Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah/Kode : Strategi Pembelajaran di SD/PDGK 4301 Sumber Materi:


Pokok Bahasan : 1. Pemilihan Metode Mengajar
2. Media Pembelajaran
3. Keterampilan Dasar Mengajar BMP PDGK4105
Pengembang Soal : Unga Utami, S.Pd, M.Pd Modul 5,6,dan 7
Masa Tutorial : 2023.2
Jumlah Soal 5
Skor Maksimal 100
Jenis Tugas : Tes Tertulis (Penguasaan Konsep Berbasis HOTS)

Tugas Tutorial
No Soal Soal
1. Dalam modul kita mempelajari bahwa seorang guru harus menguasai
keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjutan untuk mendorong siswa
berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Uraikan contoh kedua keterampilan
tersebut (bertanya dasar dan lanjutan) pada pengalaman Anda! Uraikan jawaban
berdasarkan modul dan pengalaman yang Anda miliki!!
2. Penguatan verbal kepada siswa baiknya disertai dengan penguatan non-verbal.
Uraikan alasan tersebut dan berikan contoh berdasarkan pengalaman Anda
sebagai guru!
3. Dalam kegiatan diskusi yang Anda aplikasikan di kelas. Anda menemui bahwa
beberapa anak tidak berpartisipasi aktif dalam diskusi yang tengah berlangsung.
Sementara sebagian siswa mendominasi jalannya diskusi, bahkan terlihat tidak
menerima tanggapan dan pendapat siswa lain. Sebagai guru kelas, bagaimana
yang sebaiknya Anda lakukan?
4. Kemukakan contoh permasalahan pengelolaan dan instruksional berdasarkan
pengalaman Anda mengajar atau temuan Anda di sekolah. Kemukakan solusi dari
permasalahan tersebut!
5. Terdapat dua keterampilan mengelola kelas yang harus dimiliki guru, yaitu
keterampilan yang bersifat preventif dan represif. Bisakah kita mengatakan bahwa
keterampilan preventif lebih baik dibandingkan represif? Uraikan pendapat Anda
terkait hal ini disertai dengan contoh berdasarkan pengalaman yang Anda miliki!

Tutor

Unga Utami, S.Pd, M.Pd


NAMA : FIQI RAMADHAN
NIM : 859405728
POKJAR SELAYAR

1. Dalam modul kita mempelajari bahwa seorang guru harus menguasai keterampilan bertanya
dasar dan bertanya lanjutan untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam proses belajar.
Uraikan contoh kedua keterampilan tersebut (bertanya dasar dan lanjutan) pada pengalaman
Anda! Uraikan jawaban berdasarkan modul dan pengalaman yang Anda miliki!!
 Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan yang sederhana dan langsung yang
memerlukan jawaban singkat dan faktual. Guru dapat menggunakan pertanyaan dasar
untuk memeriksa pemahama siswa tetang konsep atau informasi yang baru saja
diajarkan seperti contoh pertanyaan dasar adalah :
Berdasarkan modul :
1. Sebutkan tarian-tarian daerah dari Jawah Tengah !
2. Di antara tarian-tarian daerah dari Jawah Tengah, tarian apa yang merupakan tarian
anak-anak !
Berdasarkan pengalaman :
1. Berapa jumlah jari tangan kita?
2. Apa warna bendera negara Indonesia
 Keterampilan bertanya lanjutan
Adalah pertanyaan yang lebih kompleks dan memerlukan pemikirin kritis serta analitis
dari siswa di mana guru dapat menggunakan pertanyaan lanjutan untuk mendorong
siswa berpikir lebih dalam tentang topik yang sedang dipelajari kemudian
mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka. Seperti contohnya lenjutan adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan modul :
1. Coba jelaskan, bagaimana Anda sampai pada kesimpulan ini !
2. Bagaimana menurut anda dengan jawaban Ida!
Berdasarkan pengalaman:
1. Apa kesimpulan paragraph pertama ?
2. Apa alasan yang mendasari jawaban ?
2. Penguatan verbal kepada siswa baiknya disertai dengan penguatan non-verbal. Uraikan alasan
tersebut dan berikan contoh berdasarkan pengalaman Anda sebagai guru!
Penguatan verbal dan nonverbal merupakan dua jenis penguatan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan motivasi dan juga kinerja siswa
Penguatan verbal adalah penguatan yang diberikan melalui kata-kata ataupun ucapan,
sedengkan penguatan non verbal adalah penguatan yang diberikan melalui gerakan tubuh
ataupun ekspresi wajah. Kedua penguatan ini saling melengkapi dan dapat meningkatkan
efektivitas penguatan secara keseluruhan.
Penguatan verbal kepada siswa yang disertai dengan penguatan non-verbal akan memberikan
dampak positif yaitu motivasi yang lebih kuat yang dapat menimbulkan motivasi dari dalam
diri (motifasi instrinsik karena siswa merasakan adanya pengakuan dan kepercayaan yang
diberikan kepadanya tentang kemampuan meyelesaikan sesuatu dengan baik. Contohnya :
a. Kita mengatakan “kamu luar biasa” disertai mimic bangsa, senyum, dan acungan jempol
dari kita.
b. Kita mengatakan “Bapak yakin kamu bisa” disertai gerakan kita menepuk bahunya.
c. Kita mengatakan “Selamat atas keberhasilanmu, Bapak bangsa” disertai gerakan menjabat
tangan siswa
3. Ketika mengalami atau menghadapi situasi di mana menemui bahwa beberapa anak tidak ikut
berpartisipasi secara aktif dalam diskusi sementara sebagian siswa mendominasi jalannya
diskusi bahkan terlihat tidak menerima tanggapan dan pendapat siswa lain hal yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan partisipasi siswa yang tidak aktif dalam diskusi yang telah
berlangsung itu adalah sebagai berikut:
 Meminta pendapat siswa, pak guru bisa menunjuk salah satu siswa, untuk menyebut
nama Nya dan meminta pendapatnya akan diskusi tersebut. Cara ini secara tidak
langsung akan memancing siswa yang kurang aktif untuk berpartisipasi dalam diskusi.
 Memberikan kesempatan yang sama, kita sebagai guru harus memastikan setiap siswa
memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan berpartisipasi dalam diskusi dan
tidak boleh membiarkan siswa tertentu mendominasi jalannya diskusi.
 Gunakan teknik tertulis. Contoh menggunakan teknik tertulis adalah kita sebagai guru
dapat memberikan potongan-potongan kertas kepada siswa dan meminta para siswa
untuk menulis jawaban, pendapat, pertanyaan, sanggahan, atau bahkan kritik di dalam
sobekan kertas tersebut. Kemudian, siswa bisa membaca apa yang telah ia tulis di depan
kelas. Setelah membaca lakukan pembahasan terlebih dahulu kemudian meminta siswa
untuk berpendapat dan jika sudah selesai siswa yang berdiri di depan bisa menunjuk
siswa lain setelahnya untuk membaca kertas tersebut.
 Menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Menggunakan model pembelajaran
numbered head together yang pelan-pelan akan membantu meningkatkan partisipasi
siswa dalam diskusi kelompok.
 Mengajukan pertanyaan yang menarik. Pertanyaan yang menarik dapat memancing
siswa untuk aktif dalam partisipasi kelompok seperti pertanyaan terbuka yang
mengharuskan siswa untuk menguraikan dan menjelaskan jawaban mereka untuk
membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi
 Berikan pedoman pembelajaran yang jelas. Menetapkan pedoman dan ekspektasi yang
jelas terkait komitmen, waktu, tugas, dan upaya untuk membantu siswa memahami
struktur untuk proses pembelajaran mereka.
4. Contoh permasalahan pengelolaan yaitu tingkah laku destruktif (mengganggu ketenangan)
pencari perhatian yang aktif dapat dijumpai pada siswa yang suka pamer, suka melawak,
membikin onar, memperlihatkan kenakalan, dan terus menerus bertanya.

Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan pendekatan guru terhadap siswa yaitu
mengajak berbincang ringan yang sebenarnya dapat ditangkap inti dari permasalahan yang
ditemui siswa tersebut sehingga berperilaku demikian. Kemudian guru memberikan perhatian
yang lebih untuk siswa tersebut, dibangkitkan motivasi dan kesadarannya sehingga siswa dapat
berprilaku normal kembali.

Contoh permasalahan instruksional yaitu siswa sedang dalam keadaan kurang sehat sehingga
tidak memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru dan akhirnya tidak dapat mengerjakan
soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
beristirahat sampai dan memberikan pengulangan materi untuk siswa tersebut di saat
kesehatannya telah pulih kembali.
5. Terdapat dua keterampilan mengelola kelas yang harus dimiliki guru, yaitu keterampilan yang
bersifat preventif dan represif. Bisakah kita mengatakan bahwa keterampilan preventif lebih
baik dibandingkan represif? Uraikan pendapat Anda terkait hal ini disertai dengan contoh
berdasarkan pengalaman yang Anda miliki!

Keterampilan preventif adalah keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal untuk menghindari terjadinya situasi yang tidak menguntungkan ataupun merusak
proses belajar mengajar.

Keterampilan represif adalah keterampilan mengembalikan kondisi belajar mengajar yang tidak
menentu dalam kondisi belajar yang lebih efektif.

Menurut saya keterampilan preventif lebih baik daripada represif karena dengan mencegah
terjadinya situasi yang tidak menguntungkan guru dapat menciptakan kondisi belajar yang
optimal dan meminimalkan terjadinya gangguan yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar. Contohnya seperti keterampilan preventif yang dapat dilakukan guru adalah
menunjukkan sikap yang tanggap, memusatkan perhatian kelompok, membagi perhatian
memberi petunjuk yang jelas menegur, dan juga memberikan penguatan. Dengan menerapkan
keterampilan preventif guru dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan
meminimalkan terjadinya gangguan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai