Anda di halaman 1dari 12

Tugas Uts PPL 1 :

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR II

KELOMPOK 1

Nazar (1994342014)

Program Studi Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Makassar Jl A.P.
Pettarani, Makassar Indonesia

PEMBAHASAN :

Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar mengajar


menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di samping
persyaratan yang lain. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenan
dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus
dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya
pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan ini sangatlah
penting diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran didalam kelas.
Pembelajaran yang kreatif, efektif, dan efisien tergantung pada keterampilan seorang
pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas tergantung
bagaimana pendidik mengelola pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, keterampilan
dasar mengajar sangat agus diimplementasikan dalam Pendidikan.

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pegajar, karena dengan ketermapilan dasar mengajar memberikan pengertial lebih
dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja,
tetapi menyangkut aspek yang leih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,
kebiasaan dan nilai-nilai dalam keterampilan dasar mengajar.

Berikut ini adalah keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru :

1. Pengertian Keterpilan Dasar Mengajar


Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau
keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang
harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat
melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As.
Gilcman,1991).Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan
beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai
oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang
tenaga pengajar, yaitu:

1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to
teach)

Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara


membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan
dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar
memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar
proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti
pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

2. Keterampilan Dasar Mengajar I

A. Keterampilan Bertanya
Keterampilan Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam
proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan
bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta
didik.
Empat Alasan Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena :
1. Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,
2. Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
3. Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan
4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji
pemahaman siswa.

Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:


1. Mendorong siswa untuk berpikir,
2. Meningkatkan keterlibatan siswa,
3. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,
4. Mendiagnosis kelemahan siswa,
5. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan
6. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik

B. Komponen-Komponen keterampilan bertanya


1. Keterampilan bertanya dasar
 Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, artinya pertanyaan
harus dibuat dengan struktur kalimat yang sederhana.
 Pemberian Acuan, artinya sebelum bertanya guru perlu memberikan
acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa.
 Pemusatan, artinya memfokuskan perhatian siswa pada inti masalah
tertentu.Contoh:

1. Sebutkan macam-macam ikan!


2. Diantara banyaknya ikan, ikan apa saja yang hidup di air tawar?

 Pemindahan Giliran, artinya satu pertanyaan dijawab secara bergilir oleh


beberap orang siswa. Jadi setelah siswa memberi jawaban, maka guru
meminta jawaban lagi kepada siswa kedua melengkapi jawaban tersebut,
dan kemudian meminta jawaban lagi kesiswa ketiga dan seterusnya.
 Penyebaran, artinya beberapa pertanyaan berbeda ditujukan kepada
siswa berbeda pula.
 Pemberian waktu berfikir, artinya setelah mengajukan pertanyaan guru
hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk
siswa untuk menjawabnya.
 Pemberian Tuntunan, artinya guru harus memberikan tuntunan saat
jawaban siswa tidak sesuai harapan sehingga secara bertahap siswa
mampu memberikan jawaban. Tuntunan dapat diberikan dengan cara
mengungkapkan kembali pertanyaan dengan bahasa yang sederhana
(memparafrase), mengajukan pertanyaan lain, mengulangi penjelasan
materi.

2. Keterampilan Bertanya Lanjut


Keterampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan penguasaan
keterampilan bertanya dasaryang lebih mengutamakan usaha
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan
mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Komponennya terdiri atas :

 Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,


artinya pertanyaan yang diajukan guru harus mengundang siswa untk
berpikir.
 Pengaturan urutan pertanyaan, artinya guru hendaknya mengatur urutan
pertanyaan.
 Penggunaan pertanyaan pelacak, artinya guru dapat mengajukan
pertanyaan pelacak yang dapat membimbing siswa untuk
mengembangkan jawaban yang diberikan. Contohnya, seperti Meminta
klarifikasi, Meminta siswa memberi alasan, Meminta kesepakatan
pandangan siswa, Meminta ketepatan jawaban, Meminta jawaban yang
relevan, Meminta contoh dan Meminta jawaban yang lebih kompleks.
 Peningkatan terjadinya interaksi.
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
 Kehangatan dan keantusiasan.
 Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, mengulangi
jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan
yang mengundang jawaban serempak, mengajukan pertanyaan ganda,
dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
 Memberikan waktu berpikir
 Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
 Menilai pertanyaan yang telah diajukan.

3. Jenis-jenis pertanyaan
Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu
peserta didik.

1. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada


seluruh kelas.
2. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan
informasi.
3. Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang
dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
4. Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang
jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri.

C. Keterampilan Memberi Penguatan


Keterampilan memberi penguatan adalam memberi penguatan
(reincorcement) merupakan tindakan ataurespon terhadap suatu bentuk
perbuatan yang baik, sehingga dapat membuat terulangnya atau meningkatnya
kualitas tingkah laku baik tersebut di saat yang lain.

1. Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :


a. Meningkatkan perhatian peserta didik
b. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik.
c. Memudahkan siswa belajar.
d. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya perilaku yang positif.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.
f. Memelihara iklim kelas yang kondusif.
g. Komponen-Komponen Keterampilan Memberi Penguatan.
h. Penguatan Verbal, merupakan penguatan dalam bentuk kata-kata.
Seperti pujian atau komentar. Contohnya:
 Pekerjaanmu rapi benar.
 Wah, belum pernah saya melihat pekerjaan serapi ini.

2. Penguatan Gestural (non-verbal) terdiri dari penguatan berupa mimik dan


gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan
sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan,
penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh.

3. Prinsip-prinsip penguatan
a. Kehangatan dan keantusiasan, dapat ditunjukan dengan wajah berseri
disertai senyuman.
b. Kebermaknaan.
c. Hindari penggunaan respon negative.
d. Berdampak terhadap perilaku positif.
e. Keterampilan Menggunakan Variasi.

D. Pengertian keterampilan menggunakan variasi


Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Jadi
keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru dalam
menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan
rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga
siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar yaitu
menghilangkan kebosanan dalam mengikuti proses belajar, mempertahankan
kondisi optimal belajar, meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik,dan
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.

Jenis-jenis variasi dalam mengajar


a. Variasi dalam gaya mengajar, mencakup variasi suara, pemusatan
perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan pandang dan
mimik serta perubahan dalam posisi guru.
b. Variasi pola interaksi dan kegiatan, mencakup pola interaksi klasikal,
kelompok dan perorangan.
c. Variasi dalam penggunaan metode, contohnya variasi alat bantu
pembelajaran yang dapat dilihat, variasi alat bantu pembelajaran yang dapat
didengar, variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan
dimanipulasi.

Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran adalah Variasi yang


digunakan harus mengandung maksud tertentu, gunakan variasi dengan wajar
dengan tidak berlebihan, perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus
efektif dan penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan
bahanmetode, dan karakteristik peserta didik.
E. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan
belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang
berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.

1. Tujuan kegiatan menjelaskan


 Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan
sebagainya secara objektif dan bernalar.
 Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul
dalam proses pembelajaran.
 Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah
melalui cara yang berfikir sistematis.
 Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya
terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran
dalam penyelesaian ketidakpastian.

2. Komponen-Komponen keterampilan menjelaskan


a. Keterampilan merencanakan penjelasan
 Merencanakan isi pesan, meliputi menganalisis terlebih dahulu
terhadap masalah secara keseluruhan, jenis hubungan yang ada antara
unsur-unsur yang dibicarakan, memahami terlebih dahulu tentang
penerapan hukum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan
masalah yang ada.
 Menganalisis karakteritik penerima pesan.
 Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima
pesan. Penjelasan yang disampaikan tersebut sangat bergantung pada
kesiapan audiens yang mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat
dengan jenis kelamin, usia, kemampuan, latar belakang sosial dan
lingkungan belajar. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu
penjelasan harus selalu mempertimbangan faktor-faktor tersebut di
atas.

b. Keterampilan menyajikan penjelasan


 Kejelasan.
 Penggunaan contoh dan ilustrasi.
 Pemberian tekanan.

F. Prinsip-prinsip menjelaskan meliputi Penjelasan harus disesuaikan dengan


kemampuan dan karakteristik peserta didik, Penjelasan harus diselingi tanya
jawab, Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru, Penjelasan harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran, Materi penjelasan harus bermanfaat dan
bermakna bagi peserta didik, dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-
contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan.

G. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Menjelaskan


1. Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
2. Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
3. Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
4. Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
5. Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan.

3. Keterampilan Dasar Mengajar II


1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk
mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran.
Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan
dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam
mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat
menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik
dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.

a. Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :


 Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran
yang akan dibicarakan.
 Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang
akan dibicarakan.
 Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam
pelajaran.
 Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan.

b. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran


 Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik,
yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan
bahan yang akan disampaikan.
 Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-
tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis.
 Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan
menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh
peserta didik.
2. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru
melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan
jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8
orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar,
prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan
memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual
peserta didik.

a. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan


perorangan sebagai berikut :
 Keterampilan dalam pendekatan pribadi.
 Keterampilan dalam mengorganisasi.
 Keterampilan dalam membimbing belajar.
 Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM.
 Keterampilan Mengelola Kelas.

3. Pengertian keterampilan mengelola kelas


Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.

a. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :


1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik memgembangkan kemampuannya secara optimal.
2. Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat
merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila
terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari.
4. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik.
5. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan
intelektual peserta didik dalam kelas.

b. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas


1. Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam
perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi
mengajarnya.
2. Kehangatan dan keantusiasan.
3. Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar.
4. Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang
menantang.
5. Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki
disipin diri.
6. Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal negative.

c. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas


Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan
kemampuannya dengan cara :

1. Memusatkan perhatian.
2. Menunjukkan sikap tanggap.
3. Menegur.
4. Membagi perhatian.
5. Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
6. Memberi penguatan.

Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan


keterampilan dengan cara :
1. Pengelolaan kelompok.
2. Modifikasi tingkah laku.
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola


kelas :
1. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan.
2. Pengulangan penjelasan yang tidak perlu.
3. Penyimpangan.
4. Kesenyapan.
5. Bertele-tele.

4. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil


Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan
dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan,
mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki
peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat
berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran.

a. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil.


1. Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan.
2. Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab
permasalahan.
3. Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis.
4. Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi

b. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan


kelompok kecil :
1. Memperjelas permasalahan.
2. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.
3. Pemusatan perhatian.
4. Menganalisa pandangan peserta didik.
5. Meningkatkan urutan pikiran peserta didik.
6. Menutup diskusi.

c. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil.


1. Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik.
2. Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah.
3. Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu.
4. Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topik pembicaraan.
5. Membiarkan peserta didik tidak aktif.
6. Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keterampilan dasar mengajar merupakan sekumpulan keterampilan yang
harus dikuasai Pendidikan dalam penyampaian informasi pembelajaran.
Keterampilan tersebut meliputi keterampilan bertanya, keterampilan
memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, dan keterampilan
menjelaskan.

B. SARAN
Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya
Pendidikan mampu menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan
dasar mengajar agar terjadi pembelajaran yang leih efektif, efisien, inovatif
dan kreatif. Karena Pendidikan sebagai fasilator, modeling, menentukan
materi dan media sampai dengan evaluasi pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Leny Lukitasari, 2013, Keterampilan dasar mengajar. Wordpress.com, diakses online


pada tanggal 25 Maret 2015
https://lenylukitasari.wordpress.com/2013/04/23/keterampilan-dasar-mengajar/

Hafid Ghiman, 2012, Keterampilan Dasar Mengajar. Blogspot.com, diakses online


pada tanggal 25 Maret 2015
ttp://hafidghiman.blogspot.com/2012/01/keterampilan-dasar-mengajar.html

Adelia Marti Pratama, 2013, Keterampilan Dasar Mengajar I. Blogspot.com, diakses


online pada tanggal 25 Maret 2015
http://mp13adelia.blogspot.com/2013/07/keterampilan-dasar-mengajar-1.html

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai