Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Profesi Guru

Dan PAUD
Kelompok 1

Adelia Putri ( 122210010 )


PENGEMBANGAN TEKNIK
PERTANYAAN
1. Penguasaan keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan
hal yang penting untuk menciptakan suasana pembelajaran lebih
bermakna. Guru yang baik mampu mengajukan pertanyaan dengan
baik. Pada umumnya guru belum berhasil menggunakan teknik
bertanya efektif. Proses pembelajaran berlangsung monoton,
membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan
materi tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik sekedar pertanyaan
pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
2. .
1.
2. Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses
komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan
bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru
sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban
(respon) dari peserta didik. Pada proses pembelajaran pengajuan
pertanyaan berlangsung begitu saja pada kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup, tanpa disadari sampai dimana
tahapan-tahapan keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan pada penerapan model-model pembelajaran yang
dirancang.
3. Begitu pentingnya penguasaan keterampilan bertanya pada kegiatan
pembelajaran, guru hendaknya memahami tahapan-tahapan proses
keterampilan bertanya sehingga memberi pengaruh pada peserta didik
1.
2. Pertanyaan yang baik, memiliki dampak yang positip terhadap
siswa , diantaranya:

3. Dapat meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam


proses pembelajaran.
4. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir
itu sendiri hakikatnya bertanya.
5. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta menuntun
siswa untuk menentukan jawaban.
6. Memusatkan siswa pada masalah yang dibahas.
Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya :

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.


2. Pemberian acuan..
3. Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari
seorang siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
4. Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran, guru
perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.
5. Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa,
guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah
seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan. Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat menjawab,
guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat menemukan
sendiri jawaban yang benar.
Beberapa alasan mengapa keterampian bertanya perlu dikuasai
adalah :

1. Guru cendrung mendominasi ceramah dalam kelas.


2. Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan.
3. Siswa harus dilibatkan secara mental intelektual secara
maksimal.
4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk
menguji pemahaman siswa.
Adapun prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam memberikan keterampilan bertanya
adalah sebagai berikut :

1. Kehangatan dan antusias.


2. Jangan mengulang pertanyaan apabila peserta didik tak mampu menjawabnya.
3. Hal ini dapat menyebabkan menurunya perhatian dan partisipasi.
4. Jangan mengulang-ulang jawaban
5. Peserta didik. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta didik
memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
6. Usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan secara serempak, sebab kita
tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab dengan benar dan siapa yang salah.
7. Menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan. Pertanyaan
ganda; guru kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda. Menghendaki beberapa
jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
1. Tujuan Keterampilan Bertanya
Menurut Nasution (2000: 161) tujuan keterampilan bertanya adalah:

2. Mendorong anak berpikir untuk memecahkan suatu soal.


3. Membangkitkan pengertian yang lama atau yang baru.
4. Menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran,
dulu sering bercorak pertanyaan ingatan, sebaiknya juga pertanyaan
pikiran.
5. Membangkitkan minat siswa untuk sesuatu, sehingga timbul
keinginan untuk mempelajarinya.
6. Mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain.

Anda mungkin juga menyukai