Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KETERAMPILAN BERTANYA DASAR DAN BERTANYA LANJUT”

DISUSUN OLEH:

NAMA : WIDURI

NIM : 20031170

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TP: 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Keterampilan Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Microteaching,
Jurusan Pendidikan Biologi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah.

Terimakasih kepada Bapak/ Ibu dosen yang membimbing kami dalam menyelesaikan akhir
kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.

Padang, 11 September 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang
menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Pada hakikatnya guru dan
anak didik itu bersatu.

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidkan. Arti penting itu bertolak dari tugas
dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didknya. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punyai dalam hal ini. Dengan pemilikan
keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru dapat mengoptimalkan peranannya dikelas.

Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh seorang guru, untuk memancing
jawaban, komentar, pahaman dari murid-murid. Baik ia sebelum mendengar atau mendapat
penjelasan materi pembelajaran dan setelah mendengar dan mendapat penjelasan materi
pembelajaran dari gurunya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian keterampilan bertanya?


2. Apa saja kelebihan dan kelemahan keterampilan betanya?
3. Apa pengertian dari keterampilan dasar?
4. Apa saja aspek-aspek dalam keterampilan bertanya?
5. Apa tujuan dari keterampilan bertanya dasar?

C.Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan bertanya?


2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan keterampilan betanya?
3. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan dasar?
4. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam keterampilan bertanya?
5. Untuk mengetahui tujuan dari keterampilan bertanya dasar?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Keterampilan Bertanya

Bagaimana pun tujuan pendidikan, secara universal guru akan selalu menggunakan
keterampilan bertanya kepada siswanya. Cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk kelompok, atau
untuk individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya pada hasil belajar siswa, tetapi
juga pada suasana kelas baik sosial maupun emosional.

Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk
mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas
jawaban siswa. “Brown menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji
atau menciptakan ilmu pada diri sendiri”.

Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa
merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu seorang guru hendaknya berusaha
memahami dan menguasai penggunaan keterampilan dasar mengajar guru dalam bertanya.

Pada dasarnya pertanyaan yang di ajukan merupakan suatu proses pemberian stimulus
secara verbal dengan maksud untuk menciptakan terjadinya proses intelektual pada siswa, dengan
memperhatikan respon atas pertanyaan tersebut.

Sehingga para ahli percaya bahwa pertanyaan yang baik memiliki dampak yang positif terhadap
siswa, diantaranya:

a. Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, sebab berfikir itu sendiri pada hakikatnya
bertanya.

c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.

d. Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas.


2. Kelebihan dan kelemahan keterampilan bertanya :

Adapun kelebihan dan kelemahan keterampilan betanya dalam proses keterampilan bertanya
seorang guru didalam kelas dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa, sekalipun sedang ribut
atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.

b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang ribut atau yang
mengantuk.

c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yang sedang dipelajari.

d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.

e. Mengembangkan keberanian dan keterampilasn siswa dalam menjawab dan mengemukakan


pendapat.

3. Keterampilan Bertanya Dasar

Bagaimanapun tujuan pendidikan, secara universal guru akan selalu menggunakan


keterampilan bertanya kepada siswanya. Cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk kelompok, atau
untuk individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak hanya pada hasil belajar siswa, tetapi
juga pada suasana kelas baik sosial maupun emosional.

Kelancaran bertanya (fluency) adalah merupakan jumlah pertanyaan yang secara logis dan
relevan diajukan guru kepada siswa didalam kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan bagi
guru didalam proses belajar mengajar. Komponen yang penting dalam bertanya antara lain harus
jelas dan ringkas.

Pemberian waktu (pausing) untuk berpikir setelah guru bertanya merupakan faktor yang
penting. Pemberian waktu ini akan menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya siswa yang
merespon, banyak pikiran muncul, siswa mulai berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya,
banyak siswa bertanya bertambah, atau guru cenderung meningkatkan variasi bertanya.

Keterampilan bertanya (Questioning) sangat penting dikuasai guru , untuk memancing


jawaban, komentar, pemahaman dari murid-murid. Keterampilan bertanya adalah cara-cara yang
dapat digunakan guru untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Kualitas pertanyaan akan menentukan kualitas jawaban siswa. Ada tiga hal penting dalam
keterampilan bertanya yaitu:

a. Pausing

Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk:

1) Memberikan kesempatan berfikir mencari jawaban.

2) Untuk memperoleh jawaban yang komplit.

3) Memahami pertanyaan atau menganalisis pertanyaan.

4) Agar banyak murid yang menjawab.

b. Prompting

Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab,
karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt”
mendorong. Caranya ialah:

1) Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab.

2) Merubah pertanyaan dalam bentuk lain.

3) Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga akhirnya semua dapat
terjawab.

c. Probing

Melacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belum diperoleh jawaban


memuaskan. Untuk memperoleh jawaban yang sempurna, maka guru menunjuk murid lain untuk
menjawab. Apabila belum puas, minta murid yang lain lagi. Yang akhirnya diperoleh jawaban
yang sempurna.

4. Ada 3 aspek didalam keterampilan bertanya:

1) Clear and brief, clarity and brevity = jelas dan singkat

2) Directing or distributing questions, pertanyaan harus diarahkan keseluruh kelas, kemudian


carilah murid yang akan menjawab.

3) Sebaiknya pertanyaan tidak dijawab oleh seluruh murid secara serempak.

3) Redirecting the Question.

Pertama-tama pertanyaan tidak dijawab oleh seluruh kelas, lalu yang mau menjawab,
diminta menunjuk. Kemudian masing-masing yang menunjuk diminta untuk menjawab satu
persatu, ini disebut redirecting.

Pertanyaan yang diajukan dapat dibagi atas dua kategori, yaitu:

a) Low order question, yaitu pertanyaan yang bersifat recall ini pertanyaan mudah, misalnya apa
ibukota provinsi Jawa Barat

b) Higher order question, yaitu pertanyaan ini agak sulit, dengan memakai kata, bagaimana,
mengapa?, Mengapa Bandung ditunjuk sebagai ibukota provinsi Jawa Barat?.

Komponen keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru meliputi keterampilan bertanya
dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Adapun keterampilan bertanya dasar mencakup:

a. Penggunaan pertanyaan yang jelas dan singkat dengan mengunakan kata-kata yang mudah
dimengerti dan sesuai taraf perkembangannya.

b. Pemberian acuan, berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa.
c. Pemindahan giliran dan menyebar pertanyaan, untuk melibatkan seluruh siswa semaksimal
mungkin agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan.

d. Pemberian waktu berfikir pada siswa.

e. Pemberian tuntunan, guru hendaknya memberikan tuntunan agar murid dapat menjawab
sendiri ketika terdapat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.

Bagi guru baru, kadang ada pertanyaan siswa yang tak dapat dijawab guru baru itu, inilah
kadang yang menyebabkan suatu problem yang akan dihadapi seorang guru. Adapun langkah-
langkah yang dapat kita ambil dalam penyelasaian problem tesebut adalah:

a. Kembalikan pertanyaan tersebut ke kelas.

b. Tanyakan kepada siswa, siapa yang dapat menjawabnya, atau tanyakan kelas untuk mencari
jawaban yang benar dari buku mereka.

c. Mengaku kepada siswa bahwa kita belum btahu jawaban dan berjanji akan menjawabnya
(jangan asal dijawab saja). Siswa dilatih mencari jawaban dan mereka hendaknya sadar bahwa
seorang guru bukan maha tahu.

Dan ada pula pertanyaan siswa yang melenceng atau tidak berhubungan dengan topik,
maka bagaimana cara menghadapinya?, caranya adalah sebagai berikut:

a. Jawablah segera dan kembali ke pokok pembahasan.

b. Tunda jawaban sampaisampai nanti dan catatlah pertanyaan itu.

c. Nyatakan bahwa itu suatu pertanyaan yang baik dan akan dan akan dijawab lain kali.

d. Katakan bahwa pertanyaan itu menyimpang dari apa yang telah direncanakan untuk hari ini.

Adapun usaha seorang guru dalam memberikan pertanyaan nya pada siswa yang lemah,
maka usaha yang harus dilakikan seorang guru adalah sebagai berikut:

a. Usahakan pertanyaan itu agar disusun lebih spesifik lagi.

b. Tunggu lebih lama jawabannya.


c. Tanyakan hal-hal yang dapat dijawab dengan mennggunakan buku.

d. Coba hubungkan pertanyaan itu langsung dengan pengalamannya.

e. Ulangi pertanyaan dengan sususan kata-kata yang mudah.

f. Tanyakan soal yang umum dan kerap kali terjadi.

g. Masukkan pertanyaan yang sesuai dengan pemikirannya dengan berangsur-angsur.

Dilihat dari sudut jenisnya, pertanyaan itu akan terbagi menjadi:

a. Pertanyaan “probing” (pelacakan), pertanyaan ini bersifat membantu siswa untuk melacak
respon yang diharapkan.

b. Pertanyaan korektif, pertanyaan yang diajukan dengan maksud untuk menciptakan kondisi
emosional saja, karena itu pertanyaan ini tidak berhubungan dengan bahan pelajaran. Contohnya:
jika tiba-tiba kelas ribut, mungkin kita dapat bertanya apakah ada sesuatu yang mereka
permasalahkan.

5. Berikut adalah tujuan dari keterampilan betanya dasar, adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap satu topik.

b. Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu.

c. Mengembangkan belajar secara aktif.

d. Menstimulasi siswa untuk bertanya pada diri sendiri ataupun pada orang lain.

e. Menstruktur suatu tugas sedemikian rupa, sehingga siswa akan belajar secara maksimal.

f. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

g. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri melalui diskusi.

h. Mengkomunikasikan kelompok, bahwa keterlibatan dalam belajar adalah sangat diharapkan,


demikian juga partisipasi semua anggota kelompok.
i. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

j. Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa lain maupun guru.

k. Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri melalui diskusi.

l. Mengungkapkan keinginan yang sebenarnya dari siswa melalui ide dan perasaanya.

3. Keterampilan Bertanya Lanjutan

Keterampilan bertanya lanjutan adalah merupakan lanjutan dari pada keterampilan


bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir,
memperbesar partsipasi, dan mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri.Jika lawan
bicara itu adalah siswa, maka keterampilan bertanya lanjutan sangat membantu dalam
menyampaikan gagasan dan inisiatiif dalam setiap permasalahan yang dibahas dikelas.

Hakikat kemanfaatan penggunaan keterampilan bertanya dasar dalam proses belajar


mengajar akan terlihat, apabila keterampilan bertanya lanjut dapat dilakukan secara baik maka
akan cukup efektif dalam hal sebahgai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan menilai


informasi yang didapat.

b. Meniingkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan dan mengungkapkan pertanyaan-


pertanyaan yang didsarkan atas informasi yang lengkap dan relevan.

c. Mendorong siswa dalam mengembangkan ide-ide dan mengemukakan ide-ide itu kepada
anggota kelompoknya secara timbal balik.

d. Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok memperoleh sukses melebihi yang bisa
dicapai, biasanya menemukan ide-ide baru atau hal-hal yang lebih lengkap.

Adapun komponen-komponen keterampiloan bertanya lanjutan sebagaii berikut:

a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan.

Pertanyaan yang telah diajukan oleh guru dapat memicu proses mental yang berbeda-beda pada
setiap peserta didik. Oleh karena itu, dalam mengajukan pertanyaan hendaknya guru berusaha
untuk mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat
kembali fakta-fakta keberbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti pemahaman,
ppenerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Pengaturan urutan pertanyaan

Untuk mengembangkat tingkat pengetahuan peserta didik dari yang rendah menuju yang lebih
tinggi dan kompleks, sebaiknya seorang guru dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan
peserta didik mulai dari tingkat mengingat, pemahaman, dan seterusnya.

c. Penggunaan pertanyaan pelacak.

Penggunaan pertanyaan pelacak dilakukan apabila juawaban dari peserta didik kurang
memuaskan.

d. Peningkatan terjadinya interaksi.

Apabila seorang guru dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tidak ada yang
menjawab hindari pertanyaan itu dijawab oleh guru sendiri, usahakan untuk memberi informasi
yang merujuk pada jawaban.

Untuk mengklasifikasikan cara berfikir siswa dalam hubungannya dengan pertanyaan


lanjut guru, digunakan konsep dan terminologi dan bloom:

a. Recall (mengingat kembali)

Pertanyaan merecall adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk mengingat kembali informasi
yang telah diterima sebelumnya.

b. Pemahaman (comprehension)

Pertanyaan pemahaman menyangkut kemampuan sisswa menyadap informasi, menginterpretasi


arti, dan melakukan ektrapolasi atau meberikan saran-saran.

c. Aplikasi

Pertanyaan aplikasi meminta siswa menggunakan abstraksi dan generalisasi pada situasi tertentu.
d. Analisis

Pertanyaan ini meminta siswa untuk dapat memecahkan (break Down) masalah sampai ke bagian-
bagian kecill untuk mempelajari bagaimana hubungan antara bagian-bagian kecil untuk
mempelajari bagaimana hubungan antara bagian-bagian itu.

e. Sintesis

Pertanyaan sitesis meminta siswa untuk membuat atau membentuk pikiran atau tentang konsep,
perencanaan, atau percobaan.

f. Evaluasi

Pertanyaan evaluasi meminta siswa untuk membuat keputusan atau m,enyatakan pendapat
khususnya tentang kualitas. Pertanyaan evaluasi sebaiknya diajukan setelah beberapa kali
pertemuan.

g. Sikuen

Membentuk cara berfikir maju yang bertahap-tahap dan melibatkan semua siswa pada kegiatan,
namun kecepatan dan kemampuan siswa tidak harus menjadi homogen.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidkan. Arti penting itu bertolak
dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Maka
dari itu guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan. Salah satunya adalah keterampilan
bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.

Keterampilan bertanya dasar adalah Pada dasarnya pertanyaan yang di ajukan


merupakan suatu proses pemberian stimulus secara verbal dengan maksud untuk menciptakan
terjadinya proses intelektual pada siswa, dengan memperhatikan respon atas pertanyaan
tersebut, yang memiliki tujuan, penyusunan kata, struktur, struktur, pemusatan, dan lain-lain.

Keterampilan bertanya lanjutan adalah Keterampilan bertanya lanjutan adalah


merupakan lanjutan dari pada keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha
mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partsipasi, dan mendorong lawan bicara
agar dapat berinisiatif sendiri. Maka keterampilan ini sangat dibutuhkan seorang calon guru
sebagai keterampilan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. Guru Profesional “Menguasai Metode Dan Terampi Mengajar”. Bandung:
ALFABETA. 2012

Sardiman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1986.

Suwarna et. All. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006 .

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. 2005).

Anda mungkin juga menyukai