Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH


Sri Putri Rahayu
UNIVERSITAS SILIWANGI
Email: sriputri149@gmail.com

Revolusi informasi telah mengubah sistem komunikasi dunia dewasa ini,


sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa
kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi
kita untuk berinteraksi dengan dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi
sangat mudah, efisien, dan fleksibel (Astini, Sari, 2020).

Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari


globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya
pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia pendidikan telah
melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat dunia saat ini.
Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas
dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikan
yang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning together.

Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan


ilmu pengetahuan ini mendukung untuk terciptanya teknologi-teknologi baru yang
menandai adanya kemajuan zaman. Hingga kini, teknologi yang berkembang
sudah memasuki tahap digital. Termasuk di Indonesia, setiap bidang sudah mulai
memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan, termasuk juga di bidang
pendidikan.

Sebagai suatu entitas yang terkait dalam budaya dan peradaban manusia,
pendidikan di berbagai belahan dunia mengalami perubahan sangat mendasar
dalam era globalisasi. Ada banyak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bisa dinikmati umat manusia. Namun sebaliknya,kemajuan tersebut juga
beriringan dengan kesengsaraan banyak anak manusia, apalagi dalam era
globalisasi sekarang ini.

Imbas globalisasi yang merasuki segala lini kehidupan bangsa di seluruh


dunia telah melahirkan berbagai pandangan berperspektif baru. Sebagai contoh,
apabila pada masa sebelum ini atau era perang dingin, perspektif dunia adalah
pemihakan blok, Blok barat atau Blok timur, maka perspektif dunia pada era
globalisasi adalah integrasi; dan sistem dunia pun dilambangkan dengan World
Wide Web (WWW), yang mudah dijumpai di dalam penulisan alamat situs
internet. Arus globalisasi telah memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi
pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih
dioptimalkan oleh jaringan informasi yang memungkinkan interaksi dan
kolaborasi. Pemanfaatan jaringan informasi sudah terbukti keutamaan serta
benefitnya bagi masyarakat.

Perkembangan dunia pendidikan seakan tidak pernah ada kata habis.


Pendidikan selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan
masyarakat. Globalisasi menuntut masyarakat tiap negara untuk berbenah, agar
tidak ketinggalan dengan negara-negara lain, termasuk bangsa Indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang bukan lagi
dalam hitungan tahun, bulan atau pun hari, melainkan jam bahkan menit atau
detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang
ditunjang dengan teknologi elektronik. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang
kehidupan, khususnya bidang pendidikan (Adisel & Prananosa, 2020).

Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap masyarakat. Oleh sebab


itu, makin maju masyarakat makin banyak teknologi yang dikembangkan dan
digunakan, sehingga tidak bisa pungkiri teknologi menjadi sebuah virus baru
yang menjangkiti masyarakat dan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Dikatakan virus karena semua aspek kehidupan mudah terjangkiti dengan
hadirnya teknologi ini dan siapa yang mencoba untuk menolak akan terasingkan
dalam dunia. Hadirnya teknologi juga memberikan sebuah dampak yang cukup
besar bagi pemakainya. Teknologi berdampak positif karena dengan teknologi
semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh
dunia yang menembus batas ruang dan waktu.

Era globalisasi sekarang ini melonggarkan batasan antara dunia karena


kemudahan akses informasi antar negara secara global menghentak kesadaran
perlunya sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan dampak negatifnya
yaitu terjadi perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang
bertentangan dengan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang dianut
masyarakat.2 Maka dari itu, bagaimana teknologi dikelolah agar bisa
meminimalisir dampak negatif yang ada dan menjadikan teknologi sebagai
kendaraan manusia dalam meraih tujuan hidupnya. Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang amat pesat dan secara
fundamental telah membawa perubahan yang signifikan dalam percepatan dan
inovasi penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya untuk pembelajaran, di
mana pembelajaran sekarang tidak lagi di dominasi dengan metode ceramah
saja tetapi pemanfaatan teknologi yang ada memberikan nuansa baru dalam
dunia pendidikan.

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan perkembangan komputer


dan telekomunikasi telah merubah cara hidup masyarakat di dunia dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Keberadaan dan peranan teknologi informasi
di segala sektor kehidupan tanpa sadar telah membawa dunia memasuki era
baru globalisasi lebih cepat dari yang dibayangkan semula. Dampaknya tidak
hanya berpengaruh pada sisi makro ekonomi dan politik masing-masing negara
yang dipengaruhinya, tetapi lebih jauh telah merasuki aspek-aspek sosial budaya
manusia termasuk bidang pendidikan.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perkembangan komputer telah
membawa dunia ke sebuah era baru: abad informasi. Dari sekian banyak sektor
kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh kehadiran Teknologi informasi,
organisasi atau institusi pendidikan merupakan entiti yang paling banyak
mendapatkan manfaat. Bagi dunia pendidikan, sistem informasi dan teknologi
informasi tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan
kinerja institusi dari waktu ke waktu, tetapi lebih jauh lagi telah menjadi senjata
utama dalam mengembangkan mutu sumber daya manusia.

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena
perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic
commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan
lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan
antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu
revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi bahan belajar yang pada
jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum
dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.

secara garis besar, ada tiga periode atau era perkembangan sistem
informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat
ini. Ketiga era tersebut yakni era komputerisasi, era teknologi informasi, dan era
globalisasi informasi, terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan
teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori
baru mengenai manajemen modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti
Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan
manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. ERA KOMPUTERISASI
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan mainframe
diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan
menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan
yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing).

Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi,


karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer
jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan
mempekerjakan berpuluh-puluh staf pegawai untuk hal serupa. Pada era
tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah
lembaga pendidikan atau perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini pun
masih relatif sedikit. Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan besar secara
tidak langsung “memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing
yang berarti. Hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di
bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu
membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya sehari-
hari. Keperluan organisasi pada lembaga pendidikan dan atau perusahaan yang
paling banyak menyita waktu.
Komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang
berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan
mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan lembaga
pendidikan dan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem
yang sudah ada.

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah


data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Istilah teknologi informasi
(Information Technology) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa
sebelumnya istilah teknologi informasi dikenal dengan teknologi komputer atau
pengolahan data elektronik atau EDP (Electronik Data Processing).

Teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk


melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpang, mengambil, memanipulasi atau menampilkan
data. Teknologi komunikasi menurut Rogers adalah sebagai peralatan perangkat
keras, struktur-struktur organisasi, dan nilai-nilai rendah dengan mana individu
mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain.
Teknologi komunikasi juga dapat diartikan sebagai perangkat-perangkat
teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem, yang
digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi
berhasil (komunikatif).

Dari definisi di atas menggambarkan teknologi komunikasi merupakan segala


sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Hal ini lah yang menjadi
salah satu semakin meningkatnya perkembangan Teknologi di peredaran
masyarakat.

Teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, yang


terjadi di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya pendidikan sendiri
juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Hal
ini sesuai dengan pendapat Tondeur et al (dalam Selwyn, 2011) yang
menyatakan bahwa teknologi digital kini sudah mulai digunakan di dalam
lembaga pendidikan sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik
sebagai alat informasi (yaitu sebagai sarana mengakses informasi) atau sebagai
alat pembelajaran (yaitu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan tugas).

Teknologi merupakan hasil ciptaan manusia. Oleh karena itu, wajar bila
memiliki kekurangan atau dampak negatif. Di dalam bidang pendidikan, selain
memiliki sisi positif, teknologi juga memiliki sisi negatif.

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini


berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang
salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.

Dalam menyikapi masalah demi masalah yang terus bergulir akibat


perkembangan dunia yang semakin pesat, pendidikan akan memberikan
pencerahan terhadap kekalutan masalah tersebut. Dalam modal pendidikan
masyarakat akan menyadari tanggung jawab mereka terhadap kelanjutan
hidupnya, bukan hanya terhadap lingkungan masyarakat dan negaranya, tetapi
juga terhadap seluru umat manusia. Peningkatan rasa tanggung jawab global ini
memerlukan informasi yang cepat dan tepat serta kecerdasan yang memadai. Di
era globalisasi sekarang ini, peningkatan kualitas pendidikan harus diprioritaskan
sehubungan dengan persaingan antar sumber daya manusianya. Sumber daya
manusia yang unggul dan berkualitas dapat berimbas pada peningkatan
pendidikan suatu negara yang kemudian memberikan kontribusi pada
peningkatan taraf hidup bangsa.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU no.20 th 2003
pasal 1:1). Pemerintah menyelenggarakan pendidikan bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan itu diperlukan oleh setiap orang
untuk menghadapi perkembangan zaman yang sudah memasuki era globalisasi,
globalisasi secara luas dipahami sebagai peregangan kegiatan sosial, politik dan
ekonomi lintas batas sehingga kejadian, keputusan dan kegiatan yang
berlangsung di suatu temapat atau suatu wilayah memiliki arti penting bagi
masyarakat keseluruhan.

Kemudian pengertian secara luas globalisasi adalah proses pertumbuhan


negara-negara maju (Amerika, Eropa dan Jepang) melakukan ekspansi besar-
besaran, Kemudian berusaha mendominasi dunia dengan kekuatan teknologi,
ilmu pengetahuan, politik, budaya, militer dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi,
globalisasi ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi nasional ke dalam ekonomi
dunia atau global. Bila dikaitkan dalam bidang pendidikan, globalisasi pendidikan
berarti terintegrasinya pendidikan nasional ke dalam pendidikan dunia. Bila
dipelajari lebih jauh, globalisasi membawa pengaruh terhadap negara-negara
berkembang yang baru terlepas dari belenggu penjajahan, baik positif maupun
negatif.

Pengaruh positif dari globalisasi yaitu membantu/mendorong negara-negara


baru berkembang untuk maju secara teknis, serta menjadi lebih sejahtera secara
material. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah munculnya teknokrasi yang
sangat berkuasa, didukung oleh alat-alat teknik modern dan persenjataan yang
canggih. Pendekatan sistem perlu dipergunakan dalam menjelaskan pendidikan,
karena pada era global sekarang ini dunia pendidikan telah berkembang
sedemikian rupa sehingga menjadi hal ikhwal. Sekolah atau lembaga pendidikan
masa depan harus mengarahkan peserta didiknya untuk belajar bagaimana
belajar (learn how learn). Kebutaan dalam era global adalah ketidakmampuan
bagaimana belajar. Ciri utama manusia Indonesia masa depan adalah manusia
yang mendidik diri sendiri sepanjang hayat dan masyarakat belajar yang terbuka
tetapi memiliki pandangan hidup yang mantap. Maka peserta didik harus dibekali
informasi tentang latar belakang yang memberi dampak pengganda pada
pembelajarannya sehingga dapat memberikan motivasi yang besar untuk
membaca dan mempelajari informasi dari berbagai sumber.

Bangsa Indonesia saat ini sedang berencana untuk meningkatkan taraf


hidup masyarakat melalui proses industrialisasi (Suradji, 2018). Masyarakat
industri adalah masyarakat masa depan yang memberikan peluang bagi
perkembangan manusia. Adapun ciri masyarakat industri adalah sebagai berikut:

1. Mementingkan kualitas.
2. Sangat mengutamakan persaingan untuk mencapai kualitas yang
semakin meningkat.
3. Sejalan dengan munculnya nilai untuk mencapai yang terbaik (the search
for exellence), menghilangkan nilai-nilai primer paguyuban, dan sering
dengan itu munculnya nilai-nilai megapolis, munculnya nilai-nilai
suburbanit yang elitis dan merosotnya nilai spiritual.
4. Kehidupan politik berdasarkan nilai-nilai pancasila yang lebih matang.
5. Meningkatkan kulitas hidup yang lebih merata dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar.
6. Munculnya nilai-nilai baru seperti intelektualisme kreatif, juga hedonism
dan individualism yang menyertai masyarakat industri.

Dengan adanya gambaran di atas, kita dapat mengatakan bahwa masyarakat


industri adalah masyarakat terbuka. Keterbukaan itu ditunjang oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemudahan-kemudahan komunikasi yang
dilahirkannya. Teknologi yang berkembang dewasa ini merupakan sistem yang
diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah
mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya,
dan menghemat tenaga serta sumber daya yang ada. Teknologi itu pada
hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannya akan sarat dengan aturan
nilai dan etika (yusril, 2019).

Dalam bidang pendidikan, teknologi juga diperlukan untuk menjangkau


peserta didik/ warga belajar ditempat jauh dan terasing, melayani sejumlah besar
dari mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan. Teknologi yang
ada ini berusaha untuk memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan
masalah belajar pada masnusia di mana saja, kepan saja, dengan cara apa saja,
dan oleh siapa saja. Dalam kondisi seperti ini teknologi informasi dan komunikasi
dengan segala aplikasinya adalah jawaban yang akan sangat membantu
menyelasaikan masalah tersebut (Nuryana, 2019).
Teknologi informasi dan komunikasi yang terencana, serta terlaksana dengan
baik akan membantu menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang tangguh
seperti yang kita harapkan. Karena dengan adanya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi akanada dorongan untuk mengadopsi atau mentransfer ideide
yang berasal dari Negara-negara yang sudah maju atau negara yang sedang
berkembang. Teknologi informasi dan kamunikasi sebagai suatu produk dan
proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap
kehidupan kita dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler menggambarkan
perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama, timbul dalam bentuk teknologi pertanian, teknologi ini
berlangsung ribuan tahun, bahkan hingga kini masyarakat kita masih banyak
yang belum menerapkan atau mengambil manfaatnya (Hasrah, 2019).

Gelombang kedua, ini ditandai dengan adanya teknologi industri yang


berlangsung hanya dalam masa 300 tahun saja. Gelombang ketiga, merupakan
revolusi teknologi elektranik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam
waktu puluhan tahun saja.

Saat ini Pemakaian komputer kemudian semakin marak, terutama didukung


dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas.
Secara tidak langsung, institusi baik berupa lembaga pendidikan, perusahaan
maupun pemerintahan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat
efisien dan efektif dibandingkan instansi yang sebagian prosesnya masih dikelola
secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu
sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi
institusi, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa seperti lembaga
pendidikan (Mukaromah, 2020).

E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang


pendidikan dalam bentuk maya. Melalui elearning belajar tidak lagi dibatasi oleh
ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar
mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning
mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan,
menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan,
informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk melakukan
eksplorasi ilmu pengetahuan (Bambang Warsita, 2014).

E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar


bukan hanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia.
Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-
learning diantaranya: e- book, e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling
list, news group, worl wide web (www), dan lain-lain. Situs-situs yang
menyediakan e-learning beberapa diantaranya yaitu: educasi.net, ilmu komputer,
plasa.com, pintar media.com dan banyak lagi situs lainnya. Pelaksanaan e-
learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak (Adipura, 2012).
Perguruan tinggi diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning
sendiri. Secara sederhana elearning dapat dilaksanakan oleh dosen dengan
membuat situs sendiri atau situs perguruan tinggi yang di-link dengan situs- situs
yang berkaitan dengan pelajarannya. Situs dapat diisi dengan materi pelajaran
yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi (Suradji, 2018).

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui


pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai
media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga
proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih
efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya
hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan
fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan di sekolahan serta penyesuaian
yang bisa saja sedikit sulit.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat merupakan potensi


untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Internet sebagai anak kandung dari
teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tak terbatas,
yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet
belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Keberadaan teknologi informasi
bagi (Nuryana, 2019)

Dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai
untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah maupun secara
interaktif. Pemanfaatan teknologi informasi ini penting mengingat kondisi
geografis Indonesia secara umum berada pada daerah pegunungan yang
terpencar ke dalam banyak pulau-pulau. Dengan adanya teknologi informasi
memungkinkan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh, sehingga
memungkinkan terjadinya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah bumi
Indonesia.

Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa


berjalan dengan baik mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah
menggunakan internet, seperti yang dijelaskan dalam penelitian We Are Sosial,
“Digital Reports 2020” yang dirilis pada akhir bulan Januari 2020 yang
menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan
internet. Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran di antaranya dengan menggunakan e-learning.

E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses


pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran, tetapi juga
perubahan dalam kemampuan berbagai E-learning merupakan bentuk Teknologi
informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-
learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik
yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan
analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan
informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta
didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.

Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide


prestasi dan peserta didik dapat mendengarkan prestasi secara langsung melalui
internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara
langsung ataupun shat windows. Synchronous training merupakan gambaran
dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik
terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai
virtual classroom. Kedua, Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan.
Peserta didik dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik
memberikan materi. Asynchronous training popular dalam e- learning karena
peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dimanapuun dan
kapanpun(Artikel, 2018).

Refrensi

Adipura, B. (2012). Pengaruh Model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat


dalam Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi ditinjau dari Gaya Kognitif
Siswa. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8, 75–83.
https://media.neliti.com/media/publications/177430-ID-peran-teknologi-
informasi-dan-komunikasi.pdf

Adisel, A., & Prananosa, A. G. (2020). Penggunaan Teknologi Informasi dan


Komunikasi dalam Sistem Manajemen Pembelajaran pada Masa Pandemi
Covid 19. Journal Of Administration and Educational Management
(ALIGNMENT), 3(1), 1–10. https://doi.org/10.31539/alignment.v3i1.1291

Artikel, I. (2018). PERAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN DI ERA


GLOBALISASI. 2(2), 94–100.

Astini, Sari, N. K. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran


Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Lembaga
Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura, 11(2), 13–25.

Bambang Warsita, B. W. (2014). Landasan Teori Dan Teknologi Informasi Dalam


Pengembangan Teknologi Pembelajaran. Jurnal Teknodik, XV, 84–96.
https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.91

Hasrah, H. (2019). Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam


Pembelajaran PKN. Phinisi Integration Review, 2(2), 238.
https://doi.org/10.26858/pir.v2i2.10002

Mukaromah, E. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Meningkatkan Gairah Belajar Siswa. Indonesian Journal of Education
Management and Administration Review, 4(1), 180–185.
Nuryana, Z. (2019). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Agama
Islam. Tamaddun, 19(1), 75. https://doi.org/10.30587/tamaddun.v0i0.818

Suradji, M. (2018). Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di


Bidang Kesiswaan, Kepegawaian Dan Keuangan Di Sma Muhammadiyah 1
Gresik. Jurnal Studi Pendidikan Islam, 1(2), 127–151.

yusril, farhania putri. (2019). PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


DALAM BIDANG PENDIDIKAN (E-education). 2(1).
https://doi.org/10.31219/osf.io/ycfa2

Anda mungkin juga menyukai