Anda di halaman 1dari 6

Skenario Pembelajaran dengan Metode Langsung 1.

Tujuan:
1) Siswa dapat menemukan gagasan utama/ide pokok dalam paragraf. 2)Siswa dapat menentukan kalimat utama dalam paragraf 3) Siswa dapat menentukan kalimat penjelas dalam paragraf.

2. Materi
1) mencari dan menentukan gagasan utama/ide pokok, kalimat utama dan kalimat penjelas dalam sebuah paragraf yang dibaca siswa.

3. Metode Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Metode langsung. 4. Langkah-langkah Pembelajaran 1) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu letak gagasan, kalimat utam dan kalimat penjelas dan memberikan orientasi (penjelasan) awal tentang gagsan utta, kalimat utama dan kalimat penjelas. 2) Guru mengajak siswa membaca cerita yang telah disipakan guru 3) Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyamembcakan cerita 4) Guru menugaskan siswa mentuka letak gagasan utama, kalimat utama dan kalimat penjelas. 5) Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi mengenai letak gagasan utama, kalimat utama dan kalimat penjelas. 6) Guru menujuk beberapa siswa utuk menyampaikan letakgagsan utama, kalimat uta dan kalimat penjelas. 7) Guru menugaskan siswa untuk memaknai teks yang sudah dibacakan. 8) Guru mengajak siswa mencermati gagasan utama, kalimat uatama dan kalimat penjelas.

9) Guru memberikan penjelasan/tambahan jika ada kekeliruan dalam penetuan gagasan, kalimat utama dan kalimat penjelas. 10) Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa agar mencari sebuah cerita dan menetukan gagasan utama, kalimat utama dan kalimat penjelas. 5. Lampiran 1) Pengertian paragraf utamanya. 2) Teks cerita dan jenis kaliamat menurut letak kaliamat

Lampiran 1 Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan atau bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu. 1. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya Keraf (1980:63-66) memberikan penjelasan tentang jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya sebagai berikut. (a) Paragraf PembukaTiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. (b) Paragraf PenghubungParagraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. (c) Paragraf PenutupParagraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragrafparagraf penghubung.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat UtamaLetak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini berpijak pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan(1985:70-71) yang mengemukakan empat cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf. (a) Paragraf DeduktifParagraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus. (b) Paragraf InduktifParagraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasanenjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum. (c) Paragraf Gabungan atau CampuranPada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua. (d) Paragraf Tanpa Kalimat UtamaParagraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi. Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. Lain halnya bila kita lihat dari pola pengembangannya, tipe paragraf dapat berupa paragraf definisi, paragraf contoh, paragraf sebab-akibat(kausalitas), paragraf perbandingan (persamaan-perbedaan), sebagainya. paragraf pertentangan, paragraf kronologi, dan

Pola penalaran deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan pernyataan umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimatkalimat berikutnya merupakan kalimat-kalimat penjelas. Pola penalaran induktif merupakan pola berpikir dengan menggunakan peristiwa atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau peristiwa khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi, paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik kesimpulan. Secara logis, berdasarkan beberapa, banyak, atau semua data, pembaca digiring ke suatu kesimpulan umum atas peristiwa atau hal-hal tersebut. Pola penyimpulan bisa secara induktif, generalisasi, bahkan analog Bila kita memenukan gagasan pokok berdasarkan pola penalarannya, ide pokok terdapat di kalimat awal atau di akhir paragraf. Perlu diketahui bahwa kalimat awal atau akhir paragraf bisa saja merupakan kalimat majemuk bertingkat, bahkan mungkin kompleks. Namun, inti gagasan terdapat pada induk kalimatnya, yakni unsur S-P (O)/(Pel.), sedangkan berdasarkan pola pengembangannya, ide pokok paragraf biasanya berada di awal paragraf Yang sering membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara merata berkesinambungan dalam semua kalimat paragraf tersebut. Oleh sebab itu, pembaca harus pandai menemukan kata-kata kunci (key words) paragraf itu. Berdasarkan kata-kata kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.

Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai