Anda di halaman 1dari 24

Keterampilan Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut

A. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian keterampilan bertanya
2. Mengetahui jenis-jenis keterampilan bertanya
3. Mengetahui jenis-jenis pertanyaan
4. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajukan
pertanyaan dalam proses mengajar pada siswa
5. Mengetahui contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mengenai
keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut
6. Mengetahui panduan observasi keterampilan bertanya dasar
6.1
B. MATERI
2.1 Pengertian Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada


umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan atau menggunakan
tanya jawab. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang di
gunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain. Hampir
seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan
melalui pertanyaan. Dalam proses investigasi, misalnya, pertanyaan yang baik
akan menuntun kita pada jawababan yang sesungguhnya. Demikian juga
sebaliknya, pertanyaan yang jelek aan menjauhkan kita dari jawaban yang
memuaskan.

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting,


sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yanga tepat
akan:

a. Meningkatkan partisispasi murid dalam kegiatan belajar mengajar


b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu
masalah yang sedangn dibicarakan
c. Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif dari sisiwa,
sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya
d. Menuntun proses berfikir murid, sebab pertanyaan yang baik akan
membantu murid dalam menentukan jawaban yang baik, dam
e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas

Oleh karena itu, keterampilan serta kelancaran bertanya dari calon


guru maupun guru itu sendiri perlu dilatih dan ditingkatkan peningkatan
keterampilan bertanya meliputi aspek isi pertanyaan maupun aspek teknik
bertanya. Aspek isi, pertanyaan harus singkat dan jelas. Sedangkan aspek
teknik bertanya, pertanyaan dikemukakan dengan penuh kehangatan. (Marno,
2014: 113)
2.2 Jenis-senis Keterampilan Bertanya
A. Keterampilan Bertanya Dasar
1. Pengertian
Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis
diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “terampil dan tanya”. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya”
yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata
“terampil” memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas ataupun
mampu dan cekatan”. Dengan demikian keterampilan bertanya secara
sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan
seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain
atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap
pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau suruhan, yang menuntut
respon siswa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan pertanyaan. Pendapat
serupa dikemukakan oleh G.A. Brown dan R.Edmonson dalam Siti
Julaeha, pertanyaan adalah segala pertanyaan yang menginginkan
tanggapan verbal (lisan).
Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan yang diajukan tidak selalu dalam rumusan kalimat tanya,
melainkan dalam bentuk suruhan atas pertanyaan, selain itu
dimaksudkan adanya respon siswa.
2. Komponen-komponen
a. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa
sesuai dengan taraf perkembangannya.
b. Pemberian acuan.
Kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa
pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban
yang diharapkan.
c. Pemindahan giliran.
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari
satu siswa, karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
d. Penyebaran.
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam
pembelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab
pertanyaan secara acak.
e. Pemberian waktu berfikir
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru
perlu memberi waktu untuk berfikir sebelum menunjuk salah
seorang siswa untuk menjawab.
f. Pemberian tuntunan
Bila siswa itu menjawab salah atau tidak bisa menjawab
pertanyan, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa itu
agar dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.
B. Keterampilan Bertanya Lanjut
1. Pengertian
Dalam kegiatan pembelajaran di atas telah dijelaskan bahwa
yang dimaksud dengan keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan
pertama atau pembuka untuk mendapatkan keterangan atau informasi
dari siswa. Untuk menindaklanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh
pertanyaan berikutnya atau disebut dengan pertanyaan lanjut.
Dengan demikian, pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari
pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan
kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari pihak
yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan mengembangkan
kemampuan berfikir yang dilakukan melalui bertanya lanjut banyak
dipengaruhi oleh hasil pembelajaran yang dikembangkan melalui
pengggunaan pertanyaan dasar.
Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya
dasar lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan
berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar
lebih aktif dan kritis mengembangkan kemampuan berfikirnya.
2. Komponen-komponen
a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab suatu
pertanyaan
Pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam
mengajukan pertanyaan dapat berusaha mengubah tingkat kognitif
siswa dalam menjawab suatu pertanyaan dari tingkat yang rendah
ke tingkat kognitif yang lebih tinggi. Seperti: tingkat pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis maupun tingkat evaluasi.
b. Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat
Dalam memberikan urutan pertanyaan seorang guru harus
memberikannya secara terurut, misal: pertama seorang guru
mengajukan pertanyaan pemahaman penerapan, analisis, sintesis
dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan evaluasi. Selain itu, seorang
guru hendaknya memberikan waktu yang cukup untuk bisa
menjawab pertanyaan yang diajukan.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh
seorang guru.
1) Klarifikasi
Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru
dengan kalimat yang kurang tepat, maka guru memberikan
pertanyaan pelacak yang meminta siswa untuk menjelaskan
atau dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi
lebih baik atau menyuruh siswa untuk mengulang jawabannya
dengan kata yang lebih lugas. Contoh: Dapatkah kamu
menjelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud?
2) Meminta siswa memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti
yang menunjang kebenaran suatu pandangan yang diberikan
dalam menjawab pertanyaan. Contoh: Mengapa kamu
mengatakan demikian?
3) Meminta kesepakatan pandangan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa
lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan siswa
serta memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan
yang diungkapkan oleh seorang siswa, dengan maksud agar
diperoleh pandangan yang benar dan dapat diterima oleh
semua pihak.
Contoh: Siapa setuju dengan jawaban itu? Mengapa?
4) Meminta ketepatan jawaban
Jika jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta
siswa untuk meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh
jawaban yang tepat atau guru dapat menggunakan metode
pemberian pertanyaan dengan sistem bergilir.
5) Meminta jawaban yang lebih relevan
Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa
menilai kembali jawabannya atau mengemukakan kembali
jawabannya menjadi lebih relevan.
6) Meminta contoh
Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka
guru dapat meminta siswa untuk memberikan ilustrasi atau
contoh yang konkret. Contoh: Dapatkah kamu memberi satu
atau beberapa contoh dari jawabanmu?
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa
menjadi lebih kompleks dan mampu menemukan ide-ide
penting lainnya. Contoh: Dapatkah kamu memberikan
penjelasan yang lebih luas lagi dari ide yang dikatakan tadi?
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Ada 2 cara guru untuk menghilangkan peranannya sebagai
penanya sentral.
1) Guru mencegah pertanyaan dijawab langsung oleh seorang
siswa tetapi siswa diberi kesempatan singkat untuk
mendiskusikan jawabannya untuk didiskusikan.
2) Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab
pertanyaan dari murid, tetapi melontarkan kembali pertanyaan
tersebut kepada siswa untuk didiskusikan.

Komponen ini akan dapat membantu siswa memberikan komentar


yang wajar dan mampu mengembangkan cara berfikir siswa.

2.3 Jenis-jenis Pertanyaan


Peningkatan keterampilan bertanya menyangkut isis pertanyaan akan
tertuju kepada proses mental, atau lebih tepatnya proses berfikir, yang
diharapkan terjadi dalam diri murid. Pertanyaan yang hanya mengharapkan
murid mengingat fakta atau informasi saja akan mengakibatkan proses
berfikir yang lebih rendah pada penjawab pertanyaan, namin pertanyaan-
pertanyaan yang membutuhkan jawaban di amna jawaban tersebut harus di
organisasi atau di susun dari fakta-fakta atau informasi sebelumnya
membutuhkan proses yang lebih tinggi dan kompleks. Oleh karena itu, aspek
isi dari pertanyaan akan bersangkut paut dengan jenis-jenis pertanyaan itu.
Terdapat beberapa cara untuk menggolong-golongkan jenis-jenis
pertanyaan. Dalam hal ini, penggolongan itu terdiri atas: jenis-jenis
pertanyaan menurut maksusdnya, jenis-jenis pertanyaan menurut taksonomi
Bloom, dan jenis pertanyaan menurut luas sempitnya pertanyaan. (Marno,
2014:114)
a. Jenis-jenis pertanyaan menurut Maksusdnya :
1) Pertanyaan Permintaan (Compliance Question)
Yang di maksud pertanyan permintaan ialah pertanyaan yang
mengaharapkan agar murid mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pertanyaan

Contoh:
Dapatkah kamu tenang, agar keterangan saya ini dapat didengar oleh
semua murid dalam kelas ini ?

Amir, maukah kamu menutupkan jendela yang disebelah sana itu?

2) Pertanyaan Retoris (Rhetorical Question)


Yang dimaksud dengan pertanyaan retoris adalah pertanyaan
yang tidak mengehendaki jawaban, melainkan akan di jawab sendiri
oleh guru. Hal itu diucapkan karena merupakan teknik penyampaian
informasi kepada murid
Contoh:
Mengapa beriman kepada malaikat akan berdampak positif bagi
kehidupan kita sehari-hari?
Karena dengan mengingat adanya malaikat kita akan menyadari bahwa
kehidupan di dunia ini ternyata ada yang mengawasi setiap perbuatan
kita
3) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (Promting Question)
Yang di maksud pertanyaan mengarahkan atau menuntun adalah
pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam
proses berpikirnya. Dalam proses belajar mengajar, kadang-kadang
guru harus mengajukan sesuatu pertanyaan yang mengakibatkan siswa
memerhatikan dengan seksama bagian tertentu (biasanya pokok inti
pelajaran) dari sesuatu bahan pelajaran yang rumit. Dari segi lain,
apabila murid tak dapat menjawab sesuatu pertanyaan atau salah dalam
memberikan jawaban, gutu mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan
mengarahkan atau menuntun proses berfikir dari murid dan akhirnya
dapat menemukan jawaban dari pertanyaan pertama tadi.
4) Pertanyaan menggali (Probing Question)
Yang dimaksud pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan
yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya
terhadap pertanyaan sebelumnya. Dengan pertanyaan menggali ini,
murid didorong untuk meningkatkan kualitas ataupun kuantitas
jawaban yang telah diberikan pada pertanyaan sebelumnya. (Marno,
2014: 115)
b. Jenis-jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
1) Pertanyaan Pengetahuan (Precall Question atau Ledge Question)
Pertanyaan pengetahuan ialah pertanyaan yang hanya
mengaharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan terhadap
apa yang telah dipelajari murid., dalam hal ini murid tidak diminta
pendapatnya atu penilaiannya terhadap suatu problema atau persoalan.
Kata-kata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan
pengetahuan ini biasanya adalah apa, di mana, kapan, siapa, atau
sebutkan.

Contoh:

a. Siapa Presiden Republik Indonesia ya ke-11?


b. Apa nama ibukota negara Amerika Serikat?
c. Sebutkan lima syarat utama menjadi imam?
d. Apa yang dimaksud dengan rukun?
e. Sebutkan 4 pernyataan politik yang dikeluarkan oleh Majelis Islam
Tinggi terhadap penjajahan Jepang?
2) Pertanyaan Pemahaman (Comprehensioan Question)
Pertanyaan ini menuntut murid untuk menjawab pertanyaan
dengan jalan mengorganisasi informasi yang pernah diterimanya
dengan kata-kata sendiri, atau menginterpretasikan atau membaca
informasi yang dilukiskan melalui grafik atau kurva atau dengan jalan
memperbandingkan atau membeda-bedakan. Kata-kata yang sering
digunakan untuk menyusun pemahaman adalah:
a. Jelaskan atau uraikan dengan kata-katamu sendiri
b. Bandingkan

Contoh:

a. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri tentang manfaat menjaga


kerukunan di sekolah!
b. Jelaskan secara ringkas tentang:
Hidup rukun di sekolah
Hidup rukun di rumah
Hifdup rukun di masyarakat
c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban!
d. Uaraikan tata cara shalat di atas kendaraan seperti kereta api,
mobil, dan sebagainya!
e. Manfaat apa yang dapat diperoleh dari shalat berjamaah?
3) Pertanyaan Penerapan (Aplication Question)
Pertanyaan penerapan atau aplikasi ialah pertanyaan yang
menuntut murid untuk memberikan jawaban tunggal dengan cara
menerapkan: pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria, dan lain-
lain yang pernah diterimanya pada suatu kasus atai kejadian yang
sesungguhnya.

Contoh :

a. Seorang makmum datang terlambat. Ketika ia tiba dimasjid, imam


hamper selesai membaca pada rekaat pertama. Apa yang harus
dilakukan makmum tersebut?
b. Tulislah bacaan sujud syahwi
c. Tunjukkan bukti bahwa islam sangat memperhatikan kebersihan
4) Pertanyaan analisis (analysis question)
Pertanyaan analisis ialah pertanyaan yang menuntut murid untuk
menemukan jawaban dengan cara:
a) Mengidentifikasi masalah yang ditampilkan
b) Mencari bukti bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu
kesimpulan atau generalisasi yang ditampilkan
c) Menarik kesimpulan berdasarkan informasi-informasi yang ada
atau memebuat generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang
ada
Contoh :
a. Indentifikasi motif
Mengapa orang orang yang tergolong mukhilisin lebih sulit
digoda setan daripada orang orang yang tidak tergolong
mukhlisin
b. Menganalisis kesimpulan/generalisasi (mencari bukti kejadian
yang menunjang kesimpulan/generalisasi yang ditampilakan)
Contoh: Berbagai kegitan usaha yang termasuk dalam Pratik
riba saat ini banyak dilakukan. Dapatkah kamu menunjukan
buktinya?
c. Manarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada.
Contoh: Setelah kita membicarakan system perbankna
diindonesia, kesmpulan apa yang kita Tarik dari system
tersebut?
5) Pertanyaan sistesis (sintesis question)
Ciri dari pertanyaan ini ialah jawabannya yang benar dan tidak
tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghemdaki murid untuk
mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Dalam hubungan ini,
pertanyaan sisntesis menuntut murid untuk:
a) Membuat ramalan atau prediksi
Apa yang terjadi bila penduduk Indonesia dibatasi besarnya
belanja per hari?
b) Memecahkan masalah berdasarkan imajinasi
Bayangkan anda seolah-olah hidup dizaman nabi Muhammad
SAW. Apa yang akan anda lakukan berkaitan dengan penyebaran
islam?
c) Mencari komunikasi
Susunlah suatu kerangka pendek yang menggambarkan kehidupan
keagamaan di desamu!
6) Pertanyaan evaluasi (evaluasi question)
Pertanyaan semacam ini menghemdaki murid untuk
menjawabnya dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya
terhadap suatu isu yang ditampilkan.

Contoh:

a. Menurut pendapatmu, mana yang lebih tepat dan murah dalam


memenuhi gizi kita di pagi hari, susu kedelai taua susu sapi murni?
b. Bagaimana penilaianmu tentang bunga bank? (Marno, 2014: 116-
119)
c. Jenis-Jenis Pertanyaan Menurut Luas Sempitnya Sasaran
1) Pertanyaan sempit
Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yan tertutup (convergent)
yang biasanya kunci jawaban telah tersedia.
a. Pertanyaan sempit informasi langsung
Pertanyaan semacam ini menuntut murid untuk mengingat
atau mneghafal informasi yang ada. Pertanyaan ini sangat berguna
bila kepada murid dituntut menghafalkan hal-hal/rumus-rumus
yang senantiasa digunakan didalam masyarakat secara hafal diluar
kepala.

Contoh:

a) Sebutkan empat bentuk pengabdian kita kepada orang


tuamu!
b) Kapan imam harus menyaringkan bacaan sholat pada
waktu sholat shubuh?
c) Sebutkan dampak negative bersifat boros?
d) Sebutkan cara untuk membersihkan selokan!
b. Pertanyaan sempit memusat
Pertanyaan ini menuntut murid agar mengembangkan ide
atau jawaban dengan cara menuntunya melalui pertunjukan
tertentu. Pertanyaan ini bermanfaat bila mengehendaki murid
membedakan, mengasosiasikan, menjelaskan dan lain-lain masalah
yang ditampilkan.
Contoh:
a) Bagaiamana cara kita untuk membersihkan selokan di tempat
tinggal kita?
b) Dengan cara bagaiamana agar konsep gotong royong dapat
dengan mudah dimengerti oleh murid?
2) Pertanyaan luas (brand question)
Ciri pertanyaan ini adalah jawabannya yang mungkin lebih dari
satu, sebab pertanyaan ini belum mempunyai jawaban yang spesifik,
sehingga masih bersifat terbuka.
a. Pertanyaan luas terbuka (open end question)
Pertanyaan ini memberi kesempatan kepada murid untuk
mencari jawabannya menurut craa dan gayanya masing-masing.
Contoh:
a) Bila datanya begini, ramalkan kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi.
b) Bagaiamana cara menanggulangi peningkatan kriminalitas di kota
ini?
c) Bagaimana cara menjaga kerukunan dengan sesama manusia?
b. Pertanyaan luas menilai (valuing question)
Pertanyaan ini meminta murid untuk mengadakan penilaian
terhadap aspek kognitif maupun sikap. Pertanyaanini leboh efektif
bila guru menghendaki murid untuk:
a) Merumuskan pendapat
b) Menuntukan sikap
c) Tukar menukar pendapat terhadap suatu isu yang ditampilkan

Contoh :

a) Bagaiamana pendapatmu tentang jawaban yang diajukan


temanmu tadi?
b) Mengapa kamu katakana pada waktu pagi lebih baik berjalan
jalan daripada melamun?
c) Bagaimana pendapatmu tentang anak yang tidak pernah
membanyu orang tuanya?. (Marno, 2014: 119-121)

2.4 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Guru dalam Mengajukan Pertanyaan


dalam Proses Mengajar pada Siswa
a. Tujuan
Tujuan yang dicanangkan guru dalam mengajukan suatu
pertanyaan harus jelas.
b. Penyusunan Kata-Kata
Untuk membantu siswa merespon pertanyaan guru, pertanyaan
harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswanya dan harus memahami bahwa pembendaharaan
kata-kata dan pemahaman terhadap kata-kata antara guru dan siswa
berbeda.
c. Struktur
Selama proses belajar mengajar, sebaiknya guru memberikan
informasi yang relevan dengan tugas atau pertanyaan yang diajukan pada
siswa baik sebelum maupun sesudah pertanyaan itu diajukan.
d. Pemusatan
Pemusatan sangat penting dalam ruang lingkup pertanyaan yang
diberikan guru agar pertanyaan tidak meluas ke topik-topik yang lain
yang bukan menjadi tujuan materi yang diajarkan. Pemusatan lainnya
yaitu perhatian terhadap jumlah pertanyaan yang diberikan pada siswa.
e. Pindah Gilir
Agar respon dari siswa tetap ada dalam proses belajar mengajar,
guru dapat melakukan pindah gilir terhadap pertanyaan yang diajukan,
misalnya pertanyaan yang diajukan pada salah satu siswa belum
terjawab, maka guru bisa mengajukannya lagi pada siswa yang lain
dengan pertanyaan yang sama.
f. Distribusi/Penyebaran
Untuk melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar,
guru disarankan mendistribusikan pertanyaan secara acak selama proses
belajar mengajar. Pertanyaan dapat diberikan pada seluruh kelas
kemudian baru pada salah satu siswa, dan guru harus berusaha agar
semua siswa mendapat giliran menjawab pertanyaan.
g. Pemberian Waktu
Guru perlu memberikan waktu bagi siswanya untuk berpikir
sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru.
h. Pemberian Tuntunan
Guru dapat memberikan tuntunan pada siswa untuk meberikan
jawaban dengan baik dan benar, misalnya dengan menanggapi jawaban
yang kurang tepat atau jawaban yang salah yang diberikan siswa.
i. Antusias dan Hangat
Sikap antusias dan hangat yang diberikan guru pada siswa dapat
memberikan arti dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar. Misalnya tidak secara langsung mengatakan bahwa
jawaban si A salah dan langsung mengajukannya pada siswa lain, akan
tetapi memberikan arahan lain yang yang bersifat membantu. (Wartono,
2003)

2.5 Contoh RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mengenai


Keterampilan Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN Indrasari 1 Martapura

Tema : Hewan dan Tumbuhan

Kelas / Semster : II/2

Alokasi Waktu : 1 x 60 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Berbicara :
6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan
mendeskripsikan benda dan bercerita
Matematika
2. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
6.1 Mendeskripsikam tumbuhan atau hewan di sekitar sesuai ciri-cirinya
dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain

Matematika
2.1 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan dua angka
C. Indikator
 Menjelaskan ciri-ciri tumbuhan dan hewan secara rinci (nama, ciri
khasnya ,suaranya, tubuhnya tempat hidupnya) dengan pilihan kata dan
kalimat yang runtut
 Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati model hewan yang menjadi tokoh cerita, siswa
dapat menceritakan ciri-ciri fisik model hewan berdasarkan hasil
pengamatannya
2. Dengan mengamati model hewan-hewan dalam dongeng siswa dapat
menghitung jumlah kaki setiap hewan
3. Dengan media gambar siswa dapat membuat contoh penjumlahan
berulang dan menggantinya mennjadi operasi perkalian
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan dan ciri-ciri
tanaman dan hewan dengan pilihan kata dan kalimat yang runtut
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menumbuhkan sikap kerjasama,
teliti, dan menghargai pendapat
6. Melalui pengamatan terhadap tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar,
siswa dapat menumbuhkan sikap cinta dan peduli terhadap lingkungan
E. Keterampilan Mengajar

No Keterampilan Dasar Mengajar Frekuensi


1 Keterampilan Bertanya
a Keterampilan Bertanya Dasar
1.a1 Mengungkapkan pertanyaan secara 2 kali
singkat dan jelas
1.a.2 Memberi acuan 1 kali
1.a.3 Memusatkan perhatian 1 kali
1.a.4 Menyebarkan pertanyaan 3 kali
1.a.5 Memindahkan giliran 4 kali
1.a.6 Memberi waktu berfikir 1 kali
1.a.7 Memberi tuntunan 2 kali
b Keterampilan Bertanya Lanjut
1.b.1 Mengubah tuntutan tingkat kognitif 1 kali
dalam menjawab pertanyaan
1.b.2 Mengatur urutan pertanyaan 1 kali
1.b.3 Menggunakan pertanyaan pelacak 1 kali
1.b.4 Mendorong terjadinya interaksi siswa 3 kali

F. Karakter siswa yang diharapkan


- Kerjasama
- Teliti
- Menghargai pendapat
- Cinta lingkungan
G. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Menjelaskan Ciri-Ciri Tumbuhan dan Hewan
 Menyebutkan ciri-ciri tanaman
 Menyebutkan ciri-ciri hewan
Matematika
Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang
H. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Cooperative Learning
2. Model Pembelajaran : Numbered Heads Together
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi
I. Langkah-Langkah Kegiatan

KEGIATA DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


N WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan fisik dan mental siswa 5 menit
- Memberi salam dan mengajak
berdoa
- Mengecek kehadiran siswa
- Merapikan tempat duduk dan
menyiapkan alat pembelajaran
2. Memberikan apersepsi dengan
bertanya hewan peliharaan yang
dimiliki siswa (Lampiran 1) [1.a.1,
1.a.4]
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Menyampaikan garis besar materi
5. Menyampaikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran
Inti 1. Siswa dibagi dalam kelompok secara 45 menit
heterogen.
2. Siswa siswa dalam kelompok
diberikan nomor kepala yang
berbeda
3. Guru membagikan lembar kerja
kelompok ke-1 yang berisi cerita
“Kancil dan Kura-Kura” kepada
siswa
4. Guru membacakan cerita “Kancil
dan kura-kura” sambil menunjukkan
gambar hewan dalam cerita kepada
siswa
5. Guru bersama membimbing siswa
menyebutkan ciri-ciri hewan yang
ada di cerita dengan bantuan gambar
[1.a.1,1.a.2, 1.a.4, 1.a.5, 1.a.6]
6. Guru meminta siswa menyebutkan
jumlah kaki masing-masing hewan
[1.b.2]
7. Guru menempelkan beberapa gambar
hewan yang sama di papan tulis
kemudian meminta siswa
menghitung jumlah seluruh kaki
hewan yang sejenis
8. Guru mulai menanamkan konsep
perkalian sebagai penjumlahan
berulang dan memberikan contoh
cara pengerjaannya [1.a.3, 1.a.7]
9. Guru menyuruh perwakilan masing-
masing kelompok maju ke depan
untuk mengerjakan beberapa soal
yang dituliskan guru di papan tulis
10. Guru kembali membimbing siswa
menyebutkan ciri-ciri tumbuhan yang
ada di cerita dengan bantuan gambar.
[1.b.1,1.b.3, 1.a.4]
11. Guru membagikan tugas kepada
masing-masing kelompok untuk
menuliskan ciri-ciri tumbuhan yang
ada di sekitar mereka
12. Tiap kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan memastikan
tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/ mengetahui
jawabannya
13. Guru memanggil salah satu nomor
peserta didik dan peserta didik yang
nomornya dipanggil melaporkan
hasil kerjasama diskusi kelompoknya
14. Guru meminta tanggapan siswa dari
kelompok lain dengan nomor kepala
yang sama. [1.b.4]
Penutup 1. Menyimpulkan hasil pembelajaran 10 menit
[1.a.7]
2. Melaksanakan evaluasi
3. Melaksanakan refleksi
4. Memberikan tindak lanjut
5. Menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan datang
6. Menutup pembelajaran

J. Media/Alat/Sumber Bahan :
1. Media :
- Gambar hewan
- Gambar tumbuh-tumbuhan
2. Alat :
- Spidol, papan tulis, dll

3. Sumber Bahan :
- Buku Saya Senang Berbahasa Indonesia,
Kelas II, Penerbit Erlangga, 2007, Hal 109-
111
- Internet
K. Penilaian
1. Prosedur tes : proses dan akhir
2. Teknik Tes : tertulis
3. Bentuk :- Tes tertulis : essay
4. Instrumen tes/soal : Terlampir
5. Kunci jawaban : Terlampir
6. Bobot nilai :
a. Penilaian Proses (terlampir)
b. Tes tertulis
Jumlah soal = 4
Nilai akhir = Jumlah jawaban benar x 100 =
4
Setiap siswa dikatakan berhasil bila mendapat nilai ≥ 70

c. Penilaian sikap

Aspek yang dinilai


Nama Menghar Cinta & Keter
7. Skor
Kerjasama Teliti gai Peduli angan
Pendapat Lingkungan
1
2
3
Keterangan :
Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = amat baik
Maksimal total skor 25

2.6 Panduan Observasi Keterampilan Bertanya Dasar dan bertanya lanjut

Nama Guru : …………………………. Hari/Tgl. : ……………….


Nama Madrasah : …………………………. Kelas : ……………….

Komponen
No. Ada Tidak Keterangan

Keterampilan Bertanya Tingkat Dasar

1 Pengungkapan pertanyaan secara


jelas dan singkat
2 Pemberian acuan
3 Pemusatan

4 Pemindahan giliran

5 Penyebaran pertanyaan

6 Pemberian waktu berpikir

7 Pemberian tuntunan

Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjut

1 Pengubahan tuntunan tingkat


kognitif dalam menjawab
pertanyaan:
a. ingatan
b. pemahaman
c. aplikasi
d. analisis
e. sintesis
f. evaluasi
2 Pengaturan urutan pertanyaan

3 Penggunaan pertanyaan pelacak:


a. klasifikasi
b. pemberian alasan
c. kesepakatan
d. ketepatan
e. relevansi
f. contoh
g. jawaban kompleks
4 Mendorong terjadinya peningkatan
interaksi
C. EVALUASI

1. Bagaimanaa cara guru memusatkan pertanyaan pada satu topik agar tdk
meluas ke topik yang lain?
2. bagaimana cara menarik perhatian anak ketika guru sedang bertanya dan
peserta didiknya tidak fokus atau ramai?
3. mengapa setiap calon guru harus memahami/bahkan memiliki keterampilan
bertanya?
4. dalam teknik pertanyaan pelacak ada teknik klarifikasi. Maksud klarifikasi
dan contohnya?
5. bagaimana upaya guru saat mengajukan pertanyaan dapat di mengerti oleh
siswa?
6. Mengapa waktu juga perlu dipertimbangkan guru ketika menjawab
pertanyaan?
7. langkah apa yang di lakukan oleh guru apabila murid tidak dapat menjawab
pertanyaan atau salah dalam memberikan jawaban?
8. jelaskan perbedaan antara pertanyaan permintaan dan pertanyaan menuntut.
Dan contohnya?
9. apa saja upaya guru untuk membiasakan siswa PD untuk menjawab
pertanyaan?
10. Mengapa menyebutkan nama terlebih dahulu sebelum mengajukan
pertanyaan?
D. DAFTAR RUJUKAN

https://www.academia.edu/5892770/KETERAMPILAN_BERTANYA. [Online]

Diakses pada tanggal 9 September 2019

https://www.academia.edu/9820501/RENCANA_PELAKSANAAN_PEMBELAJ
ARAN_RPP_DENGAN_FOKUS_KETERAMPILAN_BERTANYA. [Online]

Diakses pada tanggal 10 September 2019

http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_5TA6120237.p
df. [Online] Diakses pada tanggal 9 September 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tanya. Diakses pada tanggal 11
September 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/terampil. Diakses pada tanggal 11
September 2019

Marno, M. Pd., dan M. Idris, S.Si. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar.
Yogyakarta. Ar-Ruzz Media

Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan


Malang. [Online]

Anda mungkin juga menyukai