Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KETERAMPILAN BERTANYA DAN


KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


STRATEGI PEMBELAJARAN SD/MI

Dosen Pengampu :
Denik Rohmah Inayati, M.Pd.

Disusun Oleh:
Lola Ziddni Aynussa’adah
Riva Valentina

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI


JURUSAN TARBIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut setianya.
Sebagai mahasiswa dalam mata kuliah "Strategi Perkembangan Anak
MI/SD," kami merasa sangat beruntung dan berterima kasih atas kesempatan ini
untuk dapat mengembangkan pemahaman dan wawasan kami tentang strategi
pembelajaran yang efektif dalam konteks pendidikan anak usia MI/SD. Mata
kuliah ini menjadi wahana penting dalam mempersiapkan kami sebagai calon
pendidik yang mampu memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan
intelektual, moral, dan sosial anak-anak.
Kami menyadari betapa pentingnya peran seorang pendidik dalam
membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. Oleh karena itu, kami
merasa tertantang untuk memahami dengan baik konsep-konsep strategi
perkembangan anak yang akan diuraikan dalam makalah ini. Dengan panduan dan
bimbingan Bapak/Ibu Dosen, kami berharap dapat menghasilkan makalah yang
bermutu dan dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas dedikasi Bapak/Ibu
Dosen dalam menjalankan tugas-tugas pengajaran dan bimbingan. Pengalaman
dan pengetahuan yang Bapak/Ibu miliki sangat berharga bagi kami sebagai
mahasiswa. Kami berjanji akan bekerja keras untuk memahami materi mata kuliah
ini dengan baik dan mengaplikasikannya dalam praktik pembelajaran.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Keterampilan Bertanya.................................................................................2
B. Keterampilan Memberi Penguatan................................................................5
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan memperbaiki masa depan.Dalam pendidikan tentunya
dibutuhkan tenaga pendidik sebagai akses untuk menyalurkan dan
membantu para peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebagai
calon pendidik, kita harus mempunyai bekal mumpuni, baik secara
intelektual maupun secara emosional karena kinerja seorang pendidik
tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri saja, tetapi juga untuk
generasi muda penerus bangsa. Kedudukan pendidik mempunyai arti
penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak dari tugas dan
tanggung jawab seorang pendidik yang cukup berat untuk mencerdaskan
anak didiknya. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan
yang mutlak harus dikuasai oleh pendidik. Dengan memiliki
keterampilan dasar mengajar ini diharapkan pendidik dapat
mengoptimalkan peranannya di kelas. Ada banyak sekali
keterampilan dasar dalam mengajar, dalam makalah ini akan
membahas mengenai keterampilan bertanya dan keterampilan
memberi penguatan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan memberi
penguatan?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan
bertanya.
2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan keterampilan memberi
penguatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keterampilan Bertanya
Menurut Khuluqo (2017:89) “Menjelaskan penguasaan keterampilan
bertanya bagi sesorang pendidik sangat penting karena, dengan
menggunakan keterampilan bertanya yang efektif dan efisien dalam proses
pembelajaran, diharapkan timbul perubahan sikap pada guru dan siswa”.
Sedangkan Royani dan Muslim (2014:23) Berbendapat bahwa
”keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang
sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan
instruksional dan pengelolaan kelas”. Sedangkan Hamdayama (2016:76)
“Keterampilan bertanya adalah caracara yang digunakan oleh guru untuk
mengajukan pertanyaan kepada siswa”.1 Keterampilan bertanya
merupakan keterampilan yang paling sederhana dimana keterampilan ini
menjadi pondasi dalam kemampuan mengembangkan keterampilan
berikutnya. Pada dasarnya keterampilan bertanya dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar yaitu keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut.2
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar,
guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Dan harus
menghindari kebiasaan seperti : menjawab pertanyaan sendiri, mengulang
jawaban siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan
dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang harus menjawab
sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda. Dalam proses belajar
mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang
menuntut respons siswa sehingga dapat menambah pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Keterampilan bertanya dasar

1
Sunata et al., “Penggunaan Strategi Group Resume Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya
Dan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Dasar.”
2
Sundari and Muliyawati, “Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PGSD.”

2
mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam
mengajukan segala jenis pertanyaan.3
Komponen-komponen keterampilan bertanya sebagaimana yang
disampaikan oleh Sa’ud (2009) yang membagi keterampilan bertanya
menjadi dua yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya
lanjutan.
1. Komponen Keterampilan Bertanya Dasar. Komponen dalam
keterampilan bertanya dasar ini terdiri dari banyak komponen,
diantaranya yaitu:
a. Penggunaan pertanyaan secara benar dan juga singkat. Ketika
bertanya pengajar harus menggunakan kata yang jelas, pemilihan
kata yang tepat juga sangat diperlukan dalam membuat suatu
pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan melalui trainer (pengajar)
harus diungkapkan secara tepat dan singkat menggunakan
ungkapan yang dapat dikenali atau dimengerti oleh peserta didik
sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing peserta didik
tersebut. Ketika mengajukan pertanyaan biasanya dimulai dengan
kata tanya contohnya apa, dimana, kapan, mengapa maupun
bagaimana.
b. Pemberian Waktu Berpikir atau Berasumsi. Sebelum
menyampaikan pertanyaan atau berasumsi, kadang-kadang
pengajar perlu memberikan acuan yang baik berupa pertanyaan
yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
dibutuhkan oleh peserta didik, misalnya sebagaimana diketahui
bahwa pasar ialah daerah bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli. Terhadap ilustrasi tersebut pengajar
dapat mengajukan pertanyaan “Coba kamu sebutkan faktor
penyebab lain yang menyebabkan orang berbelanja ke pasar”.
c. Pemindahan Giliran. Pemindahan giliran juga penting dilakukan
oleh pengajar atau pendidik. Kadang-kadang satu pertanyaan yang
diajukan oleh guru ingin dijawab oleh beberapa peserta didik atau

3
Wahyulestari, “Ketrampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar.”

3
siswa. Lantaran jawaban peserta didik atau siswa kurang akurat
atau tidak mencukupi maka giliirannya dialihkan ke peserta didik
selanjutnya. Melalui pemindahan giliran ini juga akan
meningkatkan perhatian dan partisipasi peserta didik pada saat
proses pembelajaran berlangsung, hal ini dikarenakan dengan
pemindahan giliran maka peserta didik akan fokus memperhatikan
setiap jawaban yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
d. Penyebaran. Demi menampung sebanyak mungkin peserta didik
dalam memperoleh sebuah pengetahuan, guru perlu membagi
giliran untuk menjawab secara acak. Pengajar harus berusaha agar
setiap peserta didik mendapatkan giliran masing-masing dengan
tenang. Bedanya dengan pemindahan giliran adalah apabila di
dalam pemindahan giliran beberapa peserta didik diminta
bergantian untuk menjawab soal yang sama, sedangkan dalam
menyebar ini beberapa soalnya tidak selaras sehingga dibagikan
secara bergiliran untuk menjawab kepada beberapa peserta didik
yang tidak sederajat.
e. Pemberian Waktu Berpikir. Seusai mengajukan atau memberikan
pertanyaan pada semua peserta didik atau siswa, pengajar juga
perlu memberikan beberapa waktu untuk berpikir sebelum pengajar
menunjuk dengan keliru seorang peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan tersebut. Manfaat yang didapat dari jeda
waktu berpikir yang diberikan oleh pengajar yakni agar peserta
didik siap dan tidak terintimidasi oleh pertanyaan yang diajukan
oleh pengajar.
f. Pemberian Tuntutan. Apabila peserta didik yang bersangkutan
menjawab salah satu pertanyaan atau tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pengajar maka pengajar dapat
memberikan tuntutan kepada peserta didik seyogianya menemukan
atau mencari sendiri jawaban yang tepat untuk diri mereka sendiri.
Pemberian tuntutan dapat dilangsungkan dengan cara mengajukan
kembali pertanyaan semula akan tetapi dengan bahasa yang lebih

4
sederhana atau bahasa yang lebih mudah dipahami. Tambahan pula
cara yang dapat digunakan dengan memberikan penjelasan singkat
yang berhubungan dengan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2. Komponen Keterampilan Bertanya Lanjut. Komponen dalam
keterampilan bertanya lanjut dibuat atas dasar penugasan dari
komponen-komponen yang ada di dalam keterampilan bertanya dasar
masih dipakai pada penerapan komponen bertanya lanjut.
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari 4 komponen, komponen-
komponen tersebut diantaranya:
a. Pengubahan Tuntutan pada Tingkat Kognitif dalam Menjawab
Beberapa Pertanyaan. Soal-soal yang hendak diajukan oleh
pengajar dapat mengandung proses intelektual yang khas mulai dari
teknik intelektual yang rendah hingga kepada teknik intelektual
yang tinggi. Oleh karena itu pengajar atau guru dalam mengajukan
pertanyaan harus berusaha untuk mengubah derajat kognitif
pengarahan dalam menjawab pertanyaan, dimulai saat mengingat
kembali fakta-fakta atau kejadian ke dalam berbagai rentang
kognitif yang lebih baik yang terdiri dari informasi, kegunaan dan
juga evaluasi.
b. Pengaturan untuk Pertanyaan. Demi memperluas tahap kognitif
dari yang rendah menuju ke arah yang lebih baik dan kompleks,
pengajar juga harus mampu mengkoordinasikan pertanyaan yang
akan diajukan kepada peserta didik dimulai dari tingkat mengikat,
lalu pertanyaan pengetahuan, aplikasi, penerapan, analisisi, sintetis
dan juga penilaian. Sebaiknya guru berusaha untuk tidak
memberikan pertanyaan yang maju-mundur. Misalnya setelah
sudah sampai ke dalam pertanyaan analisis, kembali lagi ke
pertanyaan memori dan langsung melompat ke pertanyaan
penilaian. Hal tersebut akan mengakibatkan peserta didik
kebingungan dan partisipasi peserta didik juga akan menurun.
c. Penggunaan Pertanyaan Pelacak. Bila jawaban yang telah diberikan
oleh peserta didik dievaluasi atau dinilai dengan benar oleh

5
pengajar, namun jawaban tersebut masih bisa ditingkatkan menjadi
lebih tepat lagi maka dari itu pengajar bisa mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pelacak kepada peserta didik tersebut.
d. Peningkatan Terjadinya Interaksi. Kendati peserta didik lebih
terlibat dan juga lebih bertanggung jawab atas perkembangan
danhasil diskusi, pengajar harus mengurangi atau menghilangkan
fungsinya sebagai penanya yang krusial. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara menghentikan pertanyaan agar tidak
ditanggapi kembali oleh peserta didik lainnya.4
Menurut Perangin-angin (2023) tujuan keterampilan bertanya adalah
sebagai berikut:
1. Mendorong peserta didik agar selalui aktif dalam proses pembelajaran
2. Tercapainya tujuan dari suatu pembelajaran
3. Mampu merangsang perilaku yang baik dalam bertanya
4. Perhatian peserta didik dapat lebih fokus dalam mengikuti
pembelajaran
5. Merangsang kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis
6. Mampu membiasakan peserta didik untuk lebih menghargai perbedaan
pendapat dari temannya
7. Kreativitas peserta didik bertumbuh
8. Peserta didik mampu mengutarakan pendapatnya dengan percaya diri
9. Melatih peserta didik berpikir divergen
10. Guru dapat melatih peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya di
dalam kelas5
Manfaat keterampilan bertanya yang dikuasai oleh guru dalam
pembelajaran yaitu:
1. Dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa
2. Memotivasi siswa untuk melakukan pembelajaran yang lebih efektif
3. Siswa dapat menambah keberanian untuk bertanya dalam pembelajaran
4. Dapat mendorong siswa untuk menjadi sumber informasi dan jawaban
untuk pertanyaan yang diberikan
4
Waruwu et al., “Keterampilan Bertanya Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas.”
5
Waruwu et al.

6
5. Membantu guru untuk mengetahui ketercapaian pengetahuan yang telah
dipahami oleh siswa
6. Meningkatkan mental siswa untuk bertanya di dalam kelas
7. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dengan
keterampilan bertanya.6

B. Keterampilan Memberi Penguatan


Keterampilan memberi penguatan merupakan salah satu keterampilan
dasar mengajar yang sangat penting untuk dikuasai oleh guru, yang
dimana pembelajaran adalah proses yang menunjukan perilaku guru dan
siswa atas dasar timbal balik yang dilakukan dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan pembelajaran, seperti yang dijelaskan oleh (Dimyati
2013) pembelajaran merupakan proses yang dilaksanakan oleh guru untuk
mendorong siswa untuk memperoleh proses dan memproses pengetahuan,
keterampilan, dan sikap baru. Keterampilan penguatan dalam
pembelajaran mempunyai peran yang penting untuk meningkatkan
motivasi serta merespon tingkalh lagu siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Usman (2013) penguatan adalah bentuk respon, apakah bersifat
verbal atau nonverbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku
siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
siswa atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Sama halnya
seperti yang dijelaskan oleh Marno (2015) yang menjelaskan, bahwa
penguatan merupakan respon positif yang dilakukan guru atau perilaku
positif yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran, dengan tujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku positif siswa.7
Tujuan pemberian penguatan adalah :
a. Meningkatkan perhatian murid
b. Melancarkan/memudahkan proses belajar
c. Membangkitkan dan mempertahankan motivasi
d. Mengontrol/mengubah sikap yang mengganggu kelas ke arah yang

6
Waruwu et al.
7
Hizbullah, Muchtar, and Mahanani, “Keterampilan Memberi Penguatan Dalam Pembelajaran Di
Kelas V SD.”

7
positif dan produktif
e. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar
f. Mengarahkan pada cara berpikir kreatif, produktif dan penuh inisiatif.8
Komponen-komponen pemberian penguatan: Penguatan verbal,
diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan,
persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari
penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara
mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan
kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan
penguatan tak penuh. Penggunaan penguatan secara evektif harus
memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektifitas, kebermaknaan,
dan menghindari penggunaan respons yang negatif.9
Disebutkan dari sumber lain bahwa komponen-komponen pemberian
penguatan antara lain :
a. Penguatan verbal (verbal reinforcement)
b. Penguatan berupa mimik dan gerakan badan (gestural reinforcement)
c. Penguatan dengan cara mendekati (proximity reinforcement)
d. Penguatan dengan sentuhan (contact reinforcement)
e. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan (activity reinforcement)
f. Penguatan berupa simbol atau benda (token reinforcement)10
Cara penggunaan penguatan Penggunaan Keterampilan mengajarkan
penguatan yang efektif dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
sebagai berikut:
a. Bervariasi
b. Secara langsung/segera
c. Tak penuh
d. Pada pribadi tertentu
e. Kelompok11

BAB III
8
Pradnyayoni, “Keterampilan Dasar Mengajar Memberi Penguatan Pada Siswa Sekolah Dasar.”
9
Wahyulestari, “Ketrampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar.”
10
Pradnyayoni, “Keterampilan Dasar Mengajar Memberi Penguatan Pada Siswa Sekolah Dasar.”
11
Pradnyayoni.

8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan bertanya dan keterampilan memberi penguatan merupakan
strategi pembelajaran yang penting dalam konteks pendidikan dasar (SD/MI).
Keterampilan bertanya melibatkan kemampuan siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang relevan dan mendalam, sementara keterampilan memberi
penguatan melibatkan kemampuan guru untuk memberikan umpan balik yang
memperkuat pemahaman siswa. Strategi pembelajaran yang inovatif dan aktif,
seperti pembelajaran berbasis pertanyaan, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis proyek, dapat membantu dalam pengembangan
keterampilan bertanya dan memberi penguatan.
Pengajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik juga
merupakan pendekatan yang penting dalam strategi pembelajaran. Pendekatan ini
berpusat pada kesiapan belajar peserta didik, memastikan bahwa setiap peserta
didik mendapatkan hak belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan, dan memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik membangun
dan meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi.
Dengan demikian, strategi pembelajaran yang inovatif, aktif, dan berpusat pada
kesiapan belajar peserta didik dapat membantu dalam pengembangan
keterampilan bertanya dan memberi penguatan, serta memastikan bahwa setiap
peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

9
Hizbullah, Hizbullah, Muchtar Muchtar, and Putri Mahanani. “Keterampilan
Memberi Penguatan Dalam Pembelajaran Di Kelas V SD,” 2023.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3247952.
Pradnyayoni, Ni Kadek Wita. “Keterampilan Dasar Mengajar Memberi Penguatan
Pada Siswa Sekolah Dasar.” Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 2, no. 1
(2017): 44–48.
Sunata, Yalhendra, Ramalis Hakim, Farida Fahrudin, and Farida Mayar.
“Penggunaan Strategi Group Resume Untuk Meningkatkan Keterampilan
Bertanya Dan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 4,
no. 1 (2020): 44–50.
Sundari, Fitri Siti, and Yuli Muliyawati. “Analisis Keterampilan Dasar Mengajar
Mahasiswa PGSD.” Pedagonal: Jurnal Ilmiah Pendidikan 1, no. 1 (2017):
26–36.
Wahyulestari, Mas Roro Diah. “Ketrampilan Dasar Mengajar Di Sekolah Dasar.”
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Vol. 1, 2018.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SNP/article/view/2770.
Waruwu, Agnes Novitasari, Amelia Rahmadhanty, Anjani Hutagalung, Indri
Purnama Sari, and Zumayrani Almsy. “Keterampilan Bertanya Dalam
Proses Pembelajaran Di Kelas.” Paedagogi: Jurnal Kajian Ilmu
Pendidikan (e-Journal) 9, no. 1 (2023): 65–71.

10
11

Anda mungkin juga menyukai