instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru agar dapat melaksanakan tugas
mengajar secara efektif, efisien dan professional (As. Gilcman, 1991). Menurut Turney
(1973) ada 8 keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasi seorang guru. Adapun 8
keterampilan dasar mengajar itu adalah sebagai berikut.
1. Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru yaitu supaya guru atau tenaga pendidik
dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipratikkan di
dalam kelas, mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dasar mengajar dan terampil
menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kuaitas
proses dan hasil pembelajaran. Dengan memiliki pemahaman ini seorang guru akan
mempunyai persiapan mengajar yang baik dalam menguasai bahan pengajaran,
mampu memilih metode yang tepat serta bisa memberikan penguasaan kelas yang
baik.
2. Tujuan yang lain yaitu untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar
mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik hal ini akan memberi
pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar
secara terpisah, sedangkan bagi calon tenaga pendidik hal ini dapat mengembangkan
keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai tenaga
pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk mendapatkan
bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana
menerapkan dalam program pembelajaran sehingga pada akhir masa kuliah
mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan nilai–
nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon
guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk
melakukan praktek pendidikan di sekolah/lembaga.
Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam
komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang
dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon)
dari peserta didik. Keterampilan bertanya suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari
keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas.
Menurut (Sanjaya, 2006) dalam teknik bertanya juga perlu diperhatikan bagaimana
meningkatkan kualitas pertanyaan agar mampu menjadi alat untuk meningkatkan
kemampuan berpikir dan meninggkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa yaitu
terbagi dalam beberapa aspek antara lain:
Yang dimaksud dengan memberi penguatan di sini adalah suatu respon positif dari guru
kepada anak yang telah melakukan suatu perbuatan yang baik. Pemberian penguatan ini
dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak dapat lebih giat berpartisipasi dalam interaksi
belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik itu.
Dalam proses belajar mengajar, penghargaan atau pujian terhadap perbuatan yang baik dari
siswa merupakan hal yang sangat diperlukan, sehingga dengan penghargaan atau pujian itu
diharapkan agar siswa terus berusaha berbuat lebih baik. Misalnya guru yang tersenyum atau
mengucapkan kata-kata bagus kepada siswa yang dapat mengerjakan pekerjaan rumah
dengan baik akan besar pengaruhnya kepada siswa. Siswa tersebut akan merasa puas dan
merasa diterima atas hasil yang telah dicapai, dan siswa lain diharapkan akan berbuat seperti
itu.
Kegiatan menjelaskan dapat diartikan sebagai usaha penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungannya, misalnya
antara sebab dan akibat, antara yang sudah diketahui dan yang belum diketahui, antara
hukum, dalil, teori, defenisi yang berlaku umum dengan bukti-bukti atau contoh sehari-hari,
dan kegiatan menjelaskan ini diberikan khususnya dalam menyampaikan bab/materi baru
kepada siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan menjelaskan adalah
kegiatan yang harus dikuasai oleh guru secara efektif dan efesian agar proses belaja-mengajar
dapat berjalan lancar.
a) Merencanakan
Merencanakan isi materi pembelajaran, merupakan tahap awal dalam proses
menjelaskan. Di dalamnya mencakup :
Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan termasuk
unsur-unsur yang terkait.
Menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang berkaitan tersebut.
Menelaah hukum, rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat
digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.
Menganalisis karakteristik penerimaan pesan, agar guru mampu mengetahui
apakah siswanya sudah paham tentang materi yang dijelaskan atau masih
belum paham.
b) Penyajian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menyajikan penjelasan :
Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh siswa.
Penggunaan contoh ilustrasi; dalam memebrikan penjelasan sebaiknya
digunakan conroh-contoh yang ada hubungan dengan sesuatu yang dapat
ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari
Pemberian tekanan; dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan
perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang
tidak begitu penting.
Penggunaan balikan; Guru hendaknya member kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidak mengertiannya
ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan.
Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan aspek seperti di bawah ini :
Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan
Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim yang bebas dan penuh dengan
keterbukaan, kehangatan hubungan antar pribadi, keantusiasan berpartisipasi,
kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain.
Perencanaan yang matang akan mempertinggi efektivitas diskusi, perencanaan
meliputi:
o Pemilihan topik atau masalah.
o Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pengait.
o Menyiapan diri sebaik-baiknya sebagai pimpinan diskusi.
o Penetapan besarnya kelompok.
o Pengaturan tempat duduk yang menyenangkan
Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa.
Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan
alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai
Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
- Organisator kegiatan pembelajaran
- Sumber informasi bagi siswa
- Pendorong bagi siswa untuk belajar / motivator
- Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
- Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan memberibantuan yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan
baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka.
Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan
komunikasi.
Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan
perorangan, yakni :
http://aulia-kesenangan.blogspot.com/2016/09/makalah-keterampilan-dasar-mengajar.html?
m=1
https://matematikaboy.wordpress.com/2012/08/11/teknik-bertanya/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/13/teknik-bertanya-pada-pembelajaran-anak-
sd/
https://muhammadnurkholiss345.blogspot.com/2017/03/8-keterampilan-dasar-
mengajar.html?m=1