Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Mata Kuliah: profesi pendidikan

Dosen pengampu:

Suhardiman S.pd,M.pd

Di susun oleh

KelomSpok 4

1.Nurasila Rahman ( 216901034)

2.Nurfadillah (2169010146)

3.Andi Musmuliadi (2169010158)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna
dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul”KeterampilSan Dasar Mengajar” tepat pada waktunya.

Makalah ini di susun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen Sudirman
S.pd,M.pd pada mata kuliah Profesi pendidikan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Keterampilan Dasar Mengajar bagi para pembaca dan penulis.

Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami
tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Watampone, 10 Mei 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFRAR ISI

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

A. Keterampilan Bertanya
B. Keterampilan Memberi Penguatan
C. Keterampilan Mengadakan Variasi
D. Keterampilan Menjelaskan

PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut pendapat Helmiati, penguasaan keterampilan dasar mengajar menjadi
salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di samping persyaratan yang
lain. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa
keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus di kuasai oleh tenaga
pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus di perhatikan salah satunya
pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar.Keterampilan ini sangatlah
penting di terapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas.
Pembelajaran yang kreatif, efektif, dan efisien tergantung pada keterampilan seorang
pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas tergantung pendidik
mengelola pembelajaran tersebut. Oleh karna itu keterampilan dasar mengajar sangat
bagus diimplementasikan dalam pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pegertian lebih dalam
mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses mwnyampaikan materi saja, tapi
menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan dan nilai-nilai.

Dasar mengajar yang harus di kuasai oleh guru ada 8 keterampilan yaitu;

1. Keterampilan bertanya
2. Keterampilan memberi penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan memimpin diskusi kecil
6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar yaitu
keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan
variasi dan keterampilan menjelaskan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan bertanya?
2. Apa itu keterampilan memberi penguatan?
3. Apa itu keterampilan mengadakan variasi?
4. Apa itu keterampilan menjelaskan?

C. Tujuan
1. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan bertanya.
2. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan memberi penguatan.
3. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan mengadakan penguatan.
4. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan menjelaskan.
D. Manfaat
1. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan bertanya
2. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan memberi
penguatan.
3. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan mengadakan
variasi
4. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan menjelaskan.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

A.Keterampilan Bertanya (Quetioninh skill)


Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang
dikenal. Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab
pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan
memberikan dampak positif terhadap siswa yaitu;
a. Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Mebangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah yang
sedang dihadapi atau dibicarakan.
c. Mengembangkan pola dan cara berfikir aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya.
d. Menunjukkan proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu
siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.
e. Memuaskan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

Adapun dasar-dasar pertanyaan yang baik adalah:

a. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa


b. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan siswa
c. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
d. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab
pertanyaan
e. Bagikan semua pertanyaan kepada seluruh murud secara merata
f. Berikanlah respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul
keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya
g. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri
jawaban yang benar.
Cara yang ditempuh guru dalam mengajukan pertanyaan
berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar dan peningkatan cara
berpikir siswa Keterampilan bertanya dasar dan keterampilan
bertanya lanjut.
a. Keterampilan Bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pokok atau dasar
yang berfungsi sebagai stimulus untuk merangsang munculnya
respon atau jawaban dari siswa.
Komponen-komponen keterampilan bertanya;
1. Pengungkapan Pertanyaan Secara Jelas dan Singkat
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara singkat jelas,
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa.
2. Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu
memberi acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang
relevan dengan jawaban yang diharapkan, yang berfokus sempit
sesuai tujuan khusus diskusi. Proses semacam ini yang
dimaksud dengan pemusatan(focusing).
3. Pemusatan
Pertanyaan dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya terdiri dari
pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung dari tujuan
pertanyaan dan pokok yang hendak ditanyakan. Pada umumnya
dimulai pada yang berfokus luas kemudian diikuti yang lebih
khusus/sempit sesuai dengan tujuan tanya jawab.
4. Pemindahan giliran
Pertanyaan yang diajukan guru biasanya pertanyaan yang luas
dan itu harus dijawab oleh beberapa siswa, karena jawaban
yang diberikan siswa belum tentu benar salah. Jadi guru bisa
menggunakan komponen pemindahan giliran. Pada pemindahan
giliran, beberapa siswa secara bergilir di minta menjawab
pertanyaan yang sama
5. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran
guru menyebarkan giliran acak. Beberapa pertanyaan
yang berbeda disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa
yang bebeda pula.
6. Pemberian waktu berpikir
Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh
siswa,guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk
berpikir, sebelum menunjuk salah satu seoraang siswa untuk
menjawabnya.
7. Pemberian tuntutan
Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah, atau tidak
dapat memberikan jawaban, guru hendaknya memberikan
tuntutan kepada siswa itu agar memberikan jawaban yang
benar. Ada tiga cara yang dapat dipakai guru dalam
memberikan tuntutan ini.
a) Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara lain
yang lebih sederhana dan dengan susunan kata yang lebih
mudah dipahami siswa.
b) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang
jawabannya dapat di pakai menuntun siswa menemukan
jawaban pertanyaan semula. Jadi pertanyaan lain itu masih
berhubungan dengan pertanyaan sebelumnya.
c) Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang
berhubungan dengan pertanyaan itu.
b. Keterampilan bertanya lanjut
Dalam keterampilan bertanya lanjut pendidik lebih mengutamakan
usaha mengembangkan kemampuan berpikir, memperbesar
partisipasi, dan mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif
sendiri.
Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut;
1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan`
Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengundang
proses mental yang berbeda-beda. Ada yang menuntut proses
mental yang rendah, dan ada pula pertanyaan yang menuntunproses
mental yang lebih tinggi.

2. Pengaturan Urutan Pertanyaan


Untuk meningkatkan tingkat kognitif dari yang sifatnya lebih
rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya
mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
3. Penggunaan Pertanyaan Pelacak
Jika jawaban yang di berikan siswa dinilai oleh guru benar,
tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna maka guru
dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa
tersebut. Sedikitnya ada tujuh tekhnik pertanyaan pelacak yang
dapat digunakan guru.
a) Klafikasi
Jika siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang
jalan atau kurang tepat kata-katanya, guru dapat memberikan
pertanyaan pelacak yang meminta siswa tersebut menjelaskan atau
mengatakan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa itu
menjadi lebih baik.
b) Meminta siswa memberikan Alasan
Guru dapat meminta siswa memberikan bukti untuk menunjang
kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab
pertanyaan guru.
c) Meminta Kesepakatan Pandangan
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa-siwa lainnya
untuk menyatakan persetujuan atau penolakan mereka serta
memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang
diungkapkan oleh seorang siswa dengan maksud agar diperoleh
pandangan yang benar dan dapat diterima oleh semua pihak.
d) Meminta ketepatan jawaban
Bila jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk
meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat
dengan mengajukan pertanyaan pelacak.

e) Meminta Jawaban yang Lebih Relevan


Jika jawaban siswa kurang relevan dengan pertanyaan yang
diajukan guru, maka guru dapat mengajukan pertanyaan yang
memungkinkan siswa menilai kembali kewajaran jawabannya atau
mengemukakan kembali dengan kata-kata lain sehingga jawaban
tersebut benar dan relevan.
f) Meminta contoh
Bila seorang siswa memberikan jawaban samar-samar atau terlalu
luas, guru dapat meminta siswa itu menjadi untuk memberikan
ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dimaksudkannya.
g) Meminta jawaban yang lebih konkret
Jika guru menganggap jawaban yang diberikan siswa masih dapat
ditingkatkan menjadi lebih luas dan dalam, ia dapat meminta siswa
tersebut untuk memberi penjelasan atau ide-ide penting lainnya.
4. Peningkatan Terjadinya Interaksi
Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung
jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi
atau menghilangkan peranannya sebagai penanya.

B. Keterampilan Memberi Penguatan(Reinforcement)


Penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun
nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik(feedback) bagi si penerima(siswa) atau perbuatannya sebagai suatu tindak
dorongan ataupun koreksi. Keterampilan dasar penguatan adalah respon tingkah
laku guru terhadap tingkah laku siswa berbentuk verbal atau nonverbal.
Untuk kegiatan proses pembelajaran, penghargaan mempunyai arti sendiri.
Semua penghargaan ini tidak berwujud materi, melainkan dalam bentuk kata-kata,
senyuman, anggukan, dan keterampilan dasar penguatan adalah keterempilan
bertanya saling terkait satu sama lainnya.Inti dari penguatan adalah respons
terhadap tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali tingkah laku tersebut. Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan
sembarangan, tetapi harus mendapat perhatian serius. Tindakan tersebut
dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih
giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
Pada prinsipnya keterampilan penguatan dapat dikelompokkan kepada dua jenis,
penguatan verbal dan penguatan non-verbal.
a. Penguatan verbal diungkapkan untuk diutarakan dengan menggunakan kata-kata
ujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya.
b. Penguatan non-verbal, berupa mimik dan gerakan tubuh. Berupa mimik dan
gerakan tangan dengan pendekatan , dan menggunakan sentuhan digosok-gosok
punggungnya. Menggunakan simbol atau benda, seperti anak di suruh
mengerjakan PR di papan tulis, kemudian diberikan tanda betul.
C. Keterampilan Mengadakan Variasi
Soetomo mengemukakan bahwa pemberian variasi dalam proses belajar sebagai
perubahan pengajaran dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan
peserta dalam menerima materi.

Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi;

1. Variasi dalam Gaya Mengajar


a) Penggunaan variasi suara
b) Pemusatan perhatian
c) Kesenyapan
d) Mengadakan kontak pandang
e) Gerakan badan dan mimik
f) Pergantian posisi guru dalam kelas
2. Variasi dalam penggunaan Media dan Bahan Ajar
a) Variasi Alat/bahan yang dapat dilihat
b) Variasi Alat/bahan yang dapat didengar
c) Variasi Alat/Bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi
3. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Pola umum interaksi tersebut sangat beragam mulai dari situasi kegiatan yang
sepenuhnya didominasi oleh guru, sampai kepada kegiatan yang
memungkinkan siswa bekerja sendiri-sendiri secara bebas. Misalnya diskusi
didalam kelas yang mana siswa berkesempatan mengemukakan pendapatnya.
Membaca dalam hati atau menyelesaikan tugas secara mandiri.
D. Keterampilan menjelaskan

Menjelaskan berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang yang


terencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Penyampaian
informasi yang terencana dengan baik dan di sajikan dengan urutan yang cocok
merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan:

1. Merencanakan

a).Isi Pesan (Materi)

a.Menganalisis masalah secara keseluruhan

b.Menentukan jenis hunbungan yang ada antara unsur-unsur yang

dikaitkan itu.

c.Menggunakan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai

dengan hubungan yang telah di tentukan.

b).Penerima Pesan (siswa)

Merencenakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima


pesan, yaitu kepada siapa penjelasan itu hendak di sajikan agar mereka dapat
memahami dengan baik. Kesiapan siswa memahami suatu penjelasan berkaitan
erat dengan usia, jenis, kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan
lingkungan belajar.

1. Menyajikan suatu Penjelasan


a. Kejelasan
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat di capai dengan
berbagai cara. Bahasa yang di ucapakan harus jelas kata-katanya, ungkapan
maupun volume suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar, dengan
menghindari kata-kata yang tidak perlu seperti”ee”, “aa”, “mm”, “eh”, dan
sebagainya.

b. Penggunaan contoh dan ilustrasi


Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas dan
nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam
memberikan contoh-contoh ataupun meminta contoh yang beragam dari murid
akan membuat penjelasan lebih menarik dan efisien. Pola pemberian contoh
dengan mengaitkannya dengan generalisasi (dalil) biasanya menjadikan
penjelasan lebih efektif.
c. Pemberian Tekanan
Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada
masalah spokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi yang tidak
begitu penting. Sub keterampilan memeberikan penekanan ini dapat
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:
1) Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru
2) Membuat struktur sajian
-Dengan memberikan ikhtiar dan pengulangan,
-Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimatl lain atau
dengan kata-kata sendiri)
- Pemberian isyarat lisan.
d. Balikan
Dalam menyajikan penjelasan, guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman atau pun keraguannya (ketidak
mengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung. Hal ini dapat di lakukan
dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawabnya, atau dengan memperhatikan tingkah laku dan mimik
mereka selama penjelasan itu disajikan.
PENUTUP

A.Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar merupakan sekumpulan keterampilan yang harus


dikuasai pendidik dalam penyampaian informasi pembelajaran. Keterampilan tersebut
meliput keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, dan keterampilan menjelaskan.

B.Saran

Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya pendidik


mampu menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan dasar mengajar
agar terjadi pembelajaran yang lebih efektif, efisien, inovatif dan kreatif. Karena
pendidik sebagai fasilitator, modeling, menentukan materi dan media sampai dengan
evaluasi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Febri ruliyani.keterampilan dasar mengajar[diakses pada 10 Mei 2022].
https://www.academia.edu

Mansyur. Keterampilan dasar mengajar dan penguasaan kompetensi guru[diakses pada


10 Mei 2022]. shttps://media.neliti.comS

Anda mungkin juga menyukai