Anda di halaman 1dari 7
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DALAM PERSPEKTIF NEGARA, Ahmad Taufig *) EERE camenpanlaN 0) Rumabku adalah surgaku (Baiti Fannatiy domikian Sabda Nabi Mahammad SAW kepada ‘ummatnya, Akan tetapi pada kenyataannya sering terjadi sebaliknya, bahwa rumah bukan menjadi surgi ttapijusteru menjadi neraka, khususnya bat ister, Hal tersebut dikarenakan justera rumah ‘menjadi tempat terjadinya kekerasan. Kekerasan dalam romah tangga untuk selanjutnya disebut KDRT merupakan salah satu wajud nyata dasi ‘budaya patriarkhi yang dominan di daerah-daerah di Indonesia, Penelitian di 4 propinsi (Daerah ‘Khusus Ibu Kota Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta dan Nusa Tenggara Barat) juga menunjukkan bahwa ketidaksetaraan dan ‘etidakadilan terhadap perempuan yang merupakan karakteristik dari budaya patriarkhi telah ‘menyebabkan tumbuh suburnya KDRT yang tidak Jain korbannya adalah perempuan, Scan iu, seperti "— aoe I ereacanadtalpetrcrse| (cea [Mesa perundang-undangan. S Pelayanan bimbingan Pagan oe aon Dalam upaya perlindungan ec” terhadap warga negara yang eae mrenjady korbon DRT it, = pemerintah bertanggung jawab ‘untuk melakukam upaya-upaya sebagai berikut = 1 Menyediakan = ruang ere "9 Pendampinaen pelayanan khusus di Kantor ara Some rn ‘Kepolisian er 2 Menyediaken —aparat, ‘anata tenaga kesehatan, pekerja Teich agare sosial, dan bimbingan fatetoe a ae Memberikan perlindungan bagi pendamping, saksi, kcluarga, dan teman korban. 4. Pembuatan dan pengembangan sistem dan ‘Sumber: Diolah dari berbagai sumer, 2007 5 oo — ee se mac a oS = ooo _ 8 — ee ve TOPIK UTAMA Gamiar 1.3 ‘Theoretical Approach Kerangka Pemikiran Kaji Tindak ct Hira a emp —=a_ KELOMPOK SASARAN ‘rocun Group brecussion, Sea) owing Process, and a —_ tocar soc. | | 2 Relenrgeran ASSOCIATION FONETIONING 1 Retas! gander (dalam keluaraa) cee e Septal iwestmant (al notary) {7 Bemahaman tentang kelusrga harmon an hak aca! C=] tL ‘Sunnber: Syakrani & Mariana, 2005:17 ease ‘Walaupun UU KDRT telah ditetapkan, namun tidak sedikit masyarakat yang masih enggan ‘melaporkan masalah KDRT melalui jalur hakum arena tersandung oleh budaya yang menganggap itu aib keluarga. Di samping ito, wilayah rumah tanga merupakan wilayah pribadi dimana orang Jain tidak boleh mengetahui dan melakukan intervensididalamnya, Sejak diberlakukannya UU KDRT tanggal 22 Scptcmber 2004 sampai sckarang ternyata implementasi UU KDRT belum sesuai seperti yang diharapkan,terbukt kasus KDRT masih ‘cukup tinggi, hal tersebut antara lain disebablan sulitnya negara masuk dalam wilayah private (baca: rumah tangga). Dalam perspeltif budaya tertentu ‘adalah merupakan suatu aib, apabila kasus rumah tangga (yang masuk dalam wilayah pritadi dibawa ke wilayah publik. Di sisi lain dalam perspektit agama, tej pemahaman sempitummateragama (aca: Islam) terhadap kata-kata memukul, schingea sering berakibat trjadinya pemukulan kepada isten, Padalial Nabi Muhammad SAW sendit tidak pernah ‘memukul isterinya, kalau beliau marah, culuplah ‘dengan diam saja, tidak bicara, Oleh karenanya, Fikih mavaddah melarang sami menghina atau ‘memukulisteri. Daftar Pustaka Hasan, Muhammad Tholchah, Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Sekswal, Rafika Aditama, Bandung, 2001 ‘nip://ww kompas.comvkompas. cetak/0306/16/ swara/338062.him ‘tp: www bpkpenabur.orid/charles/orasiba, htm http://situs. kesrepro.info/genderview/ referensi2 him Irianto, Sulistyowati & LI, Nurijahyo, Perempuan di Persidangan Pemantauan Peradilan Berspektif Perempuan. Yayasan Obor Indo- nesia, Jakarta, 2006. Meiyenti, Sri, Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga. Pusat Penclitian & Kependudukan UGM, Yogyakarta, 1999. Poerwandari, EKristi, Kekerasan Terhadap Perempuan : Tinjauan Psikologi Feminist Dalam Pemahaman Bentuk-bentuk Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. PT Alumni, Bandung, 2000, Sahetapy, Teor! Kriminologi Suatu Pengantar. TOPIK UTAMA Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, Syakrani & Mafriana, Kaji Tindak Penangeulangan Kekerasan dalam rumah Tangga. Jogjakta Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, 2005. “Tamtiari, Wini, Awig-Awig: Metindungi Perempuan, dari Kekerasan dalam Rumah Tangga, Jogiakrta: Pusat Studi Kependudukan dan Keebijakan UGM, 2005 ‘UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). ‘Weiner, Neil Alam dk, Molence, Patterns, Causes, Public Policy. Harcourt Brace Jovanovich Inc, USA, 199, Windho, IMarsana, Kekuasaan dan Kekerasan Kanisius, Yogyakarta, 1992. - ae ae ee .

Anda mungkin juga menyukai