Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gina Sonia

NIM : 19004013
Matkul : Pembelajaran Mikro

KETERAMPILAN BERTANYA

A. PENGERTIAN KETERAMPILAN BERTANYA

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya
guru dalam pengajarannya selalu melibatkan atau menggunakan tanya jawab. Keterampilan
bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan
dari orang lain. (Supriyadi, 2013: 158)

Keterampilan bertanya adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam


melakukan tanya jawab supaya berjalan lancar dan kodusif. Keterampilan bertanya harus
dilakukan dengan berbagai variasi supaya saat melakukan tanya jawab siswa tidak merasa
bosan.

B. TUJUAN PERTANYAAN

Pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa memiliki tujuan, tujuannya adalah:

1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadapsuatu masalah yang sedang
dibicarakan.
2. Memusatkan perhatian siswa pada suatu masalah yang dibahas.
3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang menghambat siswa dalam belajar.
4. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6. Mendorong siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi.
7. Menguji dan mengukur hasil belajar. (Saud, 2009: 62)

C. PRINSIP-PRINSIP KETERAMPILAN BERTANYA


1. Kehangatan dan antusias. Peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran,
guru perlu menunjukkan sikap baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika
menerima jawaban dari siswa.
2. Kebiasaan yang perlu dihindari, 1) Jangan mengulag-ulang petanyaan apabila siswa
tidak mampu menjawabnya. 2) Jangan mengulag-ulang jawaban siswa. 3) Jangan
menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan
untuk menjawabnya. 4) Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara
serempak, karena guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab dengan benar
dan siapa yang salah. 5) Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan
pertanyaan, oleh karena itu pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dulu kepada seluruh
siswa baru kemudian guru menunjuk salah seorang untuk menjawab. 6) Guru terkadang
mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. (Suwarna, 2005: 76)

D. KETERAMPILAN BERTANYA DASAR


1. Pengertian bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama atau sebagai
pertanyaan pembuka. Pertanyaan dasar merupakan pertanyaan, suruhan atau pernyataan
awal yang menjadi pembuka, untuk meminta penjelasan atau keterangan (respon) dari
pihak yang ditanya
2. Tujuan dan manfaat
Menurut Turney (1979) dalam Siti Julaeha dijelaskan tujuan dan manfaat bertanya
dalam pembelajaran yaitu: 1) Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang
suatu topik 2) Memusatkan perhatian pada masalah tertentu 3) Menggalakkan penerapan
belajar aktif 4) Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri
3. Komponen-komponen dalam keterampilan bertanya dasar
a) Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan guru harus diungkapkan
secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh
siswa sesuai dengan taraf perkembanganya.
b) Pemberia acuan. Kadang-kadang guru perlu memberkan acuan yang berupa
pertanyaan yang berisi informasi yang relefan dengan jawaban yang diharapkan.
c) Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab lebih dari satu siswa,
karena jawaban siswa benar atau belum memadai
d) Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru
perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
e) Pemberian waktu berfikir. Guru hendaknya memberikan waktu kepada siswa untuk
berfikir setelah diberikan pertanyaan agar siswa tidak kaget atau terkejut dalam
menjawab
f) Pemberian tuntutan. Bila siswa itu menjawab salah atau tidak menjawab pertanyaan,
guru hendaknya guru hendaknya memberikan siswa agar dapat menemukan jawaban
sendiri hingga jawaban itu benar.
E. KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT
1. Pengertian bertanya lanjut
Secara teknis pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama (dasar),
yaitu untuk mengorek atau mengungkap kemampuan berpikir yang lebih dalam, analitis
dan komprehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa).
2. Tujuan, manfaat dan karakteristik
Secara lebih sprsifik tujuan dan manfaat dari bertanya lanjut, antara lain adalah
sebagai berikut: 1) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa untuk menemukan,
mengorganisasi, atau menilai atas informasi yang diperoleh. 2) Meningkatkan
kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang
didasarkan atas informasi yang lebih lengkap dan relavan.
3. Komponen keterampilan dasar mengajar bertanya tingkat lanjut
a. Pengubahan tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan
yang dikemukakan oleh guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda
dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi.
b. Pengaturan urutan pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari yang
lebih rendah ke lebih tinggi dan kompleks, hendaknya guru dapat mengatur urutan
pertanyaan yang diajukan siswa.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai
benar oleh guru tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi sempurna, guru dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.
d. Peningkatan terjadinya interaksi. Agar siswa lebih terlihat secara pribadi dan lebih
bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, hendaknya guru mengurangi
atau menghilangkan peranan sebagai penanya sentral dengan cara mencegah
pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. (Suwarna, 2005: 73)
4. Jenis-jenis bertanya lanjut
a) Pertanyaan ingatan (knowledge) Pertanyaan ingatan adalah jenis pertanyaan yang
mengharapkan siswa dapat mengenal atau mengingat kembali informasi yang telah
dipelajari.
b) Pertanyaan pemahaman (comprehension) Pertanyaan untuk membimbing siswa
mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui sebelumnya.
c) Pertanyaan penerapan (aplication) Kemampuan mengingat, menginterpretasikan atau
mendeskripsikan terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan siswa.
d) Pertanyaan penerapan Menuntut siswa untuk menerapkan pengetahuan baik berupa
suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau proses pada suatu masalah dan menemukan
jawaban yang benar terhadap masalah itu.
e) Pertanyaan analisis (analysis) Pertanyaan analisis, dimaksudkan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara lebih rinci, kritis dan mendalam.
f) Pertanyaan sintesis (sintesis) Pertanyaan sintesis digolongkan kedalam pertanyaan
tingkat tinggi yaitu untuk mendorong siswa menampilkan pikiran yang original dan
kreatif
g) Pertanyaan evaluasi (evaluation) Jenis pertanyaan evaluasi hampir sejenis dengan
jenis pertanyaan analisis dan sintesis, yaitu termasuk kedalam jenis pertanyaan tinggi
bahkan merupakan puncaknya.
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KETERAMPILAN
Kelebihan dalam proses keterampilan bertanya, meliputi:
1. bisa jauh dari mata pelajaran dapat diterima atau diterima oleh siswa
2. Pertanyaan dapat menarik dan menarik perhatian siswa, walaupun ribut atau yang kembali
ke tegar dan akan hilang.
3. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yan sedang dipelajari.. (Amalia, 2014)

Kelemahan dalam proses keterampilan bertanya, meliputi:


1. Waktu sering banyak terbuang terutama jika siswa tidak dapat menjawab.
2. Siswa merasa takut menjawab dan berpendapat, apalagi jika guru kurang mendorong
siswa untuk berani menjawab dan suasana dalam keadaan yang tegang. (Amalia, 2014)
G. JENIS-JENIS PERTANYAAN

Terdapat beberapa cara untuk menggolongkan jenis-jenis pertanyaan. Dalam hal ini,
penggolongan terdiri atas jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya, jenis-jenis pertanyaan
menurut Taksonomi Bloom, dan jenis-jenis pertanyaan menurut luas sempitnya pertanyaan.

1. Pertanyaan Permintaan (Compliance Question). Pertanyaan yang mengharapkan agar


siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.
2. Pertanyaan Retoris (Rhetorical Question). Pertanyaan yang tidak menghendaki
jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru.
3. Pertanyaan Mengarahkan/Menuntun (Prompting Question). Pertanyaan yang
diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikirnya.
4. Pertanyaan Menggali (Probing Question). Pertanyaan yang akan mendorong siswa
untuk lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan sebelumnya.

SUMBER

Allen-Ryan.1969. Micro Teaching. Sydney. Don Mills.Ontario. Arilunto, S ( 1990 Manajemen


Pengajaran Secara Manusiawi, Reneha Cipta, Jakarta.

Hasibuan, JJ Ibrahim. 1988. Proses belajar mengajar keterampilan dasar micro. Bandung.

Remaja Karya. Pangaribuan Parlin. 2005. Pengajaran Micro. Medan.

Soli, Abimanyu, PAH, D.N., Joni, R (ed.). 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut.
Jakarta: Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Unimed Sukirman, D., 2012. Pembelajaran micro teaching. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Kementerian Agama .

Anda mungkin juga menyukai