Anda di halaman 1dari 8

0

MAKALAH : "KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR"


Posted by Mardevin Kartianto on 06:46 in Bahasa Indonesia, Home, Keterampilan Dasar Mengajar,
Kliping, Makalah, Tugas Sekolah, Umum

BAB. I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Guru merupakan suatu tenaga professional yang berada dalam lingkungan kependidikan. Hal ini
menuntut guru untuk memiliki suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Disamping itu guru juga
harus menguasai suatu keterampilan dasar dalam mengajar, karena seoarang guru yang professional
setidaknya harus memiliki dua modal dasar dalam mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar, yaitu
kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik.
Dua modal dasar inilah yang dikenal dengan Keterampilan Dasar Mengajar.
Meskipun pada saat ini sebagian guru masih menggunakan cara-cara yang konvesional dalam
pembelajaran. Hal ini dianggap masih mudah dilaksanakan dan peserta didik pun lebih paham dengan
cara-cara konvesional guru dalam menyampaikan materi ajar. Namun dalam pembelajaran pun seorang
guru harus mampu membangkitkan partisipasi peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran
berlangsung secara baik dan menyenangkan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu :
1) Keterampilan dasar mengajar 1
2) Keterampilan dasar mengajar 2

3. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan temtang keterampilan dasar mengajar sehingga dapat
menjadikan seorang guru yang professional dan mampu melaksanakan serta mengaplikasikan
keterampilan dasar mengajar yang baik dan kompoten sehingga terciptalah suasana belajar yang
menyenangkan.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Keterpilan Dasar Mengajar


Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat
khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau
widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As.
Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa
keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam
melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1) Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2) Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach)
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan
keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya
sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan
sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

2. Keterampilan Dasar Mengajar I


1) Keterampilan Bertanya
A. Pengertian Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi
pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru
sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik.
Empat Alasan Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena :
a) Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah,
b) Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
c) Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal, dan
d) Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain:
a) Mendorong siswa untuk berpikir,
b) Meningkatkan keterlibatan siswa,
c) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan,
d) Mendiagnosis kelemahan siswa,
e) Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah, dan
f) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
B. Komponen-Komponen keterampilan bertanya.
a) Keterampilan bertanya dasar
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, artinya pertanyaan harus dibuat dengan struktur
kalimat yang sederhana.
Pemberian Acuan, artinya sebelum bertanya guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang
perlu diketahui siswa.
Pemusatan, artinya memfokuskan perhatian siswa pada inti masalah tertentu.Contoh:
- Sebutkan macam-macam ikan!
- Diantara banyaknya ikan, ikan apa saja yang hidup di air tawar?
Pemindahan Giliran, artinya satu pertanyaan dijawab secara bergilir oleh beberapa orang siswa. Jadi
setelah siswa memberi jawaban, maka guru meminta jawaban lagi kepada siswa kedua melengkapi
jawaban tersebut, dan kemudian meminta jawaban lagi kesiswa ketiga dan seterusnya.
Penyebaran, artinya beberapa pertanyaan berbeda ditujukan kepada siswa berbeda pula.
Pemberian waktu berfikir, artinya setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu
beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya.
Pemberian Tuntunan, artinya guru harus memberikan tuntunan saat jawaban siswa tidak sesuai
harapan sehingga secara bertahap siswa mampu memberikan jawaban. Tuntunan dapat diberikan
dengan cara mengungkapkan kembali pertanyaan dengan bahasa yang sederhana (memparafrase),
mengajukan pertanyaan lain, mengulangi penjelasan materi.
b) Keterampilan Bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasaryang lebih
mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan
mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Komponennya terdiri atas :
Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, artinya pertanyaan yang diajukan
guru harus mengundang siswa untk berpikir.
Pengaturan urutan pertanyaan, artinya guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan.
Penggunaan pertanyaan pelacak, artinya guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat
membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang diberikan. Contohnya, seperti Meminta
klarifikasi, Meminta siswa memberi alasan, Meminta kesepakatan pandangan siswa, Meminta ketepatan
jawaban, Meminta jawaban yang relevan, Meminta contoh dan Meminta jawaban yang lebih kompleks.
Peningkatan terjadinya interaksi.
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip
berikut:
- Kehangatan dan keantusiasan.
- Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban siswa, menjawab
pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengajukan
pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan.
- Memberikan waktu berpikir
- Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
- Menilai pertanyaan yang tealh diajukan
C. Jenis-jenis pertanyaan
a) Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
b) Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
c) Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban Pertanyaan faktual, yaitu
pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
d) Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik
atas pertanyaan peserta didik lain
e) Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri
2) Keterampilan Memberi Penguatan
A. Pengertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan (reincorcement) merupakan tindakan ataurespon terhadap suatu bentuk
perbuatan yang baik, sehingga dapat membuat terulangnya atau meningkatnya kualitas tingkah laku
baik tersebut di saat yang lain.
B. Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
a) Meningkatkan perhatian peserta didik
b) Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik
c) Memudahkan siswa belajar
d) Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang
positif
e) Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
f) Memelihara iklim kelas yang kondusif
C. Komponen-Komponen Keterampilan Memberi Penguatan
a) Penguatan Verbal, merupakan penguatan dalam bentuk kata-kata. Seperti pujian atau komentar.
Contohnya:
- Pekerjaanmu rapi benar.
- Wah, belum pernah saya melihat pekerjaan serapi ini.
b) Penguatan Gestural (non-verbal) terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan,
penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan
yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh.
D. Prinsip-prinsip penguatan
a) Kehangatan dan keantusiasan, dapat ditunjukan dengan wajah berseri disertai senyuman.
b) Kebermaknaan
c) Hindari penggunaan respon negative
d) Berdampak terhadap perilaku positif
3) Keterampilan Menggunakan Variasi
A. Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Jadi keterampilan menggunakan
variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar
untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa
bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat
berlangsung secara efektif.
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar yaitu menghilangkan kebosanan dalam
mengikuti proses belajar, mempertahankan kondisi optimal belajar, meningkatkan perhatian dan
motivasi peserta didik,dan memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
B. Jenis-jenis variasi dalam mengajar
a) Variasi dalam gaya mengajar, mencakup variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan,
mengadakan kontak pandang, gerakan pandang dan mimik serta perubahan dalam posisi guru.
b) Variasi pola interaksi dan kegiatan, mencakup pola interaksi klasikal, kelompok dan perorangan.
c) Variasi dalam penggunaan metode, contohnya variasi alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat,
variasi alat bantu pembelajaran yang dapat didengar, variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba
dan dimanipulasi.
C. Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran adalah Variasi yang digunakan harus
mengandung maksud tertentu, gunakan variasi dengan wajar dengan tidak berlebihan, perubahan satu
jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif dan penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan
bahanmetode, dan karakteristik peserta didik.
4) Keterampilan Menjelaskan
A. Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan
secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
B. Tujuan kegiatan menjelaskan
a) Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara objektif dan
bernalar.
b) Membimbing siswa menjawab pertanyaan mengapa yang muncul dalam proses pembelajaran
c) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara yang berfikir
sistematis
d) Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan
dan untuk mengatasi salah pengertian
e) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penalaran dalam penyelesaian
ketidakpastian.
C. Komponen-Komponen keterampilan menjelaskan
a) Keterampilan merencanakan penjelasan
Merencanakan isi pesan, meliputi menganalisis terlebih dahulu terhadap masalah secara
keseluruhan, jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dibicarakan, memahami terlebih dahulu
tentang penerapan hukum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan masalah yang ada.
Menganalisis karakteritik penerima pesan.
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima pesan. Penjelasan yang
disampaikan tersebut sangat bergantung pada kesiapan audiens yang mendengarkannya. Hal ini
berkaitan erat dengan jenis kelamin, usia, kemampuan, latar belakang sosial dan lingkungan belajar.
Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu penjelasan harus selalu mempertimbangan faktor-faktor
tersebut di atas.
b) Keterampilan menyajikan penjelasan
Kejelasan
Penggunaan contoh dan ilustrasi
Pemberian tekanan
Balikan
D. Prinsip-prinsip menjelaskan meliputi Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan
karakteristik peserta didik, Penjelasan harus diselingi tanya jawab, Materi penjelasan harus dikuasai
secara baik oleh guru, Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, Materi penjelasan harus
bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik, dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh
yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan.
E. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Menjelaskan
a) Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
b) Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
c) Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
d) Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
e) Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan

3. Keterampilan Dasar Mengajar II


1) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
A. Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar
siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang
akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran.
Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian
peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
B. Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
a) Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
b) Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
c) Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
d) Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
C. Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a) Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan
cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan
b) Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan
sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
c) Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya
terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
2) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
A. Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam
belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling
banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan
guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran
dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
B. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
a) Keterampilan dalam pendekatan pribadi
b) Keterampilan dalam mengorganisasi
c) Keterampilan dalam membimbing belajar
d) Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
3) Keterampilan Mengelola Kelas
A. Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan
suasana belajar mengajar yang optimal.
B. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
a) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan
kemampuannya secara optimal
b) Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar
c) Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam
belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
d) Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
e) Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.

C. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas


a) Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik,
sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
b) Kehangatan dan keantusiasan
c) Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
d) Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
e) Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
f) Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal
negative
D. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
a) Memusatkan perhatian
b) Menunjukkan sikap tanggap
c) Menegur
d) Membagi perhatian
e) Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
f) Memberi penguatan
Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara
:
a) Pengelolaan kelompok
b) Modifikasi tingkah laku
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola kelas :
a) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
b) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
c) Penyimpangan
d) Kesenyapan
e) Bertele-tele
4) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
A. Pengertian
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok
bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk
itu guru memiliki peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil
a) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
b) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
c) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
d) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
C. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok kecil :
a) Memperjelas permasalahan
b) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
c) Pemusatan perhatian
d) Menganalisa pandangan peserta didik
e) Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
f) Menutup diskusi
D. Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil
a) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
b) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan
masalah
c) Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
d) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik
pembicaraan
e) Membiarkan peserta didik tidak aktif
f) Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yangperlu dimiliki oleh guru dari
semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang bermacam-macam
mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus
perlu dikembangkan.
Keterampilan Dasar Mengajar terbagi 2 (dua), yaitu :
1) Keterampilan dasar mengajar 1, yang terdiri dari :
a) Keterampilan Bertanya
b) Keterampilan Memberi Penguatan
c) Keterampilan Menggunakan Variasi
d) Keterampilan Menjelaskan
2) Keterampilan dasar mengajar 2, yang terdiri dari :
a) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
b) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
c) Keterampilan Mengelola Kelas
d) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

2. Saran
Sebagai seorang pendidik atau tenaga kependidikan kita dituntut berperan penting dalam masalah-
masalah pendidikan baik secara formal maupun nonformal .
Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan efesien.
Sebagai guru yang profisional, mengajar harus berdasarkan pengalaman siswa yang sudah dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Leny Lukitasari, 2013, Keterampilan dasar mengajar. Wordpress.com, diakses online pada tanggal 25
Maret 2015
https://lenylukitasari.wordpress.com/2013/04/23/keterampilan-dasar-mengajar/

Hafid Ghiman, 2012, Keterampilan Dasar Mengajar. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 25 Maret
2015
ttp://hafidghiman.blogspot.com/2012/01/keterampilan-dasar-mengajar.html

Adelia Marti Pratama, 2013, Keterampilan Dasar Mengajar I. Blogspot.com, diakses online pada tanggal
25 Maret 2015
http://mp13adelia.blogspot.com/2013/07/keterampilan-dasar-mengajar-1.html

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media

Anda mungkin juga menyukai