI dan bahkan sampai tingkat MA sangat diperlukan,agar kemampuan guru dapat ditingkatkan,terutama dalam membuat dan memilih media yang tepat dalam pembelajaran. 213. 2. Faktor siswa 214. a. Siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan guru karena mungkin tidak menarik. 215. b. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari pelajaran sejarah ,karena mereka anggap sebagai cerita dongeng yang membosankan 216. c. Kurangnya motivasi yang didapatkan siswa dari guru untuk belajar sejarah. 217. d. Kurangnya perhatian siswa untuk mengingat tahun kejadian sejarah dan berbagai peristiuwa sejarah,karena guru menerangkan pelajaran itu tidak dikuatkan denganm media yang sesuai. 218. Siswa menganggap pelajaran sejarah kurang penting dipelajari,dan tidak termasuk pelajaran wajib yang menentukan kenaikan kelas dan kelulusan diakhir program. 219. Untuk mengatasi hal ini perlu guru memberikan motivasi yang dapat menggugah keinginan siswa mengetahui peristiwa masa lampau yang menjadi catatan sejarah perjuangan bangsa sejak dahulu. Guru juga harus menyiapkan dirinya dengan berbagai keterampilan mendidik dan mengajar yang menarik bagi siswa agar mereka merasa bahwa materi sejarah juga perlu.Siswa akan tertarik belajar sejarah kalau gurunya dianggap punya kamampuan menguasai kelas,menguasai materi dan metode serta penggunaan alat bantu yang serasi dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Berarti minat anak belajar sejarah sangat ditentukan oleh kepiawaian guru mengelola kelas,menguasai materi dan memilih strategi pendekatan yang sesuai serta menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran sejarah. 220. B. Langkah-Langkah Penggunaan Media Bagan dalam Pembelajaran IPS/PKN di MA 221. Media bagan dapat dijadikan sebagai alat bantu atau media dalam pembelajaran sejarah terutama dalam penyampaian materi silsilah kerajaan,struktur organisasi dan bebagai peta konsep lainnya.Dalam penggunaan media bagan ini guru dapat melakukan kegiatan sebagai berikut : 222. 1. Menentukan dan mempersiapkan tema yang akan diajarkan pada siswa 223. 2. Menetapkan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
209.

3. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media yang tepat sesuai karakter materi 225. 4. Kalau materi mengenai silsilah atau ranji kerajaan,memang media bagan lebih tepat digunakan guru. 226. Cara menggunakan media bagan dalam PBM adalah sebagai berikut : 227. a. Guru mengawali proses pembelajaran dengan menjelaskan pada siswa berbagai hal yang erat kaitannya dengan materi silsilah kerajaan,dengan menyebtkan urutan nama rajanya,masa pemerintahannya dan bisa juga kemajuan yang dicapainya. 228. b. Langkah berikutnya guru menerangkan silsilah raja-raja yang berkuasa dengan media bagan yang telah diformulasi secara tepat dan menarik perhatian murid.Dalam hal inieebaiknya bagan dilukis dengan jelas,bersih dan bisa dengan menggunakan warna. Bagan ini dibuat sederhana,tapi jelas dan mudah dibaca serta dipahami oleh siswa. Melalui media bagan ini guru terbantu menerangkan silsilah atau struktur organisasi secara tepat dan cepat,sedangkan pemahaman murid akan cepat dan menarik perhatiannya dalam belajar sejarah. Berikut contoh pembuatan media bagan tentang silsilah kerajaan Mataram Hindu.
224. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240.

Contoh pembuatan bagan tentang silsilah kerajaan Mataram


Tulodong Raja Wawa R. Daksa R. Balitung R. Kayuwangi Rangkai pilatan

+ Pramadha Wardhani Balaputra

Raja Simaratungga Raja Indra gelarnya Sanggra Madana Jaya R. Wisnu Sridharmatungga Raja Rakaigarung Raja Bhanu Saja Keturunan Syailendra R. Keturunan Syailendra

(beragama Hindu) (beragama Budha) 241.


242. 243. 244. 245.

Raja Panangkaran Raja Sanjaya Raja Sanna c. Kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyuruh siswa secara bergantian menggunakan media bagan dalam menjelaskan silsilan keturunan dan keluarga siswa yang bersangkutan,hal ini untuk memastikan bahwa siswa

telah memahami cara penggunaan media bagan dalam pembelajaran sejarah. 246. d. Sebagai tahap akhir setelah guru menerangkan pelajaran dengan media bagan,maka dapat diadakan evaluasi dalam bentuk pertanyaan atau postest akhir,untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang diajarkan,dan penguasaannya tentang silsilah yang telah disajikan dalam media bagan itu. Tetapi media bagan tidak dapat digunakan oleh guru pada semua materi pelajaran sejarah,hanya pada silsilah dan struktur organisasi,sedangkan untuk materi lain disesuaikan dengan karakteristik bahan ajar itu dan tingkat kemampuan guru maupun murid serta alat yang tersedia. 247. P E N U T U P 248. Kesimpulan 249. Dari hasil pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 250. 1. Setiap guru mengajar harus mempergunakan media sebagai alat bantu agar siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan dan hasil pembelajaran optimal. 251. 2. Penggunaan media sangat tergantung kepada kepiawaian guru dalam memilih dan menggunakan media yang tepat sesuai dengan karakteristik bahan ajar dan tingkat kemampuan siswa. 252. 3. Dalam menerangkan tentang silsilah atau struktur suatu organisasi sebaiknya guru menggunakan media bagan atau peta konsep,agar siswa lebih cepat memahami hal yang sulit. 253. 4. Media bagan cocok digunakan hanya dalam mengajarkan struktur dan silsilah keturunan atau ranji kerajaan,tidak tepat digunakan pada matei lain,dan penggunaannya disesuaikan dengan kondisi siswa dan sarana yang tersedia 254. 5. Dari hasil pengamatan penulis dilapangan bahwa guru MA jarang menggunakan media dalam pembelajaran IPS/PKNterutama dalam pembelajaran sejarah,termasuk dalam hal menggunakan media bagan,hal ini disebabkan kurang mampunya guru menggunakan media dan memilih media yang tepat. 255. 6. Akibat guru tidak meunggnakan media maka minat belajar siswa kurang, dan siswa menganggap belajar sejarah tidak penting,sehingga hasil belajarnya tidak optimal 256. Rekomendasi 257. Dari beberapa kesimpulan dan hasil temuan diatas maka dapat diberikan rekomendasi atau saran sebagai berikut : 258. 1. Agar guru punya kemampuan memilih dan menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran IPS/PKN. 259. 2. Agar guru mampu memotivasi siswa dalam belajar dan mampu mengelola kelas dengan baik agar PBM berlangsung optimal dan hasil yang dicapai juga optimal 260. 3. Dalam mengajarkan silsilah kerajaan atau ranji keturunan seharusnya guru menggunakan media bagan atau peta konsep sehingga hal yang sulit dapat dipahami siswa dengan cepat 261. 4. Perlu pelatihan dan Diklat guru MTs dan MA secara berkelanjutan terutama dalam hal pelaksanaan PBM,pemanfaatan media dan sumber belajar,serta

cara pengelolaan kelas agar tujuan pembelajaran di MTs dan MA dapat mencapai hasil maksimal. 262. DAFTAR PUSTAKA 263. Abdul Azis Wahab. 2007. Metode dan Model Model Mengajar. Bandung: Alfabetta. 264. Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 265. Roestiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 266. Depdiknas. 2003. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional . 267. Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers 268. Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia 269. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kuantitatif dan Kulaitatif dan R & D, Bandung: Alfabetta 270. _______. 2009. Metode Penf litian Pendidikan. Bandung: Alfabetta

Anda mungkin juga menyukai