PENDAHULUAN
Penguasaan keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan hal yang penting
untuk menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Guru yang baik mampu
mengajukan pertanyaan dengan baik. Pada umumnya guru belum berhasil
menggunakan teknik bertanya efektif. Proses pembelajaran berlangsung monoton,
membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa diselingi
dengan pertanyaan, baik sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk
mengajak siswa berpikir.
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan
atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau
menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik. Pada proses pembelajaran
pengajuan pertanyaan berlangsung begitu saja pada kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup, tanpa disadari sampai dimana tahapan-tahapan keterampilan
bertanya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan pada penerapan model-model
pembelajaran yang dirancang.
Begitu pentingnya penguasaan keterampilan bertanya pada kegiatan pembelajaran,
guru hendaknya memahami tahapan-tahapan proses keterampilan bertanya sehingga
memberi pengaruh pada peserta didik. Sebagaimana disampaikan Wina Sanjaya
( 2005: 157): Pertanyaan yang baik, memiliki dampak yang positip terhadap siswa ,
diantaranya:
PEMBAHASAN
Pengertian Keterampilan Bertanya
Menurut pendapat Brown pengertian bertanya adalah…any statement which tests or
creates knowledge in the learner (setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan
ilmu pada diri siswa-siswi merupakan pengertian dari bertanya) (Brown, 1975, 103).
Dalam proses belajar-mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar
siswa-siswi belajar, artinya memperoleh pengetahuan (informasi) dan meningkatkan
kemampuan berpikir(Eni Purwati, at all.2009: 6-15)
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta proses dari seseorang yang dikenai.
respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir.
Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya
1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan guru harus
diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Pemberian acuan. Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu
memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan
dengan jawaban yang diharapkan dengan siswa, contoh: Kita ketahui bahwa pasar
adalah tempat bertemu penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.
Coba kamu sebut faktor penyebab lain yang mengakibatkan orang untuk berbelanja
ke pasar.
3. Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari
seorang siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
4. Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran,
guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Hendaknya
berusaha semua siswa mendapat giliran secara merata. Perbedaannya dengan
pemindahan giliran adalah pemindahan giliran, beberapa siswa secara bergilir
diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa
pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawab kepada siswa yang berbeda
pula.
5. Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh
siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk
salah seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan. Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat
menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat
menemukan sendiri jawaban yang benar.
1. Kehangatan dan antusias. Kita perlu menunjukkan kepada seluruh peserta didik
bahwa kita menguasai persoalan yang dibahas dan pertanyaan yang kita ajukan
memang sangat menarik, bukan asal-asalan bertanya. Hal ini dapat kita buktikan
melalui sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima
jawaban. Sikap dan gaya kita termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi
badan menampakkan ada atau tidaknya kehangatan dan antusiasme kita.
2. Jangan mengulang pertanyaan apabila peserta didik tak mampu menjawabnya.
3. Hal ini dapat menyebabkan menurunya perhatian dan partisipasi.
4. Jangan mengulang-ulang jawaban
5. peserta didikd. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum
peserta didik memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
6. Usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan secara serempak,
sebab kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab dengan benar dan
siapa yang salah.
7. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan diajukan lebih terdahulu kepada seluruh siswa. Kemudian guru
menunjuk salah seorang untuk menjawab.
8. Pertanyaan ganda; guru kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda.
Menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
Tujuan Keterampilan Bertanya
Menurut Nasution (2000: 161) tujuan keterampilan bertanya adalah:
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan penguasaan keterampilan
bertanya sangat penting dipahami dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Penguasaan keterampilan bertanya penting dikuasai oleh guru bertujuan mendorong
peserta didik berpikir untuk memecahkan suatu soal, membangkitkan pengertian yang
lama atau yang baru, menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan
pelajaran, membangkitkan minat, sehingga timbul keinginan untuk mempelajari, dan
mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain. Guru yang baik
adalah guru yang terampil mengajukan pertanyaan mengacu pada komponen-
komponen keterampilan bertanya, bertanya lanjut, dan prinsip-prinsip keterampilan
bertanya.