DISUSUN OLEH:
NAMA : WIDURI
NIM : 20031170
PENDIDIKAN BIOLOGI
TP: 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Keterampilan Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Microteaching,
Jurusan Pendidikan Biologi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah.
Terimakasih kepada Bapak/ Ibu dosen yang membimbing kami dalam menyelesaikan akhir
kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang
menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Pada hakikatnya guru dan
anak didik itu bersatu.
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidkan. Arti penting itu bertolak dari tugas
dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didknya. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punyai dalam hal ini. Dengan pemilikan
keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru dapat mengoptimalkan peranannya dikelas.
Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh seorang guru, untuk memancing
jawaban, komentar, pahaman dari murid-murid. Baik ia sebelum mendengar atau mendapat
penjelasan materi pembelajaran dan setelah mendengar dan mendapat penjelasan materi
pembelajaran dari gurunya.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
1. Keterampilan Bertanya
Bagaimana pun tujuan pendidikan, secara universal guru akan selalu menggunakan
keterampilan bertanya kepada siswanya. Cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk kelompok, atau
untuk individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya pada hasil belajar siswa, tetapi
juga pada suasana kelas baik sosial maupun emosional.
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk
mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas
jawaban siswa. “Brown menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji
atau menciptakan ilmu pada diri sendiri”.
Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa
merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu seorang guru hendaknya berusaha
memahami dan menguasai penggunaan keterampilan dasar mengajar guru dalam bertanya.
Pada dasarnya pertanyaan yang di ajukan merupakan suatu proses pemberian stimulus
secara verbal dengan maksud untuk menciptakan terjadinya proses intelektual pada siswa, dengan
memperhatikan respon atas pertanyaan tersebut.
Sehingga para ahli percaya bahwa pertanyaan yang baik memiliki dampak yang positif terhadap
siswa, diantaranya:
b. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, sebab berfikir itu sendiri pada hakikatnya
bertanya.
c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
Adapun kelebihan dan kelemahan keterampilan betanya dalam proses keterampilan bertanya
seorang guru didalam kelas dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa, sekalipun sedang ribut
atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang ribut atau yang
mengantuk.
Kelancaran bertanya (fluency) adalah merupakan jumlah pertanyaan yang secara logis dan
relevan diajukan guru kepada siswa didalam kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan bagi
guru didalam proses belajar mengajar. Komponen yang penting dalam bertanya antara lain harus
jelas dan ringkas.
Pemberian waktu (pausing) untuk berpikir setelah guru bertanya merupakan faktor yang
penting. Pemberian waktu ini akan menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya siswa yang
merespon, banyak pikiran muncul, siswa mulai berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya,
banyak siswa bertanya bertambah, atau guru cenderung meningkatkan variasi bertanya.
Kualitas pertanyaan akan menentukan kualitas jawaban siswa. Ada tiga hal penting dalam
keterampilan bertanya yaitu:
a. Pausing
Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk:
b. Prompting
Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab,
karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt”
mendorong. Caranya ialah:
3) Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga akhirnya semua dapat
terjawab.
c. Probing
Pertama-tama pertanyaan tidak dijawab oleh seluruh kelas, lalu yang mau menjawab,
diminta menunjuk. Kemudian masing-masing yang menunjuk diminta untuk menjawab satu
persatu, ini disebut redirecting.
a) Low order question, yaitu pertanyaan yang bersifat recall ini pertanyaan mudah, misalnya apa
ibukota provinsi Jawa Barat
b) Higher order question, yaitu pertanyaan ini agak sulit, dengan memakai kata, bagaimana,
mengapa?, Mengapa Bandung ditunjuk sebagai ibukota provinsi Jawa Barat?.
Komponen keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru meliputi keterampilan bertanya
dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Adapun keterampilan bertanya dasar mencakup:
a. Penggunaan pertanyaan yang jelas dan singkat dengan mengunakan kata-kata yang mudah
dimengerti dan sesuai taraf perkembangannya.
b. Pemberian acuan, berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa.
c. Pemindahan giliran dan menyebar pertanyaan, untuk melibatkan seluruh siswa semaksimal
mungkin agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan.
e. Pemberian tuntunan, guru hendaknya memberikan tuntunan agar murid dapat menjawab
sendiri ketika terdapat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
Bagi guru baru, kadang ada pertanyaan siswa yang tak dapat dijawab guru baru itu, inilah
kadang yang menyebabkan suatu problem yang akan dihadapi seorang guru. Adapun langkah-
langkah yang dapat kita ambil dalam penyelasaian problem tesebut adalah:
b. Tanyakan kepada siswa, siapa yang dapat menjawabnya, atau tanyakan kelas untuk mencari
jawaban yang benar dari buku mereka.
c. Mengaku kepada siswa bahwa kita belum btahu jawaban dan berjanji akan menjawabnya
(jangan asal dijawab saja). Siswa dilatih mencari jawaban dan mereka hendaknya sadar bahwa
seorang guru bukan maha tahu.
Dan ada pula pertanyaan siswa yang melenceng atau tidak berhubungan dengan topik,
maka bagaimana cara menghadapinya?, caranya adalah sebagai berikut:
c. Nyatakan bahwa itu suatu pertanyaan yang baik dan akan dan akan dijawab lain kali.
d. Katakan bahwa pertanyaan itu menyimpang dari apa yang telah direncanakan untuk hari ini.
Adapun usaha seorang guru dalam memberikan pertanyaan nya pada siswa yang lemah,
maka usaha yang harus dilakikan seorang guru adalah sebagai berikut:
a. Pertanyaan “probing” (pelacakan), pertanyaan ini bersifat membantu siswa untuk melacak
respon yang diharapkan.
b. Pertanyaan korektif, pertanyaan yang diajukan dengan maksud untuk menciptakan kondisi
emosional saja, karena itu pertanyaan ini tidak berhubungan dengan bahan pelajaran. Contohnya:
jika tiba-tiba kelas ribut, mungkin kita dapat bertanya apakah ada sesuatu yang mereka
permasalahkan.
5. Berikut adalah tujuan dari keterampilan betanya dasar, adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap satu topik.
d. Menstimulasi siswa untuk bertanya pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
e. Menstruktur suatu tugas sedemikian rupa, sehingga siswa akan belajar secara maksimal.
j. Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa lain maupun guru.
l. Mengungkapkan keinginan yang sebenarnya dari siswa melalui ide dan perasaanya.
c. Mendorong siswa dalam mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide itu kepada
anggota kelompoknya secara timbal balik.
d. Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok memperoleh sukses melebihi yang bisa
dicapai, biasanya menemukan ide-ide baru atau hal-hal yang lebih lengkap.
Pertanyaan yang telah diajukan oleh guru dapat memicu proses mental yang berbeda-beda pada
setiap peserta didik. Oleh karena itu, dalam mengajukan pertanyaan hendaknya guru berusaha
untuk mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat
kembali fakta-fakta keberbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman,
ppenerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Untuk mengembangkat tingkat pengetahuan peserta didik dari yang rendah menuju yang lebih
tinggi dan kompleks, sebaiknya seorang guru dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan
peserta didik mulai dari tingkat mengingat, pemahaman, dan seterusnya.
Penggunaan pertanyaan pelacak dilakukan apabila juawaban dari peserta didik kurang
memuaskan.
Apabila seorang guru dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tidak ada yang
menjawab hindari pertanyaan itu dijawab oleh guru sendiri, usahakan untuk memberi informasi
yang merujuk pada jawaban.
Pertanyaan merecall adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk mengingat kembali informasi
yang telah diterima sebelumnya.
b. Pemahaman (comprehension)
c. Aplikasi
Pertanyaan aplikasi meminta siswa menggunakan abstraksi dan generalisasi pada situasi tertentu.
d. Analisis
Pertanyaan ini meminta siswa untuk dapat memecahkan (break Down) masalah sampai ke bagian-
bagian kecill untuk mempelajari bagaimana hubungan antara bagian-bagian kecil untuk
mempelajari bagaimana hubungan antara bagian-bagian itu.
e. Sintesis
Pertanyaan sitesis meminta siswa untuk membuat atau membentuk pikiran atau tentang konsep,
perencanaan, atau percobaan.
f. Evaluasi
Pertanyaan evaluasi meminta siswa untuk membuat keputusan atau m,enyatakan pendapat
khususnya tentang kualitas. Pertanyaan evaluasi sebaiknya diajukan setelah beberapa kali
pertemuan.
g. Sikuen
Membentuk cara berfikir maju yang bertahap-tahap dan melibatkan semua siswa pada kegiatan,
namun kecepatan dan kemampuan siswa tidak harus menjadi homogen.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidkan. Arti penting itu bertolak
dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Maka
dari itu guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan. Salah satunya adalah keterampilan
bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
Sardiman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1986.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. 2005).