Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah Perkembangan perserta didik

Dosen Dra Endang Sri Mulyanie

Nama Kelompok 7
1. Putri Santa Yani Sinaga
2. Eni Erlisa
3. Jetti Meriam
4. Yacoba Vera Yamanom
5. Margareta Wandi
6. Lidya Yolanda Bano
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna berkatnya kami dapat
bekerjasama dalam memahami materi dalam mata kuliah perkembangan peserta didik yang
berjudul Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar teori diberikan oleh dosen kepada
kami agar kami mampu memahami perkembangan anak pada khusunya untuk sekolah dasar.
Teori ini juga merupakan bagian penting dalam perkembangan peserta didik dan
bagian penting bagi kami sebagai pendidik dan calon pendidik sehingga kami smakin
memahami perkembangan anak dalam tahap tahap pertumbuhan dan perkembangannya
khususnya tahap Sekolah Dasar.
Dalam teori perkembangan peserta didik yang berjudul perbedaan Individu anak usia
sekolah dasar, kami mencoba untuk memahami dengan kemampuan kami kami meskipun
ini belum dapat sempurna sesuai dengan yang aslinya, namun Kami sebagai penulis mohon
maaf atas kesalahan berupa tulisan dan kata-katanya. Dan apa bila pembaca dapat
menemukan kesalahan mohon diberisaran dan keritikan
Ucapan terimakasi yang takterhingga kepada Dosen yang memberikan materi ini
kepada kami sehingga sedikit banyaknya kami mulai memahami perkembangan individu
anak Usia Dasar
DAFTAR ISI

Halaman judul.......……………………………………………………………………………i

Kata Pengantar.......…………………………………………………………………………..ii

Daftar Isi……………………………………………………………………….……….........iii

BAB I PENDAHULUAN…………………..…………………………..…........……1

I.I Latar belakang………………………………………………..……................................1

I.2 Tujuan……………………………………………...………………................................1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………...........…….…………2

2.1 Perbedaan Pada Perkembangan Fisik Anak Usia SD…......................………….2

2.2 Perbedaan Pada Perkembangan Intelektual Anak Usia SD...............................3

2.3 Perbedaan Pada Perkembangan Moral .................................................................3

1. Menurut Piaget......................................................................................................

2. Menurut Kohlberg dan Alasan Moral..................................................................4

2.4 Perbedaan Kemampuan Anak Usia SD.................................................................5

BAB III. PENUTUP……………….........………………..……………………………6

3.1 Rangkuman ........................…………………………….…….…………………6

DAFTAR PUSTAKA………………….…….....................……………………………...…7
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri dan karakteristik yamg berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut makin kentara sejalan dengan perkembangan individu. Kata
perbedaan dalam istilah perbedaan individual menurut Landgren ( 1980:578 ) merupakan
suatu variasi yang terjadi, baik pada aspek fisik maupun psikologis.

Para peserta didik mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi agar mereka
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Meskipun pada umumnya peserta didik di
jenjang SD mempunyai usia dari sekitar 6 atau 7 tahun hingga 12 tahun, tetapi mereka
sebagai individu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar serta jenis kebutuhan
yang dirasakan berbeda pula. Selain itu, anak banyak mengalami perubahan baik fisik
maupun mental hasil perpaduan factor intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan
teman sebaya.

Guru akan cepat mengenali setiap siswanya karena adanya perbedaan pada ciri-ciri fisik
seperti tinggi atau bentuk badan. Ciri lain yang juga cepat akan terlihat oleh guru adalah dari
tingkah laku masing-masing siswa. Ada siswa yang pendiam, dan ada yang lincah, ada yang
berbicara sangat cepat, ada yang lambat, dan sebagainya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Pada Perkembangan Fisik Anak Usia SD

Untuk melihat perbedaan perkembangan fisik anak usia SD secara faktual dapat diteliti
pada waktu anak berbaris masuk kelas. Pada barisan tersebut secara individual terlihat ada
anak yang tinggi, rendah, kurus, dan gemuk pada usia yang relatif sama. Pada usia 10 tahun
anak-anak perempuan rata-rata lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Namun
setelah usia 12 atau 13 tahun anak laki-laki menyusul bahkan lebih berat dan lebih tinggi
daripada anak perempuan. Menurut Tanner ( 1973:35 ) pertumbuhan rata-rata anak usia 7
tahun tidak jauh berbeda dengan anak usia 9 tahun.

Rata-rata pertumbuhan tersebut juga sangat berbeda antara ras atau bangsa di berbagai
Negara. Anak-anak yang paling tinggi terdapat di daerah Eropa Tengah, Australia Timur, dan
Amerika Serikat (Meredith, 1969). Sedangkan dari berbagai daerah Asia Tenggara, Oceania
dan Amerika Selatan anak-anak lebih rendah jika dibandingkan dengan yang disebut
terdahulu. Pada umumnya anak-anak yang lebih tinggi tersebut tidak kekuranagan nutrisi dan
jauh dari penyakit. Dan anak-anak tersebut lebih cepat matang daripada anak yang
kekurangan gizi maupun sering menderita sakit.

Selain perbedaan yang ada karena memang anak tersebut sudah memasuki tahapan
perkembangan fisik tertentu, faktor lingkungan juga akan mempunyai peranan dalam
mempertajam perbedaan individu anak. Kondisi kesehatan anak dapat berbeda karena selain
faktor penyakit bawaan, juga karena kondisi lingkungan sekolah dan kelas. Kondisi
lingkungan sekolah yang nyaman, asri, kelas yang terang dan bersih akan mempengaruhi
kondisi kesehatan siswa.

Perilaku perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan


Anak laki-laki Anak Perempuan
Lebih superior(Unggul)dalam kekuatan Lebih superior dan lebih teliti
dan beberapa tindakan yang kurang
kompeks
Lebih seimbang dengan berdiri dengan Lebih seimbang dengan berdiri dengan
satu kaki dan mampu melakukan satu kaki dan mampu melakukan
lompatan dengan tepat lompatan dengan tepat
 Dapat menggemgam secara  Dapat menggemgam secara
tepat,suka bergabung dalam tepat,suka bergabung dalam
permainan kekompok, dapat permainan kekompok, dapat
melakukan gerakan berirama melakukan gerakan berirama
 -Dapat melempar sejauh 21 m  Dapat melempar sejauh 12 m

 Dapat melompat sampai 10 inci  Dapat melompat sampai 21 cm


 Dapat berlari 49,7 meter  Dapat berlari 37,5 meter
perdetik perdetik
- Dapat melompat sampai 150 cm - Dapat melompat sampai 135 cm

Kesimpulan

Apabila anak laki-laki dan perempuan di kelas 3,4,5 diberi pendidikan jasmani yang sama
maka ada beberapa hal anak perempuan akan berhasil lebih baik dari pada anak laki-laki

2.2 Perbedaan Pada Perkembangan Intelektual Anak Usia SD

Pada umumnya anak-anak yang memasuki jenjang pendidikan SD pada usia 6 tahun,
diperkirakan sudah siap menerima pelajaran dan dapat mengalami kemajuan belajar secara
teratur dalam tugas sekolah. Walaupun tidak semua siswa memiliki perkembangan intelektual
yang sama.

Perbedaan perkembangan intelektual anak disebabkan juga oleh berbagai faktor,salah


satunya seorang guru yang mengajar di kelas 1 SD dengan menggunakan sistem ceramah
(verbalisme) dalam menerangkan penjumlahan pada matematika, tidak akan membuat siswa
berkembang secara maksimal,berbeda jika guru tersebut menggunakan contoh kongkrit
dengan menggunakan benda sebagai media untuk meyampaikan materi

2.3 Perbedaan Pada Perkembangan Moral

Perbedaan perkembangan moral pada setiap anak tergantung dari lingkungan yaitu
Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Dibawah ini ada 2 pandangan Ahli tentang perbedaan pada perkembangan moral

1. Menurut Piaget

Aspek Moralitas Hambatan Moralitas Kerja sama Moralitas


Pandangan Anak tidak dapat Anak dapat berubah dalam
menggantikan orang lain penyesuaian dengan melihat
dalam memandang suatu dari beberapa sudut pandang
tindakan baik/buruk dengan
pandang yang sama
Kesungguhan Anak menyesuaikan tindakan Beberapa tindakan
dengan penuh tanggung penyesuaian anak
jawab bukan karna ada motif berdasarkan kesungguhan
belaka bukan karena konsekuensi
Peraturan Anak anak tunduk pada Anak anak menganggap
peraturan yang tidak dapat dirinya dapat mengubah
diubah peraturan
Hormat pada kekuasaan Hormat secara sepihak Penghormatan yang bersifat
mendorong pada kewajiban bersama atas kekuasaan
untuk menghargai peraturan mendorong anak memiliki
orang dewasa kpandangan yang adil
terhadap orang lain
Hukuman Anak sadar bahwa apabila Hukuman terhadap anak
melakukan kesalahan ia akan yang bersifat lunak dengan
menerima hukuman konpensasi,dilakukan
perubahan pada tindakan
yang salah
Keadilan Anak dibingungkan oleh Anak-anak tidak bingung
hukuman moral dengan adanya ketidak beruntungan
hukuman fisik,apabila terjadi yang wajar dengan hukuman
kecelakaan atau kesialan yang adil
yang disebabkan oleh
tindakan yang salah adalah
hukuman dari Tuhan

Tahapan Perkiraan Usia Perkembangan


Anak berpendapat bahwa pandangan dia hanya satu-
0 4-6 tahun
satunya kemungkinan
Anak sadar bahwa orang lain mengintregasikan suatu
1 6-8 tahun situasi dengan cara yang berbeda dengan interprestasi
mereka sendiri
Anak mempunyai kepedulian yang bertolak belakang
menyadari bahwa orang lain mempunyai pandangan
yang berbeda dan orang lain peduli bahwa dia
2 8-10 tahun
memiliki pandangan tertentu. Anak mengerti bahwa
membiarkan orang lain tahu bahwa permohonannya
tidak dapat dilupakan
Anak dapat membayangkan bahwa perspektif orang
3 10-12 tahun
ketiga perlu diperhitungkan
Orang-orang sadar bahwa komunikasi dan
pengambilan peranan tidak selalu dapat
4 Remaja
menyelesaikan masalah untuk mengatasi nilai lawan-
lawannya.

2. Kohlberg dan Alasan Moral

Kohlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral sebagai berikut :

1. a) Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih di bawah


pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan
hadiah atau menghindari hukuman.
2. b) Conventional morality (anak berusia 10-13 tahun). Anak-anak patuh terhadap
peraturan untuk menyenangkan orang lain atau mempertahankan perintah.
3. c) Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih). Moralitas sepenuhnya
internal.
2.4 Perbedaan Kemampuan Anak Usia SD

Setiap anak usia Sd mempunyai kemampuan berbeda-beda. kemampuan berkomunikasi


anak sangat dipengaruhi oleh faktor intelektualitas dan lingkungan selain juga faktor fisik
yaitu organ berbicara seseorang.Kemampuan bersosialisasi pada seorang anak pun berbeda-
beda. Seorang anak yang sudah terbiasa ikut dengan ibunya kekantor, atau arisan akan
menunjukan rasa percaya diri yang tinggi ,dibandingkan dengan anak yang selalu tinggal
dirumah.

Tahapan Usia karakteristi


Persahabatan sementara 3-7 Anakanak bersifat
egosentris(berpusar pada diri
sendiri)mereka menilai
temannya hanya untuk materi
atau ciri-ciri fisiknya
kegagahan,cantik dan badan
yang tegap
Bantuan satu arah 4-9 Anak anak membatasi teman
sebagai seseorang yang mau
mengerjakan sesuatu
sebagaimana dilakukan
temannya
Dua cara bekerjasama 6-12 Persahabatan melibatkan
masalah menerima dan
memberi namun masih ada
usur kepentingan diri sendiri
Keintiman,bagi hubungan 9-15 Anak memandang
(dua pihak) persahabatan seperti sesuatu
yang berlangsung lama.
Anak perempuan memiliki 1
atau 2 teman dekat,
sedangkan anak laki-laki
lebih banyak teman namun
tidak akrab
Kebebasan secara otomatis 12 dst Anak anak saling menghargai
kebutuhan temannya,saling
bergantung dan saling
memiliki.
RANGKUMAN

Pada usia 10 tahun anak-anak perempuan rata-rata lebih tinggi dan lebih berat dari
pada anak laki-laki,namun setelah usia 12-13tahun anak laki-laki lebih berat dan lebih tinggi
dari anak perempuan.

Pada saat memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar anak usia 6 tahun, sudah siap
menerima pelajaran dan dapat mengalami kemajuan belajar secara teratur dalam tugas
sekolah.

Perbedaan perkembangan moral individu banyak tergantung dari


lingkungan.kemampuan setiap anak sekolah dasar berbeda-beda. Kemampuan berbahasa
sangat dipengaruhi oleh faktor intelektual dan lingkungan serta organ berbicara
seseorang,kemampuan bersosialisasi sangat dipengaruhi lingkunagan, keluarga dan kemajuan
teknologi
DAFTAR PUSTAKA

E.G Hall Dan Lee 1984

Kohlberg 1969

Colby A Kohlberg L., Gibbs J & Lierberman ,M., 1983, A Longitudinal study of

moral Development Monograph Of The Society For Research In Child


Development,Wangsinton DC

Anda mungkin juga menyukai