1
4. Untuk mengetahui teknik menyimak yang efektif dalam pembelajaran
bahasa focus menyimak
5. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menyimak Berbicara
langsung Langsung
apresiasif Komunikasi Produktif
reseptif Tatap muka Ekspresif
fungsional
Keterampilan berbahasa
Tak Langsung Tak lngsung
produktif Komunikasi apresiasif
ekspresif Tidak tatap muka fungsional
Menulis Membaca
4
A. Hakikat Menyimak
Menyimak merupakan sesuatu yang dilakukan dengan tidak sengaja. Hal
ini berbeda dengan mendengarkan yang sudah mengarah pada usaha yang
sungguh-sungguh dengan memperhatikan baik-baik apa yang di dengar. Dalam
memdengarkan focus kesengajaan dan perhatian merupakan factor penting (Idra,
L.A., dkk., 2002:6). Sedangkan kegiatan menyimak yaitu mendengarkan baik-
baik dan berusaha menangkap pesan (aduan) serta pikiran, ungkapan perasaan
seseorang serta menganalisisnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mendengar, mendengarkan, dan
menyimak merupakan kegiatan aktif reseptif, sedangkan berbicara merupakan
kegiatan aktif produktif yang melibatkan unsur kejiwaan dan metakognitif
seseorang. Jika dilihat dari segi tingkat pemaknaan, mendengarkan lebih tinggi
daripada mendengar, dan menyimak lebih tinggi dari pada mendengarkan
Menurut Kamidjan (2001:4) menyimak adalah suatu proses mendengarkan
lambang-lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh penuh perhatian,
pemahaman, apresiatif dan dapat disertai pemahaman makna komunikasi yang
disampaikan secara nonverbal.
Akan tetapi patut diperhatikan bahwa kegiatan menyimak yang dimaksud
merupakan kegiatan menyimak lisan bukan menyimak tulis. Dalam kegiatan
menyimak lisan selain aspek-aspek segmental yang berwujud kata-kata dalam
ucapan/ujaran perlu diperhatikan pula aspek-aspek kinesik dan suprasegmental
yaitu: a)tekanan / keras lembutnya suara, b)jeda atau panjang pendeknya suara,
c)nada atau tinggi rendahnya suara, d) intonasi atau naik turunya suara, dan e)
ritme atau irama dalam suara (Sabarti, a. 1992:147). Hal ini perlu diperhatikan
karena keterampilan menyimak merupakan keterampilan menangkap pesan dan
memahami pesan tersebut dengan sebaik-baiknya, baik pesan yang tersirat
maupun pesan yang tersurat yang terkandung dalam bunyi bahasa.
Kegiatan menyimak tulis terwujud dalam kegiatan menyimak bacaan
(membaca).tanggapan menyimak tulis merupakan respon terhadap pembicara.
Oleh pada kurikulum KBK menyebut aspek keterampilan meyimak lisan dengan
istilah mendengarkan. Aspek keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang
5
menjadi focus harus mendapatkan penekanan dalam pembelajaran . jadi, aspek
keterampilan yang menjadi fokus tersebut harus menjadi pusat aktivitas
pembelajaran dan penilaiaan.
B. Jenis-jenis menyimak
Secara garis besar, Tarigan (1983:22) membagi jenis-jenis menyimak
menjadi 2 macam yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak
ekstensif lebih banyak dilakukan oleh masyarakat umum. Misalnya orangtua,
remaja dan anak-anak menyimak tayangan sinetron pada sebuah televisi, berita,
radio dan lain-lain
1. Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakuka dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang
diangkot, dipasar, khotbah dimasjid, pengumuman di stasiun kereta api, dan
sebagainya. Ada beberapa jenis kegiatan ekstensif antara lain sebagai berikut
ini.
a. Menyimak sosial, dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan social
seperti di pasar, di terminal, kantor, dll. Kegiatan menyimak ini lebih
ditekankan pada factor status social. Misalnya seorang anak yang
sedang menyimak dan menanggapi nasihat seorang nenek dengan sikap
yang santun.
b. Menyimak sekunder, Tarigan (1987;38) menyatakan bahwa“menyimak
sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak
secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif(extensive
listening).” Menyimak ini lebih bersifat umum tanpa ada bimbingan.
Apa yang didengar oleh penyimak bukan menjadi tujuan utama.
Contohnya menyimak pada musik yang mengiringi ritme-ritme atau
tarian-tarian rakyat di sekolah dan pada acara-acara radio yang
terdengar sayup-sayup sementara kita menulis surat untuk seorang
teman di rumah.
c. Menyimak estetika, sering juga disebut sebagai menyimak apresiatif
yaitu kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu.
6
Misal menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu
dll.
d. Menyimak pasif, adalah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa
sadar. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari seseorang mendengarkan
bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun dia dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah yang dia simak
tersebut.
7
2) Mencari hubungan antar unsur dalam menyimak,
3) Mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen,
4) Mencari butir-butir informasi penting dalam dalam kegiatan
menyimak,
5) mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan
6) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak (Kamidjan,
2001: 23)
c. Menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada akir
kegiatan,seorang penyimak eksploratif akan:
1) Menemukan gagasan baru,
2) Menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang
tertentu,
3) Menemukan topic-topik baru yang dapat dikembangkan pada masa
yang akan dating
4) Menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru
d. Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak. Kreatifitas
penyimak dapat dilakukan dengan cara:
1) Menirukan lafal atu bunyi bahasa asing atau bahasa daerah yang
disimaknya,
2) Mengemukakan gagasan yang saama dengan pembicara, namun
menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda dan bahkan
degan style/ gaya yang berbeda pula,
3) Merekonstruksi pesan yang telah disampaikan pembicara,
4) Menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah
disimak.
e. Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang diarahkan kepada pemeroleh informasi tersebut. Kegiatan
menyimak interogatif bertujuan untuk:
1) Mendapatkan fakta-fakta dari pembicara,
8
2) Mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi
sebuah wacana yang menarik,
3) Mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak asli atau
tidak.
f. Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara
selektif dan terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan
suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frasa, klausa, kaimat dan
bentuk-bentuk bahasa yang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki
cirri tertentu antara lain:
1) Menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian
tertentu yang diinginkan,
2) Menyimak dengan memperhatikan topic-topik tertentu,
3) Menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu .
C. Unsur-unsur menyimak
Unsur dasar merupakan unsur pokok yang menimbulkan komunikasi
dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
denganunsur lain. Unsur dasar menyimak adalah:
1. Pembicara
Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan yang berupa informasi
yang dibutuhkan oleh penyimak. Oleh karena itu seorang pembicara perlu
mengetahui siapa penyimaknya. Apa yang menjadi minatnya, dan dari gologan
mana, bagaimana latar belakangnya, sehingga isi pembicaraan menjadi menarik
bagi penyimakya.
Dalam aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan kegiatan menulis
dengan mencatat hal-hal penting selama melakukan kegiatan menyimak. Catatan
tersbut merupakan pokok-pokok pesan yang disampaikan pembicara kepada
penyimak. Fungsi catatan tersebut bagi penyimak adalah sebagai berikut:
a. Meninjau kembali bahan simakan (review)
b. Menganalisis bahan simakan
c. Mengevaluasi bahan simakan. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Kekuatan bukti
9
2) Validitas alasan
3) Kebenaran tujuan
2. Penyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak
dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik adalah penyimak yang dapat
melakukan kegiatan menyimak intensif. Penyimak seperti itu akan selalu
mendapatkan pesan pembicara secara tepat. (kamidjan, 2001:6) menyatakan
bahwa penyimak yang baik adalah penyimak yang memiki 2 sikap, yaitu sikap
objektif dan sikap kooperatif.
Sikap objektif adalah pandangan penyimak terhadap bahan simakan. Jika
bahan simakan itu baik, ia akan menyatakan baik, demikian pula
sebaliknya.sedangkan sikap kooperatif adalah sikap penyimak yang siap bekerja
sama dengan pembicara untuk keberhasilan komunikasi tersebut
3. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan,
terutama dalam menyimak. Yang dimaksud dengan bahan simakan adalah pesan
yang akan disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat
berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat
menyampaikan bahan simakan dengan baik pesan itu tidak dapat diserap oleh
penyimak dan dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi.
Untuk menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang bahan simakan dengan cara
berikut:
a. Menyimak tujuan pembicara
b. Menyimak urutan pembicaraan
c. Menyimak topic utama pembicaraan
d. Menyimak topic bawahan
e. Menyimak akhir pembicaraan.
4. Bahasa lisan
10
Bahasa lisan (primer) merupakan media yang dipakai untuk menyimak.
Pembicara menyampaikan gagasan dengan bahasa lisan. Bahasa lisan merupakan
tuturan yang disampaikan pembicara dan diterima penyimak melalui alat
pendengaran. Untuk menyampaikan gagasan, pembicara dapat memilih kata-kata,
frase, kalimat, lagu, gaya yang paling tepat untuk mewadahi gagasan agar ia dapat
menyampaikan gagasan.
Unsur bahasa lisan yang digunakan dalam berkomunikasi ada 2 macam yaitu
aspek linguistik dan nonlinguistik. Aspek linguistik adalah kata-kata, frase,
kalimat yang diucapkan pembicara kepada penyimak. Aspek nonlinguistik sering
disebut sebagai istilah kinestetik atau kinesik. Aspek itu merupakan alat
komunikasi yang dapat membantu memperjelas aspek linguistic. Tujuannya agar
gagasan tersebut dapat diterima dengan mudah oleh penyimak. Adapun aspek
nonlinguistik tersebut dapat berupa:
1) Anggukan kepala,artinya setuju
2) Acungan ibu jari, artinya menyatakan pujian
3) Gelengan kepala, artinya menyatakan tidak setuju,
4) Gerakan alis keatas, menyatakan tanda kurang setuju atau kurang benar,
5) Membungkukkan badan, artinya tanda menghormati dan sebagainya.
Aspek kinestetik dapat membantu untuk memperjeas kalimat-kalimat yang
diucapkan pembicara.
11
2. Menelaah materi simakan
Penyimak dapata melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mencari arah dan tujuan pembicaraan
b. Mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal
sampai akhir
c. Menemukan tema sentral (pokok) pembicaraaan
d. Mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas
materi simakan
e. Memperhatikan rangkuman yang disampaikan pembicara
3. Menyimak dengan kritis
Yang dimaksud adalah aktivitas menyimak yang tarap penyimaknya tidak
dapat secara langsung menerima gagasan pembicara atau tidak searah
dalam memahami suatu konsep dengan pembicara . penyimak kritis
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Dapat menghubungkan apa yang dikatakan pembicara dengan
pengetahuan dan pengalamannya.
2. Dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi)
3. Dapat menjelaskan isi pembicaraan
4. Dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak
12
pula dengan imajnasi-imajinasi tertentu yang perlu divisualkan secara jelas
dalam pikiran.
3. Teknik fonetik
Teknik ini melibatkan penggabungan angka-angka, bunyi-bunyi fonetik, dan
kata-kata yang mewakili bilangan-bilangan itu dengan pesan yang akan di
ingat. Teknik ini dapat membentuk imajinasi visual yang kuat untuk masing-
masing kata yang berhubungan dengan bilangan, dan membentuk
penggabungan dengan bilangan, dan membentuk peggabungan visual antara
masing-masing pesan yang akan di ingat secara berurutan dengan masing-
masing kata yang terbentuk dari kata-kata yang divisualisasikan.
4. Teknik akronim
Cara lain untuk peningkatan daya simak adalah dengan memory device atau
trik memori. Memory device ini berupa singkatan atau akronim dari butir
yang akan diingat. Contoh singkatan yang dimaksud adalah ABG (Anak Baru
Gede), KKN (Korupsi, kolusi dan Nepotisme). Contoh akronim misalnya
UNIDHA (Universitas Wisnuwarhana), WARTEL (Warung
Telekomunikasi), Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi)
5. Teknik pengelompokan kategorial
Teknik ini dapat digunakan untuk memodifikasi informasi baru dengan cara
memberikan struktur baru pada informasi-informasi tadi. Misalnya untuk
mengingat atau menghafal pesan tentang teratai, asoka, combrang, mawar,
merah, biru, kuning, oranye, kelinci, sapi dan kucing. Maka dapat
dikeompokkan berdasarkan kategorinya, yaitu teratai, asoka, combrang,
mawar kemudian merah, biru, kuning, oranye, dan kelinci, sapi, kucing.
6. Teknik pemenggalan
Teknik ini merupakan teknik mengingat pesan dengan cara memenggal
pesan-pesan yang panjang. Misalnya untuk memudahkan mengingat nomor
telepon yang cukup panjang kita akan memenggal menjadi beberapa
kelompok angka. Contoh 08123399815 menjadi 0812-3399-815
13
Aspek keterampilan berbahasa (kompetensi dasar) yang menjadi fokus
harus mendapatkan penekanan dalam pembelajaran. Sehingga aspek keterampilan
(standar kompetesi) yang menjadi fokus tersebut harus menjadi pusat aktifitas
pembelajaran dan penilaian.
A. Tujuan pembelajaran menyimak di sekolah
Tujuan menyimak
Tujuan tersebut terkait dengan pemahaman pesan yang disampaikan yang
meliputi pemahaman pesan dan tanggapan pembicara dan tanggapan
penyimak terhadap pesan sesuai dengan kehendak pembicara.
Berdasarkan aspek tersebut tujuan menyimak dapat diperinci lebih jauh
antara lain:
a) Menyimak untuk mendapatkan fakta
Dapat dilakukan melalui radio, televise, pertemuan ilmiah,ceramah.
b) Menyimak untuk menganalisis fakta
Yang dimaksud menganalisis fakta adalah menguraikan fakta atas
unsur-unsur pemahaman secara menyeluruh. Tujuan utama
analisis fakta adalah untuk memahami makna dari segi yang paling
kecil
c) Menyimak untuk mengevaluasi fakta
Fungsi utama menyimak untuk mengevaluasi fakta adalah untuk
memutuskan apakah fakta-fakta tersebut diterima atau ditolak.
d) Menyimak untuk mendapatkan inspirasi
Istilah inspiratif sering digunakan sebagai alasan seseorang untuk
melakukan kegiatan menyimak. Misalnya semakin banyak dan
sering menyimak puisi akan semakin banyak memperoleh
inspiratif.
e) Menyimak untuk mendapatkan hiburan
Hiburan dapat diperoleh melalui menyimak seperti menyimak lagu-
lagu dari radio, rekaman tape recorder, televisi, rekaman VCD, atau
dapat juga melalui menyimak ceramah atau pidato
f) Menyimak untuk memperbaiki kemampuan berbicara
14
Kosa kata hasil simakan seseorang akan berpengaruh terhadap
kemampuan berbicaranya. Semakin banyak kosa kata yang
diperoleh ketika menyimak, akan semakin tinggi pula kemampuan
berbicara.
Berkaitan dengan tujuan menyimak untuk memperbaiki kemampuan
berbicara, seorang pembicara diharapkan dapat mengorganisasikan bahan
pembicaraan, menyampaikan bahan, memikat perhatian penyimak, mengarahkan
dan menggunakan alat-alat bantu (mikrofon, alat peraga,dll)
15
5) Melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara
Melalui proses menyimak, siswa dapat menguasai pengucapan fonem,
kosakata, makna kata dan kalimat. Hal itu sangat membantu yang
bersangkutan dalam kegiatan berbicara sebagai aktifitas aktif produktif
(Tarigan, 1990:10). Karena kosa kata hasil simakan akan berpengaruh
terhadap kemampuan berbicaranya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimak yaitu mendengarkan baik-baik dan berusaha menangkap pesan
(aduan) serta pikiran, ungkapan perasaan seseorang serta menganalisisnya. Untuk
dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan
pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak,
baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus
betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak serta
memperhatikan teknik-teknik dalam menyimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu
sehingga untuk menyimak kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara utuh
dan padu, menghargai pembicara, penyimak yang baik harus selektif, artinya
harus memilih bagian-bagian yang inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak mudah
terganggu, penyimak harus cepat menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah
pembicaraan, penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak dengan
pembicara, merangku, menilai, merespon
3.2 Saran
Sebagai seorang guru kita terlebih dahulu harus lebih menguasai
keterampilan menyima, karena kalu seandainya kita mengajarkan kepada anak
tentang keterampilan ini sedangkan kita masih sangat minim maka akan terjadi
kurangnya komunikasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
18